Anda di halaman 1dari 19

UJI T-TEST INDEPENDEN DAN MAN WHITNEY

Kelompok 7A
 
Yeri Nibenia Zega (032018039)
Monica Novyanti Br Surbakti (032018025)
Praska Indah Br Saragih (032018021)
Imelda Br Sembiring (032018053)
Aperida Giawa (032018033)
Arman Tafonao (032018010)
UJI T – TEST
INDEPENDENT
Independen sampel T test adalah uji
komparatif atau uji beda unntuk mengetahui
adanya perbedaan mean atau rerata yang
bermakna antara 2 kelompok bebas yang
berskala data interval/rasio. Dua kelompok
bebas yang maksud disini adalah kelompok
Pada dasarnya
yang tidak berpasangan. Artinya sumber data uji independen sampel T test
berasal dari subjek yang berbeda .adalah uji parametrik yang dalam sebuah
penelitian berfungsi  untuk mengetahui dan
menganalisi perbedaan mean dua kelompok
datak independen atau tidak berpasangan yang
Fungsi Uji T-test independentskala datauntuk
adalah pengukurannya berbentuk numerik.
menguji perbedaan mean dua kelompok data
independen, yaitu data dari 2 pengukuran yang
sama pada orang/kelompok yang berbeda
(tidak terkait satu sama lain
Syarat – Syarat Penggunaan Uji T – Test Independent

Syarat/asumsi yang harus dipenuhi :


- Data yang diambil dari kedua populasi
mempunyai
skala interval atau rasio
- Masing-masing populasi mempunyai
distribusi
normal
- Kedua kelompok data independent.
Rumus Uji T – Test Independent
Melihat perbedaan variasi kedua kelompok data. Oleh karena itu dalam
pengujian ini diperlukan informasi apakah varian kedua kelompok yang diuji
sama atau tidak. Bentuk varian kedua kelompok data akan berpengaruh pada
nilai standar error yang pada akhirnya akan membedakan rumus pengujiannya.

a. Uji t untuk varian sama


b. Uji t untuk varian yang berbeda
c. Uji kesamaan
variabel/homogenitas varian
Langkah Menggunakan Uji T – Test Independent
1. Lakukan uji kesamaan varian (uji F)
2. Lakukan uji t indipenden
a). Jika variannya sama, maka: Lakukan uji t indipenden dengan asumsi varian
sama
b). Jika variannya berbeda, maka: Lakukan uji t indipenden dengan asumsi
varian berbeda

Contoh Kasus dalam Pengerjaan Pengujian Signifikansi (hipotesis) Uji T – Test


Independent
Sebuah penelitian bertujuan mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata
tingkat kecemasan pasien dengan anestesi spinal dan anestesi general pada
pasien di kamar bedah. Kemudian diambil sample sebanyak 60 pasien dengan
anestesi spinal dan 60 pasien dengan anestesi general. Ternyata diperoleh hasil
rata-rata tingkat kecemasan pasien dengan anestesi spinal 30,1 dengan standar
deviasi 6,0 sedangkan dengan anestesi general 27,3 dengan standar deviasi 5,6.
Ujilah pernyataan tersebut dengan alpha 5%.
Langkah-langkah:  
a. Uji Kesamaan Varian
6. Kesimpulan  varian kedua populasi sama
 Lakukan uji t dengan asumsi varian sama
b. Uji t indipenden dengan asumsi varian sama

