JAB ADMINISTRATOR
JABATA JABATAN
JAB PENGAWAS
ADMINISTRASI
N JAB PELAKSANA
A
ASN KEAHLIAN h Muda
Ahli
li Madya
Ahli
JABATAN PAhli
FUNGSIONAL e
Utama
Pelaksana
r
KATERAMPILA tTerampil
Mahir
a
N
Penyelia
m
Definisi
Jabatan Fungsional adalah sekelompok Jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
JABATAN KARIER PNS pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
10/11/201
9
Peluang, Tantangan & Kendala
Dalam Pembinaan Karier Jabatan
Peluang Fungsional
KP Pindah Gol tanpa Ujian Dinas
Tidak perlu KP PI
Kenaikan Pangkat/Jabatan
≥ pangkat atasan langsung Kendala Internal
Tambahan Jenjang Jabatan Sikap malas, tidak telaten invent keg
BUP lebih panjang Tidak tahu cara menyusun DUPAK
Tidak tahu mekanisme ajukan
DUPAK
Tidak update peraturan jabfung ybs
3 4 Profesionalita
s Jabatan
2
Pengisian Formasi
Kendala Eksternal Kualifikasi Pendidikan
Tantangan Konsistensi & Komitmen: Diklat Fungsional
1. Peran Instansi Pembina Diklat Penjenjangan
Tuntutan Profesionalitas 2. Peran Instansi Pengguna Uji Kompetensi
Risiko Jabatan Kesiapan Perangkat: TP/sertifikasi TP
Komitmen
PELUANG JABFUNG
Tidak perlu ujian dinas untuk kenaikan pangkat yang
1 pindah golongan.
1
Tuntutan
Profesionalitas
• peningkatan terhadap syarat
kualifikasi pendidikan,
• penerapan konversi 65% angka kredit
untuk alih kelompok jabatan,
•penerapan pengembangan profesi
Risiko Jabatan
2
berkelanjutan,
(sebagai konsekuensi tidak terpenuhinya
•penerapan diklat fungsional
standar kinerja yang ditentukan dalam jangka
waktu tertentu berupa ketidaktercapaian •uji kompetensi
angka kredit):
pembebasan sementara dari
jabatan, dan
pemberhentian dari jabatan
KESENJANGAN : REGULASI VS
PENERAPAN
REGULASI PENERAPAN
Formasi Jabfung Pengangkatan tidak sesuai formasi / tidak dilakukan
pengangkatan jabfung sesuai dg formasi
Diklat Fungsional / Diklat Instansi Pembina kurang memfasilitasi penyelenggaraan
Penjenjangan Diklat Fungsional / Penjenjangan
Kunci: konsistensi peran Instansi Pembina & Instansi Pengguna dalam pembinaan jabfung
PENYESUAIAN JENJANG JABATAN
FUNGSIONAL
Keppres No. 87 Tahun 1999 jo. UU NO. 5 TAHUN
Keppres No. 97 Tahun 2012 2014
TINGKAT TERAMPIL
• Pelaksana Pemula -> (Pemula) - (Pangkat II/a)
• Pelaksana -> (Terampil) - (Pangkat II/b – II/d)
• Pelaksana Lanjutan -> (Mahir) - (Pangkat III/a – III/b)
• Penyelia -> (Penyelia) – (Pangkat III/c – III/d)
• Penetapan JF dilakukan
HANYA YG oleh Menteri berdasarkan
usulan dari pimpinan
Peratura
DIUSULKAN Instansi Pemerintah
dengan mengacu pada
IP n klasifikasi dan kriteria JF.
• Dalam hal diperlukan,
Menteri Menteri dapat
menetapkan JF tanpa
usulan dari pimpinan
PANRB Instansi Pemerintah.
