Anda di halaman 1dari 18

BAB 7

SURAT BERHARGA YANG


DITERBITKAN
7.1 Pengertian Surat Berharga yang
Diterbitkan
Merupakan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh bank untuk
dijual kepada pihak lain.
Tujuan diterbitkannya surat berharga adalah untuk memperoleh dana
pihak ketiga. Jenis – jenis surat berharga yang umumnya ditebitkan
seperti SBPU(surat berharga pasar uang) dan obligasi.
7.2 Akuntansi Surat Berharga yang
Diterbitkan
Pencatatan surat berharga yang diterbitkan, dilakukan pada saat terjadi
penerbitan, penjualan, atau pelunasan. Pada saat penerbitan surat
berharga artinya bank sudah memperoleh surat pengakuan hutang dari
nasabah, yaitu bisa bank lain atau lembaga keuangan bukan bank yang
sewaktu-waktu surat tersebut dapat dijual untuk memperoleh dana.
7.2.1 Akuntansi SBPU
Perlakuan akuntansi SBPU sebagai berikut:
• SBPU yang diterbitkan diakui sebesar nominal.
• Diskonto SBPU diakui sebagai bunga dibayar dimuka.
• Biaya – biaya yang timbul dari penerbitan surat berharga diakui
sebagai beban.
•Contoh
  soal:
Pada tanggal 12 Oktober 2019, Bank Bima menjual SBPU ke Bank Niaga
sebesar Rp. 200.000.000,- bunga 12% per tahun, jangka waktu 3 bulan
(12 Oktober sampai 12 Januari). Jangka waktu 92 hari
Nominal SBPU = 200.000.000
Nilai tunai SBPU =
Nilai tunai SBPU = = 194.128.284
Bunga dibayar dimuka = nominal – nilai tunai
Bunga dibayar dimuka = 200.000.000 – 194.128.284 = 5.871.716
Penerimaan dana yang berasal dari penjualan surat berharga adalah
sebesar nominal SBPU dikurangi dengan bunga SBPU dibayar dimuka.
Dari soal sebelumnya dana yang berasal dari penjualan adalah sebesar
Rp. 194.128.284,-
•Pembayaran
  bunga setiap bulan:
Pembayaran bunga bulan Oktober
Bunga = X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga = X 5.871.716 = 1.276.460
•Pembayaran
  bunga bulan November
Bunga = X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga = X 5.871.716 = 1.914.690
•Pembayaran
  bunga bulan Desember
Bunga = X bunga SBPU diterima dimuka
Bunga = X 5.871.716 = 1.978.513
Perhitungan bunga bulan januari
Bunga SBPU dibayar dimuka 5.871.716
Bunga SBPU Oktober 1.276.460
Bunga SBPU November 1.914.690
Bunga SBPU Desember 1.978.513
5.169.663
Bunga SBPU Januari 702.053
7.2.2 Akuntansi Obligasi
Dalam menentukan harga obligasi, emiten perlu mempertimbangkan
tingkat bunga (kupon) obligaasi, jangka waktu dan jatuh tempo, serta
keuntungan yang diharapkan oleh investor.
Bunga obligasi akan dibayar setiap periode dan nilai pokok obligasi
dilunasi setiap akhir periode pada saat jatuh tempo.
•Rumus,
  bila penerimaan bunga (kupon) setiap tahun.

P= +
Keterangan:
P : Harga Obligasi atau nilai sekarang obligasi
n : Periode (jumlah tahun) sampai dengan jatuh tempo.
Ci : Pembayaran Bungan (kupon) obligasi setiap tahunnya.
r : Tingkat diskonto
Pp : Nilai pokok obligasi
•Rumus,
  bila penerimaan bunga (kupon) setiap 6 bulan.

P= +
a. Penerbitan obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.
Obligasi yang dijual diatas nilai nominal, sehingga ada keuntungan
penjualan obligasi tersebut, dan keuntungannya diakui sebagai agio
obligasi. Agio obligasi merupakan selisih antara harga jual obligasi
dengan nilai nominal obligasi

Contoh soal:
Pada tanggal 1 Oktober 2010 Bank Bima menerbitkan obligasi nominal
Rp. 100.000.000,- jangka waktu 5 tahun (bunga) 15%. Obligasi tersebut
dijual kepada PT. Telkom Yield 12%.
•Maka
  harga obligasi dapat dihitung sebagai berikut:
P= +
P= + = 110.814.329

Cara menghitung:
Nilai tunai Bunga = + + + +
Nilai tunai bunga = Rp 54.071.643
Nilai tunai pokok obligasi= 100.000.000 / = Rp 56.742.686
Total harga obligasi = Rp 110.814.329
•Agio
  Obligasi selama 5 tahun = total harga obligasi - nilai nominal obligasi
Agio Obligasi selama 5 tahun = 110.814.329 - 100.000.000
= 10.814.329

Perhitungan bunga:
Bungan 1 bulan = % bunga X nominal obligasi
Bungan 1 bulan = 1 X 100.000.000 = 1.250.000
Bunga 1 tahun = Bungan 1 bulan X 12 bulan
Bunga 1 tahun = 1.250.000X 12 = 15.000.000
Bunga 5 tahun = bunga 1 tahun X jangka waktu
Bunga 5 tahun = 15.000.000 X 5 tahun = 75.000.000
b. Penerbitan obligasi yang dijual dengan harga diatas nominal.
Obligasi yang dijual lebih rendah dibanding dengan nilai nominal,
artinya ada kerugian atas penjualan obligasi tersebut, dan kerugiannya
diakui sebagai disagio obligasi.

Contoh soal:
Pada tanggal 1 Oktober 2010 Bank Bima menerbitkan obligasi nominal
Rp. 100.000.000,- jangka waktu 5 tahun (bunga) 15%. Obligasi tersebut
dijual kepada PT. Telkom dengan harga Rp 94.000.000
•Maka
  jurna yang dibuat pada saat penerbitan obligasi
Keterangan Debet Kredit
Kas / Giro Telkom 94.000.000
Disagio Obligasi 6.000.000
Obligasi yang diterbitkan 100.000.000

Pembayaran bunga obligasi


Bungan 1 bulan = % bunga X nominal obligasi
Bunga 1 bulan = 1 X 100.000.000=1.250.000

Anda mungkin juga menyukai