Anda di halaman 1dari 11

KONTROVERSI

SISTEMATIKA SURAH
DAN AYAT ALQUR’AN
Hery Kuswoyo 21.2060.00011
M. Abdi Rachim 21.2060.00018
Jaka Saputra 21.2060.00017
Safran 21.2060.00016
Jerina Fujiantie 21.2060.00006
Selama ini al-Qur’an yang kita ketahui
adalah al- Qur’an yang sudah tersusun
dengan rapi yang dimulai dari surat al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-
Nas.
LATAR Jauh sebelum itu, para ulama dan ilmuwan

BELAKANG sudah terlebih dahulu mencoba untuk menggali


dan memberikan argumentasi masing-masing
dengan mengemukakan beberapa argumen yang
didukung berbagai fakta historis untuk
menguatkan tesisnya.

apakah susunan surah di dalam al- Qur’an yang


kita tahu dan kita lihat selama ini adalah
merupakan hasil Ijtihad sahabat ataukah
tauqifi? Atau justru gabungan dari keduanya.
PEMBAHASAN
SISTEMATIKA SURAH
TAUQIFI/bahwa Rasulullah
"Mengapa surat Al-Baqarah telah membaca beberapa surat
dan Ali Imran didahulukan, secara tertib di dalam shalatnya.

"Ini adalah sesuatu yang mesti terjadi dan Al-Bukhari meriwayatkan dari
tidak perlu dipertanyakan
Ibnu Mas'ud .

Ibnu Wahab meriwayatkan


dari Sulaiman bin Bilal
LOREM IPSUM
DOLOR SIT AMET
JUMLAH LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET,
CU USU AGAM INTEGRE IMPEDIT.

SURAH/mushaf
Usman adalah 114
surat.
Tetapi ada mengatakan
113/112
HIKMAH PEMBAGIAN SURAH
Sebagai Bentuk Mukjizat (Al-
Ta’Jiz)

Memberikan Kemudahan (AL-Taisir


URUTAN SURAH
Pendapat pertama mengatakan,
Pendapat ketiga mengatakan,
bahwa urutan surah itu tauqifi

P1 P3
bahwa urutan sebagian surah
dan ditangani langsung oleh
itu merupakan tauqifi dan
Nabi Muhammad sebagaimana
sebagian lainnya berdasarkan
diberitahukan Malaikat Jibril
ijtihad para sahabat.
atas perintah Allah
Urutan
Surah
Pendapat yang kuat adalah
Pendapat kedua mengatakan,

P2 P4
pendapat yang mengatakan
bahwa urutan surah itu bahwa urutan surah adalah
merupakan ijtihad dari sahabat tauqifi, ketentuan dari Allah
dalam Lauh Mahfudz.
Semuanya sepakat bahwa bilangan
SISTEMATIKA ayat Alquran lebih dari 6.200 ayat,
namun berapa lebihnya, mereka

AYAT berbeda pendapat. Ketujuh mazhab


JUMLAH AYAT tersebut adalah 
Al-Madani Al-
Awwal.
Al-Madani
6.217 atau 6.214 Al-Akhir.
Ayat
6.214 Al-Makki
Ayat
Asy-Syami
6.220 Ayat
Al-Kufi.
6.226 Ayat
Al-Basri
6.236 Ayat Al-Himsi
6.205 Ayat
6.232 Ayat
al-Fashilah
Mengetahui Awal al-Fashilah (al-Fawashil) adalah kalam
(pembicaraan) yang terpisah dari kalam yang
dan Akhir Ayat setelahnya, yang terkadang ia di ujung ayat
dan terkadang tidak. Dan Fashilah terletak di
Cara untuk Mengenali Ilmu Fawasil. akhir penggalan pembicaraan.
 Persamaan ayat antara sebelum dan selepas
dari segi panjang dan pendeknya. Untuk mengutahui fawashil, menurut Al-
 Persamaan bentuk pada huruf akhir antara Ja’bari ada dua cara, yakni:
satu ayat dengan ayat yang lain. 1,Tauqifi Yaitu yang telah shahih bahwa
 Pesepakatan antara ulama dalam Rasulullah SAW.
membilang ayat-ayat yang mempunyai
persamaan di dalam Al-Quran. 2,Qiyasi Yaitu cara menganalogikan sesuatu
yang boleh jadi tidak berdasarkan nash
 Perceraian antara satu kalam dengan kalam dengan sesuatu yang berdasarkan nash yang
yang lain serupa dan setara.
Ayat-Ayat Pertama dan
Terkahir Turun
Dalam kajian ulmul Qur’an diterangkan bahwa surah
pertama yang turun kepada Nabi adalah Surah Al-‘Alaq (96):
1-5, wahyu berikutnya adalah Surah al-Mudatsir (74): 1-7
dan ayat terakhir, menurut sebagian ulama sesuai dengan
keterangan hadis Rasulullah adalah Surah al-Ma’idah (5): 3.
Dengan demikian, wahyu yang sampai kepada Rasulullah
tidak seperti susunan mushaf yang dijumpai pada saat ini.
Pandangan ilmuan dari kalangan Orientalis yang
berpendapat bahwa susunan surat al-Qur`an khususnya
dalam mushaf Utsmani tidak sistmatis dan bersifat kacau,
yang disebabkan adanya interfensi sahabat dalam
penyusunan surat-surat al-Qur`an pada saat kodifikasi
al-Qur`an, sehingga perlu dikaji dan disusun ulang sesuai
dengan kronologi turunnya al-Quran tidaklah tepat.
Karena bila dikaji lebih dalam, terdapat keselarasan,
hubungan, dan kesatuan yang padu antara ayat dengan
KESIMPULAN ayat dalam satu surat maupun antara surat dengan surat
setelahnya, meski secara sekilas terkesan tidak sistematis.
Dan Al-Qur’an berisikan surat-surat yang memuat suatu
materi, tema, dan penutup yang terangkai dalam satu
kesatuan yang utuh yang menegaskan bahwa al-Qur`an
secara metodologis selaku kitab yang tidak dapat
terbantahkan lagi akan susunan surat-suratnya yang
sistematis dan berdasarkan pada perencanaan yang
sangat matang dari Authornya. Serta tidak akan pernah
tertandingi oleh kitab manapun baik dari sisi sastra
maupun sisi logis dan sisi lainnya.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai