Anda di halaman 1dari 28

Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Ekonomi , Prodi Sarjana Akuntansi


GANJIL - Tahun Akademik 2021-2022

Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial


M ATE R I U T S : H U K U M KO M ER S IAL ( A SPE K H U KU M D A LAM
B ISN IS) D A LA M T EO R I D AN R EA LI TA D I LA PAN G A N

Materi internal khusus dipergunakan pada mata kuliah Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial, Fakultas
Ekonomi, Prodi Sarjana Akuntansi (Unpar – Bandung) dan tidak diperkenankan untuk disebarluaskan
kepada umum atau bukan peserta
Revisi 15
SELURUH BAHAN MATERI dan NARASUMBER / PENGARANG tertera pada daftar bacaan.

1
PERIKATAN
( MATERI KULIAH 1 )
• Definisi Perikatan ( Umum ) , yaitu hubungan hukum yang terjadi antara dua pihak
(subyek hukum) atau lebih yang menimbulkan akibat hukum berupa pemenuhan hak
dan kewajiban pada masing-masing pihak .
• Ilmu hukum membedakan antara definisi perikatan dalam arti luas dan dalam arti
sempit.

2
DEFINISI PERIKATAN
Definisi Perikatan ( Luas ) , adalah Hubungan hukum antara dua pihak ( subyek hukum )
atau lebih , yang menimbulkan akibat hukum berupa pemenuhan hak dan kewajiban
pada masing-masing pihak , dalam bidang hukum harta kekayaan , hukum keluarga ,
hukum waris , hukum pribadi/perorangan .

3
DEFINISI PERIKATAN
Definisi Perikatan ( Sempit ) , adalah hubungan hukum antara dua pihak( subyek hukum
) atau lebih , yang menimbulkan akibat hukum berupa pemenuhan hak dan kewajiban
pada masing-masing pihak , dalam bidang hukum kekayaan .

4
Pasal 1233 KUH Perdata
Pasal 1233 KUH Perdata , menyatakan : “ Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena
persetujuan,baik karena Undang-undang “
Pengertian di atas berarti , sumber dari perikatan adalah : - Perjanjian , dan / atau
Undang-undang .
Hukum terdiri dari Hukum Tertulis dan Tidak Tertulis
Sumber Hukum terdiri dari : undang-undang , Kebiasaan ( adat ) ,Traktat,Yurisprudensi ,
Doktrin

5
Pasal 1313 KUH Perdata
Pasal 1313 KUH Perdata menyatakan Perjanjian atau disebut juga persetujuan ,
adalah : “ Suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih .”
Perjanjian atau persetujuan akan menimbulkan terjadinya hubungan hukum antara
dua orang / pihak dimana pihak yang satu mempunyai hak atas suatu prestasi
sedangkan pihak yang lain berkewajiban melaksanakan prestasi sesuai perjanjian
yang dilakukan .
 Apa akibat bilamana prestasi tidak dilakukan ?

6
PRESTASI
Prestasi yaitu kewajiban yang harus dilaksanakan / dipenuhi ;
Hukum mengenal 3 jenis prestasi :
1.Prestasi untuk memberikan sesuatu ,
Contoh : …………..
2. Prestasi untuk melakukan sesuatu,
contoh : ……...
3. Prestasi untuk tidak melakukan sesuatu ,
contoh : ………..

7
PENGERTIAN PERJANJIAN
Hukum yang mengatur tentang perjanjian disebut Hukum Perjanjian ( Law Of Contract )
Perikatan yang bersumber pada perjanjian terdiri dari dua macam , yaitu :
a. Perjanjian sepihak ( unilateral ) , yaitu perjanjian yang menimbulkan kewajiban di
satu pihak dan kewajiban di lain pihak..
Contoh : Hibah ( pasal 1666 KUH Perdata ) dimana pihak pemberi hibah harus
melaksanakan hibah ( prestasi ) sedangkan penerima hibah berhak menerima hibah
tanpa kewajiban untuk melaksanakan kontra prestasi .

8
PENGERTIAN PERJANJIAN
b. Perjanjian Timbal Balik , yaitu perjanjian yang memberikan hak dan kewajiban
kepada masing-masing pihak ; Contoh : perjanjian jual beli , perjanjian sewa
menyewa , dsb .

- Apa perbedaan antara Waris , Hibah , Wasiat …?

9
ASAS HUKUM PERJANJIAN
• Asas Konsesualisme berasal dari kata Consesus (Bahasa Latin ) yang
berarti Sepakat . Pengertian tersebut berarti perjanjian dan perikatan
timbul sejak terjadinya kata sepakat antara para pihak mengenai hal –
hal pokok perjanjian .
• Pengecualian terhadap asas konsensualitas dapat terjadi bilamana
undang-undang menetapkan formalitas tertentu pada beberapa jenis
perjanjian dan bila tidak dipenuhi dapat membatalkan perjanjian tersebut.
Contoh : hibah atas benda tidak bergerak ( sertipikat ) harus dilakukan
dalam bentuk akta PPAT .

10
ASAS HUKUM PERJANJIAN
• Asas Kebebasan Berkontrak , Asas ini bersumber pada pasal 1338 ayat 1 yang
menyatakan : “ Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya “ .
• Pengertian asas kebebasan berkontrak bahwa semua pihak dapat membuat perjanjian
dengan isi dan bentuk apapun dengan memperhatikan pasal 1320 KUH Perdata dan
perjanjian yang dibuat akan mengikat para pihak sebagaimana sebuah undang-undang .

11
ASAS HUKUM PERJANJIAN
• Asas Mengikat Sebagai Undang-Undang
• Asas ini disimpulkan dari pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata , yang berarti para pihak
berkewajiban mentaati isi dan syarat yang telah ditetapkan bersama dalam isi
perjanjian sebagaimana harus taat pada sebuah undang-undang .

12
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
Pasal 1320 KUH Perdata menyatakan sahnya suatu persetujuan atau
perjanjian harus memenuhi 4 syarat, sebagai berikut :
1. Sepakat , yang berarti para pihak atau kedua belah pihak telah setuju mengenai
hal-hal pokok dari perjanjian yang dibuat . Para pihak memberikan kesepakatan
tanpa adanya paksaan , kekhilafan , penipuan , kekeliruan .
Pengertian tersebut berarti apa yang ‘dikehendaki oleh pihak yang satu juga
dikehendaki oleh pihak yang lain .

13
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
2.Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian. Mereka yang dinyatakan tidak cakap
menurut hukum diatur dalam pasal 1330 KUH Perdata, antara lain :
 orang yang belum dewasa
 orang yang ditaruh di bawah pengampuan.

Catatan tambahan :
Wanita bersuami dan semua orang yang dilarang membuat perjanjian oleh
undang- undang (Surat Edaran Mahkamah Agung No. 3/ 1963 tgl 4 Agustus
1963),perihal wanita bersuami sudah dicabut , karena sesuai UU 1 / 1974 Tentang
Perkawinan , kedudukan suami istri adalah sama .

14
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
3. Suatu Hal Tertentu , yaitu obyek dari perjanjian harus berupa suatu hal / suatu
benda/ barang yang dapat ditentukan jenisnya ; Kondisi ini berarti apa yang akan
diperjanjikan sebagai obyek yang dimaksud dalam perjanjian harus dapat
ditentukan .
4. Suatu Sebab Yang Halal , hal ini menunjuk kepada kata sebab atau causa yang
menunjuk pada isi dari perjanjian . Isi dari perjanjian tidak boleh bertentangan
dengan hukum atau undang-undang , bertentangan dengan kesusilaan atau
ketertiban umum .

15
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN
Bilamana salah satu syarat tidak dipenuhi, maka berakibat :
1.Jika syarat subyektif tidak terpenuhi ( Sepakat atau Cakap Untuk membuat perjanjian,
maka atas perjanjian tersebut dapat dimintakan pembatalan ke pengadilan .
2.Jika syarat obyektif yang tidak terpenuhi , ( Hal Tertentu atau Sebab yang halal ) maka
atas perjanjian tersebut batal demi hukum , yang berarti sejak semula tidak ada
perjanjian/ perikatan antara para pihak

16
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
(MOU)
• Bentuk ini tidak dikenal dalam KUH Perdata ;
• Isinya merupakan suatu komitmen atas pelaksanaan suatu kegiatan yang akan
dilaksanakan dan terdapat jangka waktu ;
• Terdapat komitmen dari para pihak perihal kegiatan atau pekerjaan yang akan
dilakukan atau dilaksanakan .

17
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
(MOU)
• MOU , merupakan salah satu perkembangan dalam bidang ekonomi dimana sebuah
perikatan / perjanjian dibuat dalam bentuk praktis dan banyak dipergunakan dalam
kegiatan bisnis tertentu ;
• MOU , merupakan perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban , bagi masing –
masing pihak ;
• Contoh MOU …………………………

18
PERIKATAN
• Perikatan menimbulkan sebuah perjanjian ;
• Perjanjian dilakukan oleh setiap individu baik secara disengaja maupun tidak disengaja
• Secara disengaja , misalnya perjanjian jual beli , dsb
• Secara tidak disengaja , misalnya : hibah atas benda tidak bergerak , dsb .

19
PERJANJIAN / KONTRAK
Tindakan hukum :
• Sepihak ;
• Dua pihak atau lebih;
• Dibuat dalam bentuk akta / kontrak / perjanjian dalam rangka menciptakan kepastian
hukum bagi para pihak .

20
CONTOH PERJANJIAN
• Franchising
• Perjanjian kredit
• Kontrak kerja
• Perjanjian jual beli , dsb

21
PROSES AWAL / NEGOSIASI PERJANJIAN
- Negosiasi adalah proses bekerja untuk mencapai suatu perjanjian dengan pihak
lain, dimana terjadi proses interaksi dan komunikasi yang sama , dinamis dan
bervariasi, serta halus dan bernuansa, sebagaimana keadaan atau yang dapat dicapai
orang (Nogar Simanjuntak , terjemahan dari Gary Good Paster , Dalam Buku
Panduan Negosiasi dan Mediasi) .

22
UNSUR DALAM NEGOSIASI
• Unsur subyek: lebih dari satu pihak.
• Unsur obyek: sesuatu hal yang menjadi sasaran .
• Unsur tujuan: keinginan para pihak.
• Negosiasi dapat terjadi karena ada atau tidak ada konflik .
• Diakhiri dengan Keputusan Ya atau Tidak .

23
PERJANJIAN
Perjanjian dapat terdiri dari unsur :
• Judul
• Pembukaan / pendahuluan
• Komparisi / identitas para pihak
• Premis /recitals : mengapa kontrak dibuat
• Isi Kontrak : pasal –pasal
• Penutup : demikian perjanjian ini …

24
PERJANJIAN
• Bentuk perjanjian sangat banyak jenisnya dan beragam ;
• Bentuk / isi perjanjian sangat bergantung dari fungsi dan kebutuhan para pihak ;
• Dibuat secara di bawah tangan atau dihadapan pejabat berwenang.

25
PEMBUKTIAN PERJANJIAN
Sebuah perjanjian agar dapat menjadi alat bukti yang sah secara hukum dapat
dibuat dengan cara :
• Surat-Surat berupa akta atau tulisan yang dibuat sebagai bukti terjadinya suatu
peristiwa, dan dapat dibuat secara akta otentik ( di hadapan Notaris ) atau di hadapan
pejabat yang berwenang ;
• Surat di bawah tangan dan diperkuat dengan cara dilegalisasi di hadapan notaris .

26
PEMBUKTIAN PERJANJIAN
• Bentuk surat berupa akta , adalah merupakan bentuk akta otentik yang telah ditentukan
bentuknya oleh undang-undang dan dibuat di hadapan pejabat umum atau di hadapan
pejabat yang berwenang ;
• Contoh Akta : Akta Kelahiran, Akta Notaris , dsb ;
• Bentuk Surat / Akta merupakan bentuk yang kuat bilamana terjadi sengketa hukum di
antara para pihak .

27
Terima Kasih
LANJUTAN PERKULIAHAN PADA IDE BERUPA MATERI
YANG SAMA UNTUK MENJAWAB QUIS

28

Anda mungkin juga menyukai