Anda di halaman 1dari 30

1

2
Sistem Penilaian:
UTI : 30% (
UTII: 30%
Tugas :20%
Quis: 20%
Aktivutas kelas

Kehadiran 80%
Sri Andriani, SE, M.Si
AKUNTANSI adalah “seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.” (Suwardjono)

Dari sudut bidang studi, AKUNTANSI diartikan sebagai “seperangkat


pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi
keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan)
informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan ekonomik.”

Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI diartikan sebagai “proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari
kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan.”
KATA-KATA KUNCI
DALAM DEFINISI “AKUNTANSI”
 Perekayasaan penyediaan jasa
 Informasi
 Laporan keuangan kuantitatif
 Unit organisasi
 Kejadian/transaksi keuangan
 Bahan oleh akuntansi
 Pemrosesan data dasar (kos)
 Pihak yang berkepentingan
 Cara tertentu (prinsip akuntansi)
 Dasar pengambilan keputusan
DEFINISI AKUNTANSI MENURUT
ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB)

AKUNTANSI dari sudut fungsinya adalah “suatu kegiatan jasa. Fungsinya


adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan,
tentang entitas ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi – dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar diantara
berbagai alternatif arah tindakan. Akuntansi meliputi beberapa cabang,
antara lain akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, dan akuntansi
pemerintahan.” (Accounting Principle Board (APB) dalam Halim, 2001)

FUNGSI (PERAN) AKUNTANSI :


Menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, tentang entitas ekonomi
Bagan Pengetahuan Akuntansi
Akuntansi
Keuangan
Komersial
(Mikro)
Akuntansi Biaya/
Manajemen
Pemerintahan
Akuntansi
(Mikro)

Akuntansi Sosial
(Makro)
AKUNTANSI

Audit Intern

Auditing

Audit Ekstern
Sumber: Baswir, 1997
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
REFORMASI POLITIK (1998)
Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public Accountability

REFORMASI EKONOMI

REFORMASI MANAJEMEN
KEUANGAN NEGARA

REFORMASI AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Sektor Negara, Usaha-usaha Negara, Organisasi
Nirlaba Negara (Joedono, 2000)

Pemerintah dan unit-unit organisasinya yang


berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, e.g.
Pendidikan, Kesehatan, Keamanan, dll.
(Abdullah, 1996)

PUBLIC
Sektor Publik >< Sektor Privat/Bisnis/Swasta –
SECTOR sektor publik dari perspektif kepemilikan
(ownership), pengendalian (control), dan
akuntabilitas (accountability)

Sektor Publik  Akuntan Publik (di AS,


Akuntan yang bekerja untuk masyarakat. Di
Eropa, Akuntan yang bekerja untuk organisasi
pemerintah) (Jones dan Pendlebury, 1996)
Badan-badan Pemerintah; meliputi Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Unit Kerja
Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan


Usaha Milik Daereah (BUMD)

PUBLIC
DOMAIN
Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Politik,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri (PT.


BHMN), Organisasi Nirlaba lainnya.

11
CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK

 Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.

 Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

 Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.
DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

“Sebuah kegiatan jasa dalam rangka


penyediaan informasi kuantitatif terutama yang
bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna
pengambilan keputusan ekonomi yang nalar
dari pihak-pihak yang berkepentingan atas
berbagai alternatif arah tindakan.”
CIRI-CIRI AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan
lembaga pemerintahan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan rugi
laba tidak perlu dilakukan
2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana
halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan
pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan
3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi
oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk
akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang
lain – tergantung pada sistem pemerintahannya.
4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat,
menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan
anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan
tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem
anggaran tiap-tiap negara.
ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK

 Lembaga-lembaga Negara; Lembaga Tertinggi dan Lembaga


Tinggi Negara
 Pemerintah Pusat dan Instansi Vertikal Pemerintah Pusat di
Daerah
 Pemerintah Daerah
 Unit Swadana (e.g. RSUP, RSUD)
 Aparatur Perekonomi Negara/Daerah (BI, BUMN, BUMD)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI ORGANISASI
PUBLIK
FAKTOR EKONOMI
·   Pertumbuhan ekonomi
·   Tingkat inflasi
·   Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)
·   Struktur produksi
·   Tenaga kerja
·   Arus modal dalam negeri
·   Cadangan devisa
·   Nilai tukar mata uang
·   Utang dan bantuan luar negeri
·   Infrastruktur
·   Teknologi
·   Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi
· Sektor informal
 FAKTOR POLITIK
·    Hubungan negara dan masyarakat
·    Legitimasi pemerintah
·    Tipe rezim yang berkuasa
·    Ideologi negara
·    Elit politik dan massa
·    Jaringan internasional
· Kelembagaan

17
 FAKTOR KULTURAL
·    Keragaman suku, ras, agama, dan budaya
·    Sistem nilai di masyarakat
·    Historis
·    Sosiologi masyarakat
·    Karakteristik masyarakat
· Tingkat pendidikan

 FAKTOR DEMOGRAFI
·    Pertumbuhan penduduk
·    Struktur usia penduduk
·    Migrasi
· Tingkat kesehatan
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
 Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efesien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management
control);
 Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan
penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi
pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntablitas
(accountability)

Public Sector Accounting 


Providing Information, Management Control, and Accountability
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENENTUKAN MODEL AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

 STRUKTUR PEMERINTAHAN; Pada


pemerintahan demokratis, struktur
pemerintah biasanya berdasarkan
sistem “checks and balances”
 SIFAT DARI SUMBER DAYA
 PROSES POLITIK
PERSAMAAN SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA

 Memberikan informasi mengenai posisi keuangan dan hasil operasi


 Mengikuti prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang diterima
umum; Objectivity, Cosistency, Materiality, Full Disclosure
 Merupakan bagian integral sistem ekonomi di suatu negara
 Menghadapi masalah kelangkaan sumber daya (scarcity of resources)
 Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan;
membutuhkan informasi yang handal dan releven untuk
melaksanakan fungsi manajemen
 Terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum
PERBEDAAN SEKTOR
PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA
 Segi kegiatan dan tujuan
 Dalam Akuntansi Pemerintahan terdapat perkiraan anggaran (budgetary
accounting) yang tidak ada dalam akuntansi komersial
 Akuntansi pemerintahan menggunakan akuntansi dana. Dalam akuntansi
komersial, semua aset, kewajiban dan ekuitas merupakan bagian dari satu dana
 Dalam akuntansi pemerintahan, pengeluaran modal dilaporkan dalam laporan
operasional maupun neraca yang dalam akuntansi komersial tidak dilaporkan
dalam laporan operasional
 Akuntansi pemerintahan sangat dipengaruhi oleh peraturan-peraturan
pemerintah sehingga bersifat lebih kaku (kurang fleksibel) dibandingkan
dengan akuntansi komersial
PerbedaanSifat
Perbedaan Sifatdan
danKarakteristik
KarakteristikOrganisasi
Organisasi
SektorPublik
Sektor Publikdengan
denganSektor
SektorSwasta
Swasta

PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK SEKTOR SWASTA


Tujuan Organisasi Nonprofit motive Profit motive

Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal sendiri,
pemerintah, laba BUMN/BUMD. laba ditahan, penjualan aktiva
Penjualan aset negara, dsb Pembiayaan eksternal: utang bank,
obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada
masyarakat (publik) dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)

Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas
fungsional, dsb.

Karakteristik Anggaran Terbuka untuk publik Tertutup untuk publik

Sistem Akuntansi Cash Accounting Accrual Accounting

Sumber: Mardiasmo, 2002


Perbedaan
PerbedaanStakeholder
StakeholderSektor
SektorPublik
PublikDengan
Dengan
Sektor
SektorSwasta
Swasta

Stakeholder Sektor Publik Stakeholder Sektor Swasta

Stakeholder Eksternal: Stakeholder Eksternal:


1.  Masyarakat pengguna jasa publik 1.  Bank sebagai kreditor
2.  Masyarakat pembayar pajak 2.  Serikat buruh
3.  Perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan 3.  Pemerintah
pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi 4.  Pemasok
4.  Bank sebagai kreditor pemerintah 5.  Distributor
5.  Badan-badan internasional, seperti Bank Dunia, IMF, 6.  Pelanggan
ADB, PBB, dsb. 7.  Masyarakat
6.  Investor asing dan country analyst 8.  Serikat dagang (trade union)
7.  Generasi yang akan datang 9.  Pasar modal
   
Stakeholder Internal:
1.  Lembaga negara (misalnya: kabinet, MPR, DPR/DPRD, dsb) Stakeholder Internal:
2.  Kelompok politik (partai politik) 1.   Manajemen
3.  Manajer publik (gubernur, bupati, direktur BUMN/BUMD) 2.   Karyawan
4.  Pegawai pemerintah 3.   Pemegang saham

Sumber: Mardiasmo, 2002


UPAYA PENYEMPURNAAN
AKUNTANSI PEMERINTAHAN

 LATAR BELAKANG
• 1969/1970 = Rp 334,7 miliar
• 1988/1989 = Rp 36,5 triliun

 Peningkatan Anggaran Negara • 2000/2001 = Rp 194,1 triliun


• 2001/2002 = Rp 286 triliun
• 2002/2003 = Rp 289,4 triliun
 Tuntutan institusi luar negeri; seperti IMF
dan Bank Dunia dan/atau institusi donor
lainnya bagi Indonesia (Faktor Eksternal)

 Gerakan reformasi nasional yang menuntut


clean government dan good governance dalam
kinerja pemerintahan (Faktor Internal)
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good governance pada


sektor pemerintahan untuk mensukseskan pembangunan
nasional.

MISI :
 Peningkatan Profesionalisme SDM
 Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan
 Melayani Kebutuhan Stakeholders
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

 Perangkat Hukum dan Perundang-undang


 Sistem Akuntansi Pemerintahan
 Kebijaksanaan Otonomi Daerah
 Sumberdaya Manusia
 Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir
 Teknologi Informasi
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
 Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan
pelaksana strategi pembangunan
 Istilah “SEKTOR PUBLIK” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952
 Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan
radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam
pembangunan
 Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju –
terutama negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai kritikan,  mengadopsi
pendekatan New Public Management (NPM) dan reinventing government, mengadopsi (dari
sektor swasta) mekanisme pasar, kompetisi tender (Compulsory Competitive Tendering-
CCT), dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik
 Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL
merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor publik di negara-negara Anglo-
Saxon
 Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk mambantu meningkatkan
transparansi dan memperbaiki efisiensi dan efektifitas sektor publik
CATATAN DALAM UPAYA PENGEMBANGAN
AKUNTANSI PUSAT DAN DAERAH

 Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem akuntansi yang
selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan
daerah yang akuntabel
 Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem,
prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat
dihasilkan laporan pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan
dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama
 Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas memungkinkan untuk
digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah
 Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi,
keterkaitan program dan anggaran antara pemerintah pusat dengan
darah, maka strategi pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan
daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan
TERIMA
KASIH

30

Anda mungkin juga menyukai