Gambaran langkah-
Usaha kecil dan model
langkah memasuki dunia
usaha pengembangannya
Wirausaha adalah seseorang
yang mengorganisir,
mengelola, dan memiliki
keberanian menghadapi
resiko.
3 cara untuk mulai usaha
1. Merintis usaha baru (starting)
Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang
dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (aosiasi) dua orang
atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha
bersama.
Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang
didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
2. Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
Sebagai pengelola dan pemilik usaha
(business owner manager) atau pelaksana
usaha kecil (small business operator), ia
harus memiliki:
1. Kecakapan untuk bekerja
2. Kemampuan mengorganisir
3. Kreatif
4. Lebih menyukai tantangan
Menurut hasil survei Peggy Lambing:
1. Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide
bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di
beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya.
2. Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka
merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.
3. Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai
usaha untuk memenuhi peluang pasar, sedangkan 46%
lagi karena hobi.
Menurut Lambing ada dua pendekatan utama yang digunakan
wirausaha untuk mencari peluang dengan mendirikan usaha baru:
a. Sekutu diam
b. Sekutu rahasia
c. Sekutu dormant
d. Sekutu nominal
e. Sekutu senior dan junior
Bentuk Persekutuan Komanditer
Bentuk-bentuk Persekutuan Komandier adalah :
a. Persekutuan komanditer murni
b. Persekutuan komanditer campuran
c. Persekutuan komanditer bersaham
1. Kelebihan dan Kekurangan CV
Persekutuan komanditer/CV memiliki kelebihan dan kekurangan
dibandingkan dengan Badan Usaha lainnya.
Kelebihan persekutuan komanditer :
a. Mudah dalam proses pendiriannya,
b. Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi,
c. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah mendapatkan
kredit,
d. Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relative lebih
baik, Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan
komanditer cenderung lebih baik karena bagi sekutu diam
akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun
mencairkan kembali modalnya
Sedangkan kekurangan yang dimiliki persekutuan
komanditer antara lain :
1. Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari
sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.
2. Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus
didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum
(yang sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri.
3. Usaha Perseorangan
Bentuk ini biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang kecil,
atau pada saat permulaan mengadakan kegiatan usaha. Dalam
hal ijin usaha secara relative dapat dikatakan lebih ringan dan
lebih sederhana persyaratannya dibandingkan dengan jenis
perusahaan lainnya
Kebaikan Perusahaan Perseorangan
a. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan
dapat secara cepat dilaksanakan.
b. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik perusahaan
sepenuhnya.
c. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal
keuangan maupun dalam masalah proses produksi.
d. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk
mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya itu.
Keburukan Perusahaan Perseorangan
a. Tanggung jawab pemilik perusahaan tidak terbatas. Di sini
seluruh harta milik pribadi menjadi jaminan terhadap hutang
perusahaan.
b. Sumber keuangan perusahaan terbatas, sebab usaha-usaha untuk
memperoleh sumber dana sangat tergantung pada kemampuan
pemilik perusahaan saja.
c. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin, sebab jika
seandainya pemilik meninggal atau terkena hukuman penjara,
maka perusahaan akan berhenti pula aktivitasnya.
d. Pengelolaan manajemennya lebih kompleks sebab semua
aktivitas manajemen seperti, pencarian kredit, pembelanjaan,
produksi ketenagakerjaan serta pemasaran, dilakukan oleh
pemilik sendiri.
4. Firma
Firma merupakan suatu persekutuan antara dua orang atau lebih dengan nama
bersama untuk menjalankan usaha, di mana tanggung jawab masing-masing
anggota firma (Firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari
usaha tersebut akan di bagi bersama-sama, demikian pula jika menderita
kerugian, akan dipikul bersama-sama. Ketentuan mengenai Firma ini diatur di
dalam Pasal 16 KUHD yang diperkuat dengan Pasal 16 dan 18 KUHP .
Kebaikan firma
a. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja
di antara para anggota
b. Pendirian Firma relative lebih mudah karena tidak memerlukan akte
pendirian.
c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memperoleh
kredit karena mempunyai kemampuan financial yang lebih besar.
Keburukan firma :
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang
perusahaan, kekayaan pribadi menjadi jaminan bagi hutang-
hutang firma.
b. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus
ditanggung bersama oleh anggota yang lain.
c. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, sebab jika salah
seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan
usaha bersama, secara otomatis Firma menjadi bubar.
●
5. Perseroan Terbatas Negara (PERSERO)