Kementerian Sosial RI
9 Juli 2015
SISTEMATIKA
A. Analisis Situasi
B. Evaluasi Kebijakan 2010-2014
C. Kesimpulan
D. Arah Kebijakan 2015-2019
A. Analisis Situasi
240 juta
Total populasi 52,7%
44,3 juta
Indonesia 2012 Anak hidup dgn
84 juta kurang dari 2$ per
Anak-Anak (2012) hari
30
24.2 23.4
25
0
1996
2005
2011
2013
2015
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2006
2007
2008
2009
2010
2012
2014
2016
2017
2018
2019
Column1 Optimis Moderat
Adopsi
Diasuh keluarga lain
Panti Asuhan
di dalam/luar negeri di tempatkan
di lembaga
Terjebak menjadi
• Anak Jalanan
• Pekerja Anak
Di telantarkan • Korban trafficking
• ABH
Lima Klaster Masalah Anak
APD – Anak Penyandang
Disabilitas 532.130 ABT – Anak Balita
1,2 juta Terlantar
ABH – Anak
Berkonflik dengan
Hukum
3.657
2,9 juta
Anak Terlantar/
5.900 Anak Jalanan
Hak dalam
asuhan/lingkungan
keluarga dan pengasuhan
alternatif
Pendidikan, waktu
bersantai dan main & Perlindungan khusus
kegiatan budaya
Kebijakan Nasional
• Peningkatan jangkauan layanan anak yang
mengalami masalah sosial,
• Penguatan peran dan tanggung jawab keluarga
dan masyarakat.
• Pelayanan sosial terarah, terpadu dan
berkelanjutan,
• Pengembangan sistem dan program
kesejahteraan sosial anak yang melembaga dan
profesional.
Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA)
Inpres No 3/2010 ttg Pembangunan yg Berkeadilan
2018
• 186.600 Anak
• Rp 411.214.600
Step 3
2017 • 183.700 Anak
• Rp 407.270.800
2015
• 146.770 Anak
• Rp 334.256.3000 Sumber: Dit KSA,2015
INDIKATOR EVALUASI OUTPUT
Output:
• % anak memperoleh kebutuhan dasar,
akses pelayanan sosial dasar, peningkatan
keterampilan meningkat rata-rata 20%,
dibandingkan tahun 2009.
PKSA 2010-2014
Sasaran dan Anggaran
25
Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus
RPSA 12 TRC
15 TESA 27 LPA
Ya
59%
Outcome:
• % perubahan sikap perilaku (conditionalities)
60–80% (realisasi diri, relasi sosial, peran sosial,
integrasi sosial, fungsi fisik)
• % orang tua / keluarga yang bertanggung jawab
dalam pengasuhan dan perlindungan anak 80 –
90 % dari target family suport program (PKSA).
• % LKSA yang menangani anak berbasis keluarga
meningkat 30-50% dibandingkan tahun 2009.
Asuhan Anak dalam Keluarga
1-2 kali
Tidak Diketahui 29%
Antara 13-18 jam 1777 26%
Tidak Pernah
23% 3-4 kali
14%
Kehadiran Anak dalam mengikuti Pendidikan Partisipasi Anak dalam Kegiatan Lembaga
di Sekolah
25%
20% 22% 31%
60%-80% 1-2 kali
Kurang dari 60% 3-4 kali
Lebih dari 80% Lebih dari 4 kali
Tidak pernah hadir Tidak Pernah
7%
17%
26%
50%
Asuhan Keluarga
Antara 13-18 jam Antara 19-24 jam Antara 6-12 jam Asuhan Lembaga
Kurang dari 6 jam Tidak Pernah
Tidak
Pernah 1-2 kali
18% 19% 31% 39%
11% Lebih
dari 4
kali 3-4 kali
12% 19%
9%
43%
Keberadaan Anak Di Rumah Atau Dalam Asuhan Jumlah Kunjungan Orangtua / Wali ke Lembaga
Keluarga selama satu hari atau 24 jam
Merupakan Indikator Keberhasilan Rehabilitasi Sosial untuk Menjaga Merupakan Indikator Keberhasilan Rehabilitasi Sosial untuk
Hubungan Kasih sayang antara anak dan orang tua Menjaga Hubungan Kasih sayang antara anak dan orang tua
CDS FDS
Kegiatan FDS telah diikuti sebanyak 104.546
orang tua anak penerima manfaat PKSA 104.549
Kegiatan CDS telah diikuti sebanyak 80. 989
anak penerima manfaat PKSA
0 0
2012 2013 2014
Partisipasi Anak dalam Kegiatan CDS Partisipasi Orang Tua dalam FDS
1-2 kali
29%
1-2 kali
49%
3-4 kali
15%
Nutrision 26,7 %
Others 5,8 %
83
92
Punya Tidak Punya Tidak
Vonis Percobaan
4%
Tidak Sekolah
lain-lain Dirumah
Beternak
Masih Dalam Bentuk 2% 1% 3% 6% menunggu Sekolah
Bekerja
1%
Kursus-kursus Tabungan 7% Berjualan
1% Buruh
Bermain
17% 1%
1%1%
Kejar Paket
5%
Keluyuran
2%
Kursus
Kejar Paket A/B/C 7%
20% Penunjang Sekolah
62%
ISU STRATEGIS
Perluasan perlindungan sosial dan Percepatan pengurangan kemiskinan
pelayanan dasar bagi masyarakat miskin dan peningkatan pemerataan
ARAH
KEBIJAKAN
Meningkatkan Mengurangi kemiskinan dengan
Meningkatkan perluasan ketersediaan dan memfokuskan penanganan
perlindungan sosial cakupan pelayanan kemiskinan pada lokasi-lokasi
dasar termiskin
47
Sumber :Bapenas, 2014
TRANSFORMASI – PERLINDUNGAN SOSIAL YANG
KOMPREHENSIF
Bantuan pangan
(Raskin) Asistensi Sosial
Terintegrasi Berbasis
Bantuan Tunai Bagi Keluarga :
Anak (PKH dan - Anak (pendidikan dan
PKSA)
kesehatan)
- Penyandang disabilitas
Asistensi sosial
- Lansia
Penyandang
- Pangan bernutrisi Program Simpanan Keluarga
Disabilitas
Sejahtera
Asistensi sosial Program Indonesia Sehat
Lanjut Usia Program Indonesia Pintar
Program Keluarga Harapan
Bantuan Siswa Program Asisten Sosial
Miskin Bantuan sosial berbasis lainnya
komunitas dan institusi
Panti Anak, ABH, untuk penduduk di luar
Lansia, disabilitas sistem keluarga
telantar
Jaminan Kesehatan
Jamkesmas, Nasional
Jampersal Jaminan Sosial Sumber :Bapenas, 2014
Ketenagakerjaan
Skema Kebijakan Berdasarkan Nawa Cita
• Membangun • Memperkuat • Kualitas hidup
Indonesia daerah-daerah dan • Produktivitas
dari desa • Kemandirian
pinggiran • Program Indonesia
dalam Sehat
kerangka • Program Indonesia
negara Pintar
kesatuan. • Program Indonesia
Kerja dan Sejahtera
Penghidupan
yang
Berkelanjutan
Kemiskinan
Kronis Peran Sakti Peksos,TKSK, TKSM, Penyuluh Sosial,dsb
PENDAMPING (COACHING)
TARGETING
Mulai Bulan Bulan Bulan Bulan
51
Sumber: Graduation model, CGAP ke-3 ke-6 ke-24 ke-36
Family & Child Development Sessions
Pela-
yanan
perlin-
Penguatan dungan
Pendidikan anak
keluarga
masyarakat,
informasi dan Intervensi Penguatan
sensitisasi dini keluarga secara
intensif
Pelayanan di luar
rumah
PELAYANAN KONTINUM
KETERPADUAN DAN AKSESIBILITAS ANAK DAN KELUARGA
KEMENSOS / DINSOS
(PKSA, PKH, KUBE, UEP MENTERI, GUBERNUR, KEMENDIKBUD /DINAS
dll) BUPATI WALIKOTA , CAMAT, DIKNAS; (BOS, BSM, dll)
LURAH
KEMEN DAGRI / DINAS KEMKES / DINAKES
DUKCAPIL (AKTE LAHIR) (JAMKESMAS/ DA, GAKIN,
DLL),
MENKO KESRA/BIRO
KESRA (PNPM; KEMNAKERTRANS/DISNAK
pemberdayaan & ER (PPA-PKH)
insfastruktur)
BADAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN & BKKBN/BNN
KEMENAG KANWIL
AGAMA (DIK-TERAPAN) POLISI SAHABAT ANAK/ UNIT PPA,
KEHAKIMAN, SATPOL PP,
CSR, BANK, BUMN/D, PT, KEJAKSAAN, BAPAS, LAPAS DLL
KEPEDULIAN PERORANGAN,
PERUSAHAAN LOKAL, NASIONAL,
INTERNATIONAL
Unicef, ILO, Save the Children, Forum Panti, PSAA/RAA,
British Council, PKK, CCF, WVI, TdH, Plan Ind, RPA, Rumah
Zakat, Rumah Yatim, PKPU, Dompet Dhuafa, LSM Lokal dll,
melalui program pengasuhan, penarikan, pencegahan,
rehabilitasi, akses layanan, pendidikan dan latihan
Single Window Service Concept
for Social Protection
Source: Cormac Ebken (2013) Single WindowMIS Services for Social Protection in Developing
Country contexts, GIZ Social Protection Discussion Papers 2013
Alternatif Jenis Layanan Terpadu
• Layanan terpadu Single Referal Point
– Layanan terpadu pada level ini masih sederhana, karena tempat dimana klien
datang hanya menyediakan layanan informasi yang diperlukan dan mereferalnya
ke lembaga lain untuk ditindaklanjuti. Di dalamnya hanya terdapat layanan untuk
informasi dan asesmen kebutuhan yang diperlukan klien.
• Layanan terpadu Single Entry Point
– Layanan terpadu pada level ini sudah lebih maju dari Single Referal Point karena
selain menyediakan layanan informasi, melakukan asesmen, juga memberikan
layanan emergensi yang dapat diselesaikan ditempat. Namun demikin beberapa
layanan lain masih berada di luar sistem sehingga perlu ada rujukan.
• Layanan Terpadu One Stop Shop
– Layanan terpadu pada level ini dianggap sudah sempurna karena sudah
menyediakan layanan lengkap. Setiap masalah yang perlu penyelesaian, dapat
diselesaikan di tempat yang sama.
CHILD CARE SYSTEM
IN HOME OUT OF HOME
CARE CARE
Informal
Formal
Sumber : UN GUIDELINE, 2009
Proses Manajemen Kasus
INTAKE & IMPLEMENTASI REINTEGRASI
AKSES ASESMEN
ENGAGEMENT & SUPERVISI & FOLLOW-UP
CASE
CONFERENCE
Pusat
PKS- PKS-
AB ABH
PKS-
AN
TAR DEKON DEKON
PKS-AB PKS-ABH
PKS- PKS- AB ABH
ADK AMPK
PKS- AB PKS- ABH
Komponen Kegiatan PKSA masih dilaksanakan Komponen Kegiatan PKSA dilaksanakan secara Komponen Kegiatan PKSA MANDIRI secara
per cluster terpadu dari tiap cluster terpadu dilaksanakan di daerah
Penguatan Kelembagaan
• Sistem Nasional Program Kesejahteraan Sosial Anak
(Integrated Social Welfare System)
• Sistem database & manajemen sistem informasi PKSA
yang terintegrasi (by name by, status pengasuhan,
address, lokasi, setting, masalah, dll)
• Sistem verifikasi data sasaran agar tepat sasaran,
tepat jumlah, tepat waktu, tepat manfaat\
• Sistem pendampingan berbasis praktek pekerjaan
sosial (case management, family development
session,child development session, dll)
Rekomendasi.....
• Sistem akreditasi LKSA, Sertifikasi Peksos dan
Sertifikasi TKS diterapkan dalam PKSA
• Sistem standarisasi manajemen pendampingan sosial
(standarisasi komponen, hierarkhi, kompetensi,
fasilitas, sertifikasi pendamping)
• Sistem transparansi, akuntabilitas/ monev dan
promosi PKSA
• Sistem Peraturan Perundangan Kesejahteraan Anak
• Sistem Kerjasama Luar Negeri (CB, TA) – Asia Pacific
Conference on Child Welfare