(mauk, 2014)
• Tipe tulang
Tulang Trabekula :
Seiring bertambahnya usia , trabekular menjadi lebih tipis dan lebih lemah.
Akibat perubahan ini, tulang menjadi lemah secara permanen di tempat
penguraian atau kehilangan trabekula. Selanjutnya, beberapa trabekula
dapat menjadi terputus dari yang lain, mengakibatkan penurunan kekuatan
tulang.
Tulang Kortisol :
Kehilangan tulang kortisol tidak terdeteksi sampai usia sekitar 40 tahun,
dimana pada saat itu tingkat kerugian mulai meningkat. Namun, hilangnya
tulang kortisol masih terjadi pada separuh tingkat kehilangan tulang
trabekula.
(mauk,2014)
• Kekuatan Tulang
Hilangnya kekuatan ini telah dikaitkan dengan setidaknya dua
proses yang berbeda. Yang pertama adalah peningkatan
porositas tulang itu terjadi karena remodeling tulang terus-
menerus . Yang kedua adalah peningkatan mineralisasi tulang
(mauk, 2014)
Penyakit pada sistem
muskuloskeletal yang berkaitan
dengan usia
• Osteoporosis
Suatu kondisi penurunan
masa tulang secara
keseluruhan, tidak
mampu berjalan/bergerak
dan penyakit yang terjadi
dalam proporsi epidemik
• Fraktur
Fraktur vertebra
Fraktur tulang belakang yang menyebabkan
deformitas.
Fraktur panggul
Pada lansia fraktur panggul disebabkan karna
jatuh.
Fraktur pinggul
Perubahan letak pada bagian leher tulang
femur dapaat menyebabkan gangguan supali
darah ke kaput femur.
• Sendi
Sendi atau artikulasi adalah persimpangan antara dua atau lebih tulang.
-Sendi Cartilaginous
Proses penuaan dikaitkan dengan kekentalan tulang rawan yang terdiri dari
sendi
kartilaginosa.
-Sendi sinovial
Sebagai lansia kedua kapsul sendi dan ligamen menjadi lebih pendek, kaku,
dan kurang mampu meregangkan. Selain itu, tulang rawan yang melapisi
tulang menjadi kalsifikasi, lebih tipis, dan kurang tahan
MANAJAMEN PENATALAKSANAAN
PENYAKIT
1. OSTEOPOROSIS
Penggunaan estrogen Terapi penggantian telah terbukti
menurun Kejadian patah tulang serius pada wanita
pascamanopause, walaupun ada efek samping, Latihan
menahan beban dan mendapatkan cukup kalsium dalam
makanan atau melalui suplemen adalah perawatan lain yang
perlu dipertimbangkan.
Gangguan yang
terjadi secara lambat,
tidak simetris, dan
non inflamasi yang
terjadi pada sendi
2. OSTEOTRITIS
yang dapat
digerakkan
khususnya sendi
yang menahan berat
badan.
Penatalaksanaan
• Nyeri
• Kekakuan
Manifestasi klinis • Hilangnya gerakan
• Penurunan fungsi
• Deformitas sendi
• Penatalaksanaan
• Penkes kepada pasien tentang penyakit dan
penatalaksanaan
• Obat anti inflamasi non steroid
• DMARD (Desease Modifying Antirheumatoid Drugs)
• Rehabilitasi
• Aktivitas dan istirahat seimbang
• Pembedahan
Faktor – Faktor yang Menyebabkan Resiko
Jatuh Pada Lanjut Usia
1. Identitas
2. Keluhan utama : yang umum dikeluhkan oleh pasien lansia
adalah nyeri pada persendian yang terkena, adanya
keterbatasan gerak
3. Riwayat penyakit sekarang : keluhan yang timbul sampai
klien dibawa ke pelayanan kesehatan, pengobatan
sebelumnya, dan perubahan setelah pengobatan
sebelumnya.
4. Riwayat penyakit dahulu : seperti penyakit muskuloskeletal
sebelumnya, riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan
adanya riwayat penyakit muskuloskeletal, penggunaan
obat-obatan, riwayat merokok dan alkohol.
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan umum : biasanya pasien lemah
b) Kesadaran : biasanya pasien composmentis dan
apatis.
c) TTV : suhu meningkat, nadi meningkat, tekanan
darah meningkat/dalam batas normal, pernafasan
biasanya normal/meningkat.
d) Pola fungsi kesehatan
Meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola
tidur dan istirahat, pola aktivitas dan istirahat,
pola sensori dan kognitif, pola mekanisme
atau penanggulangan stress dan koping, dan
pola tata nilai & kepercayaan.
2. Diagnosa Keperawatan
SUBKUTIS • Kulit menjadi kendur Lapisan bawah kulit yang • Penipisan lapisan
• Lapisan lemak berkurang mengandung lemak yang subkutis menyebabkan
pada wajah, tangan, kaki berfungsi sebagai kelemahan kulit, kulit
dan betis
• Pembuluh darah jadi lebih
cadangan makanan, menjadi kendur
terlihat menahan panas tubuh, • Pembuluh darah yang
• Deposit lemak meningkat melindungi tubuh bagian terlihat lebih jelas
di perut dalam terhadap benturan menyebabkan
dari luar cenderung mengalami
trauma
Bagian tambahan pada • Rambut memutih, lebih • Rambut sebagai • Jumlah folikel rambut
kulit sedikit perlindungan ke- aksesoris kepala dan menurun sehingga
(Rambut, korpus rusakan akibat sinar pelindung bagi kepala rambut terus menipis
matahari
meissner, kelenjar • Botak: rambut tipis dan
bila ada benturan • Pertumbuhan kuku
keringat, dan sebasea) sedikit • Kuku sebagai aksesoris berkurang, kuku
• Proses reproduksi rambut dan pelindung juga menjadi lunak, rapuh,
dan sel kulit baru lebih kurang berkilau, dan
lambat cepat rusak
• Kulit lebih pucat, kulit
memudar, dan kuku lebih
tebal
Perubahan Normal Sistem Integumen Akibat Penuaan
Perubahan normal terkait usia Implikasi klinis
Waktu perbaikan sel epidermal lebih lambat Kulit mudah rusak dan lecet
Penurunan area kontak antara epidermis dan Penyembuhan luka lebih lambat
dermis
Penurunan jumlah korpus meissner dan Penurunan sensasi sentuhan dan tekanan
korpus pacini
• Herpes zoster
Reaktivitas virus Varicella Zoster (cacar air) yang
menyebabkan herpes zoster. Biasanya pernah
terkena saat masih kecil dan kambuh karena
penurunan system imun akibat stress, kelelahan,
usia meningkat, dan terapi radiasi. Gejala
prodomal yang timbul seperti geli, gatal, bengkak
dan nyeri di sepanjang dermatom diikuti timbulnya
vesical eritema dalam 3-5 hari dan demam serta
sakit kepala. Vesikel dapat mongering dan
sembuh dalam 3 minggu. Prognosis penyakit
biasanya hilang dalam 2-3 minggu, tetapi 10%
mengalami nyeri sampai setahun.
Manajemennya:
Kolaborasi:
• Acyclovir 800 mg, PO 5x sehari selama 5-7 hari.
• Acyclovir IV jika kasus berat.
• Kortikosteroid (topical/sistemik).
• Analgetik seperti NSAID dan atau antidepresan.
• Kanker kulit
Ada tiga jenis utama kanker kulit :
Sel basal, Sel skuamosa dan melanoma maligna. Faktor resiko
utama untuk semua jenis kulit dalah paparan sinar matahari.
Manajemennya :
Perawatan terbaik untuk kanker kulit pada lansia adalah
pencegahan. Semua lansia harus memakai tabir surya dan
pakaian pelindung serta pemeriksaan fisik tahunan yang mencakup
inspeksi kulit untuk lesi. Lansia juga harus diajarkan untuk
melaporkan area yang mencurigakan kulit mereka pada ahli medis.
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
DENGAN GANGGUAN SISTEM
INTEGUMEN
1. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama : mengeluh gatal pada kulit dan adanya kelainan kulit
seperti vesikel, kemerahan yang kadang disertai nyeri.
3. Riwayat penyakit sekarang : uraian mengenai penyakit yang diderita oleh
pasien dari mulai timbulnya keluhan sampai di bawa ke pelayanan
kesehatan, pengobatan sebelumnya, dan perubahan setelah pengobatan
sebelumnya.
4. Riwayat penyakit dahulu : riwayat penyakit integumen sebelumnya,
riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan adanya riwayat penyakit
integumen, penggunaan obat-obatan, kosmetik, dsb.
(Aspiani, R.Y. 2014)
Lanjutan..
5. Riwayat penyakit keluarga : apakah dalam keluarga ada yang menderita
penyakit yang sama karena faktor genetik.
6. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan umum : biasanya lemah
b) Kesadaran : composmentis
c) TTV : suhu meningkat, nadi meningkat/normal, TD meningkat,
pernafasan meningkat/normal.
d) Pola fungsi kesehatan
Meliputi pola nutrisi, pola eliminasi, pola tidur dan istirahat, pola
aktivitas dan istirahat, pola sensori dan kognitif, pola mekanisme atau
penanggulangan stress dan koping, dan pola tata nilai & kepercayaan.
2. Diagnosa keperawatan
• Kerusakan integritas kulit b/d imobilitas fisik, usia yang ekstrim,
perubahan kelembaban kulit, defisit imunologi ditandai dengan
adanya kerusakan pada permukaan kulit, kulit kemerahan.
• Nyeri akut b/d agen injuri ( biologi, kimia, fisik, psikologis
ditandai dengan klien melaporkan nyeri secara verbal, ekspresi
wajah klien meringis.
No Diagnosa Perencanaan
Tujuan & kriteria Intervensi
1. Kerusakan integritas Setelah dilakukan Pressure ulcer prevention
kulit b/d imobilitas tindakan keperawatan • Inspeksi kulit diatas
fisik, usia yang selama 24 jam penonjolan tulang dan titik
ekstrim, perubahan diharapkan: penekanan yang lain saat
kelembaban kulit, • Suhu, elastisitas, reposisi atau minimal setiap
defisit imunologi hidrasi, pigmentasi hari
ditandai dengan dan warna jaringan • Pertahankan tempat tidur
adanya kerusakan dalam rentang yang yang bersih, kering dan
pada permukaan diharapkan bebas kerutan
kulit, kulit kemerahan • Klien terbebas dari • Ganti posisi setiap 1 sampai
lesi jaringan 2 jam secara teratur jika
memungkinkan
• Pastikan keadekuatan
nutrisi
Cont..