BATAS USIA PENSIUN
• 56 58 (lima puluh delapan) tahun bagi pejabat
administrasi, pejabat fungsional ahli muda,
pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat
• 58 fungsional keterampilan
• 60 madya
• 65
yang memangku pejabat fungsional
ahli utama
• 70
ditentukan dalam Undang-Undang, berlaku ketentuan
sesuai dengan Batas Usia Pensiun yang ditetapkan
dalam Undang-Undang yang bersangkutan
PENGANGKATAN DALAM
JABATAN
INPANSSING/PENYESUAIA
N
INPANSSING/PENYESUAIA
N PENGANGKATA
N
PERTAMA
PENGANGKATA PENGANGKATAN
N PERTAMA PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN
PENGANGKATAN PROMOSI
PERPINDAHAN DARI
JABATAN LAIN
PELANTIKAN DAN
PENGAMBILAN SUMPAH
JABATAN
20
10/11/2019
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL KETEGORI KEAHLIAN
PENYESUAIAN/INPASSING PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas 2. memiliki integritas dan moralitas yang
2. memiliki integritas baik;
dan moralitas yang dan moralitas yang baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
baik; 3. sehat jasmani dan rohani; 4. berijazah paling rendah sarjana atau
4. berijazah paling rendah diploma IV sesuai dengan kualifikasi
3. sehat jasmani dan rohani; sarjana atau diploma IV pendidikan yang dibutuhkan;
4. berijazah paling sesuai dengan kualifikasi 5. mengikuti dan lulus uji Kompetensi
Teknis, Kompetensi Manajerial, dan
rendah pendidikan Kompetensi Sosial Kultural sesuai
sarjana atau diploma IV; yang dibutuhkan; dengan standar kompetensi yang telah
5. memiliki pengalaman dalam 5. mengikuti dan lulus uji disusun oleh instansi pembina;
Kompetensi 6. memiliki pengalaman dalam
pelaksanaan tugas di pelaksanaan tugas di bidang JF yang
bidang JF yang akan Teknis, Kompetensi akan diduduki paling kurang 2 (dua)
Manajerial, dan tahun;
diduduki paling kurang 2 Kompetensi Sosial Kultural 7. nilai prestasi kerja paling sedikit
(dua) tahun; sesuai standar kompetensi bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
6. nilai prestasi kerja paling terakhir;
yang telah disusun oleh 8. berusia paling tinggi: 53 (lima puluh
sedikit bernilai baik dalam 2 instansi pembina; tiga) tahun untuk JF ahli pertama dan
(dua) tahun terakhir; dan 6. nilai prestasi kerja paling JF ahli muda; 55 (lima puluh lima)
sedikit bernilai baik dalam tahun untuk JF ahli madya; dan 60
7. syarat lainnya yang (enam puluh) tahun untuk JF ahli
ditetapkan oleh Menteri. 1 (satu) tahun terakhir; utama bagi PNS yang telah
• Pengangkatan dalam JF keahlian dapat dan menduduki JPT; dan
dilakukan apabila PNS yang bersangkutan pada 7. syarat lainnya yang 9. syarat lainnya yang ditetapkan oleh
saat penetapan JF memiliki pengalaman dan Menteri.
masih menjalankan tugas di bidang JF yang akan ditetapkan oleh Menteri.
diduduki berdasarkan keputusan PyB.
• Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk
paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF
dengan mempertimbangkan kebutuhan
Jabatan.
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL KETEGORI KETERAMPILAN
PENYESUAIAN/INPASSING PERTAMA DARI CPNS PERPINDAHAN DR JAB LAIN
1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS; 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas 2. memiliki integritas 2. memiliki integritas dan moralitas
dan moralitas yang baik; dan moralitas yang yang baik;
3. sehat jasmani dan rohani;
3. sehat jasmani dan rohani; baik; 4. berijazah paling rendah sekolah
4. berijazah paling rendah sekolah 3. sehat jasmani dan rohani; lanjutan tingkat atas atau setara
lanjutan tingkat atas atau 4. berijazah paling rendah sesuai dengan kualifikasi
setara; sekolah lanjutan tingkat pendidikan yang dibutuhkan;
5. memiliki pengalaman dalam atas atau setara sesuai 5. mengikuti dan lulus uji
pelaksanaan tugas di bidang JF dengan Kompetensi Teknis, Kompetensi
yang akan diduduki paling kualifikasi pendidikan Manajerial, dan Kompetensi Sosial
singkat 2 (dua) tahun; yang dibutuhkan; Kultural sesuai
standar kompetensi yang telah
6. nilai prestasi kerja paling sedikit 5. mengikuti dan lulus uji disusun oleh instansi pembina;
bernilai baik dalam 2 (dua) Kompetensi 6. memiliki pengalaman dalam
tahun terakhir; dan Teknis, Kompetensi pelaksanaan tugas di bidang JF
7. syarat lainnya yang ditetapkan Manajerial, dan yang akan diduduki paling kurang
oleh Menteri. Kompetensi Sosial 2 (dua) tahun;
• Pengangkatan dalam JF keahlian dapat Kultural sesuai standar 7. nilai prestasi kerja paling sedikit
dilakukan apabila PNS yang bersangkutan pada bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
saat penetapan JF memiliki pengalaman dan kompetensi yang telah
terakhir;
masih menjalankan tugas di bidang JF yang akan disusun oleh instansi 8. usia paling tinggi 53 (lima puluh
diduduki berdasarkan keputusan PyB.
• Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk pembina; tiga) tahun; dan
paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF 6. nilai prestasi kerja paling 9. syarat lainnya yang ditetapkan
dengan mempertimbangkan kebutuhan
Jabatan. sedikit bernilai baik dalam oleh Menteri.
1 (satu) tahun terakhir;
7. syarat lainnya yang
ditetapkan oleh Menteri.
PERMASALAHAN PAK
PADA USUL KENAIKAN
PANGKAT
• Tidak terpenuhi AK Kumulatif
• Tidak terpenuhi AK Pengembangan Profesi / PKB
• Penilaian AK tidak mengacu pada ketentuan
• AK Penunjang > 20%
• AK tidak dikonversi 65% bagi yang alih kelompok Terampil ke Ahli (bagi JF
yang menerapkan)
• Penilaian AK tidak dibreakdown per sub unsur keg (AK glondongan)
• PAK ditetapkan oleh Pejabat yang tidak berwenang sesuai jenjang
• PAK ditetapkan lewat bulan Januari / Juli
• PAK terakhir yang dilampirkan tidak asli (hanya FC)
• PAK tidak ditandatangani & stempel basah
1. Permasalahan Teknis PAK :
a. Angka Kredit (AK) dalam SK Jabatan tidak sama dengan AK dalam PAK.
b. Penuangan AK ke PAK berikutnya tidak sinkron/tidak konsisten
(meskipun
jumlahnya sama tetapi masing-masing sub unsur AK-nya berbeda).
c. Jumlah AK antara PAK satu dengan PAK lainnya tidak matching.
d. Masa Penilaian PAK tidak runtut secara kronologis.
e. Masa Penilaian PAK tidak ditulis jelas intervalnya (dari kapan sampai kapan).
f. Ralat/Perbaikan PAK tidak menggunakan prosedur mekanisme ralat sehingga
memunculkan duplikasi PAK.
g. Total jumlah AK tidak di-breakdown sesuai dengan sub unsur / Pemindahan
nilai pada kolom jumlah PAK lama ke kolom lama pada PAK berikutnya tidak
dituangkan sesuai nilai masing-masing sub unsur (diakumulasikan menjadi
satu) sehingga tidak bisa terbaca nilai dari masing-masing sub unsur. (Efeknya
akan menyulitkan ketika akan peralihan/peningkatan jenjang jabatan dari
Trampil ke Ahli terutama untuk jabatan tertentu seperti Bidan, Penyuluh
Pertanian, dan sebagainya).
h. Tanggal penetapan SK Jabatan mendahului tanggal penetapan PAK.
i. Kesalahan penjumlahan AK berakibat PAK berikutnya dan AK pada SK
Jabatan dan SK KP terakhir juga salah.
Kedudukan dan Tugas JF
INTERNAL
Eksternal
Komitmen dan konsistensi Instansi Pembina
Pada diri pejabat fungsional dalam mengelola pengguna Jabfung dalam menjalanakan
akuntabilitas kinerjanya berupa: sikap malas, perannya, sehingga memunculkan kendala
tidak telaten dalam menginvetarisir kegiatan pembinaan Jabfung :
yang dilakukan, ketidak tahuan bagaimana 1. Kendala dalam pengangkatan jabfung
Menyusun DUPAK; mekanisme dan prosedur dan kepangkatan adalah terkait dengan
pengajuan DUPA, kurang berminat dalam persyaratan kualifikasi Pendidikan,
mempelajari peraturan mengenai jabfung yang ketidakjelasan penyelenggaraan
bersangkutan Diklat/UKOM, Ketidaaan TPAK
2. Kendalam Dalam rangka memenuhi
kualifikasi Pendidikan dengan kesulitan
Akreditasi Minimal B
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT
APABILA TELAH MEMENUHI
ANGKA KREDIT YANG
DIPERSYARATKAN UNTUK
SKP FUNGSIONAL KENAIKAN PANGKAT/JABATAN
DISAMPAIKAN KEPADA TIM MAKA DIUSULKAN KEPADA
PENILAI UNTUK DILAKUKAN PEJABAT YANG BERWENANG
PENILAIAN SEBAGAI CAPAIAN
ANGKA KREDIT
CAPAIAN ANGKA KREDIT PAK DIGUNAKAN SEBAGAI
TERSEBUT DITETAPKAN DASAR KENAIKAN
PALING TINGGI 150% DARI PANGKAT/JABATAN SETINGKAT
TARGET ANGKA KREDIT LEBIH TINGGI
MINIMAL
ALUR
PENILAIA
N ANGKA
KREDIT
TIM PENILAI
ANGKA KREDIT
PALING RENDAH PEJABAT
PEJABAT YANG MEMILIKI
KEWENANGAN MENETAPKAN
ANGKA KREDIT ADALAH
ADMINISTRATOR YANG PEJABAT PIMPINAN TINGGI
MEMBIDANGI JF YANG MEMBIDANGI JF ATAU
ATAU KEPEGAWAIAN UNTUK KEPEGAWAIAN
JF KATEGORI KEAHLIAN
PALING RENDAH
PEJABAT PENGAWAS
YANG MEMBIDANGI JF
ATAU KEPEGAWAIAN
UNTUK JF KATEGORI
KETERAMPILAN
TIM PENILAI ANGKA KREDIT
SIMPLIFIKASI REGULASI
PEMBANGUNAN Kendala regulasi disederhanakan,
PENYEDERHANAAN
INFRASTRUKTUR dipotong, dan dipangkas
Omnibus Law BIROKRASI
penghubung produksi dan Penyederhanaan Birokrasi
distribusi Menjadi 2 Level Eselon
mempermudah akses Peralihan Jabatan Struktural
wisata Menjadi Fungsional
mendongkrak lapangan 3
kerja 4
nilai tambah
perekonomian
PEMBANGUNAN SDM TRANSFORMASI
2
SDM yang pekerja keras, EKONOMI
dinamis, terampil, dan Daya saing
menguasai IPTEK manufaktur dan jasa
Mengundang talenta 5 modern bernilai
global tambah tinggi
1
3
PAG
E
INSTANSI JABATA
a. N
a. Administrator/eselon III
Pusat • Kementerian
b. Pengawas/eselon IV
• Alat Negara/Lembaga Setingkat Kementerian
c. Pelaksana/eselon V
• Lembaga Pemerintah Non Kementerian
• Sekretariat Jenderal Lembaga Negara
• Sekretariat Jenderal Lembaga Non Struktural
• Lembaga Penyiaran Publik
b. Daerah
• Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi
• Perangkat Daerah Pemerintah Kab/Kota
PAG
E
01 TRANSFORMASI ORGANISASI
Penyederhanaan struktur organisasi menjadi 2 level.
Perampingan struktur organisasi Jabatan Administrasi pada K/L/D
dengan kriteria tertentu dan memperhatikan karakteristik sifat tugas
01 dari Jabatan Administrasi tersebut.
Penyederhanaan struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah
melalui koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
02 TRANSFORMASI JABATAN
02 Pengalihan Pejabat Administrasi yang unit
PENYEDERHANAAN organisasinya dirampingkan menjadi Pejabat Fungsional yang
BIROKRASI bersesuaian.
Pengembangan Jabatan Fungsional.
Penyetaraan Penghasilan.
03
03 TRANSFORMASI MANAJEMEN KERJA
Penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi yang
berorientasi pada percepatan pengambilan keputusan dan perbaikan
pelayanan publik.
Pengembangan sistem kerja berbasis digital.
PAG
E
Koordinator
Administrato Eselon III atau
Fungsional
r (Eselon
Ahli Madya
III) Tugas koordinasi penyusunan rencana, pelaksanaan
dan
pengendalian, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pada satu
Pengawas Fungsional
kelompok substansi pada masing-masing pengelompokan uraian
(Eselon IV) Ahli Muda
fungsi.
Memimpin sekelompok substansi pejabat fungsional dan pelaksana
Pelaksana
dalam melaksanakan tugas dengan dibantu oleh sub-koordinator.
Fungsional
(Eselon V) Ahli Pertama
PAG
E
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN