Anda di halaman 1dari 9

Keperawatan Medikal Bedah III

PEMERIKSAAN DAN TERAPI MODALITAS


PADA PASIEN CKD

Dosen Pengajar : Ns. Sahran, M.Kep

Kelompok 1
Aditya Tri Kamila (P05120318001)
Aldo Aldiansyah (P05120318002)
Anita Tri Suristi (P05120318003)
Annida Filjannati (P05120318004)
Arza Lestari (P05120318005)
Aswatun Cindi (P05120318006)
Athendi Putra P (P05120318007)

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


SARJANA TERAPAN TK3
JURUSAN KEPERAWATAN
Hemodialisa
Hemodialisa atau hemodialisis merupakan terapi cuci darah di luar tubuh. Terapi ini umumya dilakukan ole
h pengidap masalah ginjal yang ginjalnya sudah tak berfungsi dengan optimal. Pada dasarnya, tubuh mansu
a memang mampu mencuci darah secara otomatis, tapi bila terjadi masalah pada ginjal, kondisinya akan lai
n
lagi. Ginjal sendiri merupakan organ yang punya peran amat vital dalam tubuh. Organ ini bertanggung jawa
b untuk penyaringan darah.  Selain membersihkan darah dalam tubuh, ginjal juga
membentuk zat-zat yang menjaga tubuh agar tetap sehat. Namun, pada pengidap penyakit ginjal
kronis atau gagal ginjal, organ ini sudah tidak bisa berfungsi dengan baik.
Pemeriksaan Pasien CKD
Pemeriksaan fisik
• Penampilan / Keadaan Umum
Lemah, aktifitas dibantu, terjadi penurunan sensifitas nyeri. Kesadaran klien dari
compos mentis sampai coma.
• Tanda-tanda Vital
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi meningkat dan reguler.
• Antropometri.
Penurunan berat badan selama 6 bulan terahir karena kekurangan nutrisi, atau terjadi pe
ningkatan berat badan karena kelebihan cairan.
• Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran telinga, hidung koto
r dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum, bibir kering dan pecah-pecah, mukosa
mulut pucat dan lidah kotor.
• Leher dan tenggorok.
Peningkatan kelenjar tiroid, terdapat pembesaran tiroid pada leher.
• Dada
Dispnea sampai pada edema pulmonal, dada berdebar-debar. Terdapat otot bantu
napas, pergerakan dada tidak simetris, terdengar suara tambahan pada paru
(rongkhi basah), terdapat pembesaran jantung, terdapat suara tambahan pada jantung.
• Abdomen.
Terjadi peningkatan nyeri, penurunan pristaltik, turgor jelek, perut buncit.
Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi, terdapat ulkus.
• Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas klien dibantu, terjadi edema, pengeroposan tulang, dan
Capillary Refill lebih dari 1 detik.
• Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan mengkilat / uremia, dan te
rjadi perikarditis.
Pemeriksaan Penunjang
• Urinalisasi : PH asam, SDP, SDM, berat jenis urin (24 jam) : volume normal, volume kosong a
tau rendah, proteiurea, penurunan klirens kreatinin kurang dari 10 ml permenit menunjukan ke
rusakan ginjal yang  berat.
• Hitungan darah lengakap : penurunan hematokrit / HB , trombosit, leukosit, peningkaanj SDP.
• Pemerikasaan urin : Warna PH, kekeruhan, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton, SDP, CCT.
• Kimia darah : kadar BUN, kreatinin, kalium, kalsium, fosfor, natrium, klorida abnormal.
• Uji pencitraan : IVP, ultrasonografi ginjal, pemindaian ginjal, CT scan.
• EKG : distritmia
• Poto polos abdomen, bias tampak batu radio opak
• Pielografi intra  vena jarang dikerjakan, karena kontras tidak dapat melewati filter glo
merolus, disamping kekawatiran terjadinya pengaruh toksik oleh kontras terhadap gin
jal yang sudah mengalami kerusakan.
• Piolografi antegrad atau retrograt sesuai dengan indikasi.
• Pemeriksaan lab CCT (Clirens Creatinin Test) untuk mengetahui laju filtrasi glomerulu
s. Untuk menilai GFR (Glomelular Filtration Rate) / CCT (Clearance Creatinin Test)
Terapi Inovasi Relaksasi Napas Dalam
Pengertian
Menurut Rahmayanti (2010) dalam Patasik (2013) relaksasi adalah sebuah keadaan
dimana seseorang terbebas dari tekanan dan kecemasan atau kembalinya keseimba
ngan setelah terjadinya gangguan.

