Anda di halaman 1dari 13

Disusun Oleh :

- Aisah 857200564
- Juleha 857200611
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ- SERANG

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
MODUL 10
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI

Pengertian Indikator

“ Indikator merupakan penanda pancapaian kompetensi dasar yang ditujukan oleh


perubahan perilaku yang diukur untuk mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006). Tujuan Pembelajaran, Hasil Belajhar, dan
Indikator memiliki makna yang sama. Ketiga istilah tersebut menyatakan rumusan
kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran.

KEGIATAN BELAJAR 1
PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL 10
PERUMUSAN INDIKATOR DAN PENYUSUNAN ALAT EVALUASI

PRINSIP-PRINSIP PERUMUSAN INDIKATOR

“ Indikator dijabarkan dari kompetensi dasar. Indicator dirumuskan dengan


menggunakan kata kerja operasional. Indikator yang dirumuskan harus dapat diamati
atau
didemonstrasikan. Disamping itu, untuk membantu guru dalam mengembangkan alat
evaluasi yang dapat mengukur penguasaan siswa terhadap indikator yang ditetapkan
dan dalam merancang kegiatan pembelajaran, rumusan indicator tersebut hendaknya
memiliki komponen-komponen yang lengkap.

KEGIATAN BELAJAR 1
PERUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
KOMPONEN-KOMPONEN RUMUSAN INDIKATOR
Tiga komponen rumusan tujuan pembelajaran: pertama, performance atau unjuk kerja (Behavior); kedua, criterion (criteria);
ketiga, condition (kondisi). Kemudian ada satu komponen tambahan lagi yaitu komponen audience (siswa yang belajar)

Audience (Siswa) Condition (kondisi)

01 Komponen ini dinyatakan dengan


siswa yang belajar untuk menguasai 03 Komponen ini menyatakan kondisi
atau kegiatan yang dipersyaratkan.
kemampuan yang diharapkan.

Behavior (Performance/Unjuk Kerja) Degree (Tingkat Pencapaian/Kriteria)


02 Komponen ini terdiri atas kata kerja yang
menunjukan kemampuan yang harus
04 Komponen ini mengacu pada tingkat
perilaku yang dicapai untuk
ditampilkan siswa dan materi yang menentukan keberhasilan atau
dipelajari siswa penguasaan siswa terhadap
kemampuan yang ditetapkan.
JENIS-JENIS KEMAMPUAN HASIL BELAJAR
Bloom mengelompokkan kemampuan hasil belajar ke dalam 3 ranah atau domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik

01 02 03

Psikomotorik
Kognitif

Efektif
Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang ditunjukkan oleh adanya perubahan pada kondisi siswa.
Menurut Bloom, domain kognitif ini memiliki enam tingkatan:

Mengingat (Remember) Menganalisis (Analysis)


Kemampuan mengingat kembali pengetahuan yang sudah Kemampuan menguraikan sesuatu menjadi bagian-bagian dan
tersimpan dalam memori jangka panjang (longterm menentukan hubungan antar bagian..
memory).
Mengerti (Understand) Memberikan penilaian (evaluate)
Kemampuan menangkap dan membangun makna atau arti dari Kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu
pesan atau materi pembelajaran. berdasarkan pertimbangan yang dimiliki atau kriteria yang
digunakan.

Menerapkan (Apply) Membuat Sesuatu yang baru (Create)


Kemampuan menerapkan atau menggunakan prosedur, Kemampuan memadukan elemen-elemen untuk membentuk satu
konsep, hukum, atau rumus pada situasi baru.. keutuhan dalam suatu pola atau struktur baru
AFEKTIF
Domain afektif mengacu kepada sikap dan nilai yang diharapkan dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Lima tingkatan hasil belajar afektif:

Menerima (Receiving) Mengatur Diri (Organization)


Mengacu kepada kepekaan siswa dalam menerima Mengacu pada kemampuan membentuk atau mengorganisasikan
rangsangan (stimulus) dari luar bermacam-macam nilai serta menciptakan system nilai yang
baik.
Menanggapi Menjadikan Pola Hidup
(Responding)
Mengacu pada reaksi yang diberikan individu terhadap Mengacu kepada sikap dalam menerima system nilai dan
stimulus yang dating dari luar menjadikannya sebagai pola kepribadian dan tingkah laku

Menghargai (Value)
Mengacu pada kesediaan siswa menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai tersebut
PSIKOMOTORIK
Mengacu pada kemampuan bertindak. Tingkatan hasil belajar pada ranah psikomotorik sebagai berikut:

Persepsi Bertindak Secara Mekanis


Mengacu pada kemampuan individu menggunakan inderanya, Mengacu pada kemampuan individu untuk melakukan tindakan
memilih isyarat, dan menterjemahkannya kedalam bentuk gerakan yang seolah-olah sudah otomatis.

Kesiapan Gerakan Komplek


Menyiapkan dirinya untuk melakukan suatu gerakan meliputi Mengacu pada tindakan yang terampil, halus, efisien
kesiapan mental, fisik, dan emosional dalam waktu, serta usaha yang minimal

Gerakan Terbimbing
Mengacu pada kemampuan individu melakukan gerakan
yang sesuai dengan prosedur
KATEGORI HASIL BELAJAR
Keterampilan Intelektual
Mengacu pada kemampuan kognitif, artinya siswa
harus mampu menyelesaikan permasalahan dengan
menerapkan informasi yang belum pernah dipelajari

Sikap
Mengacu pada kecenderungan Strategi Kognitif
untuk membuat Mengacu pada kemampuan
pilihan/keputusan untuk mengontrol proses internal yang
bertindak dibawah kondisi dilakukan oleh individu dalam
tertentu memilih dan memodifikasi cara
berkonsentrasi, belajar, mengingat
dan berpikir
Keterampilan Motorik
Mengacu pada kemampuan Informasi Verbal
melakukan gerakan/tindakan Kemampuan yang menuntut
yang terorganisasi yang siswa untuk memberikan
direfleksikan melalui tanggapan khusus terhadap
kecepatan, ketepatan, stimulus yang relative khusus
kekuatan dan kehalusan
EVALUASI FORMATIF DAN EVALUASI SUMATIF
KEGIATAN
Sukardi (2009) mengemukakan bahwa evaluasi sumatif dilaksanakan untuk
memperoleh informasi yang diperlukan guru dalam menentukan keputusan BELAJAR
pada siswa selama pembelajaran. 2
Menurut Reece & Walker (1997) evalusi sumatif adalah jenis evaluasi yang
dilaksanakan pada akhir periode pembelajaran dan digunakan untuk tujuan PENYUSUNAN
sertifikasi
Winzer (1995) menyatakan bahwa evaluasi sumatif dirancang untuk ALAT EVALUASI
memberikan balikan selama proses belajar.
Sependapat dengan Sujana (1990) yang mengemukakan bahwa evaluasi
formatif dilaksanakan pada akhir pembelajaran untuk melihat tingkat
keberhasilan proses pembelajaran itu sendiri.

Dari uraian diatas dapat diketahui tujuan pelaksanaan evaluasi formatif adalah
untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa dan keberhasilan proses
pembelajaran. Evaluasi formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung. Hasil evaluasi formatif digunakan oleh guru untuk memperbaiki
proses pembelajaran
KRITERIA PENYUSUNAN ALAT EVALUASI
Menurut Sukardi (2009) dan Slavin (1998) ada tiga kriteria yang harus diperhatikan dalam mengembangkan atau
menyusun alat evaluasi.

Validitas
01 Validitas berkenaan dengan ketepatan alat evaluasi
dalam mengukur konsep yang diukur sehingga alat
evalusi tersebut betul betul mengukur apa yang
seharusnya diukur. Ornstein (1990) mengemukakan
bahwa tes yang valid adalah tes yang memiliki
kesesuaian dengan tujuan dan mengukur secara
representative materi pembelajaran.

Realibilitas
02 Mengacu pada ketetapan atau keajegan alat ukur dalam
menilai apa yang seharusnya dinilai.

Dapat dilaksanakan
03 Kriteria ini berkenaan dengan kemungkinan alat ukur tersebut
untuk dilaksanakan dilihat dari aspek biaya dan waktu juga
kemudahan alat ukur yang disusun serta kemudahan dalam
penskoran dan interpretasi hasil yang diperoleh
.
JENIS-JENIS ALAT EVALUASI
Ada dua jenis alat evaluasi yaitu tes dan non tes. Contoh non tes: skala sikap, daftar cek, wawancara, observasi, angket dan
sosiometri. Tes adalah seperangkat pertanyaan /pernyataan yang menuntut siswa untuk memberikan jawaban yang dapat dinilai
benar atau salah. Ada tiga jenis tes, yaitu: tes lisan, tes tertulis, dan tes perbuatan atau tes kinerja.

Tes Objektif Tes Kinerja/Tes Perbuatan

01 Adalah tes yang menuntut peserta tes


untuk menentukan satu jawaban yang paling tepat 03 Tes kinerja menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan atau menampilkan
atau memilih jawaban yang paling tepat dari kemampuan yang diukur.
alternatif jawaban yang disediakan. Bentuk tes Reece & Walker (1997) tes kinerja
objektif yaitu; benar-salah, pilihan ganda, adalah tes yang menuntut siswa untuk
menjodohkan, dan isian singkat menampilkan suatu perilaku sesuai
dengan tugas yang diberikan dan dinilai
Tes Uraian dengan menggunakan marking scheme.
.
02 Adalah tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan
gagasan melalui bahasa tulisan
(Sujana, 1990). Tes uraian sangat tepat untuk
mengukur kemampuan kognitif tingkat tinggi,
seperti menganalisis, menilai, dan mengkreasi.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai