Anda di halaman 1dari 16

By : Muhammad Muhlis, S.Si., Apt., Sp.FRS.

• Merupakan bagian yg integral dari fungsi


FRS
• Latar belakang
– Penelitian di beberapa negara tercatat
bahwa tidak adanya sumber yg netral
mengenai PIO
– Umumnya para dokter mendapat IO dari
promosi Perusahaan farmasi
Informasi yg diberikan tdk netral, bias
Pengertian
Lamp PMK n0 58 2014
• Pelayanan Informasi Obat (PIO)
merupakan kegiatan penyediaan dan
pemberian informasi, rekomendasi Obat
yang independen, akurat, tidak bias,
terkini dan komprehensif yang dilakukan
oleh Apoteker kepada dokter, Apoteker,
perawat, profesi kesehatan lainnya serta
pasien dan pihak lain diluar Rumah Sakit
Dasar Pijakan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Pasal 4
Hak Konsumen adalah :
a. hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan /atau jasa;
b. hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai
dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
c. hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;
d. hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;
e. hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan
konsumen secara patut;
f. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;
g. hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;
h. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau jasa
yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;
i. hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Sifat
• Kewajiban Apoteker
• Apoteker harus memberikan informasi
Obat yang benar, jelas dan mudah
dimengerti, akurat, tidak bias, etis,
bijaksana, dan terkini
Benar.....
• Disampaikan oleh yg berwenang sesuai
kompetensinya

Jelas dan mudah dimengerti


• Menggunakan bahasa yang dimengerti
oleh pasien, intonasi dan volume suara
yg baik
Akurat tidak Bias
• Informasi yg diberikan tepat untuk kondisi
pasien tersebut dan tidak memberikan makna
ganda/bias/ambigu
Etis dan Bijaksana
• Bahasa yg digunakan tidak berkesan
menggurui, menjelekkan, menyalahkan. dan
mempertimbangkan norma setempat dan
agama
Terkini
• Informasi yg diberikan sesuai dengan
perkembangan informasi obat dan
penyakit saat ini
PIO bertujuan untuk:
• a. menyediakan informasi mengenai Obat kepada
pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan
Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah Sakit;
• b. menyediakan informasi untuk membuat
kebijakan yang berhubungan dengan
Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai, terutama bagi Tim
Farmasi dan Terapi;
• c. Menunjang penggunaan Obat yang rasional.
Kegiatan PIO meliputi:
• a. menjawab pertanyaan;
• b. menerbitkan buletin, leaflet, poster, newsletter;
• c. menyediakan informasi bagi Tim Farmasi dan
Terapi sehubungan dengan penyusunan Formularium
Rumah Sakit;
• d. bersama dengan Tim Penyuluhan Kesehatan
Rumah Sakit (PKRS) melakukan kegiatan
penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap;
• e. melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga
kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya; dan
• f. melakukan penelitian.
Kegiatan PIO
• Memberikan dan menyebarkan informasi kepada
konsumen secara aktif dan pasif.

• PIO aktif
– Membuat buletin, leaflet, label obat.
– Menyediakan informasi bagi Komite/Panitia Farmasi dan Terapi
sehubungan dengan penyusunan Formularium Rumah Sakit.
– Bersama dengan PKMRS melakukan kegiatan penyuluhan bagi
pasien rawat jalan dan rawat inap.
– Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga farmasi dan
tenaga kesehatan lainnya.
– Mengkoordinasi penelitian tentang obat dan kegiatan pelayanan
kefarmasian.
• PIO Pasif
– Menjawab pertanyaan dari pasien maupun
tenaga kesehatan melalui telepon, surat
atau tatap muka.
Sasaran PIO
• Pasien
• Keluarga Pasien
• Masyarakat umum
• Dokter, Perawat, Apoteker (Masyarakat
Rumah sakit)
Pokok pokok Informasi Obat
• Hal hal yang harus disampaikan kepada pasien
– Nama obat dan khasiat (ex : bapak ibu ini amoksisilin 500mg
ebagai antibiotik)
– Cara menggunakan obat yang spesifik (ex : obat diminum sebelum
makan maksudnya 1 jam sebelum makan, obat diminum saat
makan maksudnya 1-2 suap lalu diminum obatnya, obat diminum
1x sehari dimalam hari dijelaskan mngp hrs dimlm hari, obat
diminum 1xsehari saat pagi dijejalskan knp hrs pagi)
– Dosis spesifik (ex : bapak minum ini 1ml, ditunjukkan dg pipetnya
dimana tepat 1mlnya)
– Frekuensi penggunaan obat
– Cara spesifik
– Waktu spesifik
– Lama pengobatan (ex: bapak ibu ini antibiotik diminum 3xsehari
• Cara penyimpanan obat
– Kondisi penyimpanan
– Tanda-tanda kerusakan obat, misalnya: berubahnya warna, keruh, timbul
endapan, muncul gas, dll

• Tahu makanan atau minuman yang harus dihindari selama terapi


• Cara obat membantu pasien
 Keluhan hilang, misalnya pada obat analgetik antipiretik.
 Mengenal timbulnya efek yang dikehendaki, hal ini dimaksudkan
supaya pasien mengenal bahwa obat yang digunakan
menimbulkan efek sesuai dengan yang dikehendaki
• Mengetahui masalah-masalah yang disebabkan oleh obat
 Efek yang tidak dikehendaki dan tindakan yang perlu diambil
(eso)
 Efek yang tidak dikehendaki dan hanya dapat dideteksi dengan
pemeriksaan lab, misalnya: penurunan kadar kolesterol
 Kapan harus ganti pengobatan.
 Tindakan yang harus dilakukan bila terjadi over dosis.
no Jenis Informasi Di sampaikan Tidak
disampaikan

1 Nama obat dan khasiat


2 Bentuk sediaan
3 Kegunaan obat dan dan tindakan yang diharapkan

4 cara pemakaian obat


5 Dosis dan jadwal pemberian obat
6 Efek samping yang umum yang mungkin terjadi,
termasuk menghindari nya dan tindakan yang diperlukan
jika terjadi

7 aktivitas serta makanan dan minuman yang harus


dihindari selama terapi

8 jangka waktu pengobatan


9 cara penyimpanan obat
10 interaksi potensial obat-obat dan obat-makanan, Serta
kemungkinan kontraindikasi lainnya

Anda mungkin juga menyukai