2
Sistem Penilaian:
UTI : 30% (
UTII: 30%
Tugas :20%
Quis: 20%
Aktivutas kelas
Kehadiran 80%
Sri Andriani, SE, M.Si
AKUNTANSI adalah “seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut.” (Suwardjono)
Dari sudut proses atau kegiatan praktik, AKUNTANSI diartikan sebagai “proses
pengidentifikasian, pengukuran, pengakuan (pencatatan), pengklasifikasian,
penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar yang terjadi dari
kejadian-kejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi
dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang
berkepentingan.”
KATA-KATA KUNCI
DALAM DEFINISI “AKUNTANSI”
Perekayasaan penyediaan jasa
Informasi
Laporan keuangan kuantitatif
Unit organisasi
Kejadian/transaksi keuangan
Bahan oleh akuntansi
Pemrosesan data dasar (kos)
Pihak yang berkepentingan
Cara tertentu (prinsip akuntansi)
Dasar pengambilan keputusan
DEFINISI AKUNTANSI MENURUT
ACCOUNTING PRINCIPLE BOARD (APB)
Akuntansi Sosial
(Makro)
AKUNTANSI
Audit Intern
Auditing
Audit Ekstern
Sumber: Baswir, 1997
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
REFORMASI POLITIK (1998)
Tuntutan Clean Governance, Transparence dan Public Accountability
REFORMASI EKONOMI
REFORMASI MANAJEMEN
KEUANGAN NEGARA
REFORMASI AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Sektor Negara, Usaha-usaha Negara, Organisasi
Nirlaba Negara (Joedono, 2000)
PUBLIC
Sektor Publik >< Sektor Privat/Bisnis/Swasta –
SECTOR sektor publik dari perspektif kepemilikan
(ownership), pengendalian (control), dan
akuntabilitas (accountability)
PUBLIC
DOMAIN
Yayasan, Organisasi Massa, Organisasi Politik,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
11
CIRI-CIRI SEKTOR PUBLIK
Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan
pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah
sumber daya yang diberikan.
Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau
suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan
kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.
DEFINISI AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
17
FAKTOR KULTURAL
· Keragaman suku, ras, agama, dan budaya
· Sistem nilai di masyarakat
· Historis
· Sosiologi masyarakat
· Karakteristik masyarakat
· Tingkat pendidikan
FAKTOR DEMOGRAFI
· Pertumbuhan penduduk
· Struktur usia penduduk
· Migrasi
· Tingkat kesehatan
TUJUAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efesien, dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management
control);
Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan
penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya; dan memungkinkan bagi
pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi
pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntablitas
(accountability)
Sumber Pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi Pembiayaan internal: modal sendiri,
pemerintah, laba BUMN/BUMD. laba ditahan, penjualan aktiva
Penjualan aset negara, dsb Pembiayaan eksternal: utang bank,
obligasi, penerbitan saham
Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban kepada Pertanggungjawaban kepada
masyarakat (publik) dan pemegang saham dan kreditor
parlemen (DPR/DPRD)
Struktur Organisasi Birokratis, kaku, dan hierarkis Fleksibel: datar, piramid, lintas
fungsional, dsb.
LATAR BELAKANG
• 1969/1970 = Rp 334,7 miliar
• 1988/1989 = Rp 36,5 triliun
MISI :
Peningkatan Profesionalisme SDM
Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan
Melayani Kebutuhan Stakeholders
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem akuntansi yang
selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan
daerah yang akuntabel
Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem,
prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat
dihasilkan laporan pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan
dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama
Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas memungkinkan untuk
digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah
Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi,
keterkaitan program dan anggaran antara pemerintah pusat dengan
darah, maka strategi pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan
daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan
TERIMA
KASIH
30