Anda di halaman 1dari 11

SISTEM

PERMESINAN
KODE SP 1181

IRE FIGHTING SYSTEM

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
SISTEM PERMESINAN
FIRE FIGHTING SYSTEM

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
2015
A. Fire Main System

 Sistem pemadam kebakaran (fire main system)


menyuplai air laut pada tekanan tinggi menuju
kapal. Air laut, merupakan salah satu alat pemadam
kebakaran pada kapal yang memiliki suplai yang
sangat besar, air laut dapat diaplikasikan secara
stream atau spray yang disesuaikan dengan kondisi
kebakaran yang terjadi dan air laut merupakan alat
pendingin dimana dapat menghalangi material
yang mudah terbakar untuk melakukan reflashing,
memperlambat penyebaran api di kapal, serta
memproteksi personil pemadam kebakaran.
B. Klasifikasi sumber Kebakaran

 Ketika kebakaran terjadi kuasailah pada saat api tersebut masih


kecil, semakin besar api semakin sulit memadamkannya. Tindakan
yang cepat diperlukan agan pemadaman api dapat efektif
dilakukan. Pengetahuan mengenai jenis alat pemadam api yang
sesuai dengan material yang terbakar sangat diperlukan.
Ketahuilah tempat pemadam api, perlengkapan pemadam api
seperti selang air, selimut api, mencuci muka / mandi didalam
daerah bekerja dimana anda bekerja, jangan pindahkan alat
pencegahan/pemadam kebakaran dari daerah yang ditentukan
tanpa persetujuan dari bagian Safety Personil kecuali untuk
penanggulangan terhadap bahaya kebakaran. Jangan meletakan
benda yang menghalangi alat pemadam kebakaran.Pemadam api
harus selalu tersedia jika diperlukan untuk pekerjaan panas.
Laporkan segera ke petugas Safety jika terdapat kerusakan pada alat
pemadam api.
C. Penyebab Kebakaran
 Kebakaran dapat terjadi bila terdapat 3 hal sebagai berikut :
1. Terdapat bahan yang mudah terbakar baik berupa bahan padat cair
atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll)
2. Terdapat suhu yang tinggi yang disebabkan oleh sumber panas
seperti  Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energy mekanik
(gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara
3. Terdapat Oksigen (02) yang cukup kandungannya. Makin besar
kandungan oksigen dalam udara maka nyal api akan semakin besar.
Pada kandungan oksigen kurang dari 12% tidak akan terjadi
kebakaran. Dalam keadaan normal kandungan oksigen di udara 21%,
cukup efektif untuk terjadinya kebakaran
Bila tiga unsur tersebut cukup tersedia maka kebakaran terjadi.
Apabila salah satu dari 3 unsur tersebut tidak tersedia dalam jumlah yang
cukup maka tidak mungkin terjadi kebakaran. Jadi api dapat dipadamkan
dengan tiga cara yaitu :
4. Dengan menurunkan suhunya dibawah suhu kebakaran
5. Menghilangkan zat asam
6. Menjauhkan barang-barang yang mudah terbakar.
D. Pengelompokan Kebakaran
E. Sarat Terjadinya kebakaran
 Apabila terjadi kebakaran di atas kapal
maka setiap orang di atas kapal yang
pertama kali melihat adanya kebakaran
wajib melaporkan kejadian tersebut
pada mualim jaga di anjungan.
 Mualim jaga akan terus memantau
perkembangan upaya pemadaman
kebakaran dan apabila kebakaran
tersebut tidak dapat di atasi dengan
alat-alat pemadam portable dan
dipandang perlu untuk menggunakan
peralatan pemadam kebakaran tetap
. _____________ . ___________ . _________ . __________ serta membutuhkan peran seluruh anak
buah kapal, maka atas keputusan dan
perintah Nakhoda isyarat kebakaran
wajib dibunyikan dengan kode suling
atau bel satu pendek dan satu panjang
secara terus menerus seperti berikut:
F. Perlengkapan Saat Terjadinya
Kebakaran
 Life saving appliances

 Life boat
 Life jacket
 Life raft
 Bouyant apparatus
 Life buoy
 Line throwing gun
 Life line
 Emergency signal (parachute signal, red
hand flare, orange smoke signal)
  
Fire fighting equipment

 Emergency fire pump, fire hidrants


 Hose & nozzles
 Fire extinguishers (fixed and portable)
 Smoke detector and fire detector system
 C02 Installation
G.Peralatan Pemadaman Pada Kapal
 Hydrant
Hydrant diletakkan di atas ruang muat, hydrant adalah alat pemadam kebakaran, dan
digunakan di deck, di atas ruang muat.
 Sprinkle
Sprinkle adalah alat yang menggantung di langit-langit tiap deck, dengan sistem perpipaan
yang menyebar di tiap deck. Sprinkle merupakan alat detector otomatis yang mendeteksi
adanya asap dan api dibagian tertentu
 Emergency Fire Pump
Emergency fire pump, wajib ada di kapal, dan diletakkan di luar kamar mesin. Emergency fire
pump harus berdiri independent, dan menggunakan sumber energi sendiri. Emergency fire
pump dapat diletakkan di steering gear room, atau dekat dengan akses jalan dari ruang
akomodasi ke kamar mesin.
 Busa (foam)
Jenis pemadam busa (foam) digunakan terutama untuk memadamkan kebakarankelas A, dan
dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran B dan D
 Tepung kimia (dry chemical)
Jenis pemadam tepung kimia (dry chemical) digunakan terutama untukmemadamkan
kebakaran kelas A, dan dapat juga digunakan untuk memadamkankebakaran kelas B dan C.
 Karbon Dioksida (CO2)
Jenis pemadam karbon dioksida (CO2) digunakan terutama untuk memadamkankebakaran
kelas C, dan dapat juga digunakan untuk memadamkan kebakaran kelas Adan B.
H. Cara Kerja Sistem Pemadaman Dikapal
Kebakaran Dikapal
 -Sistem Pemadam Kebakaran
CO2 Pada Kapal Cargo
 Sistem pemadam kebakaran
untuk kargo terdiri dari
diameter pipa 20mm sampling
di seluruh kompartemen ruang
muat kapal. Hal ini dikendalikan
dari sebuah kabinet yang
ditempatkan di bridge atau di
pusat kendali kapal. Udara yang
terus ditarik melalui pipa ke
dalam kabinet dengan bantuan
fans hisap yang menghasilkan
udara dari katup pengalihan ke
dalam rumah kemudi.
I. Skema Sistem Pemadaman Kebakaran Di Dalam
Kapal

Anda mungkin juga menyukai