Anda di halaman 1dari 51

Merintis Usaha

Baru dan Model 


Pengembangannya
Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Adhetiya Christians ( 02.19.001 )


2. Eva Tri Erliyanti ( 02.19.002 )
3. Putri Nuva Aulia ( 02.19.004 )
4. Rija Umami ( 02.19.006 )
5. Vindy Khumairoh ( 02.19.009 )
Merintis usaha baru dan model
pengembangan

Gambaran langkah-
Usaha kecil dan model
langkah memasuki dunia
usaha pengembangannya
Wirausaha adalah seseorang
yang mengorganisir,
mengelola, dan memiliki
keberanian menghadapi
resiko.
3 cara untuk mulai usaha
1. Merintis usaha baru (starting)
 Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
 Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
bersama.
 Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang
didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
Sebagai pengelola dan pemilik usaha
(business owner manager) atau pelaksana
usaha kecil (small business operator), ia
harus memiliki:
1. Kecakapan untuk bekerja
2. Kemampuan mengorganisir
3. Kreatif
4. Lebih menyukai tantangan
Menurut hasil survei Peggy Lambing:
1. Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide
bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di
beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya.
2. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka
merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.
3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai
usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46%
lagi karena hobi.
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan
wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:

1. Pendekatan ”in-side out” atau ”idea generation” yaitu


pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang
menentukan keberhasilan usaha.
2. Pendekatan ”the out-side in” atau “opportunity
recognition” yaitu pendekatan yang menekankan pada
basis ide merespon kebutuhan pasar sebagai kunci
keberhasilan.
Berdasarkan pendekatan
”in-side out”, untuk memulai
usaha, seseorang calon
wirausaha harus memiliki
kompetensi usaha. Menurut
Norman Scarborough,
kompetensi usaha yang
diperlukan meliputi:
1. Kemampuan teknik
2. Kemampuan pemasaran
3. Kemampuan finansial
4. Kemampuan hubungan
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan:
A. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
1. Bidang usaha pertanian
2. Bidang usaha pertambangan
3. Bidang usaha pabrikasi
4. Bidang usaha konstruksi
5. Bidang usaha perdangan
6. Bidang jasa keuangan
7. Bidang jasa perseorangan
8. Bidang usaha jasa-jasa umum
9. Bidang usaha jasa wisata
B. Bentuk usaha dan kepemilikan yang
akan dipilih

Ada beberapa kepemilikan usaha yang


dapat dipilih, diantaranya perusahaan
perseorangan, persekutuan (dua macam
anggota sekutu umum dan sekutu terbatas),
perseroan, dan firma.
C. Tempat usaha yang akan dipilih
Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan, diantaranya:
○ Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh
konsumen atau pelanggan maupun pasar?
○ Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga
kerja?
○ Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan
penolong lainnya seperti alat pengangkut dan jalan
raya
D. Organisasi usaha yang akan digunakan.
E. Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada
lingkup atau cakupan usaha dan skala usaha.
Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah kreativitas
dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah
fungsi-fungsi manajemen.
F. Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun
penghambat jalannya perusahaan. Lingkungan yang
dapat mempengaruhi jalannya usaha/perusahaan
adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Membeli Perusahaan yang sudah didirikan
Banyak alasan mengapa seseorang memilih
membeli perusahaan yang sudah ada daripada
mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain:
-Resiko lebih rendah
-Lebih mudah
-Memiliki peluang untuk membeli dengan harga
yang dapat ditawar
Membeli perusahaan yang sudah
adaa juga mengandung
permasalahan, yaitu:
-Masalah eksternal
-Masalah internal
Franchising (kerja sama managemen)
Franchising adalah kerjasama
manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur.
Inti dari Franchising adalah memberi
hak monopoli untuk menyelenggarakan
usaha dari perusahaan induk.
Franchisor adalah (perusahaan induk)
adalah perusahaan yang memberi lisensi,
sedangkan franchise adalah perusahaan
pemberi lisensi (penyalur atau dealer).
USAHA KECIL
DAN MODEL
PENGEMBANG
ANNYA
A. MAKNA USAHA KECIL
Di dalam UU No. 9/1995 Pasal 5 tentang usaha kecil menyebutkan
bahwa:
a. Usaha kecil memiliki tenaga kerja 5 s.d. 19 orang yang termasuk pe-
kerja kasar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaan yang
memiliki tenaga kerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan sebagai
industri rumah tangga;
b. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp200.000.000,- tidak
termasuk tanah dan tempat usaha; atau
c.  Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak
Rp1.000.000.000,-
Sedangkan menurut Komisi Perkembangan
Ekonomi, usaha kecil memiliki kriteria sebagai
berikut:
 
 Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah
pemilik;
 Modal disediakan oleh pemilik;
 Daerah operasi bersifat lokal;
 Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil.
A. Kekuatan usaha kecil B. Kelemahan usaha kecil
1) Kebebasan dalam bertindak 1. Kelemahan struktural
2) Fleksibel 2. Kelemahan kultural
3) Tidak mudah goncang
Pengelolaan Usaha Kecil dan Strategi Kewirausahaan

Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue


print) yang berisikan misi usaha, usulan usaha, operasional
usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang
mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan
pengelolaannya.
Usaha merupakan hal yang penting,
yang berfungsi sebagai :
(1) pedoman untuk mencapai
keberhasilan manajemen usaha;
(2) alat untuk mengajukan kebutuhan
permodalan yang bersumber dari luar.
Dalam pengelolaan usaha, terdapat
beberapa pengelolaan, salah satunya
adalah pengelolaan keuangan. Dalam
mengelola keuangan, terdapat beberapa
aspek yang harus diperhatikan :
○ Sumber dana;
○ Rencana dan penggunaan dana
○ Pengawasan atau pengendalian
keuangan.
Sumber-sumber keuangan perusahaan :

a. Dana yang berasal dari perusahaan


(pembelanjaan internal);
b. Penggunaan dana perusahaan;
c. Penggunaan cadangan;
d. Penggunaan laba yang tidak dibagi;
e. Dana yang berasal dari luar perusahaan
(pembelanjaan eksternal);
f. Dana dari pemilik atau penyertaan
g. Dana yang berasal dari pinjaman baik jangka panjang
maupun jangka pendek
h. Dana bantuan program pemerintah dari pusat dan daerah
i. Dana dari teman atau keluarga yang menanamkan
modalnya;
j. Dana ventura (investasi dana dari perusahaan besar).
Teknik dan Strategi Pengembangan Usaha Baru
a. Teknik Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan


konsumen ( probe/search), menghasilkan barang dan jasa
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product),
menentukan tingkat harga ( price), mempromosikan agar
produk dikenal konsumen ( promotion), dan mendistribusikan produk
ke tempat konsumen ( place).
 Tujuan pemasaran
adalah barang dan
jasa yang dihasilkan
disukai, dibutuhkan,
dan dibeli oleh
konsumen.
Strategi Pengembangan Usaha Baru
1. Pengembangan skala ekonomis,
2. Perluasan cakupan usaha
3. Strategi pemasaran (bagi usaha
baru)
Teknik Penentuan Harga :
a.  Produk Baru
b. Barang Konsumsi
c.  Barang industri
  d.  Jasa
e. promosi
 
Kiat Pemasaran Usaha Baru
Kiat dalam pemasaran usaha baru
diantaranya :
1. Peluang pasar dan barang atau jasa
yang paling dibutuhkan konsumen
2. Jumlah yang dibutuhkan dan
kualitas yang paling tepat.
3. Banyaknya jumlah kualitas.
4. Tempat yang tepat dan target yang
hendak dicapai
BENTUK-
BENTUK
PERUSAHAAN
  1. Perseroan Terbatas (PT)
merupakan suatu badan hukum
karena memiliki kekayaan sendiri
yang terpisah dari kekayaan
pribadi masing-masing pemegang
saham.
Kelebihan Perseroan Terbatas

1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham


terhadap utang-utang perusahaan.
2. Kontinyuitas perusahaan sebagai badan hukum lebih
terjamin,sebab tidak tergantung pada beberapa peserta,
pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual
saham kepada orang lain.
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas
volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham
baru
Kelemahan Perseroan Terbatas

a. PT merupakan subyek pajak tersendiri, sedangkan dividen yang diterima oleh


para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan dari
pemegang saham bersangkutan.
b. Pendiriannya lebih sulit, memerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk
usaha tertentu.
c. Ongkos pembentukannya relatif tinggi.
d. Kurangnya rahasia perusahaan, disebabkan karena segala aktivitas harus
dilaporkan kepeda pemegang saham, terutama yang menyangkut laba
perusahaan.
2. Perseroan Komanditer (CV)

persekutuan yang didirikan atas


dasar kepercayaan. Dimana
didalamnya terdapat beberapa orang
yang bersekutu untuk menjalankan
usaha.
Pada CV, terdapat dua macam sekutu yaitu:

1. sekutu kerja atau sekutu aktif (sekutu komplementer) adalah sekutu


yang menjadi pengurus persekutuan, sekutu kerja menjalankan
perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.\
2. Sekutu tidak kerja atau sekutu pasif atau sekutu komanditer
adalah sekutu yang hanya menyertakan modal
dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi mereka
hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu
juga apabila untung uang yang mereka peroleh terbatas tergantung
modal yang mereka berikan.
Sekutu lainnya adalah

a. Sekutu diam
b. Sekutu rahasia
c. Sekutu dormant
d. Sekutu nominal
e. Sekutu senior dan junior
Bentuk Persekutuan Komanditer
Bentuk-bentuk Persekutuan Komandier adalah :
a. Persekutuan komanditer murni
b. Persekutuan komanditer campuran
c. Persekutuan komanditer bersaham
1. Kelebihan dan Kekurangan CV
Persekutuan komanditer/CV memiliki kelebihan dan kekurangan
dibandingkan dengan Badan Usaha lainnya.
Kelebihan persekutuan komanditer :
a. Mudah dalam proses pendiriannya,
b. Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi,
c. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah mendapatkan
kredit,
d. Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relative lebih
baik, Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan
komanditer cenderung lebih baik karena bagi sekutu diam
akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun
mencairkan kembali modalnya
Sedangkan kekurangan yang dimiliki persekutuan
komanditer antara lain :
1. Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari
sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
2. Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus
didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum
(yang sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.
3. Usaha Perseorangan
Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil,
atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha. Dalam
hal ijin usaha secara relative dapat dikatakan lebih ringan dan
lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
a. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan
dapat secara cepat dilaksanakan.
b. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya.
c. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal
keuangan maupun dalam masalah proses produksi.
d. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk
mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya itu.
Keburukan Perusahaan Perseorangan
a. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Di sini
seluruh harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang
perusahaan.
b. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan
pemilik perusahaan saja.
c. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika
seandainya pemilik meninggal atau terkena hukuman penjara,
maka perusahaan akan berhenti pula aktivitasnya.
d. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua
aktivitas manajemen seperti, pencarian kredit, pembelanjaan,
produksi ketenagakerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh
pemilik sendiri.
4. Firma
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggung jawab masing-masing
anggota firma (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari
usaha tersebut akan di bagi bersama-sama, demikian pula jika menderita
kerugian, akan dipikul bersama-sama. Ketentuan mengenai Firma ini diatur di
dalam Pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan Pasal 16 dan 18 KUHP .
Kebaikan firma
a. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja
di antara para anggota
b. Pendirian Firma relative lebih mudah karena tidak memerlukan akte
pendirian.
c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh
kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar.
Keburukan firma :
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-
hutang firma.
b. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus
ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
c. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah
seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan
usaha bersama, secara otomatis Firma menjadi bubar.
●  
5. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)

Perseroan ini sebelumnya adalah Perusahaan Negara (PN). Terjadinya karena


PN mengadakan penambahan modal yang ditawarkan kepada pihak swasta.
Contoh : PT (persero) Pupuk Kujang, PT (persero) Aneka Gas dan Industri.
Tujuan persero yaitu mencari laba maksimum dengan menggunakan faktor-
faktor produksi secara efisien.
6. Perusahaan Negara Umum (PERUM)
Tujuan dari PERUM juga mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat
tidak boleh diabaikan. PERUM diatur dalam Instruksi Presiden RI No.17 tanggal
26 Desember 1967, yang menyatakan bahwa kegiatan usaha dari PERUM
terutama ditujukan untuk melayani kepentingan umum; bidang usahanya biasanya
disebut juga jasa vital (Public Utilities). Pihak swasta diperbolehkan menanamkan
modalnya pada PERUM meskipun seluruh modal PERUM dimiliki oleh
Pemerintah. PERUM dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab atas
segala hubungan hukum dengan pihak lain dan diatur menurut hukum perdata.
7. PD (Perusahaan Daerah)

Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modal atau sahamnya


dimiliki oleh Pemerintah Daerah, dimana kekayaan perusahaan
dipisahkan dari kekayaan negara. Tujuan PD ini adalah mencari
keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk membangun
daerahnya. Kepengurusan PD tidak lagi dilakukan oleh Badan Pimpinan
Perusahaan-Perusahaan Daerah (BAPIPPDA), tetapi diserahkan kepada
Gubernur/Kepala Daerah. Hal ini sesuai dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri no.18/1969.
8. Koperasi
Koperasi merupakan perkumpulan orang-orang untuk mengadakan kerjasama,
bukanlah merupakan konsentrasi modal. Berdasarkan undang-undang pokok
perekonomian nomor 12 tahun 1967 ( disahkan tanggal 18 desember 1967).
Untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi, diperlukan sejumlah modal
yang memadai. Modal tersebut dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu :
a. Anggota koperasi
b. Pinjaman
c. Hasil usaha
d. Penanaman modal
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai