Anda di halaman 1dari 22

DEMAM

BERDARAH
Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Penyakit menular berbahaya yang dapat


Dengue (DBD) menyebabkan kematian dalam waktu
singkat dan sering menimbulkan wabah

Virus dengue
DEMAM BERDARAH
DENGUE

• PENYEBAB : VIRUS DENGUE


• PENULAR : NYAMUK AEDES AEGYPTI
• Ada 4 serotype yaitu : Den-1, Den-2,
Den-3, Den-4
• VIRUS terdapat pada :
Penderita DBD
Tubuh nyamuk yg terinfeksi
AGENT DAN VEKTOR
DBD

• Serotype D1 D2 D3 D4
• Nyamuk Ae.aegypti dan
Ae.albopictus tersebar
di seluruh pelosok
Indonesia ,khususnya di
perkotaan.
• T.P.A buatan manusia
didalam dan diluar
rumah
SIKLUS HIDUP
NYAMUK AEDES AEGYPTI

Telur
• Metamorfosis
(1) Sempurna 100
(Siklus Hidup10-
hingga 300
15 hari) telur tiap 2-3
hari
• Bertelur diair
Dewasa
• Larva hidup di
Larva (7-
(4-5) 8) air
• Berubah larva
men jadi pupa
selanjut nya
jadi serangga
Pupa (1)
dewasa
KEBIASAAN / PERILAKU
Karakteristik Aedes
NYAMUK AEDES AEGYPTI Aegypti
Biasa menggigit sepanjang siang
hari terutama pagi dan sore hari
Kemampuan terbang maksimum
100 M (Rerata : 40 M)
Umur nyamuk : dapat mencapai 3
bulan (Rerata : 2 - 4 Minggu)
Tidak terdapat di daerah
ketinggian > 1000 M di atas
permukaan laut
(lanjutan)

 Nyamuk betina setiap 2 hari sekali


menghisap darah manusia
 Darah manusia diperlukan untuk
pematangan telur nyamuk ( 1
Nyamuk  200 - 400 butir telur )
 Virus dengue berkembang biak
dengan cara membelah diri
 < 1 mg,virus sudah terdapat pd
kelenjar air liur nyamuk
 Virus Dengue berpindah bersama
air liur nyamuk pada saat Nyamuk
menggigit manusia.
PERKEMBANGAN
NYAMUK AEDES AEGYPTI

Berkembang biak di TPA ( Tempat


Penampungan Air) bersih yang
tidak berhubungan dengan tanah,
a.l :
 Dalam Rumah : bak mandi/WC,
tempayan, drum
 Luar Rumah :
 Barang bekas yg dpt menampung air :
kaleng, ban bekas, pot tanaman air
 Pelepah daun,lubang pohon,potongan
bambu, genangan air di talang.
FAKTOR MUSIM

• Musim Hujan : kelembaban dan suhu


Optimum bagi Nyamuk, sehingga
umur rata-rata nyamuk lebih panjang.
• Kondisi ini mengakibatkan
meningkatnya jumlah penderita DBD
pada musim hujan.
• Pada musim kering  menampung air
VEKTOR YANG PERLU
DIPERHATIKAN
• Nyamuk :
1. AnophelesSp.( PenyakitMalaria )
2. Aedes aegypti ( Penyakit DBD )
3. Culex Sp. ( Penyakit JE, Filariasis )
4. Mansonia Sp. ( Penyakit Filariasis )
5. Armigeres Sp. ( Penyakit Filariasis )
PENGENDALIAN NYAMUK
Nyamuk Aedes aegypti:
1. Pengendalian Larva A. aegypti :
Pengelolaan lingkungan dgn menghilangkan
tempat perkembangbiakannya.
Penggunaan insektisida di breeding places.
Abate 1% dalam bentuk granula pasir.
2. Pengendalian Nyamuk dewasa A. aegypti
Pengendalian dengan menggunakan insekti
sida dalam bentuk fogging yaitu malathion.
SIKLUS HIDUP NYAMUK AEDES

nyamuk (1-2 hari)

Pupae (1-2 hari)


Larvae (5-7 hari)
Telur
HABITAT VEKTOR
DHF VECTORS
PENCEGAHAN
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit DBD,
pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau
mengurangi vektor nyamuk DBD.

Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan membrantas telur,


jentik dan kepompong nyamuk DBD di tempat-tempat pembiakannya.
PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara “3M” yaitu :
1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti : Bak mandi/WC,
drum, dll. (M1)
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong Air, Tempayan, dll
(M2).
3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air
hujan (M3).
Dampak Pengendalian/Efek :
1. PSN (Peran serta masyarakat/ramah
lingkungan, murah)
2. Biologi (peran serta masyarakat/ramah
lingkungan dan peningkatan ekonomi
peternak ikan)
3. Kimiawi (Resisten vektor, pencemaran
lingkungan, biaya tinggi)
PSN

• Mengapa kita harus melakukan PSN dalam


pengendalian vektor DBD ?
– Virus Dengue belum ada obat dan vaksinnya
– Sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat.
– Ramah lingkungan dan murah
Pengendalian Biologi
(Ikan pemakan jentik )

• Ikan cupang
• Ikan sepat
• Ikan guppi
Pengendalian Kimiawi
( Insektisida )

• Organofosfat (Malathion, Temephos/Abate)


• Karbamat (Bendiocarb, Propoksur)
• Sintetik perethroid (Lambda cyhalothrin,
Sipermethrin, Permethrin)
• Kelabu berinsektisida (Permethrin dan
Permanet)
• Larvasida ( Abate ) dosis 1 gr/10 lt air
•SALAH SATU UPAYA PENGENDALIAN NYAMUK DEWASA
•MEMUTUS RANTAI PENULARAN (ADA KASUS)
•MERUPAKAN KEGIATAN FAVORIT YANG DIHARAPKAN MASYARAKAT
•BELUM TENTU EFEKTIF (LOKASI, WAKTU, DOSIS, ALAT, KONDISI
SETEMPAT) DAN TDK EFISIEN (MAHAL)
•HANYA MEMBUNUH NYAMUK DEWASA, BILA MASIH ADA JENTIK / PUPA
MAKA KEESOKAN HARI AKAN MUNCUL NYAMUK BARU.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai