PROSES BISNIS
2
Asas BLUD
BLUD
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLUD
bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan
pemberian layanan umum yang
didelegasikannya.
5. BLUD menyelenggarakan kegiatan tanpa
mengutamakan mencari keuntungan.
6. RKA serta LK dan kinerja BLUD disusun dan
disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari RKA serta LK dan kinerja SKPD.
7. BLUD mengelola penyelenggaraan layanan umum
sejalan dengan praktik bisnis yang sehat.
Implementasi PPK BLUD
Meliputi:
1.Penganggaran
2.Pelaksanaan
3.Akuntabilitas
8
Penganggaran
9
Tahapan Penganggaran
Renstra SKPD
• Tahunan;
• Disertai prakiraan
RBA tahun
RSB BLUD berikutnya.
5 th an
RBA BLUD
RSB
(5 tahunan) RENSTRA-SKPD
RBA disusun
berdasarkan basis RKA SKPD
kinerja dan perhitungan dan
akuntansi biaya menurut RBA BLUD RBA BLUD
RKA SKPD APBD
jenis layanannya. (1 tahunan)
RBA BLUD disusun
berdasarkan kebutuhan Disertai dngn usulan SPM & biaya Dikaji kembali standar
dan kemempuan dr keluaran yg akan dihasilkan biaya dan anggaran BLUD
pendapatan yang Jika 31 Des
diperkirakan akan belum disahkan,
diterima dari RBA BLUD BLUD dapat
masyarakat, badan lain, Definitif melakukan
dan APBD pengeluaran max
Mengesahkan angka dok PA thn
Paling sedikit mencakup Dok PA BLUD Dok PA (max) 31 Des lalu
seluruh pendapatan dan
belanja, seluruh arus kas, •Mjd lampiran dari perjanjian kinerja yg ditandatangani oleh
serta jumlah dan kualitas KDH dgn pim BLUD.
jasa dan/atau barang •Mjd dasar penarikan dana yg bersumber dr APBD oleh BLUD.
Standar dan Tarif Layanan
Standar
• BLUD menggunakan SPM yang ditetapkan oleh menteri/ pim lembaga.
SPM • SPM dapat diusulkan oleh BLUD.
• SPM harus mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan dan kesetaraan layanan,
Standar biaya serta kemudahan untuk mendapatkan layanan.
Pelayanan
Minimum
Ketentuan:
PMK-100/PMK.05/2016
Tarif Layanan
• Atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana.
• Mempertimbangkan aspek:
Kontinuitas dan pengembangan layanan;
Daya beli masyarakat;
Asas keadilan dan kepatutan; dan
Kompetisi yang sehat
13
Penarikan dana dengan SPM ke
SKPKD
Alokasi APBD
Belanja Belanja
Barang (52) Modal (53)
Belanja
Modal (53)
PENERAPAN FLEXIBLE BUDGET
BUDGET REALISASI
RKA-
% Ambang Batas KL
DPA
FLEXIBLE
P
E
P N
E D B
B P
N A E
E E
D P L B
L N
A A A E
A D
P T N L
N A
A A J A
J P
T N A N
A A
A J
T
N A
A
N
Pendapatan dan Belanja
Pendapatan Belanja
a. Belanja BLUD tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan
• Rupiah Murni (APBD)
struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.
• PNBP b. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume
Pendapatan jasa layanan kegiatan pelayanan dengan jumlah pengeluaran
Hibah tidak terikat mengikuti praktik bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang
Hibah terikat batas sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.
Hasil kerjasama BLUD d. Belanja BLUD yang melampaui ambang batas
Hasil usaha lainnya fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menkeu atas
usulan menteri/pim lembaga.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLUD dapat
mengajukan usulan tambahan anggaran dari APBD
kepada Menkeu melalui menteri/pim lembaga.
f. Belanja BLUD dilaporkan sebagai belanja barang dan
jasa SKPD.
Pengelolaan Kas
Melakukan pemungutan
PENGELOLAAN pendapatan/tagihan
KASKas
Mendapatkan sumber
dana untuk menutup
defisit jangka pendek Pengelolaan
Piutang
a. BLUD dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLUD.
b. Piutang BLUD dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang,
yang nilainya ditetapkan secara berjenjang.
Utang
a. BLUD dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan
peminjaman dengan pihak lain.
b. Utang BLUD di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
f. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLUD.
g. Hak tagih atas utang BLUD menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Investasi
Keuntungan yang
diperoleh dari investasi
jangka panjang
merupakan pendapatan
BLUD.
Bentuk
“Sewa” (A)
Pemimpin BLUD menetapkan standar pedoman operasional yang diperlukan sebagai pelaksanaan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.