Anda di halaman 1dari 10

Assalamualaikum

Kelompok 2 :
1. Laila Dairina (1951040337)
2. Lutfiana Khairunnisa (1951040342)
3. Mon Enjelita Wijaya (1951040352)
4. Neli Anggaini (1951040374)
5. Putra Adi Pradana (1951040391)
Pengertian :
Bentuk Organisasi Bisnis dalam Perusahaan Syariah :
Perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan
tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada
pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu
memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: perusahaan
manufaktur, perusahaan dagang,dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan
itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan)
Dalam perekonomian Islam bentuk organisasi- organisasi bisnis yang ada secara umum
antara lain dikelompokan menjadi tiga bentuk atau jenis utama ,antara lain yaitu:
organisasi bisnis perusahaan perorangan (sole proprietorship), bentuk persekutuan/syirkah
(partnership), dan organisasi bisnis mudharabah.
A. Perusahaan perorangan (sole proprietorship)

Perusahaan perorangan (sole proprietorship) merupakan format organisasi bisnis yang paling sederhana yang
hampir ada dalam setiap sistem ekonominon- sosialis. Perusahaan perseoranagan adalah suatu bentuk badan
usahayang dimiliki oleh perseorangan yang berusaha untuk memperolehkeuntungan bagi dirinya sendiri.

B. Persekutuan (partnership)/ Syirkah

1.Definisi
Persekutuan atau partnership adalah salah suatu hubungan antara dua
orang atau lebih untuk mendistribusikan laba atau kerugian dari suatu bisnis atau usaha yang dijalankan oleh
seluruhnya atau salahsatu dari mereka sebagai pengelolaan atas yang lain.

2. Pembagian keuntungan dan kerugian (profit and Loss Sharing)


Di dalam syirkah keuntungan yang akan diberikan diantara para pihak(mitra) di atur sesuai perbandingan (ratio)
yang disepakati. Namun dalam masalah kerugian yang terjadi, akan dibebankan kepada para mitra sesuai dengan
modal yang diinvestasikan. Dan menurut hukum islam, bahwa semua kerugian yang terjadi dalam usaha yang
dijalankan secara bersama itu harus dipikul oleh pemilik modal kecuali yang terjadi dapat menunjukan dengan
jelas, sebagian akibat dari resiko yang diluar kemampuan manusia
3.
3. Hak-
Hak- hak
hak dan
dan kewajiban
kewajiban parapara mitra
mitra usaha
usaha
Setiap
Setiap mitra
mitra memiliki
memiliki hak
hak untuk
untuk menjual
menjual barang-barang
barang-barang dengan
dengan kredit
kredit tanpa
tanpa harus
harus memperoleh
memperoleh izin
izin tertulis
tertulis dari
dari Mitra
Mitra
lainya
lainya dan
dan seluruh
seluruh mitra
mitra akan
akan terikat
terikat dengan
dengan masing-masing
masing-masing harus
harus menjual
menjual barang-barang
barang-barang dengan
dengan kredit
kredit
-Masing-masing
-Masing-masing mitra
mitra berhak
berhak untuk
untuk menerapkan
menerapkan semua semua hak
hak yang
yang dimiliki
dimiliki dan
dan melaksanakan
melaksanakan semua
semua aktifitas
aktifitas bisnisnya
bisnisnya
sebagai
sebagai bagian
bagian dari
dari usaha
usaha tersebut.
tersebut.
-Masing-masing
-Masing-masing mitra
mitra memiliki
memiliki hakhak untuk
untuk mendapatkan
mendapatkan keuntungan
keuntungan yang
yang kemudian
kemudian dapat
dapat dipakai
dipakai untuk
untuk menjalankan
menjalankan
bisnisindependeni,
bisnisindependeni, tanpa
tanpa persetujuan
persetujuan pihak
pihak lain
lain terhadap
terhadap pengelolaan
pengelolaan bisnis
bisnis itu.
itu.
-Meminjamkan
-Meminjamkan uanguang kepada
kepada pihak
pihak ketiga
ketiga atau
atau ke
ke seorang
seorang mitra.
mitra.
-Meminjam
-Meminjam uang
uang untuk
untuk perusahaan
perusahaan ke ke dari
dari pihak
pihak ketiga
ketiga atauseorang
atauseorang mitra.
mitra.
-Membeli
-Membeli saham
saham diperdagangkan
diperdagangkan atauatau aksesoris
aksesoris lainnya
lainnya dengan
dengan kredit
kredit pada
pada saat
saat bisnis
bisnis kelebihan
kelebihan likuiditas
likuiditas kapan
kapan saja.
saja.
-Mengundang
-Mengundang pihak
pihak ketiga
ketiga untuk
untuk menjadi
menjadi mitra.
mitra.
-Mendapatkan
-Mendapatkan modal
modal lebih
lebih atas
atas mudharabh
mudharabh dari dari pihak
pihak ketiga.
ketiga.
-Memberi
-Memberi modal
modal perusahaan
perusahaan dengan
dengan mudharabah
mudharabah kepihak
kepihak ketiga.
ketiga.
-Memberi
-Memberi bagian
bagian modal
modal perusahaan
perusahaan kebeberapa
kebeberapa bisnis
bisnis lainnya.
lainnya.
--
Mudharabah
1) Definisi
Mudharabah adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak menyediakan modal (investor) kepada pihak lain
yang berkedudukan sebagai pengelola untuk menjalankan suatu bisnis (mudharib) dengan kesepakatan untuk mendapatkan tingkatkeuntungan
tertentu. Secara bahasa, mudharabah berasal dari kata Dharb yang artinya melakukan perjalanan yang umumnya untuk berniaga
2) Pengalokasian Keuntungan dan Kerugian
Pengalokasian keuntungan antara pemilik modal dan pengelola dibuat berdasarkan kesepakatan antara kedua belah pihak.Tidak boleh dibuat
berdasarkan jumlah atau nominal pasti sebelum berjalanya bisnis tersebut, hanya dalam bentuk presentase atas keuntungan yang
diperoleh.Sementara berdasarkan aturan umum syari’ah pengalokasian kerugian yang terjadi dalam bisnis mudharabah adalah ditanggung
seluruhnya oleh pemilik modal , dan tidak dapat ditangguhkan kepada pihak pengelola. Karena pihak pengelola hanya berkedudukan sebagai agen
dari pemilik modal, selama kerugian yang terjadi bukan karena keteledoranya. Oleh karenanya pihak pengelola dalam hal ini tidak mendapatkan
bagian apa- apa jika terjadi kerugian dalam bisnis yang dijalankanya.
3) Hak- hak pengelola (entrepreneur)
Berdasarkan persetujuan yang telah disepakati bersama dengan pihak pemilik modal, seorang pengelola mempunyai hak- hak sebagai berikut:
• Hak mengelola atau membawa modalnya sendiri dalam bisnis tersebut.
• Hak untuk memperoleh modal dari pihak ketiga untuk menjalankan bisnis mudharabah-nya.
• ikut serta dalam kerjasama dengan pihak ketiga.
• menjual dan membeli barang- barang secara kredit.
• mengikuti semua kebiasaan dari aturan perdagangan yang ada.
• mengeluarkan atau meminjamkan modal awal kepada pihak ketigauntuk menjalankan bisnis mudharabah-nya (tetapi tetap harus meminta izin
kepada pihak pemilik modal).
4) Konsep mudharabah ganda (Double mudharabah)
