E.bio Akustik
E.bio Akustik
http://bit.ly/absensifiskes
E. BIO AKUSTIK
1.BUNYI
INTENSITAS BUNYI
Energi gelombang bunyi ada 2 yaitu : energi potensial
dan energi kinetik.
Intensitas gelombang bunyi (I) yaitu energi yang
melewati medium 1 m2/detik atau watt/m2.
Ketika mendengarkan bunyi yang terlalu keras, tentunya
telinga akan merasa sakit. Sebaliknya, bunyi yang terlalu
lemah tidak akan mampu didengar. Kenyataan ini
membuktikan bahwa intensitas bunyi yang dapat didengar
manusia dengan baik berada pada batas-batas tertentu.
Intensitas bunyi yang mampu didengar manusia mempunyai
intensitas 10-12 watt/m2 sampai dengan 1 watt/m2.
c. Proses ke tiga di dalam cohlea / Rumah siput terdapat hear sell yang
yang bergetar akibat suara dan getarannya menghasilkan getaran
listrik yang dihasilkan dari energy kinestetik. Sehingga aliran listrik itu
menjadikan sinyal yang menyalurkan ke otak, yang di aliri oleh syaraf
pendengaran, untuk selanjutnya otak yang bekerja mengartikan
semua suara-suara yang masuk tadi.
5. BISING
Bising didefinisikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki
yang merupakan aktivitas alam
(bicara, pidato) dan buatan manusia (bunyi mesin) .Bunyi
dinilai sebagai bising sangatlah relative sekali, misalnya ;
musik ditempat – tempat diskotik.
2. PEMBAGIAN KEBISINGAN
Berdasarkan frekuensi, tingkat tekanan bunyi, tingkat
bunyi dan tenaga bunyi maka bising
dibagi dalam 3 kategori :
1. Audible noise (bising pendengaran)
Bising ini disebabkan oleh frekuensi bunyi
antara 31,5 – 8.000 Hz.
2. Occupational noise (bising yang berhubungan dengan
pekerjaan). Bising ini disebabkan oleh bunyi mesin
ditempat kerja (mesin pabrik)
3. Impuls noise (impact noise = bising
impuls), bising yang terjadi akibat adanya bunyi yang
menyentak.
PENGARUH BISING TERHADAP KESEHATAN
PARAMETER KEBISINGAN
Macam – macam bising mencakup parameter dasar dan
parameter turunan yaitu :
1. Parameter dasar :
a. Frekuensi, dinyatakan dalam hertz yaitu
siklus perdetik.
b. Tekanan bunyi dinyatakan dalam watt yaitu
energy pancaran bunyi total.
c. Tekanan bunyi, dinyatakan dalam mikropal
(uPa), yaitu intensitas sebagai akar dari
kuadrat amplitudo.
2. Parameter turunan
a. Tingkat tekanan bunyi
Dinyatakan dalam dB, yang menyatakan tingkat dalam
frekuensi yang berkaitan
dengan tekanan bunyi.
b. Tingkat bunyi
Sama dengan dB yang mana menunjukkan tingkat
linieritas
PERALATAN DAN METODOLOGI DALAM MENDETEKSI
BISING
Peralatan dan metodologi yang dipergunakan dalam
menentukan tingkat kebisingan sangat
erat kaitannya, untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diharapkan perlu mengetahui peralatan yang berkaitan
dalam menentukan kebisingan.
1.Peralatan
Salah satu alat – alat yang dipakai dalam
labolatorium dan kegunaan dalam survey
kebisingan adalah :
- Tape recorder
- Real time analyser
- Impulse noise meter, Noise dose meter
2. Metode pengukuran bising
Maksud mengukur kebisingan adalah :
a. Memperoleh data kebisingan dimana saja.
b. Untuk mengurangi tingkat kebisingan agar tidak
menimbulkan gangguan.
Alat utama dalam pengukuran kebisingan adalah sound
level. Alat ini untuk mengukur
kebisingan antara 30-130 dB dari frekuensi 20-20.000 Hz
6. VIBRASI
Vibrasi adalah getaran dapat disebabkan oleh getaran udara
atau getaran mekanis.
Vibrasi dapat dibedakan dalam dua bentuk :
a. Vibrasi karena getaran udara yang
pengaruhnya terutama pada akustik.
b. Vibrasi karena getaran mekanis mengakibatkan
timbulnya resonansi/turut bergetarnya alat – alat tubuh
dan berpengaruh terhadap alat – alat tubuh yang sifatnya
mekanis pula.