Tujuan
Prosedur relaksasi dapat digunakan untuk mengobati migrain, mengatasi hipertensi,
insomnia, sakit kepala, kecemasan, phobia naik pesawat, dan penyakit Raynaud’s.
Relaksasi juga dapat digunakan untuk menurunkan efek samping dari chemotherapy
pada pasien kanker
Prosedur
• Carilah tempat yang tenang
• Duduklah di kursi dengan sandaran punggung yang baik dengan kaki tetap berada
di lantai atau posisikan tubuh secara nyaman yaitu berbaring dengan menggunakan
bantal di bawah kepala dan lutut, hindari posisi berdiri.
• Tempatkan jari-jari pada perut dan pejamkan mata.
• Hirup dan hembuskan napas dengan perlahan dan lembut sehingga perut naik dan
turun.
• Hirup satu napas dalam dengan lambat.
• Tahan napas sampai hitungan keempat (hitungan dilakukan dengan lambat).
• Hembuskan napas perlahan dan stabil, sambil mengendurkan semua otot, dan berk
ata “rileks” kepada diri sendiri
• Ulangi urutan sebanyak yang Anda inginkan, selalu lakukan dengan perlahan, tanp
a tegang.
Kualitas Hidup Setelah dilakukan Psychological Intervention dengan
Terapi Relaksasi Spiritual Dzikir

Penelitian kualitas hidup setelah dilakukan psychological intervention dengan te


rapi relaksasi spiritual dzikir dapat dilihat bahwa dari 12 orang responden
mengalami peningkatan kualitas hidup setelah dilakukan psychological intervention
dengan terapi relaksasi spiritual dzikir dari kualitas hidup kurang 9% (1 orang) karena
pasien mengalami penurunan kualitas hidup pada domain fisik yaitu keterbatasan
vitalitas, ketergantungan bantuan medis dan kelelahan, domain psikologis yaitu pasie
n
mengalami perasaan negatif sehingga menyebabkan penurunan kepatuhan pasien
dalam menjalani terapi, pasien juga bosan dan jenuh dalam menjalani hemodialisa
karena pasien sudah cukup lama dalam menjalani terapi.
Jenis - Jenis Dialisis pada Penanganan Gagal Ginjal Kronik

• Terapi intermitten
Adalah terapi dialisis ekstrakorporeal dimana pasien diterapi selama kurang dari 24
jam. Modalitas yang tersedia pada golongan ini antara lain: intermittent hemodialysis
(IHD), sorbent IHD, intermittent hemodiafiltration (IHF), intermittent ultrafiltration (IU
F), extended daily dialysis (EDD), dan sustained, low-efficiency daily dialysis (SLED
D), yang disebut juga slow, continuous dialysis (SCD).

• Terapi kontinu / continuous renal replacement therapy (CRRT)


Adalah terapi dialisis ekstrakorporeal dimana pasien diterapi selama 24 jam atau
lebih. Pada golongan ini terdapat beberapa modalitas yang tersedia antara lain :
continuous arteriovenous hemofiltration (CAVH), continuous venovenous
hemofiltration (CVVH), slow continuous ultrafiltration (SCUF), continuous
arteriovenous hemodialysis (CAVHD), continuous venovenous hemodialysis(CVVH
D), continuous arteriovenous hemodiafiltration (CAVHDF), continuous venovenous
hemodiafiltration (CVVHDF).

Anda mungkin juga menyukai