Anda di halaman 1dari 46

Parasit pada Nematoda

Hanni Miladia Maharani, S.Si., M.Pd


Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember
 Berdasarkan taksonomi Helminthologi parasit cacing yang hidup pada manusia di bagi menjadi dua yaitu
nemathelminthes dan Plathyhelminthes.

 Plathyhelminthes cacing pipih,tidak mempunyai rongga badan,dan biasanya mempunyai alat kelamin ganda atau
hermafrodit. Sedangkan nemathelminthes (dalam bahasa yunani, nema= benang, helminthes= cacing) disebut
sebagai cacing gilig karena tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang. Nemathelminthes sudah
memiliki rongga tubuh meskipun bukan rongga tubuh sejati.
Nematehelminthes
SLIDE 3
1 Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel dengan coelom (pseudocoelom),
tubuhnya bulat memanjang, tidak memiliki appendage atau proboscis.

2 Tubuh ditutupi oleh kutikula dan tidak bersilia.

Ciri-ciri cacing 3 Alat pencernaan komplit dan permanen berupa saluran lurus dengan mulut di
bagian anterior dan anus di daerah posterior.

Nematehelminthes
4 Dinding tubuh memiliki serabut otot longitudinal.

5 Tidak memiliki rangka, sistem respirasi, dan sistem peredaran darah

6 Sistem ekskresi sederhana berupa sel Renette atau sistem H dengan lubang ekskresi
yang terletak di bawah mulut. Respirasi secara difusi di seluruh permukaan tubuh.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 4
1 Cincin saraf yang mengelilingi esophagus merupakan pusat sistem saraf, yang
dihubungkan oleh 6 tali saraf longitudinal ke arah anterior dan posterior.

Alat reproduksi jantan dan betina terpisah (berumah dua), jantan lebih kecil dibandingkan dengan
2 betina, fertilisasi internal, telur memiliki pembungkus kitin, “larva” mengalami beberapa kali
pergantian kulit (molt), tidak mengalami reproduksi aseksual.

Ciri-ciri cacing 3
Nematehelminthes
4
5
6
Section 01 NEMATODA
Nematoda
SLIDE 6

Nematoda merupakan salah satu jenis cacing parasit yang paling sering
ditemukan pada tubuh manusia.

Nematoda Usus
Nematoda
Nematoda
Nematoda Jaringan
Klasifikasi Nematoda Parasit
SLIDE 7
Nematoda Usus Nematoda Jaringan
NEMATODA JARINGAN

Wuchereria brugia malay, Oncocerta


Loa-loa
bancrofti brugia timori valvulus

Vektor Vektor Vektor


Nyamuk Culex, Nyamuk Lalat Simulium
Anopheles,Aedes Culex,Anopheles,Aede
s

Nematoda yang hidup dalam usus manusia disebut dengan nematoda usus.
Nematoda yang hidup dalam jaringan manusia disebut dengan
Contoh : cacing gilig, nematoda usus ini yang paling sering menginfeksi nematoda jaringan
manusia adalah yang ditularkan melalui tanah atau disebut ”soil transmitted
helminths ”. Empat jenis Soil Transmitted Helminths (STH) yang paling Contoh : Wuchereria bancrofti, Brugia malay, Brugia timori,
sering menginfeksi adalah roundworm (Ascaris lumbricoides), whipworm Loa-loa dan Oncocerta valvulus
(Trichuris trichiura), dan hookworm (Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus) sedangkan Strongyloides stercoralis jarang
ditemukan terutama pada daerah yang beriklim dingin. .
Nematoda Usus
Section 02 1. Nematoda Usus STH
1. Ascariasis lumbricoides (roundworm) /
cacing gelang SLIDE 9
 Morfologi
Cacing dewasa hidup di dalam rongga usus halus manusia,panjang
cacing betina 20-40 cm ,vulva membuka ke depan pada 2/3 bagian
posterior tubuh ,penyempitan lubang vulva di sebut kopulasi dan
cacing jantan 15-31 cm bagian posterior melengkung ke depan
terdapat kloaka dengan 2 spikula yang dapat di tarik. Cacing betina
dapat bertelur sampai 200.000 butir sehari,yang dapat berlangsung
selama masa hidupnya kira-kira 1 tahun.Perbedaan cacing jantan dan
betina berdasarkan ekor dimana cacing jantan memiliki ekor yang
melingkar dengan spikula sedangan betian luru dan lancip.
1. Ascariasis lumbricoides (roundworm) /
cacing gelang SLIDE 10
 Lingkungan Hidup
Telur ini tidak menetas bersama tinja manusia tetapi keluar bersama tinja hospes.Telur cacing yang di buahi
disebut fertilized,bentuk ini ada dua macam yaitu mempunyai cortex disebut fertilized corticateddan telur
Gambaran Telur Ascariasis Lumbricoides yang tidak mempunyai cortex disebut fertilized decorticated.Memiliki ukuran telur 60x45 mikron,telur yang
di buahi bebentuk oval berdinding tebal berwarna kekuning-kuningan dilapisi oleh albuminoid yang tidak
rata isinya embrio yang belum membelah terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan albuminoit atau lapisan luar
yang tidak dibuahi dan telur yang dibuahi memilik permukaan yang tidak rata bergerigi dan berwarna kecoklatan di karenakan pigmen empedu.Lapisan
kitin atau lapisan tengah terdir dari polisakarida dan lapisan membrane vitellin atau lapisan dalam terdiri dari
sterol yang liat sehingga telur dapat tahan sampai 1 tahun.
Sedangkan telur yang tidak dibuahi berbentuk lonjong lebih panjang dan didingnya lebih tipis berisi
granula.Telur ini di hasilkan dari betian yang tidak subur atau terlalu cepat di keluarkan oleh betina yang
subur berukuran 90x40 mikron.Telur dan larva di bentuk sesudah kira-kira 3 minggu.Telur decorcted
merupakan telur yang telah kehilangan lapisan albuminoid
Pada waktu telur yang dibuahi keluar bersama tinja penderita, telur belum infektif. Jika telur jatuh ditanah, maka
telur akan tumbuh dan berkembang menjadi telur berembrio ( berisi larva ) yang bersifat infektif.Bentuk
infektif ini bila tertelan manusia, akan menetas menjadi larva di usus halus, larva tersebut menembus dinding
usus menuju pembuluh darah atau saluran limfa dan di alirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru
-paru menembus dinding pembuluh darah, lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus, kemudian
naik ke trachea melalui bronchiolus dan bronchus. Dari trachea larva menuju ke faring, sehingga
menimbulkan rangsangan batuk, kemudian tertelan masuk ke dalam esofagus lalu menuju ke usus halus,
tumbuh menjadi cacing dewasa. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan sejak tertelan
sampai menjadi cacing dewasa.
Pada waktu telur yang dibuahi keluar bersama tinja penderita, telur belum infektif. Jika telur jatuh ditanah, maka
telur akan tumbuh dan berkembang menjadi telur berembrio ( berisi larva ) yang bersifat infektif.Bentuk
infektif ini bila tertelan manusia, akan menetas menjadi larva di usus halus, larva tersebut menembus dinding
usus menuju pembuluh darah atau saluran limfa dan di alirkan ke jantung lalu mengikuti aliran darah ke paru
-paru menembus dinding pembuluh darah, lalu melalui dinding alveolus masuk rongga alveolus, kemudian
naik ke trachea melalui bronchiolus dan bronchus. Dari trachea larva menuju ke faring, sehingga
menimbulkan rangsangan batuk, kemudian tertelan masuk ke dalam esofagus lalu menuju ke usus halus,
tumbuh menjadi cacing dewasa. Proses tersebut memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan sejak tertelan sampai menjadi cacing dewasa.
Siklus hidup dan penyebaran
Ascariasis lumbricoides SLIDE 11
Penyebaran
Parasit ini ditemukan kosmopolit di seluruh dunia,terutama di
daerah tropic dan erat hubungannya denga hygiene dan sanitasi.
Lebih sering di temukan pada anak-anak.Di Indonesia frekuensi
tinggi berkisar antara 20-90 %
Hospes dan nama penyakit
Manusia merupakan hospes satu-satunya dari ascaris lumbricoides
dan nama penyakitnya askariasis.Cacing dewasa berhabibat di
rongga usus

John Badham
2. Trichuris trichiura (whipworm)
SLIDE 12
 Morfologi
Telur berukuran 50 x 32 mikron, bentuk seperti tempayan dengan kedua
ujungnya dilengkapi tutup operkulum dari bahan mokus yang jernih.
Kulit luar telur berwarna kuning dan bagian dalam jernih. Berisi sel
telur (tinja segar) yang sudah dibuahi di alam dalam waktu 3 – 6
minggu akan menjadi matang. Untuk melanjutkan perkembangannya
telur membutuhkan tanah liat yang lembab dan terhindar dari sinar
matahari. Cacing betina panjangnya 30 – 45 mm. cacing dewasa
jarang ditemukan dalam tinja. Cacing ini disebut cacing cambuk
karena bagian anterior sangat panjang (kira-kira 3/5 bagian tubuh)
dan halus, bagian posterior (kira-kira 2/5 bagian tubuh) lebih tebal.
Dalam usus kepalanya menembus dalam mukosa.
2. Trichuris trichiura (whipworm)
SLIDE 13
 Lingkungan Hidup
Manusia akan terinfeksi cacing apabila menelan telur matang dan telur itu
menetasdalam usus halus. Untuk perkembangan larvanya cacing tidak
mempunyai siklus paru.Manusia merupakan sumber penularan untuk
manusia lainnya, Trichuriasis pada hewan tidak menular pada manusia.
Telur yang keluar bersama tinja penderita belum mengandung larva, oleh
karena itu belum infektif. Bila tertelan manusia, didalam usus halus dinding
telur pecah dan larva cacing keluar menuju sekum untuk selanjutnya
berubah menjadi dewasa. Untuk mengambil makanannya, cacing
memasukkan bagian anteriornya ke dalam mukosa usus hospes. Setelah
satu bulan cacing itu mampu bertelur dan dapat hidup beberapa tahun
lamanya di dalam usus manusia.togenesisPerkembangan larva Trichuris
trichiura didalam usus biasanya tidak menjadi gejala klinis yang berarti,
walaupun ada kemungkinan dalam sebagian masa perkembangannya larva
memasuki mukosa usus. Biasanya memberikan gangguan dan infestasi
berat dapat berupa anemia berat, diare yang berdarah, nyeri dalam perut,
tenesmus, berat badan menurun. Infestasi berat dan lama dengan sindrom
disentri bahkan dapat menyebabkan prolapsus rektum dengan cacing
nampak pada mukosa (seringkali terjadi pada anak-anak dan bayi)
Siklus hidup
Trichuris trichiura (whipworm) SLIDE 14
Keterangan :
1.Manusia merupakanhospes perantara cacing ini. Telur yang telah dibuahi
2.keluarbersama tinja.
3.Awalnya telur mengandung dua sel selanjutnya membelah menjadi multiseluler,
kemudian menjadiembrio.
4. Telur tersebut menjadi matang dalam waktu 3-6 minggu dalam lingkungan
5.yang sesuai, yaitu pada tanah yang lembab dan tempat yang teduh. Telur matang ialah
telur yangberisi larvadan merupakan bentuk infektif.
6.Cara infeksi langsung bila secara kebetulan hospes menelan telur matang.
7.Larva keluar melalui dinding telur dan masuk ke dalam usus halus.
8.Sesudah menjadi dewasa, cacing turun ke usus bagian distal dan masuk ke daerah
kolon, terutama sekum. Cacing betina diperkirakan menghasilkan telur setiap hari
sebanyak 3000-20.000 butir. Cacing ini tidak mempunyai siklus paru. Masa
pertumbuhan mulai dari telur yang tertelan sampai cacing dewasa betina meletakkan
telur kira-kira 30-90 hari. Jangka hidup (life span) selama 4-6 tahun, bahkan dapat
John Badham jugamenginfeksi sampai 8 tahun.
Penyebaran
SLIDE 15

Penyebaran
Cacing tersebar didaerah tropis yang lembab dan panas, merupakan Nematoda intestinal yang banyak ditemukan didaerah tropik
seperti Asia tenggara.
Hospes dan nama penyakit
Hospes definitif cacing ini adalah manusia. Cacing dewasa hidup didalam usus besar terutama daerah sekum dan kolon. Ada
kalanya cacing ditemukan dalam apendix dan ileum bagian distal. Penyakit yang disebabkan disebut Truchuriasis,
3. Cacing Tambang Hookworm (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) SLIDE 16
 Morfologi
Hidup parasit pada usus manusia, panjang tubuh cacing dewasa 1-1,5 cm. Mulut
terdapat pada ujung anterior, padanya terdapat pada kait-kait yang dipergunakan
untuk mengaitkan diri pada usus hospersnya, supaya tidak terbawa oleh arus
makanan. Keadaan tersebut menyebabkan usus luka-luka. Cacing ini menghisap
darah dan juga menghasilkan zat anti koalgulasi (zat yang bisa mencegah pembekuan
darah) sehingga penderita mengalami anemia. Silklus hidupnya sebagai berikut,
cacing tambang betina menghasilkan telur, telur ini akan keluar bersama faeces.
Dibawah mikroskop morfologi kedua telur cacing ini sukar dibedakan dengan jelas.
Telur berbentuk lonjong seperti elips dengan ukuran 65 x 40 mikron. Telur yang
tidak berwarna ini memiliki dinding tipis yang tembus cahaya dan mengandung
embrio dengan mengandung 4 blastomer.Terdapat dua stadium larva, yaitu larva
rhabditiform (tidak infektif) dan filariform (infektif). Larva rhabditiform bentuknya
agak gemuk dengan panjang 250 mikron, rongga mulut panjang, pada esofagusnya
terdapat bulbus esofagus. Larva filariform langsing dengan panjang 600 mikron,
rongga mulut panjang, tidak mempunyai bulbus esofagus, ekor runcing. Larva
filariform mempunyai selubung (sheat) yang antara Ancylostoma duodenale tidak
sama dengan Necator americanus. Pada Ancylostoma duodenale sheat berbentuk
polos, sedangkan pada Necator americanus sheat berbentuk garis melintang.
3. Cacing Tambang Hookworm (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) SLIDE 17
 Lingkungan Hidup
Manusia merupakan satu-satunya hospes definitif. Telur yang berisi
embrioyang bersegmen keluar bersama tinja, didalam tanah dalam
waktu 2 hari telur menetas menjadi larva rhabditiform berganti kulit dua
kali menjadi larva filariform yang langsing dan infektif. Larva
filariform yang terjadi lebih kurang 10 hari sesudah telur keluar dari
tubuh hospes. Agar dapat melanjutkan siklus hidupnya larva filariform
memasuki tubuh hospes dengan jalan menembus kulit sehat yang tidak
tertutup. Sesudah melalui jaringan sub kutan larva memasuki pembuluh
darah atau limfe, memasuki sirkulasi vena, mencapai jantung kanan,
menuju ke kapiler paru, lalu menembus dinding kapiler memasuki
alveoli. Larva cacing kemudian mengadakan migrasi ke bronki, trackea,
laring, faring dan esofagus. Diesofagus terjadi pergantian kulit untuk
ketiga kalinya dan mulai membentuk rongga mulut. Tahap migrasi
berlangsung selama 10 hari. Dari esofagus larva menuju usus halus,
berganti kulit dan menjadi dewasa. Dalam 4 minggu cacing betina
mulai bertelur.
Siklus hidup
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus
SLIDE 18
Keterangan :
1.Telur dikeluarkan olehhospes bersama tinja
2.Setelah menetas dalam waktu 1-1,5 hari keluarlah
larva rhabditiform.
3.Dalam waktu kira-kira 3 hari larva rhabditiform
tumbuh menjadi larva filariform.
4.Larva filariform dapat hidup selama 7-8 minggu di
tanah. Larva filarform dapat menembus kulit
menginfeksi manusia.
John Badham
Penyebaran
SLIDE 19

Penyebaran
Cacing ini hampir terdapat di seluruh daerah terutama di daerah pertambangan.Frekuensi cacing ini di Indonesia masih tinggi
kira-kira 60-70%terutama di daerah pertanian dan pinggir pantai.
Hospes dan nama penyakit
Cacing ini berhabitat di usus halus manusia
4. Strongyloides stercoralis
SLIDE 20
 Morfologi
Bentuk lonjong mirip telur cacing tambang. Ukuran 55 x 30
mikron, mempunyai dinding tipis yang tembus sinar. Telur
dikeluarkan dalam membran mukosa dan langsung menjadi
larva, sehingga dalam tinja tak ditemukan telur.Larva
mempunyai 2 stadium larva, rhabditiform dan filariform.
Larva rhabditiform mempunyai ukuran 225 x 16 mikron,
rongga mulut pendek dengan pembesaran esofagus yang
khas. Larva filariform ukurannya lebih panjang 630 x 16
mikron, langsing dan mempunyai rongga mulut yang pendek,
dengan esofagus yang berbentuk silindrik, ekor bercabang
dan tidak mempunyai selubung (sheat) Dalam mikroskop
bentuk larva ini hampir sama den gan bentuk larva cacing
tambang, tapi ada beberapa perbedaan untuk identifikasi.
4. Strongyloides stercoralis
SLIDE 21
Perbedaan Larvanya Strongyloides stercoralis
Cacing tambang
Strongyloides stercoralis Cacing tambang

Larva rhabditiform Larva rhabditiform


Rongga mulut pendek Rongga mulut panjang
Genital primordium besar Genital primordium kecil
Larva filariform Larva filariform
Esofagus memanjang sampai kira-kira Esofagus memanjang sampai kira-kira 25%
40% dari seluruh panjangnya dari seluruh panjangnyaBerselubun(sheat + )
Tidak berselubung (sheat - ) Ekor runcing
Ekor bercabang  
 
 
Siklus hidup
Strongyloides stercoralis
SLIDE 22
Daur Hidup
Cacing dewasa Strongyloides stercoralis yang hidup parasitik pada manusia pada umumnya adalah cacing
betina. Cacing ini berbentuk benang halus, tidak berwarna, semi transparan dengan panjang ± 2,2 mm,
dilengkapi sepasang uterus dan sistem reproduksi ovovivipar. Cacing dewasa yang hidup bebas (free living)
hidup diluar tubuh manusia berukuran lebih pendek dibanding dengan yang parasitik. Esofagusnya mirip larva
rhabditiform, yang jantan ekornya membengkok keventral dan dilengkapi spikulum.
Daur hidup cacing ini ada 3 macam cara, yaitu :
Siklus langsung
Larva rhabditiform setelah berada 2 – 3 hari ditanah akan berubah menjadi larva filariform (bentuk infektif).
Larva ini hidup ditanah dan menembus kulit manusia kemudian masuk kevena menuju jantung kanan dan
paru-paru. Dalam paru-paru cacing menjadi dewasa kemudian menembus alveolus, masuk ke trackea dan
laring. Hal ini menyebabkan batuk-batuk sehingga cacing terasa tertelan hingga ke usus halus bagian atas.
Cacing betina bertelur kira-kira 28 hari setelah infeksi.
Siklus tidak langsung
Pada siklus ini pada larva rhabditiform berkembang menjadi cacing dewasa jantan dan betina bentuk bebas.
Bentuk cacing gemuk, yang betina panjangnya 50 – 70 mikron sedangkan jantan 40 – 50 mikron. Ekor
melengkung kearah ventral dilengkapi dengan dua spikulum. Telur cacing betina setelah dibuahi selanjutnya
menetas menjadi larva rhabditiform berkembang menjadi larva
filariform kemudian masuk ke hospes baru. Larva rhabditiform dapat mengulang fase bebas.
Auto infeksi
Larva rhabditiform juga dapat berkembang menjadi filariform dirongga usus halus atau daerah perianal. Bila
John Badham larva filariform menembus mukosa usus atau kulit perianal maka terjadi daur perkembangan didalam hospes.
Autoinfeksi dapat menyebabkan Strongyloidiasis didaerah non-endemis.
Penyebaran
SLIDE 23

Penyebaran
Cacing ini tersebar luas didaerah tropik dengan kelembaban tinggi, sedangkan didaerah yang beriklim dingin jarang ditemukan.
Daerah yang panas, kelembaban tinggi dan sanitasi yang kurang sangat menunjang cacing Strongyloides strercoralis sehingga
dapat terjadi daur hidup yang tidak langsung.Tanah yang baik untuk pertumbuhan larva adalah tanah yang gembur, berpasir dan
humus.
Hospes dan nama penyakit
Cacing ini disebut juga cacing benang (thread worm). Hospes utama cacing ini adalah manusia, walaupun ada yang ditemukan
pada hewan. Cacing ini tidak mempunyai hospes perantara. Cacing dewasa hidup di membran usus halus terutama duodenum
dan jejunum. Penyakitnya sebagai Strongylodiasis, umumnya ringan kecuali terjadi hiperinfeksi oleh karena terjadi autoinfeksi.
Nematoda Usus
Section 02 1. Nematoda Usus non STH
5. Oxyuris vermicularis (Cacing Kremi)
SLIDE 25
 Morfologi
Cacing ini disebut juga enterobius vertikularis. Hidup pada
usus tebal manusia. Ukuran tubuh yang betina 9-12 cm,
sedangkan yang jantan berukuran 3-5 mm. kalau akan
bertelur cacing ini merayap ke anus sehingga menimbulkan
rasa gatal. Setelah digaruk telur itu terbawa kuku dan
selanjutnya terjadi infeksi atau autoinfeksi.Mulutnya
dikelilingi 3 bibir dan tidak ada kapsul buccal .Individu
jantan panjangnya sampai 5 mm. Ekornya melengkung
kearah ventral dan alae caudal lateral mengelilingi ujung
.Individu betina panjangnya sampai 13 mm. individu betina
yang matang bentuknya seperti kumparan dan mempunyai
ekor yang langsing memanjang dan runcing
Siklus hidup
Oxyuris vermicularis (Cacing Kremi)
SLIDE 26
Cacing ini dikenal dengan cacing kremi. Cacing ini
dapat menyebabkan rasa gatal di sekitar dubur,
terutama pada anak-anak. Cacing ini dapat
menyebabkan rasa gatal karena cacing betina
biasanya bertelur di sekitar dubur, dan pada waktu
bertelur cacing betina mengeluarkan zat yang dapat
mengakibatkan rasa gatal sehingga penderita akan
menggaruknya. Akibatnya, telur cacing dapat
menempel pada kuku penderita sehingga bila
penderita makan tanpa mencuci tangan terlebih
dahulu maka telur cacing ini akan ikut tertelan. Di
usus, telur akan menetas kemudian menjadi
dewasa.Cacing ini penularannya secara autoinfeksi
John Badham
Penyebaran
SLIDE 27

Penyebaran
Kosmopolit di Indonesia frekuensinya tinggi terutama pada anak-anak
Hospes dan habitat
Hospes definitifnya adalah manusia dan dapat menimbulkan Oxyuriasis atau Enterobiasi,cacing dewasa berhabitat di caecum
6. Trichinella spiralis
SLIDE 28
 Morfologi
Cacing dewasa berukuran kecil berbentuk halus
sepertirambutIndividu jantan panjangnya 1.6 mm dan
diameternya 50mm. ujung posterior tubuh tumpul dan
memilki papillakopulasi yang besar berbentuk kerucut pada
setiap sisianus.Individu betina, panjangnya sampai 4 mm
ujung posterior tumpul dan anus
terminal.Cacing Trichinella biasanya hidup di usus manusia
dan karnivora lainnya. Di dalam usus, cacing betina dewasa
menghasilkan larva yang dapat menembus dinding usus
sehingga masuk ke aliran darah. Di dalam aliran darah, cacing
kemudian menuju otot. Di otot larva membentuk sista dan
dapat melanjutkan daur hidupnya bila otot termakan hewan
atau manusia. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini
disebut trichinosis
Siklus hidup
Trichinella spiralis
SLIDE 29
Trichinella disebabkan karena memakan
daging babi yang kurang masak yang
mengandung kisata dari cacing trichinella.
Cacing dewasa berkembang biak di dalam
usus, ribuan cacing muda dihasilakan oleh
cacing betina yang kemudian akan
menembus dinding usus berpindah ke
seluruh tubuh mengkista di dalam otot.
John Badham
Penyebaran
SLIDE 30

Penyebaran
Ditemukan Hampir di seluruh dunia dimana penduduknya tidak beragama islam
Hospes dan Habitat
Hospes definitfnya adalah manusia, babi, tikus, kucing, beruang, anjing, babi hutan. Habitatnya
di mukosa usus mulai dari duodenum sampai ke caecum.
Section 02 Nematoda Jaringan
1. Wuchereria bancrofti (Cacing Rambut)
SLIDE 32
 Morfologi
Cacing jantan dan betina hidup di saluran kelenjar limfe bentuk halus seperti
benang dan berwarna putih susu.Yang betina berukuran 65-100 mm X 0,25
mm dan yang jantan 40 mm X 0,1 mm.Cacing betina mengeluarkan
microfilaria yang bersarung dengan ukuran 250-300 mikron X 7-8
mikron.Mikrofilaria ini hidup di dalam darah dan terdapat di aliran darah
tepi pada waktu-waktu tertentu saja, mempunyai periodesitas.Pada umunya
microfilaria W.bancrofti periodesitas nocturna artinya microfilaria banyak
terdapat di dalam darah tepi pada waktu malam. Pada siang hari ,
microfilaria terdapat di kapiler ata dalam ( paru-paru jantung dan ginjal )
bersifat subperiodik nocturna sedangkan factor yang mempengaruhi
periodesitas adalah zat asam dan zat lemah di dalam darah aktivitas hospes
jadi microfilaria ini bergantung terhadap hospes
Mengapa sub nocturna di karenakan pada saat hospes memproduksi zat asam
dan zat lemas microfilaria akan bergmigrasi ke tempat yang rendah kadar
asam dan zat lemas.Vektor dari W.bancrofti adalah nyamuk culex
quinquefasciatus untuk daerah perkotaan dan nyamuk anopheles atau aedes.
Siklus hidup
Wuchereria bancrofti (Cacing Rambut)
SLIDE 33
Daur hidup parasit ini memerlukan waktu yang sangat panjang masa
pertumbuhan parasit di dalam nyamuk kurang lebih 2 minggu.
Mula-mula nyamuk menggigit manusia yang di dalam darahnya terdapat
microfilaria kemudian masuk dan menembus dinding lambung nyamuk menjadi
larva stadium I berbentuk pendek menyerupai sosis.Selanjutnya dalam waktu
kurang lebih seminggu larva ini bertukar kulit tumbuh menjadi lebih gemuk dan
panjang di sebut larva stadium II .Pada hari kesepuluh dan selanjutnya bertukar
kulit lagi tubuh menjadi makin panjang dan kurus larva stadium III.Gerak larva
ini akan aktif mula-mula ke abdomen kemudian kepala dan alat tusuk
nyamuk.Bila nyamuk yang mengandung larva stadium III menggigit manusia
maka larva tersebut akan masuk melalui tusukan dari nyamuk ke dalam tubuh
hospes dan bersarang di saluran limfe. Di dalam tubuh hospes larva ini
mengalami dua kali pergantian kulit, tumbuh menjadi larva stadium IV,stadium
V atau cacing dewasa.Umur cacing dewasa filarial 5-10 tahun

John Badham
Contoh penderita cacing rambut
SLIDE 34

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Penyebaran
SLIDE 35
Penyebaran
Ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, india,cina selatan,jepang , kepulauan
Pasifik,Australia,Afrika Barat dan tengah ,Amerika Selatan dan Indonesia ditemukan di daerah-
daerah endemik.
Hospes dan Habitatnya
Hospes definitive adalah manusia yang dapat menimbulkan filariasis dan habitatnya adalah
kelenjar limfa
2. Brugia Malayi dan Brugia Timori
SLIDE 36
 Morfologi
Cacing dewasa jantan dan berina hidup di saluran dan pembuluh
limfe bentuk halus seperti benang dan berwarna putih susu.Yang
Gambaran Brugia Timori Gambaran Brugia Malayi betina berukuran 55mmmX 0,16 mmm (B.Malayi),21-39 X 0,1
mm (B.Timori) dan yang jantan 22-23 mm X 0,09 mm
( B.Malayi) dan 13-23 mm X 0,08 mm (B.Timori).Cacing Betina
mengeluarkan microfilaria yang bersarung ukuran microfilaria
B.malayi adalah 200-260 mikron X 8 mikron dan B timori 280-
310 mikron X 7mikron.Periodisitas microfilaria B.malayi adalah
nocturna sedangkan microfilaria B.Timoti adalah nocturna juga.
B malayi yang hidup pada manusia dan hewan ditularkan oleh
nyamuk Anopheles barbirostis dan yang hidup pada manusia dan
hewan dituarlkan oleh nyamuk mansonia. B Timori di turalkan
oleh nyamuk Anopheles barbirostis.
Siklus hidup
Brugia Malayi dan Brugia Timori
SLIDE 37
Daur hidupnya cukup panjang tetapi lebih pendek dari pada wuchereia
bancrofti. Masa pertumbuhannya di dalam nyamuk kurang lebih 10 hari pada
manusia kurang lebih 3 bulan .Di dalam tubuh nyamuk parasit ini juga
mengalamin 2 kali pergantian kulit berkembang dari larva stadium i menjadi
larva stadium II dan III.Dilanjutkan perkembangan yang sama dengan
W.Bancrofti
Daur hidup parasit brugia malayi dan timori ini cukup panjang, masa
pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk kurang lebih 3 bulan. Mikrofilaria
yang terhisap oleh nyamuk, melepaskan sarungnya di dalam lambung,
menembus dinding lambung dan bersarang dalam otot-otot toraks. Mula-mula
parasit ini memendek disebut L1, kemudian berganti kulit tumbuh lebih gemuk
dan panjang disebut L2, selanjutnya jadi L3 yang lebih kurus dan makin
panjang, L3 ini kemudian bermigrasi mula-mula ke abdomen, kemudian ke kep
ala dan alat tusuk nyamuk. Bila nyamuk yang mengandung L3 (bentuk infekti)
menggigit manusia maka secara aktif larva tersebut masuk melalui luka dan
John Badham masuk ke tubuh hospes dan bersarang di saluran limfe setempat. Di dalam tubuh
hospes larva mengalami pergantian kulit dan menjadi cacing dewasa
Penyebaran
SLIDE 38
Penyebaran
B.Malayi hanya terdapat di Asia dari India sampai jepang .Di Indonesia di temukan di daerah
endemic dengan frekunsi yang berbeda-beda.
Hospes dan Habitat
B.malayi hospesnya manusia, kera,lutanf, kucing,anjing,menyebabkan filariasis malayi,Habibat
di saluran dan kelenjar limfe B.Timori,hospesnya manusia menyebabkan filariasis timori kedua
penyakit tersebut juga di sebut filariasis brugia.
3. Loa-loa (Cacing mata)
SLIDE 39
 Morfologi
Cacing dewasa betina berukuran 6 x 0,5 cm dan yang jantan berukuran
3cm x 0,35 mm. Umur parait ini dapat mencapai 15 tahun atau
lebih.Cacing betina mengelurakan microfilaria ke darah tepi pada
siang hari,sedangkan waktu malam microfilaria berada dalam
pembuluh darah paru.Mikrofilaria mempunyai sarung dan ukurannya
300 x 7 mikron dengan inti pada ekornya terdapat sampai
ujung.Mikrofilaria ini kadang-kadang dapat ditemukan pada
urine,sputum dan cairan sumsum tulang belakang.Vektor parasit ini
adalah chrysops betina yang menghisap darah pada siang hari.Setelah
10 hari dalam tubuh lalat ini, Larva akan menjadi infektif.Vektornya
yang penting adalah C.Silaeca dan C.dimidiata.Bila lalat ini
menggigit manusia maka orang ini akan terinfeksi dan microfilaria
akan tumbuh menjadi cacing jantan dan betina dalam waktu 3 sampai
4 tahun.Setelah kopulasi loa-loa betina akan mengeluarkan
microfilaria
Siklus hidup
Loa-loa (Cacing mata)
SLIDE 40
Vektor dari parasit ini adalah Chrysops betina yang mengisap darah pada
siang hari. Setelah 10 hari dalam tubuh lalat ini, larva akan menjadi
infektif. Vektornya yang penting adalah C. silacea dan C. dimidiata. Bila
lalat ini menggigit manusia maka orang ini akan terinfeksi dan i-
mikrofilaria akan tumbuh menjadi cacinig jantan dan betina dalam waktu
3 sampai 4 tahun. Setelah kopulasi Loa loa betina akan mengeluarkan
mikrofilaria.
Contoh lalat Chrysops

John Badham
Penyebaran
SLIDE 41
Penyebaran
Penyebaran terutama di Afrika barat dan Afrika Tengah. Parasit ini tersebar di daerah
khatulistiwa di hutan yang berhujan dan sekitarnya.
Hospes dan Habitat
Parait ini hanya di temukan pada manusia penyakit ini di sebuat loaiasis atau calabar
swelling.Cacing dewasa hidup di jaringan subkutan manusia dan sering ditemukan di jaringan
subkonjunktiva pada mata.
4. Onchocerca valvulus
SLIDE 42
 Morfologi
Cacing dewasa hidup dalam jaringan ikat melingkar satu dan lainnya
seperti benang kusut dalam benjolan.Cacing betina berukuran 33,5-
50cm x 270-400 mikron dan cacing jantan 19-42 mm x 130x 210
mikron bentuk seperti kawat berwarna putih serta transparan.Cacing
betina mengelurkan microfilaria di dalam subkutan kemudian
mengelurkan subkutan mencari jalan ke kulit.Mikrofilaria
mempunyai 2 macam ukuran yaitu 285-368 x 6-9 mikron dari 150-
287x 5-7 mikron. Bagian kepala dan ujung ekor tidak memilik inti
dan sarung.Bila lalat simulium menusuk kulit dan menghisap darah
manusia maka microfilaria akan terhidap oleh lalat kemudian
microfilaria menembus lambung lalat masuk ke dalam otot
torak.Setelah 6-8 hari berganti kulit dua kali dan menjadi larva
infektif.Larva infektif masuk ke dalam proboscis lalat dan di
keluarkan bila lalat menghisap darah manusia.Larva masuk ke dalam
jaringan ikat menjadi dewasa dan mengelurakan microfilaria.
Siklus hidup

SLIDE 43
Cacing dewasa berlokasi dibawah kulit dan akan terbentuk kapsula
karena reaksi tubuh hospes. Bilamana berlokasi dekat tulang seperti
persendian atau diatas tulang kepala, nodule yang permanen akan terjadi.
Mikrofilaria berada dalam kulit kemudian terhisap oleh lalat penghisap
darah/lalat hitam/bleck fly (Simulium damnosum) sebagai hospes
intermedier. Bagian mulut lalat tidak menembus terlalu dalam, berisi
cairan kental yang penuh dengan mikrofilaria. Fase pertama dari larva
cacing bergerak dari saluran cerna lalat ke otot dada. Kemudian
mengalami moulting yang kemudian moulting lagi menjadi larva infektif
menjadi bentuk filaria (filariform), filaria muda bergerak kearah mulut
lalat dan akan menginfeksi hospes definitif baru. Filaria tumbuh menjadi
dewassa tinggal dibawah kulit selama kurang dari 1 tahun. Cacing
biasanya berpasangan. Cacing yang berada dibawah kulit atau dibawah
kulit yang lebih dalam akan memproduksi mikrofilaria. Mikrofilaria
kemudian menginvasi kepermukaan kulit dan akan terhisap oleh hospes
John Badham
intermedier.
Penyebaran
SLIDE 44
Penyebaran
Cacing ini tersebar di beberapa daerah di Afrika dan Amerika Tengah
Hospes dan Habibat
Manusia adalah hospes definitifnya dan hospes perantara sedangkan yang berperan sebagai
vector adalah lalat hitam(Simulium).Cacing dewasa habitatnya di jaringan ikat manusia.Penyakit
disebut onkoserkosis
Peranan Nematoda
SLIDE 45
Umumnya Nematoda merugikan karena hidup parasit dan menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan di
tumbuhan, contohnya Globodera Rostochiensis yang menjadi parasit pada tanaman kentang dan tomat, dan sebagai
vektor dari virus sebagian tanaman pertanian. Tetapi ada juga Nematoda yang menjadi predator hama, misalnya
ulat tanah, Caenorhabditis elegansmerupakan Nematoda yang hidup bebas di tanah, telah lama digunakan sebagai
organisme model untuk penelitian mengenai perkembangan hewan, termasuk perkembangan saraf, karena mudah
dikembangbiakkan dan mudah dianalisis struktur genetiknya. NASA bahkan menggunakan Caenorhabditis
elegans untuk meneliti dampak dari gravitasi nol pada perkembangan otot dan fisiologinya dengan mengirim
sampel cacing tersebut ke luar angkasa selama dua minggu. 
 
That’s all. Thank you very much! 

Anda mungkin juga menyukai