Anda di halaman 1dari 35

LARYNGOPHARINGEA

L REFLUX

OLEH :

Dewi Angraeni A.R

Pembimbing :

dr. Densi Tette, Sp. THT-KL., M. Kes


Anamnesis
• Nama : TN. I

• Umur : 39 Tahun

• Jenis Kelamin : laki-laki

• Agama : Islam

• Pekerjaan : Pedagang
Anamnesis
● Keluhan Utama : Suara Serak
● Riwayat penyakit sekarang : Pasien laki- laki usia 39 tahun datang ke poli klinik THT
RS Undata Palu dengan keluhan suara serak sejak + 1 tahun yang lalu. Apabila pasien terlalu
lama berbicara pasien merasakan capek dan nyeri. Keluhan disertai sulit menelan tetapi tidak
terlalu mengganggu serta pasien mengeluhkan merasa seperti ada yang mengganjal ditenggerok
seperti ada lendir yang tidak bisa dikeluarkan karena itu pasien sering mendehem. Pasien juga
sebelumnya memiliki riwayat penyakit magh dengan keluhan dada seperti rasa terbakar dan
sering bersendawa sudah sejak 2 tahun lalu. Pasien menyatakan bahwa sebelumnya merupakan
perokok aktif dan baru mengurangi merokok 1 bulan terakhir. Pasien tidak mempunyai keluhan
batuk yang mengganggu dan tidak ada keluhan batuk setelah makan , tidak ada flu.
LPR menurut Reflux Symptom Index
GEJALA NILAI
Suara serak/ problem suara 4
Clearing your throat (mendehem) 3
Lendir di tenggerok / PND 2
Kesukaran menelan 2
Batuk setelah makan/ berbaring 0
Batuk yang mengganggu 0
Kesukaran bernafas/ chocking 0
Rasa mengganjal di tenggerok 3

Rasa terbakar di ulu hati, rasa nyeri 3


dada, gangguan pencernaan,
regurgitasi asam
LPR menurut Reflux Symptom
Index
● Skor RSI adalah 0-45. Jika didapatkan skor ≥ 13, maka curiga refluks laringofaring. Setelah
dianamnesis untuk memastikan bahwa benar adanya penyaki LPR (Laringopharingeal Reflux)

● Kesan: Laryngopharyngeal reflux dengan total skor 17


Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
● Riwayat sakit serupa : Disangkal
● Riwayat alergi : Disangkal
● Riwayat alergi terhadap obat : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
● Riwayat sakit serupa : Disangkal
● Riwayat infeksi saluran napas : Disangkal
● Riwayat atopi : Disangkal
● Riwayat alergi terhadap obat : Disangkal
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum : Sakit sedang
● Kesadaran : Composmentis
● Tanda – tanda vital
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 92 x/menit
• Respirasi : 20 x/menit
• Suhu : 36,70C
Pemeriksaan Telinga
A. Daun Telinga :
Kanan Kiri
• Bentuk : Normotia Normotia
• Ukuran : Normal Normal
• Sikatrix : Tidak Ada Tidak Ada
• Infeksi : Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor : Tidak Ada Tidak Ada
Pemeriksaan Telinga
B. Depan Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/fistel : Tidak Ada Tidak Ada
• Sikatrix : Tidak Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada

C. Belakang Telinga :
Kanan Kiri
• Abses/Fistel :Tidak Ada Tidak Ada
• Tumor :Tidak Ada Tidak Ada
• Nyeri Tekan :Tidak Ada Tidak Ada
Pemeriksaan Telinga
D. Liang Telinga Luar : Kanan Kiri
• Warna :Normal Normal
• Edema :Tidak ada Tidak Ada
• Sekret :Tidak Ada Tidak Ada
• Serumen :Minimal Minimal

E. Membran Timpani : Kanan Kiri


• Permukaan : Intak Intak
• Warna : Putih Keabuan Putih Keabuan
• Perforasi : Tidak Ada Tidak Ada
• Pantulan Cahaya : Arah Jam 5 Arah Jam 7

F. Telinga Tengah :
Kanan Kiri
- Mukosa : Tidak di valuasi Tidak dievaluasi
- Promontorium : Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
- Sekret : Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
Pemeriksaan Hidung
Bagian Luar Hidung :
Kanan Kiri
Bentuk : Normal Normal
Kelainan Kulit : Tidak Ada Tidak Ada
Kolumella: Normal Normal
Nares Anterior : Normal Normal
Fossa Kanina : Normal Normal
Dinding Media : Normal Normal
Pemeriksaan Hidung
B. Bagian Dalam Kanan Kiri
 Vestibulum : Intak Intak
 Dasar Rongga Hidung
• Sekret : Tidak ada Tidak ada
• Edema/Polip : Tidak Ada Tidak Ada

