Anda di halaman 1dari 20

ASKEP KEPERAWATAN

DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI


ANITA REFANDA
DELLA PPRIANANDA
DEYA FEBRIYANTI
FAUZIAH
FEBY MELSI
FITRI RAHMI
META DARMILA SAILIWA
MUHAMMAD HIDAYAT
NOVA RIYANDA
PROMAS KHEHI PUTRI
Defisit perawatan diri

Pengertian
 Perawatan diri (personal hygiene) mencakup aktivitas
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari, yang bisa dikenal dengan aktivitas kehidupan
sehari-hari (ADLs). Aktivitas ini dipelajari dari waktu ke
waktu dan menjadi kebiasaan seumur hidup. Kegiatan
keperawatan ini tidak hanya melibatkan apa yang harus
dilakukan (kebersihan, mandi, berpakaian, toilet, makan),
tetapi juga berapa, kapan, dimana, dengan siapa, dan
bagaimana (miller dalam carpenito-moyet, 2009).
Etiologi

Merupakan Potter dan perry (2009), terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhi personal hygiene, yaitu:
a. Citra tubuh
b. Status sosial ekonomi
c. Pengetahuan
d. Variabel kebudayaan
e. Kondisi Fisik
.
Lingkup defisit perawatan diri

a. Kebersihan diri
Tidak ada kegiatan untuk mandi secara teratur, pakaian kotor, bau badan, bau
napas, dan penampilan tidak rapi.

b. Berdandan atau berhias


Kurangnya minat dalam memilih pakaian yang sesuai, tidak menyisir rambut,
atau mencukur kumis

c. Makan
Mengalami kesukaran dalam mengambil, ketidakmampuan membawa makanan
dari piring ke mulut , dan makan hanya beberapa suap makanan dari piring.

d. Toileting
Ketidakmampuan atau tidak adanya keinginan untuk melakukan defekasi atau
berkemih tanpa bantuan.
B. Pengkajian

 Defisit perawatan diri pada klien terjadi akibat
adanya perubahan proses pikir, yang menyebabkan
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
Defisit perawatan diri tampak dari ketidakmampuan
individu merawat kebersihan diri, makan, berhias, dan
eliminasi (buang aiy besar atau kecil) secara mandiri.
Batasan karakteristik
NANDA (2016) menjelaskan batasan karakteristik
yang terdapat pada lingkup defisit perawatan diri.
Batasan karakteristik pada tiap lingkup tersebut meliputi :

a. Defisit perawatan diri : mandi (bathing self-care deficit)
b. Defisit perawatan diri : berhias/berpakaian (dressing self-
care
c. Defisit perawatan diri : makan (freeding self-care deficit)
d. Defisit perawatan diri: toiletting
Faktor predisposisi

 Faktor predisposisi merupakan faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu
kondisi. Faktor predisposisi defisit perawatan diri meliputi:
a. Faktor psikologis
Pada faktor ini, keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien, sehingga klien
menjadi begitu bergantung dan perkembangan inisiatifnya terganggu. Pasien
gangguan jiwa, misalnya, mengalami defisit perawatan diri dikarenakan kemampuan
realitas yang kurang. Hal ini menyebabkan klien tidak peduli terhadap diri dan
lingkungannya, termasuk perawatan diri.

b. faktor biologis
Pada faktor ini, penyakit kronis berperan sebagai penyebab klien tidak mampu
melakukan perawatan diri. Defisit perawatan diri disebabkan oleh adanya penyakit
fisik dan mental yang menyebabkan pasien tidak mampu melakukan perawatan diri.
Selain itu, faktor herediter (keturunan) berupa anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa, juga turut menjadi penyebab.
Faktor sosial.

Faktor sosial ini berkaitan dengan kurangnya dukungan dan
latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.

. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi defisit perawatan diri, meliputi kurangnya
motivasi, kerusakan kognitif atau perseptual, cemas, dan
kelelahan yang di alami klien.

Tanda dan gejala.


Tanda dan gejala yang tampak pada klien dengan gangguan
defisit perawatan diri, Antara lain:
a. Data subjektif

 Klien mengatakan tentang:
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau menggosok gigi.
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias atau berdandan.
 Tidak bisa atau tidak mau menggunakan alat mandi atau kebersihan
diri.
 Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum.
 BAB dan BAK sembarangan.
 Tidak membersihkan diri dan tidak membersihkan tempat BAB dan
BAK setelah BAB dan BAK.
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar.
B. Data objektif

 Badan klien bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang.
 Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi dengan benar.
 Rambut Kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak mampu
berdandan.
 Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai, mengencangkan
dan memindahkan pakaian.
 Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian, misalnya memakai
pakaian berlapis- lapis, penggunaan pakaian yang tidak sesuai. Melepas barang-
barang yang perlu dalam berpakaian, misalnya telanjang.
 Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan alat makan,
tidak mampu menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke alat makan (dari
panci ke piring atau mangkok, tidak mampu menggunakan sendok dan tidak
mengetahui fungsi alat-alat makan), memegang alat makan, membawa makanan dari
piring ke mulut, mengunyah, menelan makanan secara aman dan menghabiskan
makanan.
 BAB dan BAK tidak pada tempatnya,. Klien tidak membersihkan diri setelah BAB
dan BAK serta tidak mempu menjaga kebersihan toilet dan menyiram toilet setelah
BAB dan BAK.
Sumber koping.

 Sumber koping defisit perawatan diri mencakup
kemampuan personal ( personal ability)akan:
 Kemampuan klien dalam melakukan kebersihan diri secara
mandiri.
 Berhias dan berdandan secara baik.
 Melakukan makan dengan baik.
 Melakukan BAB/BAK Secara mandiri.
 Mengidentifikasi perilaku kebersihan diri yang maladaptif.
 Kemampuan klien dalam mengubah perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif.
Diagnosa keperawatan

Berdasarkan data yang diperoleh, diagnosis masalah
keperawatan dalam gangguan defisit perawatan diri meliputi
kebersihan diri, berhias makan, dan eliminasi. Berikut ini
merupakan pohon masalah defisit perawatan diri:
Gangguan pemeliharaan kesehatan

Defisit perawatan diri

Kehilangan Fungsi tubuh, kurangnya motivasi


Rencana Perawatan Pasien Dengan Defisit
Perawatan Diri
    PERENCANAAN    
 


  Tujuan (Tuk/Tum) Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Defisit TUM: Pasien menunjukkan tanda- Bina hubungan saling Kepercayaan diri
Pasien dapat tanda dapat membina percaya dengan pasien merupakan
perawatan hubungan saling percaya komunikasi hal yang akan
diri:kebersi memelihara atau
dengan perawat,yaitu: terapeutik,yaitu: memudah perawat
merawat kebersihan
han a. Ekspresi wajah 1.1 Sapa pasien dengan dalam melakukan
sendiri secara mandiri bersahabat ramah baik verbal maupun pendekatan
diri,berdan   b. Pasien menunjukkan nonverbal keperawatan atau
dan,makan, TUK 1: rasa senang 1.2 Perkenalkan diri intervensi
BAB/BAK Pasien dapat c. Pasien bersedia dengan sopan selanjutnya
membina hubungan berjabat tangan 1.3 Tanyakan nama terhadap pasien
d. Pasien bersedia lengkap pasien dan nama
saling percaya
menyebut nama panggilan
e. Ada kontak mata 1.4 Jelaskan tujuan
f. Pasien bersedia duduk pertemuan
berdampingan 1.5 Jujur dan menepati
g. Pasien bersedia janji
mengutarakan masalah 1.6 Tunjukan sikap empati
yang dihadapinya dan menerima pasien apa
adanya
1.7 Beri perhatian pada
pemenuhan kebutuhan
dasar pasien
TUK 2: Pasien dengan aman Melatih pasien cara-cara Pengetahuan
Pasien mampu melakukan(kemampuan perawatan diri dengan tentang pentingnya
melakukan kebersihan maksimum)aktivitas cara : perawatan diri
diri secara mandiri perawatan diri secara 2.1 Menjelaskan dapat
mandiri. pentingnya kebersihan diri meningkatkan
2.2 Menjelaskan alat-alat maotivasi pasien.


untuk menjaga kebersihan Menyiapkan untuk
diri meningkatkan
2.3 Menjelaskan cara-cara kemandirian
melakukan krbersihan diri Bimbingan perawat
2.4 Melatih pasien akan
mempratikan cara menjaga mempermudah
kebersihan diri pasien melakukan
perawatan diri
secara mandiri
TUK 3: Pasien dengan aman Melatih pasien berdandan
3.1

melakukan(kemampuan dengan rincian :


Pasien mampu
maksimum)atau a. Untuk pasien laki-laki,latihan
melakukan tindakan mempertahankan aktivitas meliputi :
perawatan,barupa perawatan diri barupa berhias  Berpakaian
berhias atau berdandan dan berdandan.Pasien berusaha  Menyikat rambut

  Bercukur
untuk memelihara kebersihan
dan secara baik
diri,seperti mandi pakai sabun b. Untuk pasien wanita latihan
dan disiram dengan air sampai meliputi :
bersih,mengganti pakaian  Berpakain
bersih,mengganti pakaian bersih  Menyisir rambut
sehari-hari,dan merapikan  Berhias
penampilan .  
3.2 Memantau kemampuan
pasien dalam berpakaian dan
berhias
3.3 Memonitor atau
mengidentivikasi adanya
kemunduran
sensori,kognitif,dan psikomotor
yang menyebabkan pasien
mempunyai kesulitan dalam
berpakaian dan berhias.
3.4 Diskusikan dengan pasien
kemungkinan adanya hambatan
dalam berpakaian dan berhias.
kebutuhan personal thginie 4.1 Memantau kemapuan pasien Pengetahuan tentang
TUK 4: makan. pentingnya perawatan
pasien mampu pasien terpenuhi.pasien 4.2 Identifikasi bersama pasien diri gmeningkatkan
melakukan kegiatan mampu melakukan faktor-faktor penyebab pasien motivasi
kegiatan makan secara tidak maumakan  
makan dengan baik 4.3 Identifikasi adanyahambatan Pasien mungkin kesulitan
mandiri dan tepat dengan makan. dalam mempersiapkan,
mengungkapkan kepuasan mengambil makanan


makan. Identifikasi mengenai penyebab sendiri, dan merapikan
pasien tidak mau makan peralatan
menetukan intervensi perawat  
selanjutnya. Menambah wawasan
a. fisik: kelemahan, isolasi pasien tentang personal
keterbatasan exstremitas, dll. hygiene: makan
b. Emosi: depresi, manik,  
penurunan nafsu makan Penuatan ( rein
c. Intelektual: curiga forcement) dapat
d. Sosial: curiga meningkatkan motivasi
e. Spritual: adanya waham pasien
 
4.4 diskusikan dengan pasien
akibat kurang/ tidak mau makan
4.5 diskusikan dengan pasien
fungsi makanan bagi kesehatan
4.6 menjelaskan cara
mempersiapkan makan kepada
pasien
4.7 menjelaskan tentang personal
hygeine tentang pola makan
4.8 menjelaskan cara makan yang
tertib
4.9 menjelaskan cara merapikan
peralatan makan setelah makan
4.10 praktik makan disesuaikan
dengan tahapan makanan yang
TUK 5: Pasien dapat melaksanakan 5.1 Mengkaji budaya pasien Mengetahui
Mampu melakukan perawatan diri secara ketika menpromosikan kebiasaan pasien
BAB/BAK secara mandiri mandiri dalam hal BAB/BAK aktivitas perawatan diri. dalam toileting


seperti: 5.2 Bantu pasien ke toilet. dapat membantu
a. mampu duduk dan 5.3 Berikan pengetahuan perawat melakukan
turun dari toilet tentang personal hygiene intervensi
b. mampu membersuihkan dalam kaitannya dengan selanjutnya
diri setelah eleminasi toileting. Hambatan
secara mandiri/individu 5.4 Menjelaskan tempat mobilitas
BAB / BAK yang sesuai. menyebab pasien
5.5 Menjelaskan cara tidak mampu
membersihkan diri setelah melakukan
BAB / BAK. perawatan diri
secara mandiri
TUK 6: Keluarga dapat mengetahui 6.1 Diskusikan dengan Mengetahui penting
Keluarga mampu merawat defisit perawatn diri pasien dan keluarga tentang fasilitas nya personal hygiene


