Anda di halaman 1dari 43

CONGESTIVE HEART FAILURE

Preseptor
dr. Abdul Aziz

Presentan
Nada Kamilia Salsabila
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. A
• Jenis kelamin : Perempuan
• Nomor RM : 15757030
• Usia : 64 tahun
• Alamat : Jati Renggang
• Agama : Islam
• Status pernikahan : Menikah
• Pekerjaan : IRT
KELUHAN UTAMA
SESAK NAPAS SEJAK 5 HARI YANG LALU
ANAMNESIS KHUSUS
Pasien mengeluhkan sesak napas sejak 5 hari SMRS dan dibawa ke IGD RSUD
Waled Kabupaten Cirebon. Pasien mengeluhkan sesak napas terutama saat beraktivitas
ringan hingga sedang seperti berjalan menuju kamar mandi. Sesak terasa lebih buruk
dengan posisi berbaring. Pasien merasa membaik saat istirahat dengan posisi
bersandar setengah duduk dan tidur dengan menggunakan 4-5 bantal. Terkadang
pasien terbangun di malam hari karena sesak disertai batuk dengan dahak berwarna
putih. Batuk ini muncul sejak 1 minggu yang lalu. Pasien juga mengeluhkan bengkak
pada kaki sejak 2 hari SMRS.
Sebelumnya pasien tidak pernah merasakan keluhan serupa. Pasien sempat berobat
ke Klinik Anugrah dan dinyatakan menderita penyakit jantung (+). Riwayat darah
tinggi dan DM tidak diketahui. Riwayat demam tidak ada, riwayat berpergian ataupun
kontak tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : compos mentis (GCS 15 : E4 M6 V5)
 Tanda vital
 Tekanan darah : 100/70 mmHg
 Nadi : 107 x/menit, reguler, equal, isi cukup
 Respirasi : 30x/menit (thoracoabdominal)
 Suhu : 36,7 oC
 SpO2 : 94% free air  100% via NK 3 lpm
STATUS GENERAL
Kepala
 Normocephali
 Wajah : simetris, tidak ada edema
Mata
 konjungtiva anemis : (-/-)
 Sklera ikterik : (-/-)
 Pupil : bulat isokor
 Reflek cahaya : (+/+)
Leher
 KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
 Tiroid : tidak ada pemebesaran
 Trakea : tidak ada deviasi
 JVP : 5+3 cmH2O (meningkat)
Axilla
 KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
Thorax
VBS +/+, ronchii (+/+), wheezing (-/-)
S1S2 murni, reguler, Gallop (-), murmur (-)

Abdomen
Cembung, Soepel, Bising usus (+), NT (-)

Ekstrimitas
Akral Hangat (+), CRT <2”, Edema pedis (+/+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Darah rutin
• Hemoglobin : 10.1
• Hematokrit : 31 %
• Leukosit : 12.8/mm3 Elektrolyte
• Thrombosit : 462/mm3 • Natrium (Na) : 142.9
• Erytrosit : 3.37 juta/mm3 • Kalium (K) : 3,82
• Klorida (Cl) : 105.9
2. Kimia klinik
• GDS : 222
EKG
• Kesan: Efusi pleura dextra,
besar cor tidak dapat dinilai
DIAGNOSIS BANDING
• Efusi pleura dextra ec CHF grade III-IV
• DM tipe 2
RENCANA TERAPI
Terapi:
• O2 3 lpm via NK Konsul TS Sp. PD, - O2 6 lpm dengan NRM
• Infus Asering/24 jam Advis: - Diet lunak 1700 kkal
- IVFD Vasofix
• Furosemide 2x20 mg iv - Cek AGD, Ur, Cr,
- Furosemide 2x20 mg IV
• Pantoprazole 1x40 mg iv Profil Lipid, Mg - Spironolakton 1x25 mg PO
- Swab hari ke 1 dan ke - Digoksin 1x0.25 mg PO
• Nebu Combivent/ 8 jam
2 - Concor 1x1.25 mg PO
• Ceftizoxime 3x1 gr IV - Sputum BTA SPS - Lactulax syr 1x1C PO
- Novorapid sliding scale/8 jam
• Nac 3x200 mg Genxpert - Vicillin sx 4x1.5 mg IV
• Pasang DC - Ekg/hari - NAC 3x200 mg
- Aspilet 1x80 mg
- Lovenox 1x0.4 cc SK
- Pro torakocentesis
- Konsul Sp.Mk
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad fungsional : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
EFUSI PLEURA
PEMBAHASAN KASUS
DEFINISI DAN ETIOLOGI

Efusi pleura adalah


terdapatnya cairan di
rongga pleura
KLASIFIKASI
Terdapat 4 jenis cairan di rongga pleura :
• cairan serous (hidrotoraks)
• darah (hemotoraks)
• lipid (chylotoraks)
• pus (pyothorax atau empyema)
Efusi pleura diklasifikasikan berdasarkan mekanisme pembentukan cairan dan kandungan
kimia dari cairan pleura :
a. efusi eksudatif
b. efusi transudatif
KRITERIA EKSUDAT

Jika satu atau lebih kriteria di bawah ini terpenuhi, maka penderita terkena efusi eksudat
(light’s criteria):
- protein cairan pleura/protein serum >0.5
- LDH cairan pleura/LDH serum >0.6
- LDH cairan pleura > 2/3 batas atas LDH serum normal
MANIFESTASI
Dari anamnesa dapat diperoleh keterangan mengenai :
KLINIS
Dispnea
• Dispnea menunjukkan adanya efusi yang luas (biasanya ≥ 500 ml)
• Faktor-faktor lain, seperti penyakit paru-paru, disfungsi jantung, anemia
dapat menyebabkan terjadinya dispnea.
• Efusi luas dapat menyebabkan penderita berbaring ke sisi yang terkena.
• Nyeri dada
• Nyeri dada pleuritic bersifat tajam (seperti ditusuk pisau), dapat ringan atau berat, sering terjadi
pada inspirasi dalam
• Nyeri dada bersifat terlokalisir dan menjalar ipsilateral ke bahu atau abdomen bagian atas, sering
terjadi karena pergerakan diafragma
• Nyeri dada berkurang intensitasnya dengan bertambah luasnya efusi pleura
• Tanda dan gejala klinis lainnya berhubungan dengan penyakit penyebab
terjadinya efusi pleura
• Edema pada ekstremitas bawah, orthopnea, dan paroxysmal nocturnal dyspnea terjadi pada
gagal jantung kongestif
• Keringat malam, demam, batuk berdarah, dan penurunan berat badan berhubungan dengan
penyakit TBC
• Episode demam akut, terdapat produksi sputum purulent, dan adanya pleuritic chest pain terjadi
pada aerobic bacterial pneumonia
PEMERIKSAAN FISIK
volume cairan lebih dari 300 ml, maka diperoleh pemeriksaan fisik sebagai berikut:
• Dullness pada perkusi toraks
• Suara nafas berkurang atau tidak dapat didengar
• Vokal dan taktil fremitus menurun
• Egofoni (suara kambing) pada bagian superior paru yang tertekan oleh efusi pleura, terjadi
karena atelektasis dan konsolidasi disebabkan kompresi parenkim paru dengan adanya
penurunan kontent udara per unit volume
• Pleural friction rub
• Terdapat pada seluruh siklus pernafasan dan terdengar paling keras saat akhir inspirasi dan awal
ekspirasi
• Jarang terdapat, namun bila ada, dapat terdengar paling jelas pada daerah pleura yang mengalami
inflamasi
• Pergerakan dinding dada asimetrik, berkurang atau terhambat pada
bagian yang sakit
• Pergeseran mediastinum
• Terlihat hanya jika terjadi efusi masif (>1000ml)
• Pemeriksaan radiografi, terdapat pergeseran trakea dan mediastinum kontralateral terhadap sisi
terjadinya efusi
• Hal-hal penting lainnya yang dapat ditemukan pada pemeriksaan fisik,
antara lain:
• Edema anasarka
• Perubahan kulit pada penyakit hati kronis
• Distensi vena-vena leher
• Bunyi S3 gallop
• Jari tabuh (clubbing finger)
• Nodul pada mammae atau massa intraabdomen
• Foto toraks
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Cairan pleura memberikan
gambaran densitas air atau
cairan lunak pada foto toraks.
• Permukaan cairan dalam rongga
pleura akan membentuk
bayangan seperti kurva, dengan
permukaan daerah lateral lebih
tinggi dari bagian medial
• Posteroanterior and lateral chest
radiography untuk diagnosis
pleural effusion.
TORAKOSENTESIS
• Torakosentesis diagnostik
• Indikasi : terdapatnya efusi pleura signifikan secara klinis dengan sebab yang tidak diketahui,
juga bila terdapat efusi pleura unilateral
• Pada efusi pleura yang bilateral dengan ukuran sama, afebris, dan tidak ada nyeri dada, terapi
diuretik dapat dicoba terlebih dulu. Jika efusi bertahan lebih dari 3 hari, torakosentesis
merupakan indikasi
• Torakosentesis terapeutik
• Indikasi : bila penderita mengeluh sesak saat istirahat.
• Pelaksanaan dilakukan pada posisi pasien duduk. Aspirasi dilakukan di bagian bawah paru sela
iga garis aksilaris posterior dengan menggunakan jarum abbocath no. 14 atau 16
• Pengeluaran cairan pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc pada setiap aspirasi untuk
menghindari pleural shock atau edema paru.
• Komplikasi torakosentesis adalah pneumotoraks, hemotoraks dan emboli udara.
CONGESTIVE HEART FAILURE
PEMBAHASAN KASUS
DEFINISI
• Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung memompa darah dalam
jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan
nutrient

• Suatu sindrom yang dikarakteristikkan dengan (sesak napas, edema pada ankle dan
fatigue) yang dapat desertai dengan tanda (peningkatan jvp, pulmonary crackles, dan
peripheral edem) disebabkan oleh kelainan struktur dan/atau fungsi, menyebabkan
penurunan cardiac output dan/ atau peningkatan intracardiac pressure at rest atau
stress.
Faktor Risiko

• Hipertensi
• Penyakit Jantung koroner
• Penyakit Katup
• Penyakit metabolik : diabetes, penyakit tiroid,
dan obesitas. Reaksi alergi juga dapat memicu
CHF
• Usia tua, hipertrofi pada LV, infark miokard,
• merokok, dislipidemia, gagal ginjal kronik,
albuminuria, anemia, stress, lifestyle yang
buruk.
• Faktor genetik seperti riwayat dari keluarga.
ETIOLOGI
• Serangan jantung coroner
• Tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Penyakit katup jantung
• Penyakit jantung bawaan
• Kardiomegali
• Miokarditis
• Aritmia
• Hipertiroid
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG BERDASARKAN KELAINAN
STRUKTURAL JANTUNG ATAU BERDASARKAN GEJALA YANG
BERKAITAN DENGAN KAPASITAS FUNGSIONAL NYHA.
• Gagal jantung kiri  gangguan pemompaan darah pada ventrikel kiri  tekanan

dan volume akhir diastolik ventrikel meningkat  ↑tekanan atrium kiri dan
menghambat aliran vena pulmonal  bendungan paru

• Gagal jantung kanan  gangguan ventrikel kanan  ↑ tekanan pada atrium kanan
 menghambat aliran masuk dari vena cava superior dan inferior  bendungan
sistemik.
SYMPTOMS (LEFT)SYMPTOMS (RIGHT)
• Dyspnea on exertion • Abdominal discomfort
• Perubahan status mental • Hepatomegali
• ↓ urinasi • Peripheral edema
• Nocturia
• Lemah lesu
• Ortopnea
• PND
• Nocturnal cough
• Hemoptisis
FRAMINGHAM
CRITERIA
Pada Pasien
Major criteria
1. PND or Orthopnea
2. Rales
3. S3 gallop
4. JVP meningkat 5+3 cmH2O

Minor criteria
5. Ankle edema
6. Night cough
7. DOE
8. Takikardia >80 bpm
I. MANAGEMENT
&TREATMENT
• Tujuan terapi pada pasien gagal jantung kongestif (CHF) berdasarkan American Heart
Association (Yancy et al., 2013) antara lain sebagai berikut :
• a. Mencegah terjadinya CHF pada orang yang telah mempunyai faktor resiko.
• b. Deteksi dini asimptomatik disfungsi LV.
• c. Meringankan gejala dan memperbaiki kualitas hidup.
• d. Progresifitas penyakit berjalan dengan lambat.
TREATMENT
Management CHF berdasarkan klasifikasi AHA

Stage A ACE Inhibitor atau ARB


Stage B ACE Inhibitor, Beta Blocker
Stage C ACE Inhibitor, Beta Blocker
 Diuretik, Digoksin
 Alternatif lain: ARB, Spironolakton,
Nitrat+Hidralazin

Stage D Terapi stage A, B, C dengan tambahan


infus iv inotropik (digoksin) untuk terapi
paliatif
MANAJEMEN
SEKIAN, TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai