Anda di halaman 1dari 12

AVEOLEKTOMI

ANGGUN ULFA NUR P


40620006
INSTRUKTUR: Sahat Manampin Siahaan, drg.,
M.MRS.
Pendahuluan
• Alveolektomi adalah suatu tindakan bedah untuk membuang prosesus alveolaris yang menonjol baik sebagian
maupun seluruhnya. Alveolektomi juga berarti pemotongan sebagian atau seluruh prosesus alveolaris yang
menonjol atau prosesus alveolaris yang tajam pada maksila atau mandibula, pengambilan torus palatinus
maupun torus mandibularis yang besar.
• Tujuan alveolektomi adalah
1. Memperbaiki kelainan dan perubahan alveolar ridge yang berpengaruh dalam adaptasi gigitiruan.
2. Pengambilan eksostosis, torus palatinus maupun torus mandibularis yang besar yang dapat mengganggu
pemakaian gigitiruan.
3. Membuang alveolar ridge yang tajam atau menonjol.
4. Untuk menghilangkan undercut yang dapat mengganggu pemasangan gigitiruan.
LAPORAN KASUS
• Seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun datang ke RSGMP Baiturrahmah dengan keluhan ingin membuat gigi
tiruan penuh pada rahang atas dan bawah. Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki
kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Dari hasil pemeriksaan, tekanan darah pasien 120/90 mmHg, pada
pemeriksaan pernapasan didapatkan 20 kali/menit dan pemeriksaan denyut nadi didapatkan 74 kali/menit. Pada
pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 32.
Anamnesa
• Data pasien
1. Nama : Nasri Agus

2. Umur : 60 tahun

3. Jenis Kelamin :Laki-laki

4. Alamat : Katapiang Rt03/01 by pass


Pemeriksaan klinis

Keadaan ekstra oral:

o Pembengkakan: t.a.k
o Kelenjar limpa: t.a.k
o TMJ: t.a.k
Keadaan intraoral
• Kebersihan mulut : baik
• Gingiva : normal
• Mukosa bukal : normal
• Mukosa labial : normal
• Palatum durum : tidak ada kelainan
• Palatum mole : tidak ada kelainan
• Frenulum : tidak ada kelainan
• Lidah : tidak ada kelainan
• Dasar mulut : tidak ada kelainan
• diagnosis
Eksostosis pada ridge alveolar di regio gigi 32

• Rencana perawatan:

Alveolektomi

•  
prosedur
• Siap kan alat dan bahan

1. Dudukan pasien didental unit, operator menjelaskan kepada pasien tentang prosedur perawatan secara singkat serta membimbing pasien

dalam mengisi inform consent.

2. Melakukan TTV terlebih dahulu

3. Operator : membuka perhiasan dan aksesoris tangan yang dipakai, melalukan universal precousion memakai handscone dan masker.

- Pasien : asepsis ekstra oral dengan menggunakan alkohol diolesi melingkari bibir dengan searah jarum jam, dan intra oral dengan

menggunakan larutan antiseptik (povidon iodine) yaitu pada daerah kerja.

1. Lakukan infiltrasi anastesi, kemudian lakukan pengecekan dengan menggunakan ujung sonde apakah anastesi sudah berjalan atau belum.

2. Lakukan bleeding point pada daerah yang akan dilakukan insisi dengan bentuk flap trapezium, insisi dibuat 1,5mm
1. Buka perlekatan flap dengan menggunakan raspatorium dan dilakukan identifikasi penonjolan tulang yang runcing yang

akan diambil.

2. Buang penonjolan tulang alveolus yang runcing tersebut dengan bur tulang .

3. Selanjutnya lakukan reposisi pada flap kembali. Jika terdapat kelebihan jaringan (overlap) dapat dilakukan pengurangann

dengan gunting jaringan atau blade, setelah itu ratakan jaringan lunak tersebut kembali ke tempatnya dengan jari telunjuk.

Sebelum dilakukan penjahitan, flap dibersihkan dengan menggunakan aquades kembali agar sisa tulang terbuang serta

diirigasi kembali dengan povidon iodine. Raba bagian tulang yang masih tajam dan dihaluskan dengan dengan menggunakan

bone file, lalu lakukan pengecekan kembali dengan menggunakan jari telunjuk apakah masih ada bagian

alveolar yang tajam.


1. Kembalikan flap seperti semula kemudian dilakukan suturing dengan interrupted suture. Penjahitan dimulai dari

bagian mesial regio Alveolar ridge

2. Diperkirakan 2 simpul yang akan diperlukan untuk menutup flap. Jarum yang akan digunakan berukuran 3-0 dan

dengan bentuk melengkung serta benang dari bahan non resorbable.

3. Medikasi kemudian pasein dipulangkan dan diberi obat contohnya Amoxicillin, asamefenamat, multivitamin
 

INSTRUKSI PASCA ALVEOLEKTOMI

• Gigit tampon selama setengah jam, jika tampon basah dapat diganti
dengan tampon baru.
• Jangan merokok dulu ataupun menghisap-hisap daerah yang dilakukan
alveoktomi.
• Jangan menggunakan bagian yang dilakukan prosedur alveolektomi
untuk mengunyah.
• Jika terjadi pembengkakan, bagian wajah dekat daerah pembedahan
dapat dikompres dengan air es.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai