Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS MENGENAI DAMPAK

LINGKUNGAN
Disusun Oleh
Rinaldy Putra Aufar A.131.19.0001
Muhammad Akbar Putra Wijaya A.131.19.0002
Renata Karin Vidyasanti A.131.19.0006
Bella Fristania A.131.19.0044
Angghita Febianti A.131.19.0056

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN AJARAN 2020/2021

 
Pengertian AMDAL
Amdal atau yang lebih dikenal sebagai analisis dampak lingkungan, memiliki pengertian yaitu
proses yang terjadi di dalam studi atau ilmu formal untuk memperkirakan dampak dari suatu
lingkungan. Atau rencana kegiatan dan aktivitas yang berasal dari proyek yang memiliki tujuan
yaitu memastikan adanya suatu masalah pada dampak lingkungan yang dianalisis sebagai
pertimbangan keputusan.
Lingkungan biasanya menjadi masalah yang paling banyak dibahas atau masalah yang paling
banyak dibenahi oleh banyak orang, atau oleh sekelompok orang. Maka dengan adanya amdal atau
analisis mengenai dampak di suatu lingkungan, masalah yang ada di dalam lingkungan dapat
diatasi dengan baik. Bahkan dicari solusinya yang tepat, dan mencegah agar dampak buruk tidak
terulang lagi.
Pengertian amdal menurut PP No. 27 Tahun 1999 yaitu suatu kajian mengenai dampak yang
telah ditimbulkan oleh lingkungan, serta menjadi hal yang penting dalam pengambilan suatu
keputusan atau dari kegiatan yang telah direncanakan di lingkungan hidup, selain itu diperlukan
proses suatu pengambilan keputusan tentang penyelenggara jenis usaha atau kegiatan.
Amdal merupakan suatu analisis yang meliputi beragam faktor seperti misalnya fisik, kimia,
sosial ekonomi, biologi, dan juga sosial budaya yang menyeluruh. Pengertian lain dari amdal
adalah proses suatu pengkajian yang digunakan untuk memperkirakan dampak, yang terjadi di
lingkungan hidup dari suatu kegiatan atau proyek yang sudah dilakukan atau sudah direncanakan
Tujuan Amdal

Tujuan dari amdal ini adalah untuk menjaga kemungkinan dan dampak dari suatu rencana usaha
atau kegiatan tertentu. Amdal sangat diperlukan karena harus ada studi kelayakan di dalam
undang-undang atau peraturan pemerintah, untuk menjaga lingkungan dari sebuah operasi proyek
pada kegiatan industri atau kegiatan yang dapat menyebabkan kerusakan di suatu lingkungan.
Beberapa komponen yang terdapat pada amdal, diantaranya yaitu :
PIL (penyajian informasi lingkungan).
KA (Kerangka acuan).
ANDAL (analisis dampak lingkungan).
RPL (rencana pemantauan lingkungan).
RKL (rencana pengelolaan lingkungan).
Tujuan amdal ini merupakan suatu penjagaan di dalam rencana suatu usaha atau kegiatan, agar
tidak memberi dampak buruk kepada lingkungan. Sehingga dengan dibuatnya suatu analisis maka
kerusakan disuatu lingkingan dapat teraatasi dengan baik. Itulah pentingnya dibuat amdal oleh
undang-undang atau peraturan pemerintah.
Manfaat Amdal

Beberapa manfaat yang terdapat di amdal diantaranya, sebagai berikut :


Manfaat amdal untuk pemerintah meliputi :
 Dapat membantu di dalam suatu proses suatu perencanaan yang bertujuan
untuk mencegah pencemaran dan kerusakan, yang terjadi di
dalamlingkungantertentu.
 Dapatmembantudalammencegah konflik yang muncul di kelompok
masyarakat, terhadap dampak dari kerusakan lingkungan yang ditimbulkan
oleh suatukegiatanatauusaha.
 Menjagasuatu proses pembangunan yang berjalan sesuai dengan prinsip
pembangunan yang telah berkelanjutan.
 Amdal dapat membantu mewujudkan suatu pemerintahan yang bertanggung
jawab, di dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup.
Manfaat amdal untukpemrakarsa atau sebagai pelaksana usaha :
 Dapat membantu mewujudkan sebuah usaha dan kegiatan
menjadi lebih terjamin dan juga aman.
 Dapat dijadikan sebuah referensi dalam pengajuan kredit atau
pengajuan usaha misalnya pengajuan ke Bank.
 Dapat dijadikan sebagai sarana yang baik dalam membantu
interaksi dengan masyarakat yang berada di sekitarnya,
sebagai buktinya dari ketaatannya kepada hukum
Manfaat amdal bagi masyarakat :
 Dapat menjelaskan secara langsung kepada masyarakat sekitar
tentang dampak dari sebuah usaha atau kegiatan yang telah
dijalankan.
 Masyarakat juga bias ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan sebuah
kegiatan serta dapat mengontrol kegiatan tersebut, melalui amdal.
 Masyarakat dibolehkan untuk ikut terlibat di dalam proses
pengambilan suatu keputusan, yang nantinya akan berpengaruh
pada lingkungan di tempat tinggalnya.
Prosedur amdal

Prosedur amdal yaitu, sebagai berikut :


 Proses penapisan atau screening atau wajib amdal
Proses penapisan pada amdal atau sering disebut juga
dengan proses seleksi wajib amdal adalah suatu proses
untuk menentukan, apakah rencana kegiatan ini wajib
menyusun amdal atau tidak. Di indonesia, proses
penapisan ini biasanya dilakukan dengan sistem
penapisan hanya 1 langkah saja.
 Prosespengumuman
Segala rencana kegiatan yang dilakukan dan diwajibkan untuk
membuat amdal, maka wajib mengumumkan segala rencana
kegiatannya kepada masyarakat dari sebelum pemrakarsa melakukan
penyusunan amdal. Pengumuman tersebut harus dilakukan oleh
instansi yang bertanggung jawab serta oleh pemrakarsa kegiatan.
Tata cara dan juga bentuk pengumuman serta tata cara dalam
penyampaian saran, pendapat, dan tanggapan harus diatur dalam
Keputusan Kepala BAPEDAL nomor 08 tahun 2000. Yang isinya
tentang keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi di dalam
proses amdal.
 Proses pelingkupan (scaping)
Pelingkupan adalah proses awal untuk menentukan lingkup
permasalahan dan mengidentifikasi, dampak penting yang terkait
dengan suatu rencana kegiatan. Tujuan dari pelingkupan ini adalah
untuk menetapkan suatu batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak
penting suatu lingkungan, dan menetapkan tingkat kedalaman studi.
Tujuan lainnya yaitu menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan
lain yang telah terkait dengan rencana kegiatan yang sudah dikaji.
Hasil akhir dari proses pelingkupan ini adalah dokumen KA-ANDAL.
Saran dan masukan dari masyarakat harus menjadi suatu bahan
pertimbangan, di dalam proses pelingkupan.
 Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Jika KA-ANDAL selesai disusun maka pemrakarsa pun dapat
mengajukan dokumen kepada komisi penilai amdal untuk
kemudian dinilai. Berdasarkan peraturan yang ada, lamak
waktu maksimal penilaian pada KA-ANDAL tersebut adalah
75 hari. Waktu tersebut dihitung di luar yang telah dibutuhkan
penyusun untuk memperbaiki atau menyempurnakan
dokumennya
Contoh AMDAL
 Kasus TPA, Bantar Gebang, Bekasi
masyarakat yang tinggal di sekitar TPA tersebut banyak yang terkena penyakit. Seperti penyakit ISPA,
Gastritis, Mialgia, Anemia, infeksi dan alergi kulit, Asma, Reumatik, Hipertensi, dan masih banyak lagi. Hal
itu menunjukkan bahwa TPA Bantar Gebang menimbulkan dampak yang buruk bagi masyarakat dan
lingkungan sekitarnya.
Sedangkan menurut data yang ada, jumlah sampah domestik yang berasal dari rumah tangga adalah sekitar
2.915.263.800/ton. Sedangkan untuk lumpur dari septi tanc jumlahnya mencapai 60.363,41 ton per tahunnya.
Untuk sampah yang berasal dari industri pengolahan jumlahnya mencapai 8.206.824,03 ton per tahunnya.
Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah sampah yang ada di TPA Bantar Gebang tersebut, sudah melewati
batas maksimal. Sehingga menimbulkan beragam penyakit di lingkungan sekitar, dan hal itu harus
ditanggulangi secepatnya. Karena jumlah sampah yang menumpuk tersebut akan sangat berbahay bagi
kehidupan manusia.
Ada banyak faktor yang menyebabkan jumlah sampah tersebut melonjak setiap tahunnya. Misalnya saja
karena kegiatan operasional yang buruk, sehingga menimbulkan pencemaran di badan air yang ada di sekitar
TPA. Serta air tanah yang diakibatkan oleh limbah dan munculnya kebakaran karena terbakarnya gas
methan.
Dinas kebersihan sudah melakukan hal-hal berikut ini, untuk menanggulangi masalah
sampah di TPA Bantar Gebang tersebut. diantaranya yaitu :

 Menambah fasilitas unit dalam pengolahan limbah dan


meningkatkan efisiensi pengolahan sampah, agar kualitas
limbah memenuhi syarat untuk kemudian dibuang.
 Meningkatkan sekaligus memperbaiki penanganan sampah
agar sesuai dengan prosedur yang ada, yaitu sanitary landfill.
 Membantu masyarakat sekitar yang tinggal tak jauh dari TPA,
dengan menyediakan air bersih, puskesmas, dan juga
ambulance.
 Mengatur para pemulung yang biasa berkeliaran di TPA agar
tidakmengganggukegiatanoperasional para petugas
dampak sampah bagi lingkungan masyarakat

Jumlah sampah yang melimpah dan kondisi TPA yang buruk


akan mengakibatkan munculnya berbagai jenis penyakit.
Yang terjadi pada masyarakat di sekitar TPA, selain itu
keberadaan TPA tersebut juga akan merusak lingkungan dan
ekologi di sekitarnya. Munculnya pencemaran tanah yang
juga berbahaya.
Tanah yang tadinya bersih akan tercampur dengan limbah
atau sampah yang ada di sana. Maka potensi pencemaran
tanah yang dilihat secara fisik akan berlangsung dalam
jangka waktu yang cukup lama.
system pengelolaan sampah dan kebijakan yang diberikan oleh
pemerintah :
 Ada banyak faktor yang menyebabkan pengelolaan sampah
menjadi buruk dan memberi dampak negatif bagi lingkungan.
Misalnya faktor internal, yang mencakup SDM yang kurang atau
tidak berkualitas dalam mengelola sampah dan TPA. Faktor
lainnya yaitu faktor eksternal yaitu minimnya lahan untuk TPA
yang ada di kota besar.
Sehingga jumlah sampah yang masuk tidak sebanding dengan
ukuran lahan TPA yang ada. Alasan eksternal lainnya yaitu
penolakan dari masyarakat sekitar tentang adanya TPA yang
berada tak jauh dari tempat tinggal mereka
kebijakan yang diberikan oleh pemerintah dalam
menanggulangi sampah di TPA Bekasi tersebut adalah :
 Menentukan siapa yang akan mengelola TPA dan bagaimana
cara pengelolaan yang harusnya dilakukan.
 Akan diterapkan beberapa aturan dalam cara pengelolaan yang
tepat, dan teknologi apa saja yang akan digunakan agar
hasilnya sesuai dengan aturan yang adamengenaikondisi dan
pengelolaansuatu TPA.
 Teknologi yang akan digunakan akan disesuaikan dengan
jumlah anggaran yang ada, terutama kemampuan pemilik
proyek mengenai biaya yang dimiliki.
 
Kesimpulan

 TPA yang letaknya tak jauh dari lokasi atau tempat tinggal penduduk,
atau masyarakat sekitar maka hal itu akan menyebabkan dampak buruk
bagi kesehatan orang-orang yang tinggal di sana.
 Sistem pengelolaan yang digunakan sudah ketinggalan zaman sehingga
tidak mencapai hasil yang maksimal. Maka dari itu pemerintah harus
membuat kebijakan baru baik secara internal maupun eksternal. Faktor
internal yaitu kesadaran dari masyarakat sekitar tentang pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan. Sedangkan factor eksternal biasanya
meliputi minimnya lahan pembuangan sampah di suatu daerah, dan
tidak ketatnya pemerintah dalam membuat aturan mengenai sampah
baik pemerintah pusat maupun daerah.

Anda mungkin juga menyukai