Anda di halaman 1dari 48

PENGKAJIAN FAKTOR

RISIKO PENYAKIT
TIDAK MENULAR
Tujuan Pembelajaran
• Setelah mengikuti materi ini peserta mampu melakukan
Tujuan pengkajian faktor risiko PTM.
pembelajaran
umum :

• Peserta mampu menjelaskan langkah mendapatkan


Tujuan informasi PTM dan faktor risikonya
pembelajara • Peserta mampu melakukan pengkajian faktor risiko PTM
n khusus :
• Langkah Mendapatkan
POKOK Informasi PTM dan Faktor
Risikonya
• Pengkajian Faktor Risiko
BAHASAN PTM
LANGKAH MENDAPATKAN INFORMASI PTM DAN FAKTOR
RISIKONYA
Wawancara Biodata Umum

Tanyakan kepada peserta Posbindu apakah sudah pernah


datang ke Posbindu sebelumnya?

Catat semua Informasi ini pada Register Posbindu dan Buku


Pemantauan FR PTM

- Data Pribadi (mengisi tanggal kunjungan pertama, NIK, nama lengkap,


tanggal lahir, jenis kelamin, Golongan darah)
- Lembar informasi. Di isi jika peserta Posbindu telah pernah didiagnosis
menyandang salah satu penyakit oleh tenaga medis
- Jika ini kunjungan kedua dan tidak ada perubahan data pribadi, peserta
Posbindu diarahkan langsung pada tahapan kegiatan berikutnya
PENGKAJIAN FAKTOR RISIKO PTM

Faktor Risiko •Umur


yang Tidak Dapat •Jenis Kelamin
Diubah •Penyakit keturunan (genetik)

• Faktor risiko perilaku, seperti: merokok, diet rendah serat,


Faktor Risiko konsumsi garam berlebih, kurang aktivitas fisik, konsumsi
alcohol dan stress
• Faktor risiko lingkungan: polusi udara, jalan raya dan
yang Dapat kendaraan yang tidak layak jalan, infrastruktur yang tidak
mendukung untuk pengendalian PTM serta stress social
Diubah • Faktor risiko fisiologis, seperti: obesitas, gangguan
metabolism kolesterol dan tekanan darah tinggi
B. Wawancara Faktor Risiko Diri Sendiri
Tanyakan 1.Tanyakan Merokok atau tidak, atau pernah merokok
Faktor 2.Tanyakan apakah ada anggota keluarga serumah
Risiko merokok. Jika iya, apakah merokok di dalam atau di luar
rumah /terpapar asap rokok
PTM
pada Diri 3. Tanyakan pola konsumsi sayur buah kurang/tidak
sendiri 4. Tanyakan apakah pola aktivitas fisik kurang/tidak
sebagai 5.Tanyakan apakah mengkonsumsi alkohol/tidak
berikut: 6.Tanyakan tingkat stress dengan menggunakan
kuesioner SRQ-20
C. Wawancara Riwayat PTM Diri Sendiri
Apa ada riwayat menderita Penyakit Tidak Menular sebagai berikut:

1.Penyakit Diabetes (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


2.Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
3.Penyakit Jantung (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
4.Penyakit Stroke (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
5.Penyakit Asma (Ya/Tidak/Tidak Tahu)

6.Penyakit Kanker (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


7.Kolesterol tinggi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
8.PPOK (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
9.Thalesemia (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
10.Lupus (Ya/Tidak/Tidak Tahu)

11.Gangguan Penglihatan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


12.Gangguan pendengaran (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
13.Gangguan Mental Emosional (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
14.Disabilitas (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
D. Wawancara Riwayat PTM Keluarga
•Apa ada riwayat keluarga yang menderita Penyakit Tidak Menular sebagai berikut:
•1.Penyakit Diabetes (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•2.Penyakit Hipertensi (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•3.Penyakit Jantung (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•4.Penyakit Stroke (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•5.Penyakit Asma (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•6.Penyakit Kanker (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•7.Kolesterol tinggi (Ya/Tidak/Tidak Tahu

•8.PPOK (Ya/Tidak/Tidak Tahu)


•9.Thalesemia (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•10.Lupus (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•11.Gangguan Penglihatan (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•12.Gangguan pendengaran (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•13.Gangguan Mental Emosional (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
•14.Disabilitas (Ya/Tidak/Tidak Tahu)
WAWANCARA 1. Tanyakan Merokok atau tidak, atau
pernah merokok
FAKTOR RISIKO 2. Tanyakan apakah ada anggota keluarga
PERILAKU serumah merokok. Jika iya, apakah
merokok di dalam atau di luar rumah
/terpapar asap rokok
3. Tanyakan pola konsumsi sayur buah
kurang/tidak
4. Tanyakan apakah pola aktivitas fisik
kurang/tidak
5. Tanyakan apakah mengkonsumsi
alkohol/tidak
Tanyakan Faktor Risiko PTM pada 6. Tanyakan tingkat stress dengan
Diri sendiri sebagai berikut: menggunakan kuesioner SRQ-20
PENGUKURAN FR PTM:

1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)

12
1. BERAT BADAN :

Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.

13
2. TINGGI BADAN :

Pengukuran tinggi badan (cm)


dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana

14
3. IMT

• Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk


mendapatkan nilai IMT Obesitas.
• Penilaian IMT menggunakan rumus :
IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
• Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas (PGS,2014)

15
Tabel 1. Klasifik Obesitas, Pedoman Gizi Seimbang 2014

IMT ˂ 17 Sangat kurus

IMT 17 - <18,5 Kurus


IMT 18,5 – 25,0 Normal

IMT >25 – 27 Gemuk/ kelebihan


berat badan
(overweight)
IMT > 27 Obesitas

16
4. LINGKAR PERUT :

Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya


obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan
apa saja yang akan dilakukan dalam pengukuran. 17
Cara Pengukuran Lingkar Perut :

1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM


diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran

2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling


bawah

3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal


paha/ panggul

18
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara titik
tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang
pangkal paha/ panggul dan tandai titiktengah
tersebut dengan alat tulis
5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri tegak
dan bernafas dengan normal (ekspirasi normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara sejajar
horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali menuju
titik tengah diawal pengukuran.

6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai perut


yang gendut ke bawah, pengukuran mengambil
bagian yang paling buncit lalu berakhir pada titik
tengah tersebut lagi. Pita pengukur tidak boleh
melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati
angka 0,1 cm.

19
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit

No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit

1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat

2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat

3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat

4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat

20
5.Pemeriksaan Sederhana Telinga

Pemeriksaan pendengaran dilakukan untuk mengetahui fungsi


telinga.
1. Cara pemeriksaan pendengaran dengan bisikan :
a. Atur posisi pasien berdiri membelakangi anda
pada jarak sekitar 4,5-6 meter
b. Anjurkan peserta posbindu untuk menutup
salah satu telinga yang diperiksa.
c. Bisikkan satu bilangan ( mis, tujuh enam ).
Continue…
d. Beri tahu peserta posbindu untuk
mengulangi bilangan yang
didengarkan.
e. Periksa telinga sebelahnya dengan
cara yang sama.
f. Bandingkan kemampuan
mendengar pada telinga kanan dan
kiri peserta posbindu.
2. Cara pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan
arloji :
a. Pegang sebuah arloji disamping telinga peserta posbindu
b. Minta peserta posbindu menyatakan apakah mendengar detak arloji.
c. Pidah posisi arloji perlahan - lahan menjauhi telinga dan minta peserta
posbindu menyatakannya bila tidak dapat mendengar lagi detak arloji
normalnya detak arloji masih dapat di dengar sampai jarak 30 cm dari
telinga.
d. Bandingkan telinga kanan dan kiri
6. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan bagi yang
sehat maupun yang sudah menyandang hipertensi. (petugas
pelaksana posbindu PTM yang terlatih dan tenaga kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data tekanan darah
padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA
Prosedur Pengukuran :
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.
▪ Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang dengan telapak
tangan terbuka ke atas. Pastikan tidak ada lekukan pada pipa
mancet
▪ Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah
▪ Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali
dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan
hasil pengukuran secara otomatis
▪ Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat. Jika Anda lupa
untuk mematikan alat, maka alat akan mati dengan sendirinya
dalam 5 menit.
Tabel 5. Interpretasi Hasil Pengukuran
Tekanan Darah

No. Tekanan Darah Klasifikasi*)

1. < 120/<80 mm/Hg Normal


2. 120-139/80-90 mm/Hg Prehipertensi
3. 140-150/90-99 mm/Hg Hipertensi derajat 1

4. >160/>100 mm/Hg Hipertensi derajat 2


7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Alat dan bahan :
• Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
• Test strip gula darah dan kolesterol
• Auto lancet (Autoclix)
• Lancet
• Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL
untuk single test strip
• Alkohol 70%
• Kapas
• Tissue kering
Pemeriksaan dengan Glukometer
(disesuaikan dengan jenis gluko-meter) :
▪ Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul
▪ Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
▪ Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
▪ Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
Sentuhkan satu/dua tetes darah
▪ Baca hasil glukosa darah.
Pemeriksaan Kolesterol (Tidak Wajib) :

▪ Persiapan alat Analyzer


▪ Pengambilan darah
▪ Cara Meneteskan Darah
▪ Tunggu hasil
9. Pemeriksaan Payudara Klinis (SADARI-SADANIS)
1. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan payudara sendiri
(apakah ada perubahan bentuk,warna,ukuran,cerukan dan kerutan)
2. Angkat kedua tangan keatas kepala; perhatikan kembali kedua
payudara, kemudian kedua tangan menekan pinggang agar otot
dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah
kedua payudara menggantung seimbang.
3. Tekan dengan lembut masing2 putting dengan ibu jari dan jari
telunjuk untuk melihat apakah ada cairan keluar.
4. Lakukan perabaan payudara (berdiri atau berbaring),angkat
lengan kiri keatas kepala. Rasakan apakah terdapat benjolan atau
penebalan. Gunakan tangan kanan untuk menekan payudara kiri
dengan ketiga jari tengah.Pastikan memeriksa diantara payudara,
dibawah lengan dan dibawah tulang selangka.
5. Lakukan demikian seterusnya pada payudara sebelah kanan.
10. Pemeriksaan Kanker Rahim dengan IVA :

Pemeriksa Tujuan Tatalaksana Hasil


Tenaga Deteksi dini kelainan Mengamati serviks Positif (+) :
Kesehatan mulut rahim (servisitis, (mata telanjang) Jika ditemukan
Terlatih cervical wart, keputihan setelah diberikan bercak putih
(Dokter/Bi abnormal, polip, serviks asam asetat/asam seperti sariawan
dan) oedema, hipertropi, cuka 3-5% setelah 1 (satu)
pertumbuhan at adanya menit dioleskan
tukak. asam cuka.
EDUKASI
PERUBAHAN POLA
HIDUP

Aktif bergerak Latihan fisik


Malas Makanan kalori 🡩
bergerak

Makanan serat >>, pola Kelola


makan seimbang stress
Stress Paparan
berlebihan berbahaya
Proteksi diri
vs
38
LAKUKAN AKTIVITAS FISIK
▪ Aktivitas fisik adalah adalah setiap gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran
energi. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan. dilakukan 3-5 kali selama 30 menit
dalam seminggu atau 3 kali 50 menit dalam seminggu

Setiap gerakan tubuh

⮅pengeluaran
tenaga / energi
❖ Mencuci
❖ Menyeterika
❖ Memasak
❖ Berkebun
❖ Naik-turun tangga
❖ Mencuci mobil

39
EDUKASI DIET SEHAT DAN
SEIMBANG
41
42
43
Gambar 2 : Bahaya rokok bagi Gambar 3 : Bahaya rokok bagi 44
perokok aktif perokok Pasif
45
46
47
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai