Anda di halaman 1dari 13

Analisa Vidio Pembelajaran,

Analisa Artikel Penelitian, Case


Study Sistem Pencernaan

Dosen Pengampu : Ns. Cicilia Nony, Skep., MNS

Disusun Oleh :
• Bayu Tri Harryana (130317453)
• Chatrine Caroline (130317454)
• Devi Ayu Anggraeni (130317456)
Analisa Vidio Pembelajaran Sistem Pencernaan
Analisa Artikel Penelitian Sistem Pencernaan
1 Nama Mahasiswa Devi Ayu Anggraeni

2 NIM 130317456

3 Nama Pembimbing Ns. Cicilia Nony, Skep., MNS

4 Pencapaian Kompetensi Promosi Kesehatan Sistem Pencernaan

5 Judul Penelitian Pengalaman Penderita Gastritis Kronis Dalam Melakukan Teknik


Relaksasi Nafas Dalam Untuk Membantu menurunkan Skala Nyeri Pada
Penderita Gastritis Kronis Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2019

6 Penulis Noviliya Hawati

7 Tujuan Penelitiaan untuk mengetahui pengalaman penderita gastritis dalam melakukan


teknik relaksasi nafas dalam untuk membantu menurunkan skala nyeri
pada penderita gastritis kronis di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang Tahun 2019.
8 Desain & Sampel Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sampel
penelitian ini mempergunakan 3 orang sampel yaitu : 2 orang sebagai
partisipan , dan 1 sebagai informan kunci.
Slide Title
9 Variabel penelitian Variabel penelitian terdiri dari 2 variabel. Yaitu :
Variabel Bebas (Independen) : Pengalaman Penderita Gastritis Kronis Dalam
Melakukan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Variabel Terikat (Dependen) : Untuk Membantu menurunkan Skala Nyeri Pada
Penderita Gastritis Kronis  

10 Hasil Penelitian Hasil penelitian didapatkan bahwa pengalaman responden selama melakukan
terapi relaksasi nafas dalam Tn.M dan Tn.K mengaku nyeri lambung yang
dirasakan berangasur-angsur berkurang.Tn.M dan Tn.K melakukan terapi
relaksasi nafas dalam setiap kali nyeri lambungnya kambuh.

11 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
Palembang, dapat disimpulkan bahwa : Pengalaman responden selama melakukan terapi
relaksasi nafas dalam Tn.M dan Tn.K mengaku nyeri lambung yang dirasakan berangasur-
angsur berkurang.Tn.M dan Tn.K melakukan terapi relaksasi nafas dalam setiap kali nyeri
lambungnya kambuh. Dari penjelasan kedua informan diketahui bahwa teknik relaksasi
dilakukan pada posisi duduk dan berbaring dalam suasana yang tenang.Kedua informan
menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara perlahan melalui mulut.
12 Kelebihan Kelebihan Artikel penelitian yaitu dapat memberikan informasi yang sangat
efektif mengenai pengalaman pasien gastritis dalam melakukan teknik
relaksasi tarik nafas dalam untuk mengurangi skala nyeri. Bahwa terknik
relaksasi tarik nafas dalam dapat sangat bermanfaat mengurangi rasa nyeri
pada pasien gastritis.

13 Kekurangan Sejauh ini artikel penelitian tidak memiliki kekurangan karena struktur jurnal
sangat dapat dibaca dengan jelas.

14 Link Artikel Penelitian http://e-jurnal.stikesmitraadiguna.ac.id/index.php/article/view/63

15 Analisa artikel penelitian Penderita gastritis sering mengalami nyeri, untuk mengatasinya dapat
dilakukan terapi non farmakologi berupa relaksasi nafas dalam yaitu teknik
yang dilakukan untuk menekan nyeri pada thalamus yang dihantarkan ke
korteks cerebri dimana korteks cerebri sebagai pusat nyeri, yang bertujuan
agar pasien dapat mengurangi nyeri selama nyeri timbul. Hasil penelitian dan
pembahasan berasumsi bahwa teknik relaksasi nafas dalam efektif dalam
membantu menurunkan skala nyeri pada penderita gastritis. Dengan
melakukan relaksasi nafas dalam dapat membuat pasien menjadi rileks,
tenang, nyaman serta mengurangi rasa nyeri. Suasana yang rileks dapat
meningkatkan hormon endorphin yang berfungsi untuk mengurangi rasa nyeri.
Case Study Sistem Pencernaan
• Judul Laporan Askep : Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan Gangguan
Sistem Pencernaan: Gastritis Di Ruang Perawatan Interna Rumah Sakit Umum
Ombana

• Penulis & Asal Institusi : Nita Harianti Bangusa & Kementrian Republik
Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari Jurusan Keperawatan

• Data Pasien : Ny. M

• Tanggal Masuk : 02 Juli 2018

• Resume Pasien :
• Klien mengatakan nyeri pada uluhati
• Klien mengatakan sering mual muntah
• Klien mengatakan kurang nafsu makan
• Klien mengatakan minumnya sedikit 6 gelas/hari
Kondisi Umum :
• KU. lemah Continued...
• Klien nampak meringis
• Klien nampak hanya
menghabiskan ½ dari porsi
makan
• Turgor kulit jelek Masalah Keperawatan :
• Klien nampak pucat 1. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa
• TTV (TD : 120/80 mmHg, S : lambung
36,70C, P : 24 x/m, N: 84 x/m) 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
• Terpasang infus RL pada tangan intake nutrisi tidak adekuat
kanan (RL, 24 tetes per menit)
3. Resiko kekurangan volume cairan b/d input
dan output cairan tidak seimbang
Rencana Tindakan Keperawatan :
1. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri berkurang dengan
kriteria hasil:
- Klien tidak mengeluh nyeri uluhati Rasional :
- Klien nampak tenang
1. Untuk mengetahui nyeri yang dirasakan klien
Intervensi : sebagai acuan intervensi
1. Kaji lokasi dan skala nyeri 2. Peningkatan tekanan darah merupakan
2. Observasi TTV gambaran pada nyeri
3. Beri posisi yang nyaman bagi klien 3. Posisi yang nyaman dapat mengurangi respon
4. Beri klien untuk menghindari makanan yang nyeri
dapat merangsang peningkatan asam 4. Membantu dalam menurunkan iritasi gaster
lambung dan ketidaknyamanan dalam proses
5. Penatalaksanaan dalam pemberian obat pencernaan
ranitidine dan ceftriaxone 5. Analgetik dapat menurunkan bahkan
menghilangkan nyeri
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake nutrisi tidak adekuat
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x
24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi dengan
kriteria hasil:
- KU. Baik
- Nafsu makan kembali baik

