Anda di halaman 1dari 22

uas

Manajemen
Investasi saham
Syariah
NAMA KELOMPOK 1
Rivaldi Firdaus
2008204071
Atun Khomisatun
2008203075
Moch RazhMursyid
2008204076
Putri Rizki Amalia
2008204080
Regina Dwi Cahyani
2008204082
Salsabila Uswatun Hasanah
2008204085
Faika Dewi Maharani
2008204093
Imron Maulana
2008204099
Izzu Rohmatullah Saefi
2008204161
pembahasan

1 2 3
Investasi Jenis jenis
obligasi
saham dividen
Rumusan masalah
1. apa yang menjadi motivasi untuk investasi saham syariah?

2. jenis deviden apa yang biasa diterima, deviden tunai atau deviden
saham?•

3. sebelum melakukan investasi saham apakah sudah mengetahui


keuntungan dan kerugian apa saja yang akan terjadi?

4. jika diminta memili lebih memilih investasi saham atau obligasi dan
mengapa alasannya?•

5. apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih perusahaan mana yang


akan dipilih untuk dibeli sahamnya?

6. setelah melakukan investasi saham, perlukah sering-sering mengecek


pergerakan harga saham? Dan apa alasannya
01.
Investasi
saham
syariah
Pengertian investasi saham syariah

Investasi saham syariah adalah bentuk investasi di pasar saham yang


mematuhi prinsip-prinsip syariah atau hukum Islam. Prinsip-prinsip ini
melarang investasi dalam perusahaan yang terlibat dalam kegiatan yang
dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti riba (bunga),
maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian yang berlebihan), dan haram
(terlarang).
poin penting yang perlu dipahami mengenai
investasi saham syariah
1. Prinsip Syariah: Investasi saham syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah yang mencakup larangan terhadap riba,
perjudian, industri yang tidak sesuai (misalnya alkohol dan produk babi), serta praktik bisnis yang tidak adil. Investasi saham
syariah harus mematuhi ketentuan ini dalam seluruh tahapan investasi.

2. Penapisan Saham: Untuk memenuhi persyaratan syariah, saham-saham yang akan dibeli harus melewati proses penapisan
yang ketat. Penapisan ini dilakukan oleh lembaga yang mengkhususkan diri dalam pengawasan dan penilaian syariah, seperti
Dewan Syariah Nasional. Saham-saham yang tidak memenuhi kriteria syariah akan dihindari.

3. Pendapatan dan Keuntungan: Investor dalam saham syariah memiliki hak atas pendapatan dan keuntungan yang dihasilkan
perusahaan, asalkan sumber pendapatan tersebut halal dan tidak melanggar prinsip-prinsip syariah. Pendapatan dapat
diberikan dalam bentuk deviden tunai atau deviden saham tambahan.

4. Tanggung Jawab Sosial: Investasi saham syariah juga mengedepankan tanggung jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip
syariah mendorong perusahaan untuk berkontribusi pada kesejahteraan sosial, lingkungan, dan komunitas di sekitarnya.

5. Diversifikasi: Seperti investasi saham pada umumnya, diversifikasi portofolio juga penting dalam investasi saham syariah.
Investor disarankan untuk mengalokasikan dana mereka di berbagai sektor industri untuk mengurangi risiko dan
memaksimalkan peluang.
02.
dividen
Pengertian dividen

Dividen merupakan pembagian pendapatan atau keuntungan yang


diterima oleh pemegang saham perusahaan. Dividen biasanya diberikan
kepada pemegang saham sebagai imbalan atas kepemilikan mereka
dalam perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan laba atau memiliki
kelebihan kas dapat memilih untuk membagikan sebagian atau seluruh
laba tersebut kepada pemegang saham dalam bentuk dividen.
Bentuk dividen

1. Deviden Tunai: Ini adalah pembayaran dividen kepada pemegang saham


dalam bentuk uang tunai. Perusahaan akan menentukan jumlah dividen yang
akan dibayarkan per saham, dan kemudian pemegang saham akan menerima
pembayaran tersebut sesuai dengan jumlah saham yang mereka miliki.

