1. Hesty Dwi Puspitasari 192303101117 2. Nur Rafida Mustofa 192303101118 3. Herfiana Okta Natasya 192303101121 4. Febi Mega Indryani 192303101125 5. Adam Malik 192303101126 6. Shelfi Kurrotul Faize 192303101127 7. Candra Dwi Ardianto 192303101130 8. Ridha Aprilita 192303101181 Pengertian Limbah Farmasi adalah limbah yang mencakup produk farmasi yang sudah kadaluwarsa, tidak digunakan, tumpah, atau terkontaminasi sehingga harus dibuang. Contoh produk farmasi tersebut antara lain: 1. Senyawa kimia dan produk botani yang digunakan dalam pengobatan 2. Sediaan farmasi (tablet, kapsul, sirup, injeksi, salep, krim, infus, dll) 3. Produk diagnostik in vitro dan in vivo 4. Produk biologi seperti vaksin dan sera.Kategori ini juga mencakup barang yang akan dibuang setelah digunakan untuk menangani produk farmasi, misalnya botol atau kotak yang berisi residu, sarung tangan, masker, selang penghubung dan ampul obatJadi limbah medis dapat dikategorikan sebagai limbah infeksius dan masuk pada klasifikasi limbah bahan berbahaya dan beracun. Untuk mencegah terjadinya dampak negatif limbah medis tersebut terhadap masyarakat atau lingkungan, maka perlu dilakukan pengelolaan secara khusus (BAPEDAL 1999). Dampak negatif limbah medis terhadap masyarakat dan lingkungan terjadi akibat pengelolaan yang kurang baikLimbah medis jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan patogen yang dapat berakibat buruk terhadap manusia dan lingkungan. Sebagian besar pengelolaan limbah infeksius disamakan dengan limbah medis noninfeksius. Selain itu, kerap bercampur limbah modis dan nonmedis, karena limbah non medis diperlakukan sama dengan limbah padat lainnya. Artinya, dikelola Dinas Keschatan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) limbah seperti di Bantar Gebang Bekasi. Percampuran tersebut justru memperbesar permasalahan limbah modis.Banyak pihak yang menyadari tentang bahaya ini, namun lemahnya peraturan pemerintah tentang pengelolaan limbah farmasi mengakibatkan hanya sedikit pihak farmasi yang memiliki IPAL khusus pengolahan limbah caimya sampai saat ini. JENIS LIMBAH 01 02 Limbah Farmasi Limbah Farmasi Berupa Gas Cair 03 Limbah Farmasi Padat Limbah Gas Limbah industri yang dihasilkan oleh perusahaan farmasi yang pertama adalah limbah yang berupa gas. Limbah gas ini merupakan material yang berupa debu atau uap. Yang mana limbah tersebut biasanya dihasilkan selama proses produksi atau berasal dari uap asam lemari laboratorium dan lain sebagainya.Karena adanya limbah gas tersebut, maka akan mengakibatkan menurunnya kualitas udara di sekitar pabrik. Hal ini juga dapat membahayakan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Terutama apabila terpapar secara terus menerus oleh limbah gas tersebut. Berbagai resiko dapat ditimbulkan apabila Anda sering-sering terpapar limbah gas. Mulai dari yang paling sederhana seperti keracunan, rusaknya organ-organ pernapasan hingga kematian bisa ditimbulkan karena terpapar limbah gas. Untuk menanggulanginya, Anda dapat memasang beberapa alat- alat yang dapat mengurangi kuantitas dari limbah gas. Seperti melengkapi pabrik dengan cerobong asap atau menggunakan alat- alat yang dapat mengurangi kadar limbah gas di dalam pabrik tersebut. Limbah Cair Limbah farmasi cair merupakan limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi seperti pencucian alat-alat laboratorium, sanitasi ruangan, sanitasi karyawan, alat-alat produksi dan juga limbah cair sisa pembakaran dan pelarut bekas reagen.Limbah cair industri farmasi memiliki kandungan BOD dan COD dan juga kadar fenol yang tinggi sehingga mengandung zat-zat berbahaya. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan serta makhluk hidup yang ada disekitarnya Oleh sebab itu, limbah cair yang dihasilkan harus diolah terlebih dahulu sebelum benar – benar dilepas ke alam.Pengelolaan limbah industri yang berbentuk cair tentu perlu penanganan yang berbeda dengan jenis limbah yang lainnya. Karena berwujud cairan, biomassa harus dipisahkan terlebih dahulu dari air. Sehingga zat-zat berbahaya yang terdapat didalamnya menjadi berkurang.Adapun upaya yang dapat ditempuh untuk menanggulangi dampak limbah farmasi tersebut ada beberapa cara. Berikut ini beberapa opsi yang bisa dicoba:Membuat sumur drainaseMembuat instalasi pengelolaan air limbahMemproses limbah cair dengan memisahkan zat kimia berbahaya di dalamnya. Limbah padat Aktivitas industri yang berlangsung setiap hari pastinya menghasilkan tumpukan limbah yang cukup banyak. Oleh sebab itu, limbah-limbah ini pun harus dikelola dengan benar sebelum dibuang ke tempat penyimpanan sampah.Selain limbah yang berbentuk gas atau cair, pabrik farmasi juga menghasilkan limbah yang berbentuk padat. Limbah padat ini dapat berupa obat-obatan atau alat-alat kesehatan seperti infus, injeksi dan lainnya. Dengan perbedaan karakteristik dan jenis limbah, maka penanganannya juga berbeda. Pengolahan Limbah Farmasi
1. Enkapsulasi sebelum ditimbun
Pada prinsipnya melakukan solidifikasi pada limbah untuk menghindari terjadinya pelindian. Enkapsulasi dilakukan dengan memasukkan limbah sebanyak 2/3 volume wadah kemudian ditambahkan material immobalisasi sampai penuh sebelum wadah ditutup.
2. Inertisasi sebelum ditimbun
Proses solidifikasi limbah menggunakan semen atau bahan material lainnya sebelum limbah ditimbun di sanitary landfill, controlled landfill, atau fasilitas penimbunan akhir limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Thankyou