Rasional :
Intervensi : 1. Memaksimalkan masukan makanan
1. Berikan makanan sedikit tapi sering dan mengurangi iritasi asam lambung
2. Anjurkan keluarga menyajikan makanan 2. Menambah selera makan
dalam kondisi hangat dan sesuai kesukaan
3. Kondisi mulut yang bersih dapat
3. Anjurkan klein manjaga kebersihan oral
meningkatkan nafsu makan
Intervensi :
1. Pantau pemasukan dan pengeluaran cairan
2. Evaluasi turgor kulit, kelembaban membrane
mukosa dan adanya edema
3. Kaji ulang kebutuhan cairan, buat jadwal 24 jam
3. Resiko kekurangan volume cairan dan rute yang di gunakan, pastikan minuman
berhubungan dengan input dan yang di sukai.
output cairan tidak seimbang 4. Anjurkan pasien untuk minum dan makan
dengan perlahan sesuai indikasi
5. Penatalaksanaan dalam pemberian cairan IV
Tujuan : setelah dilakukan tindakan 6. Penatalaksanaan dalam pemberian obat
keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan kebutuhan cairan tubuh captopril .
klien terpenuhi dengan kriteria hasil: Rasional :
1. Evaluator lansung status cairan,
- KU. Baik 2. Indicator lansung status cairan/ perbaikan
- Klien tidak muntah ketidakseimbangan
3. Pemberian cairan dengan rute yang tepat dapat
mempercepat perbaikan kondisi.
4. Dapat menurunkan terjadinya muntah bila mual
5. Terapi IV memudahkan control kondisi pasien.
6. Obat captopril dapat meurunkan tekanan darah
Implementasi :
• Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
1. Mengkaji lokasi dan skala nyeri Hasil : nyeri tidak terasa lagi
2. TTV Hasil : TTV (TD : 120/80 mmHg, S : 36,70C, P : 24 x/m, N : 84 x/m)
3. Memberikan klien untuk menghindari makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
Hasil : Klien makan bubur dan menghindari makanan pedas dan bergas

• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
1. Memberikan makanan sedikit tapi sering Hasil : klien menghabiskan ½ porsi
2. Menganjurkan keluarga menyajikan makanan yang bervariasi Hasil : klien makan kue, roti dan bubur
3. Menganjurkan klien menjaga kebersihan oral Hasil : klien menyikat giginya 2 kali sehari

• Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan input dan output cairan tidak seimbang
1. Mengevaluasi turgor kulit, kelembaban membrane mukosa dan adanya edema Hasil: turgor kulit baik
2. Menganjurkan pasien untuk minum dan makan dengan perlahan sesuai indikasi Hasil : klien makan
dengan porsi sedikit tapi sering
3. Penatalaksanan pemberian cairan IV Hasil : terpasang infuse RL pada tangan kanan (24tts/menit)
4. HE tentang pencegahan penyakit gastritis. Hasil : menjelaskan kepada klien cara mengatur pola
makan, menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung dan stress
Evaluasi :
• Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung
S : - Klien mengatakan nyeri uluhati tidak terasa
O : - KU. baik , Klien nampak tenang
A: Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi tidak adekuat
S : Klien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
O : - KU. Baik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

• Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan input dan output cairan tidak
seimbang
S: Klien mengatakan tidak mual dan muntah lagi
O: KU. Baik, Turgor kulit baik
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Kesimpulan :
1. Hasil pengkajian pada Ny.M didapatkan keluhan utama pasien mengatakan uluhati seperti
ditusuk-tusuk dan dirasakan pada waktu makan atau terlambat makan dengan sifat keluhan
hilang timbul. Data obyektifnya berupa keadaan umum klien lemah, klien nampak meringis
dan TTV (TD : 120/80 mmHg, S : 36,70C, P : 24 x/m, N: 84 x/m).
2. Diagnosa keperawatan yang utama ditegakkan adalah nyeri berhubungan dengan iritasi
mukosa lambung.
3. Rencana keperawatan yang disusun untuk mengatasi malasah utama Ny.M adalah kaji lokasi
dan skala nyeri, observasi TTV, ajarkan teknik relaksasi dan kolaborasi dengan tim medis
dalam pemberian analgetik.
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis sesuai dengan rencana yang ditetapkan
sebelumnya yakni mengkaji lokasi dan skala nyeri, mengobservasi TTV, mengajarkan teknik
relaksasi dan berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgetik.
5. Evaluasi tindakan yang dilakukan oleh penulis pada Ny M menggunakan metode SOAP pada
tanggal 2 Juli 2018 secara subjektif klien mengatakan nyeri pada uluhati sudah tidak terasa.
Secara objektif ditemukan keadaan umum klien mulai membaik, klien nampak tenang.
Assament masalah teratasi. Planning intervensi dihentikan dan pasien diperbolehkan pulang.

Anda mungkin juga menyukai