Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 4

1. Meli agustina
2. Nurul faqo islamudin
3. M.rizal affandi
4. Radita tri anggelina
Konsep saham syariah

Pengertian Saham Syariah Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti


kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim
atas penghasilan dan akiva perusahaan. Saham didefinisikan sebagai bukti
atau sertifikat kepemilikan seseorang atau suatu badan terhadap perusahaan
yang menerbitkan sekuritas tersebut, yang dapat pula diartikan sebagai
keikutsertaan investor sebagai pemodal pada suatu perusahaan, sehingga
memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan tersebut Saham
Syariah adalah saham-saham yang memiliki karakteristik sesuai dengan
syariah Islam. Saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
yang berbentuk perseroan terbatas (PT).
Mekanisme investasi saham syariah

Pada umumnya, mekanisme penawaran saham di Bursa Efek ada dua bentuk,
yaitu penawaran melalui Pasar Perdana dan penawaran melalui Pasar
Sekunder. Harga saham yang ditawarkan pada kedua pasar ini bisa berbeda
dan secara mayoritas, harga saham di Pasar Sekunder, jauh lebih tinggi
dibandingkan harga saham di Pasar Perdana. Oleh karena itu, perdagangan
saham di Pasar Sekunder Lebih mendekati unsure spekulasi dengan risiko
tinggi yang mengandung unsure gambling yang dilarang oleh islam.
Sementara system dan mekanisme perdagangan saham di pasar perdana masih
merupakan perdagangan biasa, di mana selembar saham diperdagangkan
Sesuai dengan kuantitas yang masih wajar. Artinya, saham ditawarkan
dengan mengajukan harga tertentu yang ditetapkan berdasarkan keadaan
perusahaan dan kekuatan pasar.
Oleh sebab itu, keuntungan yang diperoleh dari perdagangan saham ini
masih dalam batas-batas yang wajar dan dilakukan dengan prinsip
transparansi, sehingga pemilik saham mengetahui segala persoalan yang
berkaitan dengan perusahaan dan prospeknya di masa yang akan dating.
Berbeda dengan mekanisme perdagangan saham secara konvensional,
mekanisme perdagangan saham syariah secara spesifik dipertemukan
pada Jakarta Islamic Index (JII) dan penawarannya hanya pada pasar
perdana. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi unsure-unsur spekulasi
dan sikap insider trading, sebagaimana yang terjadi pada saham
sekunder selama ini.
Instrumen sham syariah
Pada umumnya saham yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan (emiten) yang
melakukan penawaran umum (initial public offering) ada 2 macam yaitu biasa
(saham biasa) dan saham istimewa (saham preferen). Perbedaan saham ini
berdasarkan hak yang melekat pada saham tersebut. Hak tersebut meliputi hak
atas menerima dividen, dan memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan
dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan. Adapun
ciri-ciri saham istimewa selengkapnya adalah sebagai berikut :
1..Hak utama atas dividen, artinya saham istimewa memiliki hak terlebih dahulu
dalam hal menerima dividen.
2. Hak utama atas aktiva peruahaan, artinya dalam hak likuidasi berhak menerima
pembayaran maksimum nilai nominal saham istimewa atas semua kewajiban
perusahaan dilunasi.
3. Penghasilan tetap, artinya pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan
dalam jumlah yang tetap
4. Jangka waktu yang tidak terbatas, saham istimewa yang diterbitkan
mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi dengan syarat bahwa
perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut
dengan harga tersebut.
5. Tidak memiliki hak suara, artinya pemegang saham istimewa tidak
mempunyai suara dalam RUPS.
6. Saham istimewa kumulatif, artinya dividen yang tidak dibayarkan oleh
perusahaan kepada pemegang saham tetap menjadi hak pemegang saham
istimewa tersebut. jika suatu saat penisahaan tidak membagikan dividen, maka
pada periode yang lain perusahaan tersebut membagikan dividen, maka
perusahaan harus membayarkan dividen terutang tersebut sebelum
membagikannya kepada pemegang saham biasa.
Jakarta islamic indexs
Jakarta Islamic Index adalah salah satu indeks saham yang ada di Indonesia yang menghitung indeks
harga rata-rata saham untuk junis saham-saham yang memenuhi criteria syariah. Jakarta Islamic Index
pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama
dengan PT Denaraksa Investment Management pada tanggal 3 Juli 2000.

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor


untuk melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan
manfaat bagi pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan
investasi di bursa efek. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang ingin
berinvestasi sesuai syariah.

Anda mungkin juga menyukai