C. Dinding Lateral
 Meatus Nasi Inferior
• Polip : Tidak Ada Tidak Ada
• Edema : Tidak Ada Tidak Ada
• Sekret : Minimal Minimal
 Konka Inferior
• Warna : Merah muda Merah muda
• Sekret : Minimal Minimal
• Permukaan : Licin Licin
• Ukuran : Eutrofi Eutrofi
Pemeriksaan Hidung
 Meatus Nasi Media Kanan Kiri
• Edema : Tidak Ada Tidak Ada
• Sekret : Tidak Ada Tidak Ada
• Polip : Tidak ada Tidak Ada

 Konka Media
• Warna : Merah Muda Merah Muda
• Sekret : Tidak Ada Tidak Ada
• Permukaan : Licin Licin
• Ukuran : Normal Normal
Pemeriksaan Hidung
E. Dinding Belakang (Rhinoskopi Posterior)
Koana : tidak dievaluasi
Palatum Mole : tidak dievaluasi
Ujung Post Konka Inferior : tidak dievaluasi
Ujung Post konka media : tidak dievaluasi
Meatus Nasi Media : tidak dievaluasi
Ostium Tubae : tidak dievaluasi
Torus Tubarius : tidak dievaluasi
Fossa Rossenmuler : tidak dievaluasi
Tonsil Tubaria : tidak dievaluasi
Adenoid : tidak dievaluasi
Pemeriksaan Hidung

F. Sinus Paranasalis Kanan Kiri


Nyeri Tekan : Tidak Ada Tidak Ada
Transluminasi : Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN

1. Gigi
○ Karies : Tidak Ada
○ Abses : Tidak Ada
○ Gusi : Edema (-), Tidak Ada kelainan
2. Mulut

• Abses/Fistel : Tidak Ada

• Sikatrix : Tidak Ada

• Nyeri Tekan : Tidak Ada


PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN
2. Korongkongan Kanan Kiri
Orofaring

 Dinding Dorsal

■ Mukosa : Hiperemis hiperemis

■ Granulasi : Tidak ada Tidak ada

■ Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada

■ Post Nasal Drips: Ada Ada


PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN

Dinding Lateral

■ Lateral Band : Normal Normal

■ Deformitas : Tidak Ada Tidak Ada

■ Isthmus Faucium : Normal Normal

■ Arcus Anterior: Normal Normal

■ Arcus Posterior : Normal Normal


PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN

Tonsil Kanan Kiri

■ Warna Normal Normal

■ Pembesaran T1 T1

■ Detritus Tidak ada Tidak ada

■ Kripte Tidak Melebar Tidak Melebar

■ Perlengketan Tidak ada Tidak ada


PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN
Hipofaring
○ Fossa Piriformis : Tidak dievaluasi
○ Vallekula : terdapat jamur (berwarna putih)
○ Radikal Lingua : Tidak dievaluasi
PEMERIKSAAN GIGI, KERONGKONGAN DAN
TENGGOROKAN
Tenggorokan

■ Epiglottis : hiperemis

■ Arytenoid : hiperemis dan edema

■ Plica Vocalis : hiperemis

■ Trakea : sulit dievaluasi

■ Kelenjar Limfe Regional : tidak ada pembesaran

■ Kelainan Lain : tidak ditemukan


Reflux finding score
Gejala skor

Subglotik edem/ pseudosulcus 0


vocalis
Obliterasi ventrikular 2

Hiperemis/ eritem 2
Edema plika vokalis 1

Edema laring difus 1


Hipertrofi komissura posterior 1

granulasi 0

Mukus tebal endolaring 2

Total : 9
Nilai RFS >7 dianggap LPR dengan tingkat keyakinan 95%.
Pemeriksaan penunjang
● Endoskopi THT: Laringoskop direk
● Uji pH esophagus 24 jam
● X foto thorax
Hasil endoskopi laring fleksibel
Resume
Pasien laki- laki usia 39 tahun datang ke poli klinik THT RS Undata Palu dengan keluhan
Hoarseness sejak + 1 tahun yang lalu. Apabila pasien terlalu lama berbicara pasien merasakan capek
dan nyeri. Keluhan disertai odinofagia tetapi tidak terlalu mengganggu. Pasien mengeluhkan merasa
seperti uncomfort throat dan globus sensation seperti ada sekret yang tidak bisa dikeluarkan karena itu
pasien sering clearing throat. Pasien juga sebelumnya memiliki riwayat gastritis dengan keluhan
heartburn dan aerophagia sudah sejak 2 tahun lalu. Pasien menyatakan bahwa sebelumnya merupakan
perokok aktif dan baru mengurangi merokok 1 bulan terakhir. Pasien tidak mempunyai keluhan cough
yang mengganggu dan tidak ada keluhan cough setelah makan , tidak ada chocking dan tidak ada
rhinorrea Pada Anamnesis dengan skor RSI didapatkan skor 17.
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran composmentis, TD 120/80 mmhg, N : 92x/menit,
R : 20x/menit, Suhu 36,7 C. Pada laringoskopi indirek didapatkan mukosa laringofaring hiperemis,
epiglotis hiperemis. Pada pemeriksaan penunjang dengan endoskopi laring fleksibel pada mukosa
nasofaring dan orofaring hiperemis, didapatkan post nasal drips, didapatkan banyak jamur yang
berwarna putih di vallekula, pika vocalis hiperemis dan edema. dan pada Arytenoid hiperemis dan
edema. Pada RFS didapatkan skor 9.
Diagnosa
LARYNGOPHARINGEAL REFLUX

Diagnosa Banding
- Laringitis akut
- Functional voice disorder
- Stenosis laring
Penatalaksanaan
Non medika mentosa :
Edukasi
1.Hindari makanan dan minuman yang merangsang aktivitas otot LES (lower spincter esofagus)
misalnya kafein, minuman bersoda, cokelat, lemak, pedas, dan asam.
2.Pola makan rutin 3 kali sehari
3.Hindari makan 3 jam sebelum tidur
4.Tidur dengan bantal tinggi
5. Berhenti merokok

Medikamentosa :
- Lansoprazole 2x30 mg perhari
prognosis

Quo ad vitam :Dubia ad Bonam


Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
Teori
Tanda dan gejala :
Penilaian atas gejala klinis pasien LPR berdasarkan Belafsky, terdapat sembilan
komponen indeks gejala yang dikenal dengan Reflex Symptom index (RSI) atau
indeks gejala refluks yang mudah dilaksanakan serta mempunyai reabilitas dan
validitas yang baik dan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari satu menit.
Skala untuk setiap komponen bervariasi dari nilai 0 (tidak mempunyai keluhan)
sampai dengan nilai 5 (keluhan berat) dengan skor total maksimum 45 dan RSI
dengan nilai > 13 dicurigai sebagai penyakit refluks laringofaring
Teori
Reflux Symptom Index (RSI)
Teori
Untuk memeriksa keadaan patologis laring
setelah terjadinya refluks laringofaring, Belafsky
juga memperkenalkan skor refluks yaitu Reflux
Finding Score (RFS) merupakan delapan skala
penilaian dalam menentukan beratnya
gambaran kelainan laring yang dilihat dari
pemeriksaan endoskopi laring fleksibel. Nilai
skala minimal 0 (tidak ada keluhan) dan nilai
maksimal 26 (nilai terburuk).
Teori
penatalaksanaan
Medikamentosa :
Proton Pump Inhibitor (PPI) atau penghambat pompa proton merupakan terapi LPR
yang utama dan paling efektif dalam menangani kasus refluks. Lansoprazole secara
farmakokinetik lebih unggul dibanding omeprazole seperti bioavaibilitias tinggi terapi
Lansoprazole 2x30 mg perhari pada 8 minngu I dan II Kemudian zat proteksi mukosa,
sukralfat misalnya dapat digunakan untuk melindungi mukosa dari cedera akibat
asam dan pepsin
penatalaksanaan
Non medikamentosa : Modifikasi diet dan gaya hidup
Misalnya pola diet yang dianjurkan pada pasien seperti makan terakhir 2-4 jam sebelum
berbaring, pengurangan porsi makan, hindari makanan yang menurunkan tonus otot sfingter
esofagus seperti makanan berlemak, gorengan, kopi, soda, alkohol, mint, coklat buahan dan jus
yang asam, cuka, mustard dan tomat menganjurkan pola diet bebas asam atau rendah asam (A
strict low acid or acid free)

Pembedahan : Sekarang ini tindakan yang sering dilakukan adalah funduplikasi laparoskopi
yang kurang invasif.
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai