( Nugroho ,2009)
• Komunikasi yang efektif tergantung pada
kemampuan keduanya untuk terlibat dalam
proses berbagi tidak hanya kata-kata, tetapi
Komunikasi juga konsep, emosi, dan pikiran.
(Nugroho,2009)
Faktor Pendukung
(Nugroho, 2009)
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi
a). Manusia
1) Tingkat pengetahuan
2) Perkembangan
3) Sosio-kultural
4) Jenis kelamin
5) Peran dan tanggung jawab
6) Atensi
7) Sikap
8) Persepsi.
9) Hubungan.
10) Status fisik, mental dan emosional.
b). Pesan
• Isi pesan
• Penyampaian pesan
c). Lingkungan
• Stimulus eksternal
• Nilai dan budaya
• Jarak antara penyampai pesan dengan
penerima pesan/teritorial
• (Nugroho, 2009)
Modalitas Sensori yang Terlibat
1. Perubahan pada sistem penglihatan
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada penglihatan
akibat proses menua. Terjadinya awitan presbiopi dengan
kehilangan kemampuan akomodasi. Kerusakan ini terjadi karena
otot otot siliaris menjadi lemah dan kendur, dan lensa kristialin
menjadi sklerosis sehingga sulit untuk memusatkan penglihatan
jarak dekat.
2. Perubahaan pada sistem perabaan
perabaan merupakan sistem sensori pertama yang menjadi
fungsional apabila terdapat gangguan pada penglihatan dan
pendengaran.
.
3. Perubahan pada sistem
pendengaran
Berikut ini merupakan perubahan
yang terjadi pada pendengaran akibat
menua. Pada telinga bagian dalam
terdapat perubahan sensorineural. Ini
terjadi karna telinga bagian dalam
dan komponen saraf tidak berfungsi
dengan baik. Hal ini dapat
menyebabkan kehilangan
pendengaran secara bertahap.
(Muhith, 2016)
Perubahan Normal dan Patologis Komunikasi
Bicara dan bahasa Berkurangnya pernapasan, Disartria, apraxia verbal, Defisit bervariasi secara
kelebihan produksi lendir / aphasia, penyakit paru dramatis tetapi dapat
berkurangnya air liur, kehilangan obstruktif kronik, ventilasi menyebabkan kesulitan
gigi, elastisitas menurun dan mekanik, laringektomi memproduksi
tonus otot; menghasilkan suara bahasa, atau kesulitan
gemetar dan terengah-engah, dalam memahami
suara mungkin terdengar komunikasi verbal
bergetar, upaya sering
membersihkan tenggorokan,
perubahan artikulasi, kesalahan
semantik
Perubahan normal Perubahan patologis dampak
Gerakan Karena penurunan banyak organ Ataxia Berkurangnya kemampuan untuk
sensorik, fungsi kognitif, dan Bradykinesia mengkomunikasikan informasi
kekuatan tubuh; menghasilkan Dystonia nonverbal, rasa tidak aman,
pengurangan kecepatan dan Kekakuan hilangnya kemandirian,
akurasi serta variabilitas yang lebih Tremor peningkatan risiko jatuh
besar di seluruh individu Kelenturan
Psikologis Secara umum, orang dewasa yang Depresi Respon melambat, kurangnya
lebih tua melaporkan tingkat motivasi, penurunan aktivitas
kepuasan yang serupa dengan sosial
orang dewasa yang lebih muda
1. Teknik asertif
Asertif adalah sikap yang dapat menerima, memahami pasangan
bicara dengan menunjukkan sikap peduli, mendengarkan dan
memperhatikan dengan baik. Sikap ini akan sangat membantu perawat
untuk menjaga hubungan teurapetik dgn klien lansia
2. Responsif
Responsif adalah berespon yang berarti bersikap aktif tidak
menunggu permintaan bantuan dari klien. Sikap aktif dari perawat ini
akan menciptakan perasaan tenang bagi klien.
3. Fokus
Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap konsisten terhadap
materi komunikasi yang diinginkan, karena umunya klien lansia
senang menceritakan hal-hal yg mungkin tidak relevan untuk petugas
kesehatan.
4. Supportif
Dengan memberi ungkapan-ungkapan yg bisa memberi motivasi,
meningkatkan kepercayaan diri klien, serta menghargai selama lansia
berbicara.
5. Klarifikasi
Yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan ulang dan memberi penjelasan lebih
dari satu kali dengan maksud pembicaraan kita dapat diterima dan dipersepsikan
sama oleh klien.
(Anjaswarni, 2016)
Strategi Komunikasi pada lansia
yang mengalami gangguan
komunikasi
Strategi Komunikasi pada lansia yang mengalami
gangguan komunikasi
(Wahjudi Nugroho,2009)
Perawat dalam mendukung anggota keluarga
yang merawat lansia yang mengalami
ganguan komunikasi
Pentingnya komunikasi keluarga pada lansia