2. Deviden Saham: Deviden saham juga dikenal sebagai dividen dalam bentuk
saham tambahan. Daripada memberikan uang tunai kepada pemegang
saham, perusahaan dapat memilih untuk memberikan saham tambahan
kepada pemegang saham sebagai dividen. Pemegang saham akan menerima
sejumlah saham baru berdasarkan jumlah saham yang mereka miliki
sebelumnya.
03.
Obligasi
syariah
Pengertian obligasi syariah

Obligasi syariah, juga dikenal sebagai sukuk, adalah instrumen


keuangan yang diterbitkan oleh entitas syariah, seperti perusahaan
atau pemerintah, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Obligasi
syariah berbeda dari obligasi konvensional dalam hal struktur dan
kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah.
poin-poin penting yang perlu dipahami
mengenai obligasi syariah
1.
Prinsip Syariah: Obligasi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga),
maysir (perjudian), gharar (ketidakpastian berlebihan), dan haram (terlarang). Obligasi syariah harus

2.
mematuhi prinsip-prinsip ini dalam semua aspek struktur dan operasionalnya.
Struktur Kontrak: Obligasi syariah didasarkan pada kontrak syariah yang mengatur hubungan antara
penerbit obligasi (pihak yang membutuhkan pendanaan) dan pemegang obligasi (pihak yang
memberikan dana). Struktur kontrak syariah umumnya melibatkan prinsip-prinsip seperti mudharabah

3.
(bagi hasil), musharakah (kerjasama), murabahah (pembiayaan jual-beli), atau ijarah (sewa).
Bagi Hasil: Obligasi syariah memberikan imbalan kepada pemegang obligasi berdasarkan prinsip bagi
hasil. Pendapatan yang dihasilkan dari obligasi syariah berasal dari keuntungan proyek atau aset yang
didanai oleh obligasi tersebut. Pemegang obligasi akan menerima pembayaran imbalan sesuai dengan

4.
kesepakatan yang ditetapkan dalam kontrak.
Aset yang Diikat: Obligasi syariah sering kali diikat pada aset riil atau proyek spesifik, yang memberikan
kepastian bagi pemegang obligasi. Misalnya, obligasi syariah dapat terkait dengan pendapatan dari

5.
proyek infrastruktur atau pendapatan dari properti tertentu.
Keamanan dan Risiko: Obligasi syariah dapat memiliki struktur keamanan yang berbeda, termasuk
jaminan aset, covenants, atau klausul pengunduran diri. Seperti halnya obligasi konvensional, obligasi

6.
syariah juga memiliki risiko, seperti risiko kredit (default), risiko pasar, dan risiko likuiditas.
Pertumbuhan Pasar: Pasar obligasi syariah telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam
beberapa tahun terakhir. Penerbitan obligasi syariah dilakukan oleh perusahaan, pemerintah, dan
lembaga keuangan di berbagai negara untuk memenuhi permintaan dari investor yang mencari
instrumen investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Hasil
penelitian
1. apa saja yang menjadi motivasi untuk investasi
saham syariah?
Investor merasa termotivasi untuk melakukan investasi sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan mereka (kesuksesan dan return)
bagi keluarga, juga membantu perekonomian melalui afiliasi
dengan emiten atau perusahaan terbuka, serta untuk menjadi
mayoritas pemegang saham. Seseorang yang memiliki dana
yang melebihi kebutuhan substansialnya akan berfikir untuk
memanfaatkan dana tersebut dengan berinvestasi contohnya
2. Jenis dividen apa yang biasa diterima?

Saat ini investor menerima deviden tunai, yang diberikan kepada


investor berupa uang tunai atau cash.
3.Sebelum melakukan investasi saham apakah sudah
mengetahui keuntungan dan kerugian apa saja yang
akan terjADI?

Menurut responden, investor mereka sudah mengetahui tentang


keuntungan dan kerugian yang akan di alami, maka dari itu investor
harus mengetahui apa risiko yang akan di hadapi setelah
memasuki dunia investasi.
JIKA DIMINTA MEMILIH, LEBIH MEMILIH INVESTASI SAHAM
ATAU OBLIGASI, DAN MENGAPA ALASANYA?

Menurut responden Lebih memilih invetasi saham. Karena Investasi


saham cenderung memberikan potensi pertumbuhan nilai yang
lebih tinggi, sementara obligasi lebih stabil dan memberikan
pendapatan tetap.
Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih
perusahaan mana yang akan dipilih untuk dibeli
sahamnya?
Responden memiliki jawaban apa saja yang perlu dipertimbangkan dari
sebuah perusahaan yaitu :

1.Kinerja keuangan yang baik.


2.Prospek industri yang positif.
3.Manajemen yang terpercaya.
4.Reputasi yang baik.
5.Risiko yang terkendali.
6.Nilai saham yang menarik.
Setelah melakukan investasi saham, perlukah sering
sering mengecek pergerakan harga saham? Dan apa
alasanya?

Responden menjawab.
Ya, perlu untuk sering mengecek pergerakan harga saham setelah
melakukan investasi. Alasannya adalah agar Anda dapat memantau
kinerja investasi Anda dan membuat keputusan yang tepat
berdasarkan informasi terbaru yang dapat mempengaruhi nilai
saham tersebut.
dokumentasi
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai