Kehilangan Bersedih Dan Kematian
Kehilangan Bersedih Dan Kematian
Faktor-faktor penyebab:
Ambivalen terhadap kehilangan seseorang
Kurang mendapat support dari orang lain
Secara subjektif kehilangan tidak dapat diterima oleh
masyarakat (abortus, adopsi dsb.)
INHIBITED GRIEF
Adalah dengan menekan banyak gejala-gejala bersedih normal.
Menurut Burgess & Hesere (1976), Bersedih yang disfungsional
dengan data observasi sbb:
Klien gagal bersedih terhadap satu-satunya orang yang dicintai,
misalnya seorang istri tidak menangis pada saat suaminya
meninggal dan tidak hadir pada pemakaman suaminya.
Klien menghindari kesedihan dan menolak untuk berpartisipasi
dalam acara religius
Klien mengembangkan kesalahan yang tetap dan merendahkan
dirinya.
TINGKATAN BERSEDIH (ENGEL)
TAHAPAN RESPON TINGKAH LAKU
1. Shock & tak 1.1 Menolak kehilangan
percaya 1.2 Menipu perasaan
1.3 Intelektual menerima ttp
emosional menolak
2. Memperluas 2.1 Mulai merasa kehilangan u/
kesadaran menetralisir kesadaran
2.2 Marah pada perawat
2.3 Menangis dan mencela diri
sendiri
3. Menetapkan Mati pd 3.1 Ritual berkabung
kehilangan 3.2 Usaha u/menghilangkan
nyeri
3.3 Masih tidak mampu u/
menerima pengganti
3.4 Ketergantungan thd
dorongan seseorang
3.5 Berpikir & berbicara ttg
4. Idealisasi memori & kematian sso
4.1 Penyebab image kematian
hampir hilang
4.2 Menekan perasaan (-) dan
bermusuhan thd kematian
4.3 Merasa bersalah dan penuh
rasa penyesalan karena kurang
perhatian pada masa lalu atau
perlakuan yang kurang baik
4.4 Tanda mata dari orang yang
meninggal menimbulkan
perasaan sedih
4.5 Tingkah laku dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
Kehilangan support sistem
Tingkat hubungan
Tingkat ambivalen (perasaan
bertentangan) terhadap kematian
Asuhan Keperawatan pada masalah
kehilangan dan berduka
Pengkajian
1. Faktor genetik (depresi sulit mengembangkan sikap optimis)
2. Kesehatan fisik (sehat dan pola hidup teratur mampu
mengatasi kehilangan/berduka)
3. Kesehatan mental (
4. Pengalaman kehilangan dimasa lalu
5. Struktur kepribadian (konsep diri negatif/RD)
6. Adanya stresor perasaan kehilangan (pengingkaran, regresi,
disosiasi, proyeksi berlebihan)
Diagnosa Keperawatan
Berduka sd,. Kehilangan aktual/dirasakan
Berduka antisipatif sd. Perpisahan/kehilangan
Berduka disfungsional sd.
- Kehilangan orang yang sangat dicintai
- Kehilangan barang yang sangat disayangi
- Kehilangan orang yang sangat berarti dalam hidupnya
Perencanaan dan Tindakan
Keperawatan
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara :
Mendengarkan pasien berbicara
Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya
Menjawab pertanyaan pasien scr langsung , empati dan simpati
2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat dg cara :
Mendiskusikan pasien dg orang/objek yang hilang
Menggali pola hub pasien dg orang yang berarti
3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dg cara:
Bersama pasien mengingatkan kembali cara mengatasi perasaan
berduka di masa lalu.
Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan
keluarga
Mengenali dan menghargai sosial budaya agama serta kepercayaan
yang dianut oleh pasien dan keluarga dalam mengatasi perasaan
kehilangan.
4. Memberi dukungan terhadap respons kehilangan pasien dg cara :
Menjelaskan kpd pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari,
marah, tawar-menawar, depresi, dan menerima adalah wajar dlm
menghadapi kehilangan
Memberikan gambaran cara mengungkapkan perasaan yg bisa
diterima.
Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dg
cara :
Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti
Mendorong pasien untuk menggali perasaannya bersama
angota keluarga lainnya, mengenali masing-masing anggota
keluarga.
Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain
Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan
saling mendukung satu sama lain
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dg cara :
Mengamati perilaku pasien
Menggali pikiran perasaan pasien yg selalu timbul dlm
dirinya
Evaluasi
Kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti
kehilangan ,
Reaksi terhadap kehilangan
Perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan
KEMATIAN
Tanda-tanda klien menjelang ajal :
1. Kehilangan tonus otot yang berakibat :
Relaksasi otot-otot wajah
Sulit berbicara
Sulit menelang dan angguan refleks
Penurunan aktifitas GITract (Nausea, akumulasi flatus,
distensi abdomen, retensi faeces jika diberi obat narkotik &
tranguilizer
Inkontinen urine &rectal akibat penurunan kontrol spinter
Pergerakan tubuh berkurang
2. Sirkulasi Melambat
Sensasi berkurang
Sianosis pada ektermitas
Kulit dingin : pertama pada kaki, tangan, telinga dan
hidung
Diagnosa Keperawatan
1. Duka cita adaptif yang berhubungan dengan:
Potensial kehilangan orang terdekat yang dirasakan
Potensial kehilangan kesejahteraan fisiopsikososial yang dirasakan
Potensial kehilangan kepemilikan pribadi yang dirasakan
2. Dukacita Maladaptf yang berhubungan dengan :
Kehilangan objek potensial dan aktual
Rintangan respons berduka
Tidak ada antisipasi terhadap berduka
Penyakit terminal kronik
Kehilangan orang terdekat