Anda di halaman 1dari 29

Hipertensi

Defenisi
• Hipertensi merupakan gangguan sistem
peredaran darah yang menyebabkan
kenaikan tekanan darah di atas nilai normal.
• Konsensus/pedoman utama seseorang
dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan
darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang (Perki, 2015)
Pengidap Hipertensi di Dunia
Jumlah orang
77.9 Amerika dewasa
mengidap hipertensi
juta (1dari 3 orang)
pada
tahun 2015.

970 Jumlah kasus


hipertensi
juta diseluruh dunia.

Biaya akibat 1.56 billion


hipertensi yang Tahu kasus
$47.5 dikeluarkan
pemerintah
n hipertensi
di dunia.
Amerika per tahun 2025

Alabama Pharmacy Association, Summer 2015, Continuing Education.


Bagaimana di Indonesia?

The hypertension prevalence in Indonesia based on measurements and


diseases history was 32.2%. The significant risk factors were elderly (OR
11.5), male gender (OR 1.3), low education (OR 1.6), obesity (OR 2.8),
and abdominal obesity (OR 1.4).

Maj Kedokt Indo, Volum: 59, Nomor: 12, Desember 2009


Etiologi
• Primary/Essential HTN
• Genetic factors
90% • Cannot be cured, but it can be
controlled with appropriate therapy

• Secondary HTN
• Caused by a medical condition or
10% medication
• Most common cause is associated with
CKD or renovascular disease.
Yang Beresiko Terkena HTN
Patofisiologi
Klasifikasi (JNC 8)
Tujuan Terapi

Mengurangi
morbiditas dan
kematian

Menghindari hipotensi dan ESO


yang lain serta mencegah
kerusakan organ

Menurunkan Tekanan Darah


Terapi Non
 Farmakologi
Dengan melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
1) Mengurangi berat badan jika terjadi kelebihan
berat badan.
2) Melakukan diet makanan yang diadopsi dari
DASH (Dietary Approaches to Stop
Hipertension).
3) Mengurangi asupan natrium sampai ≤ 2,4 g/hari (6
g/hari NaCl)
4) Melakukan aktivitas fisik, seperti aerobik
atau berolahraga secara teratur.
5) Mengurangi konsumsi alkohol.
6) Menghentikan kebiasaan merokok.
(Dipiro, J.T., et al.
2005).
Terapi Farmakologi
Prinsip dasar terapi farmakologi untuk
menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek samping,
yaitu :

 Bila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal.


 Berikan obat generik (non paten) bila sesuai dan dapat
mengurangi biaya.
 Berikan obat pada pasien usia lanjut ( di atas 80 tahun)
seperti pada usia 55 – 80 tahun, dengan memperhatikan
faktor komorbid.
 Jangan mengkombinasikan ACE – I dengan ARB
 Berikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien
mengenai terapi farmakologi.
 Lakukan pemantauan efek samping obat secara
teratur.
Tata Laksana Farmakologis (JNC 8)
Strategi Pengobatan
• Start one drug, titrate to maximum
A dose, and then add a second
drug.
• Start one drug, then add a second
B drug before achieving max dose of
first.
• Begin 2 drugs at same time, as
C separate pills or combination
pill.
Obat-Obat Anti-hipertensi
1. Diuretika
2. Penghambat Angiotensin (penghambat
ACE, AT II-receptor blocker)
3. Beta-receptor blocker
4. Antagonis Kalsium
5. Vasodilator
6. Penghambat Simpatetik (agonis α-
adrenergik)
7. Alfa-receptor blocker
Pilihan Obat (JNC 8)
Diuretika
Penggolong
Mekanisme kerja Efek Samping
an
• Menyebabkan
diuretik
• Thiazide • Hipokalemia
diuresis, (HCT/hidrokloroti • Hiperurikemia
meningkatkan a zid, chlortalidon, • Hiponatriemia
ekskresi Na, Cl, indapamid, •
dan air, volume metolazone) Gangguan lambung
plasma berkurang usus (mual,
• Loop diuretic muntah, diare), rasa
dan terjadi (furosemid)
penurunan curah letih, nyeri kepala,
• Diuretika hemat pusing dan jarang
jantung kalium (amilorid)
menyebabkan reaksi alergi kulit.
penurunan tekanan Ototoksisitas dapat
darah. terjadi pada
penggunaan .
ACE
MekanismeInhibitor
• Menghambat perubahan AT I menjadi AT
II, dimana AT II adalah vasokonstriktor
Kerja poten yang juga merangsang sekresi
aldosteron.

• Benazepril, captopril, enalapril, benazepril,


Contoh Obat fosinopril, moexipril, quianapril, lisinopril,
ramipril, trandolapril

• Batuk kering (pada 20% pasien),


• Hiperkalemia (monitoring),
Efek Samping • Neutropenia, agranulosit, glomerulonef-ritis,
proteinuria, dan gangguan fungsi ginjal.
Antagonis Angiotensin II (ARB)
Mekanisme Kerja Contoh Obat Efek Samping

• Menahan langsung • Kandesartan, • Insufisiensi ginjal,


reseptor angiotensin Eprosartan, hiperkalemia, dan
tipe I (AT1), Irbesartan, hipotensi ortostatik.
reseptor yang Losartan,
memperantarai efek Olmesartan,
angiotensin II. Telmisartan, dan
Valsartan
Reseptor Beta-Blocker

Kelelahan,

samping
insomnia,

Contoh
Mekanisme

Penurunan curah Bisoprolol,


jantung melalui halusinasi,

obat
Alprenolol,

Efek
kronotropik negatif dan Pindolol, hipotensi,
efek inotropik jantung
kerja

Propranolol, libido,
serta inhibisi pelepasan Labetolol, impotensi,
renin dari ginjal. Acebutolol mengganggu metabolisme
Atenolol lipid, lipoprotein HDL
dan
trigliserol plasma,efek
sentral
Calcium Channel Blockers
Mekanisme Kerja Obat Efek Samping
• Menghambat influx • Dihidropiridin: • Dihidropiridin: pusing,
kalsium sepanjang Amlopidin, Felopidin, flushing, sakit kepala,
membran sel yang Isradipin, Lekardipin, hiperplasia gusi, edema
menyebabkan Nicardipin, perifer, perubahan
vasodilatasi koroner Nifedipin, dan mood, dan gangguan
dan perifer. Nisolpidin gastrointestinal.
• Non dihidropiridin: Nifedipin dapat
Diltiazem dan meningkatkan resiko
Verapamil kardiovaskular.
• Non dihidropiridin:
anorexia, nausea,
edema perifer, dan
hipotensi. Verapamil
menyebabkan
konstipasi pada 7%
pasien.
Vasodilator
Penurunan tekanan Pada pemakaian terus

Efek Samping
Obat
Mekanisme Kerja

perfusi yang kuat menerus, terjadi


Hidralazin dan takifilaksis, efek
yang mengaktifkan minoksidil
refleks hipotensi akan hilang
dengan pemakaian
baroreseptor seterusnya. Efek ini
mengakibatkan dapat diatasi dengan
meningkatnya penggunaan bersama
aliran simpatetik β blocker atau
dan meningkatkan diuretik.
denyut jantung,
curah jantung, dan
pelepasan renin
Alpha-
•Blocker
Memblok adrenoseptor alfa‐1 perifer, mengakibatkan
Mekanisme efek vasodilatasi karena merelaksaasi otot polos
Kerja pembuluh darah vaskuler perifer yang memberikan efek
vasodilatasi

Obat • Prasozin, terasozin dan doxasozin

• Pusing,palpitasi, kehilangan tanaga, letih, dan depresi


• Hipotensi ortostatik dan pusing dapat berlanjut dengan
pemberian terus-menerus
Efek Samping • Penggunaan dosis tinggi atau kronik dosis rendah dapat
meretensi air dan natrium, sehingga lebih efektif jika
digunakan bersama diuretik
Agonis α-adrenergik
Mekanisme Kerja Obat Efek Samping
• Menurunkan tekanan • Reserpin • Depresi (pada dosis >
darah dengan • Oksimetazolin 0,25 mg/hari),
mengosongkan • Fenilefrin • Hidung tersumbat,
norepinefrin dari ujung •
saraf simpatetik dan Klonidin • Meningkatnya sekresi
memblok perjalanan asam lambung,
norepinefrin ke granul • Diare,
penyimpanannya. • Bradikardi,
• Mengosongkan • Dapat menyebabkan
katekolamin dari otak resistensi natrium
dan miokardium, yang signifikan
mengakibatkan sedasi, sehingga harus
depresi, dan dikombinasi dengan
berkurangnya curah
jantung
diuretik tiazid.
Kondisi Khusus Terapi Hipertensi (JNC
8)

Anda mungkin juga menyukai