anggota keluarganya yang cara memberikan dukungan kebersihan diri yang bagi pasien
mengalami masalah kurang dalam memberikan dukungan dibutuhkan oleh pasien untuk Memberikan
perawatan diri pada pasien dalam melakukan menjaga perawat diri pasien kesempatan kepada
perawatan diri 6.2 Anjurkan keluarga untuk keluarga untuk
terlibat dalam merawat diri membantu pasien
pasien dan membantu Memberikan
mengingatkan pasien dalam kesempatan kepada
merawat diri (sesuai dengan keluarga untuk
yang telah disepakati) membantu pasien dan
6.3 Anjurkan keluarga untuk memberikan motifasi
memberikan pujian atas Keluarga sebagai
keberhasilan pasien dalam sistem pendukung
merawat diri berperan penting
dalam membantu
pasien
Iplementasi Defisit Perawatan Diri
(SP Pasien dan Keluarga)
No   TINDAKAN     PERTEMUAN    
 
1 Defisit   1 2 3 4 5 sd 12
Perawatan
Diri


    Pasien 1. Identifikasi masalah 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi 1. Evaluasi
perawatan diri: kegiatan kegiatan kegiatan kegiatan latihan
Kebersihan kebersihan diri kebersihan diri kebersihan perawatan diri :
diri,dandan,makan/mi beri pujian dan diri, kebersihan diri,
num,BAB/BAK. 2. Jelaskan cara berdandan. berdandan, berdandan,
2. Jelaskan penting nya dan alat untuk Beri pujian makan & makan & minum,
kebersihan diri berdandan 2. Jelaskan cara minum. Beri BAB & BAK.
3. Jelaskan cara dan alat 3. Latih cara dan alat makan pujian Berikan pujian.
alat kebersihan diri berdandan setelah dan minum 2. Jelaskan 2. Latih kegiatan
4. Latih cara menjaga mandi untuk laki- 3. Latih cara cara BAB & harian.
kebersihan diri : laki berpakaian, makan dan BAK yang 3. Nilai
Mandi dang anti mengikat rambut, minum yang baik. kemampuan yang
pakaian,sikat gigi ,cuci bercukur. Untuk baik 3. Latih BAB telah mandiri.
rambut,potong kuku wanita 4. Masukkan & BAK yang 4. Nilai apakah
5. Masukkan pada jadwal berpakaian, pada jadwal baik. perawatan diri
kegiatan untuk latihan menyisir rambut, kegiatan untuk 4. Masukan telah baik.
mandi,sikat gigi (2 kali merias latihan : pada
sehari) cuci rambut (2 4. Masukan pada kebersihan diri, kegiatan
kali perminggu),potong jadwal kegiatan berdandan dan untuk latihan
kuku (satu kali per untuk kebersihan makan & kebersihan
minggu) diri dan minum yang diri,
berdandan baik. berdandan,
makan &
minum dan
BAB & BAK.
1. Diskusi masalah yang . Evaluasi 1. Evaluasi 1.Evaluasi 1.Evaluasi kegiatan
Keluarga 1
kegiatan kegiatan keluarga dalam
dirasakan dalam kegiatan
keluarga dalam keluarga merawat / melatih
merawat pasien keluarga dalam
merawat atau dalam pasien dalam
2. Jelaskan pengertian merawat/melatih melatih pasien merawat dan perawatan diri :
,tanda&gejala dan pasien kebersihan diri melatih pasien kebersihan diri,
proses terjadinya
perawatan diri
(gunakan booklet)

kebersihan diri
beri pujian
2. Latih dua
dan berdandan.
Beri pujian
2. Bimbing
keluarga
membersihkan
diri
berdandan,
makan &
berdandan, makan
& minum, BAB &
BAK. Beri pujian.
2. Nilai kemampuan
3. Jelaskan cara merawat (yang lain) cara
merawat minum. Beri keluarga merawat
defisit perawatan diri merawat : makan kebersihan diri pujian. pasien.
& minum, BAB dan berdandan 2. Bimbing 3. Nilai kemampuan
& BAK dan makan & keluarga keluarga
3. Anjurkan minum pasien. merawat BAB melakukan kontrol
membantu pasien 3. Anjurkan & BAK pasien. ke RSJ / PKM
membantu 3. Jelaskan
sesuai jadwal dan
pasien sesuai follow up ke
memberi pujian dengan jadwal RSJ / PKM.
dan berikan Tanda
pujian. kambuh,,
rujukan.
4. Anjurkan
membantu
pasien sesuai
jadwal
memberikan
pujian.

Anda mungkin juga menyukai