Anda di halaman 1dari 24

Peran penting etika dalam sebuah

Perusahaan Untuk Meningkatkan


Profitabilitas
Kelompok 2
• Aris P Simanjuntak (120204200066)
• Dwi Candrawati (120204200070)
• David Oktavianus (120204200052)

Tata Kelola dan Etika Sektor Publik


Pengertian Etika Bisnis
Menurut Pandji (2013:113), etika bisnis
merupakan suatu tingkah laku atau
kepribadian yang menyangkut pergaulan
dalam kegiatan-kegiatan bisnis. Dimana
bisnis merupakan sebuah kegiatan-kegiatan
yang bersifat melayani kebutuhan masyarakat
atau konsumen, dengan tujuan menghasilkan
income atau pendapatan
Peran Etika Bisnis
Etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat
penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang
kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation)
yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh
untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari
perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur
yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang
handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen
M EN U R U T R I C H A R D D E G E O R G E , B IL A P E R U S A H A A N
I N G I N B E R H A S IL M E M ER L U K A N 3 H A L PO K O K , YA K N I :

• Memiliki Produk/Jasa yang baik


• Memiliki Manajemen yang baik
• Memiliki Etika
TIG A A SP E K P O K O K D A R I B IS N I S D A PAT D I L I H AT D A R I
S U D U T PA N D A N G E K O N O M I, H U K U M D A N E TI K A

1) Sudut pandang ekonomis


Bisnis adalah kegiatan ekonomis karena didalamnya terdapat interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen
dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah
bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis.
Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan
melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang
ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi
juga bisnis yang berkualitas etis.
2) Sudut pandang etika
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat
wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh
tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua
yang bisa kita lakukan boleh dilakukan juga. Kita
harus menghormati kepentingan dan hak orang lain.
Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri
tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan
hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi
kepentingan bisnis kita sendiri.
3) Sudut pandang hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan
“Hukum” Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang
merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan
dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam
hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun
internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut
pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus
dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma,
hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena
peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada
sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran.
Permasalahan Etika Bisnis di Berbagai Bidang
Fungsi Perusahaan
• Etika Bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan
demikian kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan akuntansi merupakan
syarat mutlak yang harus diterapkan oleh fungsi akuntansi. Salah satu praktik akuntansi yang
dianggap tidak etis misalnya penyusunan laporan keuangan yang berbeda untuk berbagai
pihak yang berbeda dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan
keuangan seperti itu. Dalam realita kegiatan bisnis seringkali ditemukan perusahaan yang
menyusun laporan keuangan yang berbeda untuk pihak-pihak yang berbeda. Ada laporan
keuangan internal perusahaan, laporan keuangan untuk bank, dan laporan keuangan untuk
kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian akuntansi perusahaan secara sengaja
memanipulasi data dengan tujuan memperoleh keuntungan dari penyusunan laporan palsu
tersebut.
2. Etika Bisnis di Bidang Keuangan (Finance Ethics)
Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi keuangan yang dijalankan secara
tidak etis telah menimbulkan berbagai kerugian bagi para investor. Pelanggaran etika
bisnis dalam bidang keuangan dapat terjadi misalnya melalui praktik window dressing
terhadap laporan keuangan perusahaan yang akan mengajukan pinjaman ke bank. Melalui
praktik ini seolah olah perusahaan memiliki rasio-rasio keuangan yang sehat sehingga
layak untuk mendapatkan kredit. Padahal sebenarnya kondisi keuangan keuangan
perusahaan tidak sesehat seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah
dipercantik. Contoh lain pelanggaran etika keuangan misalnya melalui penggelembungan
nilai agunan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai
agunan kredit yang sesungguhnya
3. Etika Bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics)
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat menimbulkan berbagai
permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan pemasaran. Untuk melindungi konsumen dari
perlakuan yang tidak etis yang mungkin dilakukan oleh perusahaan, pemerintah Indonesia telah
memberlakukan Undang-undang terkait Perlindungan Konsumen. Undang-undang ini dijelaskan
berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha. Antara lain, pelaku usaha dilarang
memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang: (1) Tidak memenuhi atau tidak
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang undangan. (2) Tidak
sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang
dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut. (3) Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan,
dan jumlah hitungan menurut ukuran yang sebenarnya. (4) Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan,
keistimewaan, atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket, atau keterangan barang
dan/atau jasa tersebut.
4. Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi (Information
Technology Ethics)
Hal-hal yang dapat memunculkan permasalahan etika dalam
bidang ini meliputi: serangan terhadap wilayah privasi seseorang,
pengumpulan, penyimpanan, dan akses terhadap informasi usaha
terutama melalui transaksi ecommerce, perlindungan hak cipta
yang menyangkut pembuatan software, musik, dan hak kekayaan
intelektual
Problematika Etika Bisnis
Seiring perjalanan waktu, fenomena atau isu-isu
mengenai etika bisnis pun berubah-ubah pula
tematiknya. Jika sebelumnya, problematika etika
bisnis berkutat pada fenomena atau isu-isu seputar
diskriminasi ras dan gender, pekerja di bawah
umur, kesenjangan upah dan gaji, maka di masa-
masa mendatang isu-isu tersebut akan terus
bergeser tekanannya ke tema-tema yang
menyangkut keamanan produk, kesehatan dan
keselamatan pekerja, kerahasiaan informasi,
pelanggaran hak cipta, dll.
Contoh
Kasus...
Saat ini yang terjadi di seluruh dunia yaitu pandemi wabah Covid-19 memberi dampak
kerugian yang luar biasa, tidak hanya dalam kesehatan meliputi juga perekonomian dunia
termasuk Indonesia. Pemerintah melakukan berbagai cara agar memutus tali rantai virus
corona terhadap masyarakat, salah satunya yaitu menerapkan social distancing dan
melakukan gerakan work from home (WFH) serta mentiadakan kegiatan dalam berskala
besar seperti meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini berdampak juga pada
harga-harga sembako yang naik sangat signifikan karena wabah ini, ditambah lagi dengan
banyaknya perusahaan yang memberhentikan karyawannya karena perusahaan mengalami
penurunan pendapatan yang sangat drastis sehingga tidak mampu lagi menggaji
karyawannya.
Realitanya...
Masih banyak sekali pebisnis yang memanfaatkan situasi seperti menimbun
masker dan hand sanitizer sebanyak-banyaknya lalu menjual dengan harga
berkali-kali lipat. Perilaku ini tentu melanggar etika yang seharusnya
diterapkan oleh perusahaan terhadap kewajibannya kepada pelanggan, dan
merugikan banyak orang. Perusahaan/pebisnis serta masyarakat diharuskan
bijak dalam menyikapi kondisi saat ini agar wabah virus corona segera usai
dan kita dapat melanjutkan aktifitas seperti sebelumnya juga ekonomi dapat
stabil kembali.
Manfaat
Etika Bisnis bagi
Perusahaan
Etika bisnis adalah salah satu hal penting bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis agar dapat
menjalankan suatu tindakan-tindakan ataupun tugas dapat memiliki rasa tanggung jawab. Dalam
suatu perusahaan etika bisnis membentuk suatu norma, nilai, dan perilaku untuk menciptakan
suasana yang baik antara karyawan serta pimpinan untuk menciptakan suasana hubungan yang
adil dan sehat baik. Oleh karena itu Etika bisnis sangat penting bagi perusahaan dalam
membangun etos kerja karyawannya,

• Menciptakan kepercayaan konsumen

2. Menjadi Brand Citra yang baik terhadap konsumen

3. Membuat karyawan perusahaan akan semakin loyal

4. Memberikan profit atau keuntungan bagi perusahaan


Prinsip-prinsip Etika dan
Perilaku Bisnis
• Kejujuran
• Integritas
• Memelihara Janji
• Kesetiaan
• Kewajaran/Keadilan
• Suka membantu orang lain
• Hormat kepada orang lain
• Kewarganegaraan yang bertanggung jawab
• Mengejar keunggulan
• Dapat dipertanggungjawabkan
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam etika bisnis
Dalam penerapan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan diantaranya :

Pengendalian diri
Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
Mempertahankan jati diri
Menciptakan persaingan yang sehat
ETIK A
B IS N IS Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
Mampu menyatakan yang benar itu benar
Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha
Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
Mengembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan
perundang-undangan
Implementasi Penerapan Etika
Bisnis di Indonesia

ETIK A
B IS N IS
Etika Bisnis dan
Berbudaya Perusahaan PT
Telkom
Telkom senantiasa memegang teguh moral dan etika yang
merupakan landasan penerapan GCG. Seiring waktu
pembelajaran kami dalam mengelola GCG, maka
penerapannya membentuk kesadaran hukum dan
menghasilkan karyawan yang peka terhadap tanggung jawab
sosial serta dicintai pelanggan. Telkom memiliki perangkat
etika bisnis, yang merupakan standar perilaku karyawan
dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor,
sesama karyawan dan pihak-pihak lain yang mempunyai
hubungan dengan perusahaan. Sampai sekarang sistem dan
budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan
perubahan bisnis untuk mewujudkan cita- cita agar Telkom
terus maju dan dicintai pelanggannya,
Etika Bisnis PT Pupuk
Indonesia (Persero)

PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) telah


memberlakukan kebijakan dan prosedur pelaporan
(whistle blower) sebagai salah satu usaha peningkatan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Pelaksanaan penerapan Good Corporate Governance itu
tidak hanya wajib dilakukan oleh pihak Direksi dan
Komisaris saja, tetapi juga wajib dilaksanakan oleh
seluruh karyawan untuk mendukung keberhasilan
pelaksanaan pakta integritas yang telah ditandatangani.
Kebijakan Keterlibatan Dalam Politik Kebijakan
Perusahaan mengharuskan Direksi dan karyawan yang
mewakili Perusahaan dalam setiap urusan Pemerintah
dan politik, untuk patuh terhadap setiap perundang-
undangan yang mengatur keterlibatan perusahaan dalam
urusan publik.
Pedoman Etika Bisnis
Perusahaan Semen
Indonesia
Perusahaan menerapkan Pedoman GCG secara konsisten, yang
ditunjang dengan standar etika perilaku bisnis dan individu
yang dituangkan dalam Pedoman Kode Etik Semen Indonesia.
Pedoman tersebut memberikan petunjuk praktis dan pedoman
perilaku bagi seluruh organ perusahaan, pegawai perusahaan,
serta Pemangku Kepentingan (stakeholders) lainnya yang harus
dipatuh dalam berinteraksi dengan semua pihak, dan harus
dijadikan landasan dalam proses pengambilan keputusan, serta
sebagai sarana untuk menciptakan lingkungan kerja yang
positif dalam mendukung terlaksananya kegiatan perusahaan
dengan baik dan benar sesuai dengan Pedoman GCG. Pedoman
Kode Etik Perusahaan ini digunakan sebagai landasan untuk
membentuk dan mengatur tingkah laku yang konsisten
berdasarkan prinsip-prinsip berkesadaran etis (ethical
sensibility), berpikir etis (ethical reasoning), dan berperilaku
etis (ethical conduct) sebagai bagian upaya menumbuhkan
integritas yang tinggi.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai