Anda di halaman 1dari 18

Syukur= Allah swt Maha Bertanggung Jawab

 QS At-Tiin: 4,“ahsani taqwiim”. Sebaik-


baik ciptaan.

 QS As-Shad:72, “penciptaan manusia


dari Ruh-Nya”. Penuh dengan nilai
kesempurnaan.

 QS Lukman: 20, “Tuhan tundukkan yang


ada di langit dan bumi (hanya) untuk
manusia”

 
Cahaya dari Rumah yang Rutin untuk
Membaca Alquran

• Nawwiru buyuutakum bishshalaati


waqiraatil qur’an.
 Di rumah akan terasa nyaman, sejuk, damai.
 Buat waktu khusus, misal GTM; kampung Kauman Yogya.
 Cerita Ustadz, ttng remaja yang rutin baca Qur’an dan malaikat yang
menemaninya.
 Jiwa yang rutin shalat dan baca Qur’an: tenang, damai, tutur katanya
santun; temannya juga yang suka shalat dan baca Quran.
 Dari lisan jiwa ini yang muncul adalah doa, bukan umpatan.

• Faidza quri’al qur’aanu fastami’u lahuu,


la’allakum turhamuun.
 Dapat limpahan rahmat Allah swt.
SISTEMATIKA PRESENTASI

1. Apa rahmat?

2. Mengapa rahmat?

3. Bagaiman implementasi?
APA?
1. “rahmat” = “kasih sayang”
2. The Power of Alfatihah
Alqur’an, alfatihah, basmalah, rahima (Tre Power of
Alafatihah)

3. "Sesungguhnya Allah swt menciptakan seratus rahmat


ketika menciptakan langit dan bumi. Satu rahmat
memiliki luas seukuran luas langit dan bumi. Lalu
Allah menurunkan salah satu rahmat itu ke bumi.
Dengan satu rahmat itu sesama makhluk saling
menyayangi. Dengan satu rahmat itu ibu mengasihi
anaknya. Dengan satu rahmat itu, burung dan
binatang buas minum air dari tempat yang sama.
Dengan satu rahmat itu pula, seluruh makhluk bisa
hidup" (Kauzul Umal, hadits no 10464).
MENGAPA?
QS Albaqarah 2: 18

"Innalladziina aamanuu walladziina


haajaruu wa jaahaduu fii sabiilillahi
ulaaika yarjuuna rahmatallahi wallahu
ghafuurun rahiim"
 
"Sesungguhnya orang-orang beriman,
orang-orang yang berhijrah, dan
orang-orang yang berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan
rahmat Allah; dan Allah Maha
Pengampun dan Maha Penyayang"
1. Tafsir Almisbah, Prof. Quraish Sihab
mengutip hadits tentang yarjuna
rahmatan minallah

2. QS Al-Mudatstsir 74:6
“Walaa tamnun tastaktsir”

“Janganlah engkau (Muhammad)


memberi dengan maksud
mendapatkan balasan yang lebih
banyak”
BAGAIMANA?
Berdoa X Menghafal Doa?
1. Ketika bertemu, kita ucapkan
"Assalaamu'alaikum warahmatullahi
wabarakaatuh"

2. Ketika teman kita bersin, kita doakan


"yarhamukallahi"

3. Ketika Saudara meninggal, kita doakan


"Allahumma fir lahu, war hamhu, …"

4. Ketika kita menyebut nama teman kita yang


sudah meninggal dunia, disyariatkan kita
menambah dengan doa "Allahu yarham".
 Berkata santun adalah rahmat

 Antre saat mengurus sesuatu adalah rahmat

 Mau menunggu adalah rahmat

 Bekerja secara teratur, terprogram, dan


memperhatikan kulitas adalah rahmat

 Ulet dan tangguh dalam belajar, bekerja, dan


mencapai cita-cita adalah rahmat; Pak Honda.

 Ucapan-ucapan solutif, ucapan optimistisadalah


rahmat; mengeluh dan mengumpat bukan
rahmat. (Lihat bola tadi malam?)

 Empati adalah rahmat; sufi di Baghdat (1


alhamdulillah ditebus astaghfirullah seumur
Imam Hasan Al-Bashri:

“Nabi Daud (yang hebat ini) makan


roti jelai di biliknya, dan memberi
makan keluarganya dengan santapan
kasar, sedangkan kepada rakyatnya
diberikan jagung pilihan. Bila malam
tiba, dikenakannya kain kesat dan
diikatkannya sebuah tangannya pada
lehernya (kedinginan), dan ia
menangis sampai fajar.”
Nabi Musa a.s.

Ketika menjadi menteri Logistik Mesir,


rutin berpuasa.

Ketika ditanya, “Mengapa engkau terus


berpuasa?”

“Agar aku bisa merasakan penderitaan


rakyatku yang lapar.”
Al-Ghazali:
Jabir bin Abdullah menjual
ternaknya, sambil tunjukkan
cacatnya.

Diingatkan seseorang, jika


demikian tidak akan laku.

Jawabnya, “Aku sudah


berbaiat kepada Rasul bahwa
aku akan jujur pada siapa pun”
Kisah Abu Hurairah:

Abu Shiba membeli onta di


rumah Watsilah ibnu Asqa’.

Setelah transaksi, Watsilah


mebatalkannya karena ia
merasa belum menunjukkan
kelemahan onta itu
Mahatma Gandhi:

• Nathurman Gudse
• Ibu dan anaknya
PENGHAMBAT SUBURNYA RAHMAT
Attakaatsur :
Keinginan memperbanyak kesenangan dan
perhiasan dunia dan mengalahkan orang lain
dengan harta dan anak buah (Thabathaba'i
dalam tafsir Al-Mizan).

Yusuf Ali: acquisitiveness, sebagai kerakusan


untuk menambah jumlah kekayaan, kedudukan,
pengikut, pendukung, dan produksi massa.

Kerakusan untuk kekayaan, jabatan, dan


pengaruh untuk mengalahkan orang lain.

Dari attakatsur lahir tiga penyakit rahani yang


menumpulkan fitrah rahmat pada manusia:
takabur, dengki, dan dendam (Na'udzubillahi
min dzaalik).

Anda mungkin juga menyukai