Anda di halaman 1dari 13

RESUSITASI

Ni Made Ayu Yulia Raswati Teja


 Aspek yang sangat penting dari resusitasi bayi baru lahir adalah
menilai bayi, menentukan tindakan yang yang akan dilakukan
dan akhirnya melaksanakan tindakan tersebut. Penilaian
selanjutnya merupakan dasar untuk menentukan kesimpulan
dan tindakan berikutnya. Penilaian sekilas:
• Apakah bayi menangis kuat atau bernafas tanpa kesulitan?
• Apakah bayi bergerak dengan aktif?
Resusitasi BBL bertujuan untuk memulihkan fungsi pernafasan
BBL yang mengalami asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa
gejala sisa dikemudian hari
Langkah Awal Resusitasi
• Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik).
Secara 6 umum, 6 langkah awal dibawah ini cukup untuk merangsang
BBL untuk bernafas spontan dan teratur. Adapun 6 langkah awal
tersebut adalah :
1. Jaga bayi tetap hangat
• Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu atau dekat
perineum
• Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat
• Pindahkan bayi keatas kain ketempat resusitasi
2. Atur posisi bayi
•Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong. Ganjal
bahu agar kepala sedikit ekstensi
3. Isap lendir
•Gunakan alat penghisap lendir de lee atau bola karet
•Pertama, isap lendir didalam mulut, kemudian baru isap lendir
dihidung
•Isap lendir sambil menarik keluar penghisap (bukan pada saat
memasukkan)
•Bila menggunakan penghisap lendir de lee, jangan memasukkan ujung
penghisap terlalu dalam (lebih dari 5 cm kedalam mulut atau lebih dari
3 cm kedalam hidung). Karena dapat menyebabkan denyut jantung
bayi melambat atau henti nafas bayi.
4. Keringkan dan rangsang bayi
• Keringkan bayi mulai dari muka, kepala, dan bagian tubuh lainnya dengan
sedikit tekanan. Rangsangan ini dapat memulai pernafasan bayi atau
bernafas lebih baik.
• Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara dibawah ini :
•Menepuk atau menyentil telapak kaki
•Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak
tangan.
5. Atur kambali posisi kepala dan selimuti bayi
• Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru
(disiapkan)
• Selimuti bayi dengan kain tersebut, jangan tutupi bagian muka dan dada agar
pemantauan pernafasan bayi dapat diteruskan
• Atur kembali posisi terbaik kepala bayi (sedikit ekstensi)
6. Lakukan penilaian bayi
•Lakukan penilaian apakah bayi bernafas normal, tidak bernafas atau
megap-megap.
•Bila bernafas normal lakukan asuhan pasca resusitasi
•Apabila bayi megap-megap atau tidak bernafas lakukan ventilasi
Ventilasi
Ventilasi adalah tahapan tindakan resusitasi untuk memasukkan
sejumlah volume udara ke dalam paru – paru dengan tekanan positif
untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa bernapas spontan dan
teratur.
Langkah – langkah :
1. Pasang sungkup
•Pilih ukuran sungkup, ukuran 1 untuk bayi berat normal, ukuran 0
untuk bayi berat lahir rendah (BBLR). Pasang dan pegang sungkup agar
menutupi mulut dan hidung bayi. Sungkup menutup mulut dan hidung
sehingga tidak ada kemungkinan udara bocor.
2. Lakukan percobaan Ventilasi dua kali
a. Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm air
• Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveoli paru agar
bayi bisa mulai bernapa dan menguji apakah jalan napas bayi
terbuka.
b. Lihat apakah dada bayi mengembang
Bila tidak mengembang
• Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah ekstensi.
• Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor.
• Periksa cairan atau lendir di mulut. Bila ada lendir atau cairan
lakukan pengisapan.
Bila dada mengembang, lakukan tahap berikutnya
3. Ventilasi sebanyak 20 kali dalam 30 detik
• Lakukan tiupan dengan tabung dan sungkup atau
pemompaan dengan balon dan sungkup sebanyak 2o kali
dalam 30 detik dengan tekanan 20 cm air sampai bayi mulai
menangis dan bernafas spontan
• Pastikan dada mengembang saat dilakukan tiupan atau
pemompaan setelah 30 detik lakukan penilaian ulang nafas
>>> jika bayi bernafas spontan atau menangis, hentikan
ventilasi bertahap.
>lihat dada apakah ada retraksi dinding dada bawah
> hitung frekuensi nafas permenit
Jika bernafas >40 x/mnt dan tidak ada retraksi berat
•Jangan ventilasi lagi
•Letakkan bayi dengan kontak kulit dengan ibu
•Lanjutkan asuhan BBL
•Pantau setiap 15 menit untuk pernafasan dan kehangatan
•Katakan kepada ibu bahwqa bayinya kemiungkinan besar akan
membaik, jangan tinggalkan bayi sendiri
•Lanjutkan asuhan pasca resusuitasi
4. Ventilasi setiap 30 detik hentikan dan lakukan penialaian ulang nafas
• Lanjutkan ventilasi 20 kali dalam 30 detik (dengan tekanan 20 cm
air)
• Hentikan ventilasi setiap 30 detik, lakukan penilaian penilaian bayi
apakah bernafas, tidak bernafas arau megap-megap
• Jika bayi sudah mulai bernafas spontan hentikan ventilasi bertahap
dan lakukan asuhan pasca resusitasi
• Jika bayi megap-megap atau tidak bernafas, teruskan ventilasi 20
kali dalam 30 detik kemudian lakukan penilaian ulang nafas setiap
30 detik
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernafas spontan sesudah 2 menit
resusitasi
• Jelaskan kepada ibu apa yang terjadi, apa yang anda lakukan dan
mengapa
• Mintalah keluarga mempersiapkan rujukan
• Teruskan ventilasi selama mempersiapkan rujukan
• Catat keadaan bayi pada formulir rujukan dan rekam medic
persalinan
6. Lanjutkan ventilasi sambil memeriksa Denyut jantung bayi
• Bila dipastikan Denyut jantung bayi tidak terdengar, dan pulpasi
tali pusat tidak teraba, lanjutkan ventilasi selam 10 ,menit.
Hentikan resusitasi bila denyut jantung tetap tidak terdengar,
pulpasi tali pusat tidak teraba, jelaskan pada ibu dan berikan
dukungan kepadanya serta lakukan pencatatan. Bayi yang
mengalami asistol (tidak ada denyut jantung)selama 10 menit
kemungkinan besar akan mengalami kerusakan otak permanen

Anda mungkin juga menyukai