Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

STROKE (cerebral
vasculer accident)
DEWI APRIANTI, NERS
PENGERTIAN

 Stroke adalah deficit neurologic baik fokal


maupun menetap yang timbul secara mendadak
akibat gangguan suplai darah ke otak.
 Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis
akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh
darah otak yang terjadi secara mendadak dan
dapat menimbulkan cacat atau kematian.
ANATOMI PEMBULUH DARAH OTAK
 Arteri karotis interna yang terdiri dari arteri
karotis (kanan dan kiri), yang menyalurkan darah
ke bagian depan otak disebut sebagai sirkulasi
arteri serebrum anterior
 Vertebrobasiler, yang memasok darah ke bagian
belakang otak disebut sebagai sirkulasi arteri
serebrum posterior
 Sirkulasi arteri serebrum anterior bertemu dengan
sirkulasi arteri serebrum posterior membentuk
suatu sirkulus willisi
FAKTOR RESIKO
TIDAK DAPAT DIUBAH DAPAT DIUBAH

 Usia (lebih dari 55 tahun) Hipertensi


 Gender (pria lebih banyak) Atrial fibrilasi
 Ras/bangsa Orang kulit hitam Hyperlipidemia
lebih banyak menderita stroke Obesitas
dari pada orang kulit putih. Hal Merokok
ini disebabkan oleh pengaruh Diabetes
lingkungan dan gaya hidup. Penyakit jantung
Inaktifitas
Alkohol
Stress
Penyalahgunaan obat
KLASIFIKASI STROKE

STROKE NON STROKE HEMORAGIK


HEMORAGIK
Stroke Trombotik: Perdarahan Intraserebral (PIS)
terjadi karena perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam
adanya parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma.
penggumpalan pada Penyebab terbanyak: hipertensi. Lainnya:aneurisma
pembuluh darah di kriptogenik, diskrasia darah, penyakit darah : hemophilia,
otak dll
Stroke Emboli/Non Perdarahan Subarakhnoidal (PSA) adalah keadaan
Trombotik terdapatnya/masuknya darah ke dalam ruangan
adanya gumpalan subarakhnoidal.
dari jantung atau Penyebab: pecahnya aneurisma (50%), pecahnya
lapisan lemak yang malformasi arteriovena atau MAV (5%), berasal dari PIS
lepas (20%) dan 25% kausanya tidak diketahui.

Perdarahan subdural adalah perdarahan yang terjadi akibat


robeknya vena jembatan (bridging veins) yang
menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus
di dalam durameter atau karena robeknya araknoidea
Patofisiologi
Stroke non hemoragik
 Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak
oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena
berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah,
sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area
thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian
menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan
otak.
  Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri
serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri
tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat
dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat
ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
 Stroke hemoragik
 Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah
mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang
menimbulkan perubahan komponen intracranial yang
seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen
intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan
menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan
menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian.
  Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak
atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema,
spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah
tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak
ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.
Gejala -gejala
Non hemoragic hemoragic
Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna: Gejala Perdarahan Intraserebral (PIS)
- Buta mendadak Nyeri kepala berat, mual, muntah dan adanya
- Disfasia darah di rongga subarakhnoid saat LP
- hemiparesis kontralateral
Gejala akibat penyumbatan arteri serebri anterior. Gejala Perdarahan Subarakhnoid (PSA)
- Hemiparesis kontralateral nyeri kepala yang hebat, nyeri di leher dan
- Gangguan mental. punggung, mual, muntah, fotofobia.
- Gangguan sensibilitas pada tungkai yang lumpuh.
- Ketidakmampuan dalam mengendalikan buang
air.
-Bisa terjadi kejang-kejang.
Gejala akibat penyumbatan arteri serebri media. Gejala Perdarahan Subdural
- Bila sumbatan di pangkal arteri, terjadi nyeri kepala, tajam penglihatan mundur akibat
kelumpuhan yang lebih ringan. edema papil yang terjadi, tanda-tanda defisit
- Bila tidak di pangkal maka lengan lebih menonjol. neurologik daerah otak yang tertekan
- Gangguan saraf perasa pada satu sisi tubuh.
- Hilangnya kemampuan dalam berbahasa
(aphasia).
Gejala akibat penyumbatan sistem vertebrobasilar. Gejala akibat penyumbatan arteri serebri posterior

Gejala akibat penyumbatan sistem vertebrobasilar. • Koma


• Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas. • Hemiparesis kontra lateral.
• Meningkatnya refleks tendon. • Ketidakmampuan membaca (aleksia).
 Gangguan dalam koordinasi gerakan tubuh. • Kelumpuhan saraf kranialis ketiga.
 tremor, kepala berputar (vertigo). • Gejala akibat gangguan fungsi luhur
 disfagia • Aphasia yaitu hilangnya kemampuan dalam
 Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan berbahasa.
pita suara sehingga pasien sulit bicara (disatria). - Alexia adalah hilangnya kemampuan membaca
 sinkop, penurunan kesadaran secara lengkap - Agraphia adalah hilangnya kemampuan menulis -
(strupor), koma, pusing, gangguan daya ingat, Acalculia adalah hilangnya kemampuan berhitung
kehilangan daya ingat terhadap lingkungan dan mengenal
(disorientasi). - -Right-Left Disorientation & Agnosia jari (Body
 Gangguan penglihatan, sepert penglihatan ganda Image)
(diplopia), gerakan arah bola mata yang tidak - Hemi spatial neglect (Viso spatial agnosia) adalah
dikehendaki (nistagmus), penurunan kelopak mata hilangnya kemampuan melaksanakan bermacam
(ptosis), kurangnya daya gerak mata, kebutaan perintah yang berhubungan dengan ruang.
setengah lapang pandang pada belahan kanan • Amnesia adalah gangguan mengingat
atau kiri kedua mata (hemianopia homonim). • - Dementia adalah hilangnya fungsi intelektual
 Gangguan pendengaran. yang mencakup sejumlah kemampuan.
 Rasa kaku di wajah, mulut atau lidah.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 MRI atau CT scan


 Gds
 Elektrolit serum/tes fungsi ginjal
 EKG
 Penanda iskemi jantung
 Darah lengkap, termasuk hitung trombosit
 Phrotombrin ime/international normalized ratio (INR)
 Activated partial thromboplastin time
 Saturasi oksigen
 Faktor resiko
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Umum stroke di igd Penatalaksanaan khusus

• Stabilisasi jalan nafas dan • Diuretic untuk menurunkan edema


pernafasan serebral
 Perbaiki jalan nafas • Antikoagulan untuk mencegah atau
 Pada hipoksia diberikan supply memberatnya thrombosis atau
oksigen embolisasi
• Stabilisasi hemodinamik • Pengendalian tekanan darah
• Pengelolaan keseimbangan cairan • Modifikasi anti trombosit
dan elektrolit
• Pengelolaan nutrisi
ASUHAN KEPERAWATAN: PENGKAJIAN
 Identitas klien
 Keluhan utama
 Riwayat Penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit keluarga
 Pengkajian psikososiospiritual
 Pengkajian Aktivitas/ istirahat
 Pengkajian Sirkulasi
 Integritas ego
 System EliminasiIntegritas ego
 Gejala  : Perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa.
 Tanda  : Emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih, dan gembira. Kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
Pengkajian fisik
 TTV
 KESADARAN (GLASGOW COMA SCALE), respon pupil
 SISTEM PERNAFASAN :airway, pola nafas, bunyi nafas, jalan nafas,
penggunaan oksigen
 Sistem sirkulasi: jumlah dan irama nadi, jvp, crt, warna sclera
 Sistem pencernaan: reflek mengunyah, menelan, bising usus,
 Sistem eliminasi pola eliminasi, bising usus
 Sistem integument: keutuhan kulit, tanda dehidrasi, tanda alergi
 Sistem musculoskeletal : kekuatan motoric, mobilitas pasien
 Sistem neurologi:
 Reflek pada stroke
 12 saraf kranial
Etiologi
Diagnosa Keperawatan

 Perfusi jaringan cerebral tidak efektif


 Nyeri
 Kerusakan mobilitas fisik
 Kerusakan komunikasi verbal
 Gangguan sensori
 Gangguan pemenuhan nutrisi
 Resiko kerusakan menelan
 Defisit perawatan diri
Rencana keperawatan
komplikasi

 Bersihan jalan nafas inefektif


 Gangguan keseimbangan gula darah
 Gangguan integritas kulit
 Gangguan keseimbangan elektrolit

Anda mungkin juga menyukai