1. Buat hipotesis nol dan hipotesis alternatif  


UJI MAN-WHITNEY

Uji Man-Whitney adalah ujian non parametrik yang menjadi alternatif


dari uji T (uji parametrik). Uji Man-Whitney tidak memerlukan asumsi
populasi-populasi tersebut mempunyai bentuk yang sama.
Uji Man-Whitney digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan dari dua himpunan data yang berasal dari sampel yang
independent. Kelebihan uji ini dibandingkan uji T, adalah uji ini dapat
digunakan pada data ordinal atau data peringkat. Uji ini sering disebut
juga sebagai uji U, karena statistic yang digunakan untuk menguji
hipotesis 0 nya disebut U.
2. Cara Mengoperasionalkan Rumus Uji Man-Witney
Dalam mengoperasionalkan rumus uji Man-whitney, perlu memperhatikan Langkah-
langkah sebagai berikut :
1.Menentukan hipotesis
2.Menentukan batas kemaknaan (level of significance)
3.Membuat table penolong dalam rangka membantu mengelompokkan kedua
sampel untuk membantu dalam memberikan rangking atau peringkat pada kedua
sampel atau kedua kelompok tersebut. Pemberian rangking pertama sampai
seterusnya, dimulai dari nilai terkecil sampai nilai terbesar. Apabila ditemukan nilai
yang sama (ties), maka yang harus dilakukan adalah dengan menjumlahkan urutan
rangking dari nilai yang sama tersebut, kemudian dibagi banyanyaknya jumlah nilai
yang sama tersebut
 4.Bagi sampel yang ≤ 20, pengujian yang digunakan adalah U hitung. U hitung
didapatkan berdasarkan U hitung yang mempunyai nilao terkecil diantara nilai U 1 dan
U2. Kemudian dibandingkan dengan nilai U table pada table U Man-Whitney dengan
ketentuan Ho ditolak , apabila nilai U hitung ≤ U table.
Table U Man-Whitney tidak dapat digunakan bag sample yang lebih dari 20 sample
penelitian. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung nilai U hitung bagi sample
≤ 20:

U1= n1+n2
U2= n1+n2
  Apabila sampel yang lebih daari 20 sampel dengan n1 atau n2 melebihi 20
5.
sampel, maka , rumus yang digunakan adalah rumus Z dengan asumsi sebaran
data tersebut dapat dikatakan dengan mendekati distribusi normal, dimana rumus
Z tersebut sebagai berikut:
Z=
Dimana, untuk menghitung nilai T = S -
Sedangkan untuk menghitung nilai µT =
Selanjutnya untuk menghitung nilai σT =
Kemudian, apabila ditemukan nilai rangking atau peringkat yang sama, maka
perlu melakukan koreksi dengan rumus koreksi sebagai berikut:

Sehingga rumus uji Man-Whitney bagi sampel atau melebihi 20 sampel dan
ditemukannya nilai rangking atau peringkat yang sama maka rumus lengkapnya
untuk menghitung nilai Z hitung adalah sebagai berikut:
Z=
6.Menentukan nilai table
Disesuaikan dengan jenis distribusi uji nya, karena uji yang dilakukan adalah uji
Z, maka nilai table dapat dilihat pada table Z (table kurva normal). Besar atau
kecilnya nilai table tergantung pada nilai alpa (α) ditentukan oleh peneliti,
kemudian perhatikan hipotesis nya apakah hipotesis satu arah (one tailed) atau
hipotesis dua arah (two tailed).

7.Keputusan uji statistik


Keputusan uji statistik secara teori terdiri dari 2 cara yaitu keputusan uji statistic
berdasarkan pendekatan klasik dan pendekatan probabilistik. Keputusan uji
statistik berdasarkan pendekatan klasik adalah keptusan uji statistic yang
membandingkan antara nilai uji statistik hitung dan nilai table pada uji tersebbut
dengan ketentuan, apabila nilai uji statistik hitung (uji Z hitung) < nilai Z table pada
table kurva normal , maka Ho gagal ditolak, artinya tidak ada perbedaan rerata
yang bermakna antara dua sample atau dua kelompok independen atau antara 2
kelompok tidak berpasangan.
3 Contoh Kasus dalam perhitungan manual Man Whitney
Misalnya Tim Statistik Ceria penasaran ingin mengetahui apakah ada perbedaaan Denyut nadi
pria dan denyut nadi wanita. kemudian dilakukan penarikan sampel untuk pria dan wanita
dengan melihat denyut nadi masing-masing. Berikut hasil perhitungan masing-masing denyut
nadi.

Hipotesis:
H0 : Denyut nadi wanita sama dengan denyut nadi pria
H1 : Denyut nadi wanita berbeda dengan denyut nadi pria
Hitung Nilai statistik uji U
Setelah melalu langkah-langkah diatas. Sekarang saatnya untuk menghitung statistik uji U. 
Pertama yaitu dengan menghitung U1.

Kemudian dari kedua nilai tersebut diambil nilai terkecil yaitu 10,5 yang digunakan untuk
membandingkan dengan tabel Mann Whitney.

Kesimpulan

Oleh karena nilai U statistik uji lebih kecil dari nilai U tabel Mann Whitney yaitu 10,5 < 12.
Sehingga Keputusan H0 ditolak, H1 diterima. Sehingga bisa disimpulkan ada perbedaan antara
denyut nadi pria dan denyut nadi wanita.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai