Anda di halaman 1dari 27

TFS Likuida &

Semisolida
Framesti Frisma Sriarumtias., S.Farm., M.Si.
Sediaan Farmasi
Sediaan Liquid

3
Principle and Concepts
Solid Material
Solid Material Liquid Material
Liquid Material Water
Water NonWater
Non Water

Solute
Solute Solvent
Solvent

SOLUTIO
SOLUTIO

Potio(Oral
Potio (Oral admin.)
admin.) Lotio(Topical
Lotio (Topical admin.)
admin.)

PharmaceuticalSolutions
Pharmaceutical Solutions PharmaceuticalDisperse
Pharmaceutical DisperseSystems
Systems

Oral solutions
Oral solutions Oral elixirs
Oral elixirs Emulsion
Emulsion Suspension
Suspension

Oralsyrups
Oral syrups

4
Insert or Drag & Drop your photo

Pharmaceutical solutions must contain; active ingredients and may contain a range
of excipients, each with a defined pharmaceutical purpose:
 The vehicle, usually purified water
 Co-solvents, e.g. Propylene glycol, glycerin and alcohol
 Preservative, e.g. Sorbic acid, boric acid, sodium benzoate, metil and propil paraben.
 Antioxidants, e.g. Sorbic acid, sodium formaldehyde sulphoxylate,, butylated hydroxyanisole,
butylated hydroxytoluene.
 Buffer, to regulate the pH formulation. e.g. Citrate buffer and phospat buffer.
 Anticaplocking, e.g. Sorbitol, manitol, fructose and xylitol.
 Sweeteners, e.g. Glucose, saccharin and aspartame.
 Colours
 Flavours

Formulasi

5
•Keterbatasan :
• Voluminous
• Stabilitas buruk (Mudah
terhidrolisis).
• Keuntungan : • Media ideal untuk pertumbuhan
mikroorganisme.
• Mudah ditelan.
• Ketepatan dosis tergantung
• Proses Biofarmasetika cepat kepada kemampuan pasien untuk
(DA) menakar.
• Dosis homogen • Rasa obat yang kurang
menyenangkan

Larutan

6
• Keuntungan :
• Mampu memperbaiki kelarutan.
• Stabilitas yang khusus dan
kemudahan dalam pembuatan
(lebih disukai daripada sirup)

Keterbatasan :
• Kurang manis
• Kurang kental
• Kurang bisa menutupi rasa obat

Eliksir
7
Sangat mudah larut <1

Mudah larut 1-10

Larut 10-30

Agak sukar larut 30-100

Sukar larut 100-1000

Sangat sukar larut 1000-10000

Praktis tidak larut >10000

kelarutan

8
• Kelarutan ditentukan pada kondisi jenuh & suhu
tertentu
• Data yang diperlukan untuk menentukan sistem
larutan atau suspensi:
1.Kelarutan
2.Dosis / kekuatan obat

kelarutan

9
Sistem
Dispersi

10
Suspensi merupakan sistem 2 fase yang
terdiri dari partikel padat sebagai fase
terdispersi dan cairan sebagai medium
pendispersi

Suspensi

https://s.id/Suspensi
11
1. Suspensi deflokulasi
2. Suspensi flokulasi

Suspensi berdasarkan sifatnya :


Partikel sistem flokulasi berbentuk agregat yang dapat mempercepat
terjadinya sedimentasi
Cairan supernatan cepat sekali bening yang disebabkan flokul-flokul yang
terbentuk cepat sekali mengendap dengan ukuran yang bermacam-
macam
Suspensi flokulasi cepat mengendap sehingga penampilan kurang baik
Flokulasi dapat dicegah dengan kombinasi ukuran partikel, penggunaan
elektrolit untuk kontrol potensial zeta, penambahan polimer
mempengaruhi hubungan atau struktur partikel dalam suspensi

Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri dan apabila


kecepatan sedimentasi bergantung daripada ukuran partikel tiap unit,
maka kecepatannya akan lambat
Kecepatan pengendapan lambat tetapi redispersi sulit
Supernatan sistem deflokulasi keruh dan setelah pengocokan kecepatan
sedimentasi partikel yang halus sangat lambat
Dapat terjadi crystal growth, terbentuk partikel lebih besar sehingga
bioavailabilitas rendah
Terjadi karena fluktuasi suhu, dapat dicegah dengan penyimpanan pada
suhu tertentu, ditambahkan surfaktan non-ionik, dan ditambahkan
flocculating agent

Deflokulasi vs Flokulasi
13
Insert or Drag & Drop your photo

o Zat aktif  padatan


o Suspending agent  meningkatkan viskositas  Tragakan, Gom arab, HPMC
o Pengawet
o Perasa
o Pemanis
o Pewarna
o Pelarut  Air

Formulasi

14
Emulsi adalah dispersi koloidal dua cairan yang tidak
bersatu (immiscible liquid), dimana globul terdispersi di
dalam fasa pendispersi (ukuran globul : 100 – 100.000 nm)

Emulsi

https://s.id/Penjelasan_Emulsi & https://s.id/Perhitungan_Emulsi 15


• Definition:
• Merupakan sistem dsipersi cair/cair yang stabil
• Ukuran dari 100 nm

Penampilan:
– transpara
n
– fluidity

Mikroemulsi

16
Formulasi

Emulsi Mikroemulsi
• Zat aktif  Cairan • Zat aktif  Cairan
• Emulgator : Surfaktan, koloid hidrofil, partikel terbagi • Emulgator  Surfaktan
halus
• Kosurfaktan
• Antioksidan  Mudah teroksidasi
• Antioksidan  Mudah teroksidasi
• Pemanis
• Pemanis
• Perasa
• Perasa
• Pewarna
• Pewarna
• Pembawa/Pelarut  Tergantung tipe emulsi
• Pembawa/Pelarut  Tergantung tipe emulsi

17
Insert or Drag & Drop your photo

Ketidakstabilan Emulsi 18
Sediaan
Semisolida

19
Menggunakan basis non polar (lemak) dengan
viskositas yang tinggi

Salep
Gelling Agent

Gel
Zat aktif sebanyak lebih dari 50%  Basis 
Amilum

Pasta
Sistem 2 fase seperti emulsi hanya fase minyak ditambahankan dengan lipid padat sehingga
meningkatkan viskositas dan membentuk tektur yang semisolida

Krim
23
Emulsi atau Mikroemulsi dengan Emulgator
Gel  Gelling agent
Surfaktan

Emulgel

24
Link Pertanyaan :
https://forms.gle/wnawWUgbLB9BC2XAA

25
SUMBER PUSTAKA

1. Agoes, G. 2006. Pengembangan Sediaan Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.


2. Kurniawan, D. W. Teknologi Sediaan Farmasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
3. Perrie, Y. 2010. FASTtrack: Pharmaceutics - Drug Delivery and Targeting. London:
Pharmaceutical Press.
4. Jones, D. 2008. FASTtrack: Pharmaceutics – Dosage Form and Design. London:
Pharmaceutical Press.
5. Langley, C. 2008. FASTtrack: Pharmaceutical Compounding and Dispensing. London:
Pharmaceutical Press.

26
ThankYou
Framesti Frisma Sriarumtias

framesti@fmipa.uniga.ac.id

www.fmipa.uniga.ac.id

Anda mungkin juga menyukai