Mudharabah ganda adalah seseorang yang memperoleh keuntungan dari bisnis mudharabah, dan keuntungan
itu diberikan kepada pihak ketiga untuk menjalankan bisnis lainya. Dengan demikian dalam kondisi ini dia
memiliki peran gand yaitu sebagai pengelola dari bisnis yang pertama dan sebagai pemilik modal dari bisnis yang
kedua.
5) Mudharabah dan kewajiban para peserta
Konsep kewajiban (Liability) di dalam bisnis mudharabah banyak memiliki kemiripan dengan bentuk bisnis
persekutuan yang disebutkan sebelumnya, seperti pada :
• Kewajiban pemegang saham adalah dapat menyediakan modalyang akan digunakan untuk menjalankan
perusahaan tersebut.
• Jika pihak pengelola bisnis mudharabah membeli barang secara cicilan melebihi total modal yang ada melalui
persetujuan pemilik modal, maka kedua- duanya bertanggung jawab untuk melunasi utang yang ada tersebut.
• Kerugian atau keuntungan yang diperoleh dari hasil pinjaman diluar modal tersebut akan dibagi secar bersama
antara pemilik modal dan pihak pengelola, dan bukan berdasarkan perbandingan keuntungan yang disepakati
dalam kontrak mudharabah tersebut.
• Jika terjadi kerugian terhadap modal yang dipinjam saat diputar dalam usaha yang dijalankan, maka pelunasan
modal pinjaman iniharus didahulukan sebelum mengembalikan modal awal yang dimiliki pemilik modal.
6) Pemutusan Kontrak Mudharabah
Seperti halnya dengan kemitraan , kontrak Mudharabah dapat dicabut kembali setiap saat, jika dala kontrak
tersebut dapat menyebabkan kerugian bagi pihak yang terkait, sebagaimana kontrak mudharabah itu dapat dibubarkan
karena kematian ataupun terganggunya akal salah satu pihak yang terlibat. Seperti halnya bentuk persekutuan juga,
kontrak mudharabah juga dapat dijalankan terus oleh pihak lain yang terlibat mengelolanya. Dengan demikian hal ini
akan memberikan kesempatan bagi pihak yang tidak bubar untuk terus menjalankanya, dan tidak perlu untuk
membubarkanya.
7) Mudharabah dan Penyertaan Saham Perusahaan (joint stock company)
Struktur penyertaan saham perusahaan modern sekarang ini, dapat ditemukan beberapa variasi konsep yang
serupa dengan konsep mudharabah, diantaranya:
• kemiripan bentuk dengan kontrak mudharabah, dimana penyertan saham perusahaan juga memiliki pembagian
antara kepemilikan (ownership) dan pengawasan (control).
• Tidak adanya batasan jumlah pemegang saham yang terdapat didala suatu bentuk penyertaan saham perusahaan,
sebagai manahalnya juga berlaku dalam bentuk mudharabah.
• Pemindahan saham atau bagian dari seorang pemilik modal kepada yang lainya tidak akan menyebabkan
perusahaan tersebut bubar, sebagaimana halnya juga dalam mudharabah.
Jenis Akad dan Implementasi dalam
Organisasi Bisnis
1) Eksposur atau resiko atas harta pribadi dari bisnis yang dijalankan.
2) Kemudahan dan biaya pendirian serta pemeliharaannya.
3) Estimasi kelangsungan hidup bisnis.
4) Eksposur pajak atas pendapatan bisnis.
5) Kemudahan relative dalam meperoleh dan meningkatkan modal dipasar keuangan
Berikut adalah bentuk-bentuk organisasi bisnis tersebut yang di sertai dengan tinjauan kontrak syariah yang mendasarinya:
1. Usaha Perseorangan
2. Usaha Pola Kemitraan
3. Perseroan
Perbandingan Mudharabah, Musyarakah, dan
Perseroan
• Perbandingan antara mudharabah dan musyarakah dari jumlah aspek yaitu: rasio keuntungan, potensi
kerugian, kewajiban pemodal, perubahanaset, dan likuiditas investasi.
• Salah satu ciri penting dari mudahrabah adalah rasio keuntungan yang disepakati sebelumnya, yaitu
keuntungan harus di distribusikan antara pemodal dan pengusaha. Adapun kerugian pada sebuah
mudharabah benar-benar di tanggung oleh pemilik modal, sedangkan pengusaha bertanggung jawab
menanggung kerugian hanya jika kerugian tersebut merupakan hasil dari kelalaian atau kesalahan
manajerial, jika terjadi kerugian dalam musyarakah, maka kedua belah pihak berbagi kerugian tersebut
menurut rasio investasi masing masing pihak dalam proyek.
• Mengenai perubahan nilai aset yang terjadi dalam mudharabah, pengusaha tidak dapat memperolehnya,
baik keuntungan maupun kerugian, karena perubahan tersebut. Keuntungan dan kerugian timbul tersebut
hanya untuk pemilik modal. Dalam musyarakah, keuntungan atau kerugian karena perubahan nilai aset
yang dibiayai oleh gabungan dana bersama sudah sewajarnya diterima kedua belah pihak. Ciri lain
mudharabah dan musyarakah klasik adalah bahwa salah satu puhak dalam perjanjian tersebut memiliki
opsi untuk mengakhiri perjanjian atau mengundurkan diri dari usaha tertentu setiap saat yang mereka
anggap tepat. Karenanya liquiditas investasi merupakan hal yang pasti bagi para mitranya.
Sekian &
Terimakasih

Wassalamualaikum
wr.wb

Anda mungkin juga menyukai