Anda di halaman 1dari 42

PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI

By: Nurmaliza, SST., M.Kes


Konsep Dasar infeksi

 Definisi
Infeksi adalah suatu kondisi penyakit
akibat masuknya kuman patogen
atau mikroorganisme lain ke dalam
tubuh atau ke tubuh, sehingga
menimbulkan gejala.
Lanjutan...

 Mikroorganisme adalah agen


penyebab infeksi: bakteri,
virus, jamur dan parasit
Tujuan PI

 Mengurangi kemungkinan terjadinya


infeksi yang diakibatkan oleh
mikroorganisme.
 Mencegah penyebaran penyakit2 berat
yang mengancam jiwa seperti hepatitis B
dan HIV-AIDS
Tanda-tanda infeksi
 Rubor: Kemerahan » tanda yang pertama terlihat pada
daerah yg mengalami infeksi.
 Kalor: panas » sifat dari reaksi infeksi yg hanya terjadi
pada permukaan tubuh.
 Dolor: rasa sakit/nyeri » perubahan ph lokal atau
konsentrasi ion-ion tertentu yg dpt merangsang ujung2
saraf.
 Tumor: bengkak » disebabkan oleh pengiriman cairan dari
sel2 dari sirkulasi darah ke interstisial.
 Fungsio laesa: perubahan fungsi/keterbatasan anggota
gerak.
Faktor yg menigkatkan
kerentanan thdp infeksi
 Usia
 Hereditas
 Status imunisasi
 Status nutrisi
 Terapi yang dijalani
 Kelelahan
 Stres
Tahapan proses infeksi
 Periode inkubasi: masuknya kuman sampai
munculnya gejala.
 Periode prodromal: sejak munculnya gejala
umum samp munculnya gejala spesifik.
 Periode sakit: gejala spesifik terus berkembang
dan menimbulkan manifestasi pd organ yg
terinfeksi dan seluruh tubuh.
 Periode konvalensi: penurunan gejala sampai
individu sehat.
Infeksi nosokomial

 Infeksi yg terjadi di rumah sakit berasal


dari fasilitas rumah sakit atau tenaga
kesehatan atau pasien lain.
 Sumber2 inok: klien, petugas atau
perawat, pengunjung, sumber lain.
Tranmisi kuman
 Recervoir: habitat pertumbuhan dan
perkembangan MO: manusia, binatang,
tumbuhan, atau tanah
 Jalan masuk MO: pernafasan, pencernaan,
kulit dll
 Host: tempat berkembangnya MO
 Jalan keluar: tempat keluar: pernafasan,
pencernaan, kelamin dll
 Jalur penyebaran MO: air, makanan, udara dll
Cara penularan MO

 Kontak tubuh: langsung (sentuhan


dengan kulit) dan tidak langsung (melalui
benda yg terkontaminasi)
 Makanan dan minuman
 Serangga
 udara
Standar pengendalian infeksi

 1. Anti sepsis adalah pencegahan infeksi


dengan membunuh atau menghambat
pertumbuhan mokroorganisme pada kulit
dan jaringan tubuh lainnya
Lanjutan...
2. Asepsis/ aseptik keadaan bebas dari
mikroorganisme (MO) patogen yg dpt
menyebabkan penyakit.
Tujuan: untuk mengurangi atau menghilangkan
sejumlah MO baik yg terdapat pada permukaan
benda hidup (kulit, jaringan) maupun benda mati
(alat kesehatan) hingga mencapai taraf yg aman
 Asepsis medis:» utk mengurangi jlh MO dan mencegah
penyebaran MO ke orang  mencuci, merebus,
mengisolasi, membersihkan peralatan dari debu.
 Asepsis bedah:tehnik steril  utk menjaga agar semua
objek atau benda bebas dr MO.
Lanjutan...
3. Desinfeksi  tindakan membunuh atau menghilangkan
sebagian besar mikroorganisme dari alat kesehatan.
 Mencuci alat
 Peralatan : setelah dicuci dgn sabun, kemudian
dibasahi dgn alkohol 70%.
 Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir,
keringkan lalu siram atau basahi dengan alkohol
70%
 Luka kotor, disiram degn perhidrol/H2O2 3%, dan
betadin.
 Kulit sebelum pembedahan: oleskan iodium 3%,
dilanjutkan alkohol 70%.
 Vulva: Sublimat
Desinfeksi...
 Menoleskan: Oleskan luka dengan
menggunakan alkohol atau betdin
 Merendam: rendam tangan dengan
larutan lysol 0,5 %, peralatan 3-5% lar
lysol slma 2 jam, alat tenun selama 24
jam dengan lysol 3-5%
 Menjemur: kasur, tempat tidur, urinal,
pispot, dll selama 2 jam
Lanjutan...

 4. Pencucian adalah proses secara fisik


yang menghilangkan darah atau benda
asing lainnya seperti debu atau kotoran
yang terlihat dikulit atau alat kesehatan
Lanjutan...

 5. Dekontaminasi adalah proses yang


dilakukan agar benda mati (alat
kesehatan) dapat disentuh oleh petugas
kesehatan secara aman, terutama
petugas pembersih alat kesehatan
sebelum proses pencucian dilakukan.
Lanjutan...

 6. DTT: menghilangkan seluruh


mikroorganisme kecuali endospora
bakteri.
 Bisa dengan pemanasan, penguapan,
dan kimiawi
Standar pengendalian infeksi lanjut..

 7. Sterilisasi: tindakan yang dapat


membunuh seluruh mikroorganisme
beserta sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran dgn cara:
 Merebus
 Memberikan panas tinggi
 Menggunakan bahan kimia
Contoh...

 Dekontaminasi
 Cuci bilas
 DTT
 Sterilisasi
Teknik isolasi
 Isolasi adalah: memisahkan pasien dan
peralatan yang diperlukannya pada suatu
tempat khusus
 Tujuan: menghindari penyebaran atau
penularan penyakit, memudahkan
perawatan, memberikan ketenangan dan
rasa aman bagi pasien maupun pasien lain
Isolasi dilakukan pada pasien:
 Penyakit menular
 Yang disangka penyakit menular
 Yang gelisah atau yang mengganggu pasien
lain
 Pasien yang membutuhkan perawatan khusus
 Pasien yang sedang dalam keadaan sakaratul
maut
Macam-macam tempat isolasi

 Ruangan atau kamar tersendiri


 Ruangan khusus dari bangsal
 Ruangan sudut atau bagian lain yang
dipisahkan dengan sampiran
Syarat kamar atau ruangan
 Lingkungan tenang, cukup ventilasi dan
peneangan
 Memudahkan untuk observasi pasien
 Peralatan tersedia dan tersendiri
 Tersedia obat-obatan desinfektan
(sabun,air dll)
 Kamar mandi, WC, Bell
 Tersedia pakaian khusus, masker, mitella
dll
CUCI TANGAN

 Menrupakan tindakan untuk


menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit kedua
tangan dan mengurangi MO sementara
dengan menggunakan sabun dan air
mengalir
Kapan dilakukan ???
 Memeriksa pasien atau klien
 Memakai sarung tangan steril/DTT sebelum
pembedahan atau tindakan rutin.
 Situasi dimana kedua tangan dpt terkontaminasi,
seperti memegang instrumen, memegang selaput
lendir, darah, caiaran tubuh lainnya.
 Melepaskan sarung tangan atau selesai melakukan
tindakan
Anti septik tangan
 Tujuan: menghilangkan kotoran dan debu serta
mengurangi flora sementara ataupun tetap.
 Hal ini terdiri dari mencuci kedua tangan dgn air dan
sabun yang mengandung bahan antiseptik. (kloheksidin,
iodofor, hiscrub) selain sabun biasa.
 Dilakukan:
 Memeriksa klien yg rentan: bayi prematur, pasien usila,
penderita AIDS stadium lanjut.
 Melakukan tindakan invasif
 Setelah dari ruang klien atau pasien.
Penggosokan tangan
antiseptik
 Prinsipnya sama dengan mencuci tangan
aseptik.
 Lebih efektif membunuh flora sementara
dan tetap.
 Dapat mengurangi flora tangan lebih
besar.
PENGGOSOSKAN CUCI
TANGAN BEDAH
 MENGHILANGKAN KOTORAN, DEBU DAN
ORGANISME SEMENTARA SECARA
MEKANIKAL DAN MENGURANGI FLORA
TETAP SELAMA PEMBEDAHAN.
 Tujuan: mencegah kontaminasi luka oleh
MO dari tangan petugas.
Langkah-langkah:
1. Lepaskan perhiasan ditangan.
2. Basahkan kedua tangan dan lengan bawah hingga siku
dgn sabun dan air bersih.
3. Bersihakan kuku dgn pembersih kuku/bruss.
4. Bilas tangan dan lengan
5. Gunakan bahan antiseptik pd seluruh tangan dan sambil
digosok dgn kuat selama 2 menit/gosok dgn bruss.
6. Bilas dgn air mengalir
7. Angkat tangan lebih tinggi
8. Tegakan tangan ke atas jauh dr badan.
9. Pakai sarung tangan,
Mencuci tangan
ALAT PERLINDUNGAN DIRI
(APD)
 Mencegah terjadinya penularan kuman dan
mengurangi resiko tertularnya penyakit
 Menghindari kontak lansung dengan darah
dan cairan tubuh lainnya sewaktu
perawatan pasien.
 Mengurangi Pemaparan secara langsung
thp patogen agar terhindar risiko thp
infeksi dan kematian.
Jenis APD

 Sarung tangan (handscoon)


 Masker
 Perlindungan mata
 Kap atau mitella
 Gaun penutup
 Gaun bedah
 Apron
 Alas kaki
Pembuatan larutan klorin
 Air mentah: 0,5% = 1: 9
 Air matang: 0,1% = 1: 49

JB air = % lar konsentrat – 1


% lar yg diinginkan
JB air = 5,0 % - 1 = 10-1 = 9
0,5 %
Rumus pembuatan lar clorin

 Air= air x yang diinginkan


air + clorin

 Clorin= clorin x yang diinginkan


 clor + air
Sampah atau limbah

 Sampah atau limbah adalah suatu bahan


yang berasal dr kegiatan manusia dan
sudah tidak dipakai atau sudah dibuang.
 Sampah : padat, cair dan gas
 Sifat sampah: basah, kering atau tajam
Sampah

 Anorganik: tidak bisa membusuk seperti


logam, pecahan kaca, plastik dsb
 Organik: bisa membusuk seperti sisa
makanan
Sampah atau Limbah

 Tujuan
 Melindungi petugas pembuangan sampah dari
perlukaan.
 Melindungi penyebaran infeksi thdp pertugas kes.
 Mencegah penularan infeksi pd masy sekitarnya.
 Membuang bahan berbahaya (bahan toksik dan
radioaktif) dgn aman.
Pengelolaan sampah atau
limbah
 Pengumpulan: kumpulkan sampah
berdasarkan sifatnya
 Pemusnahan: ditanam atau ditimbun dlm
tanah biasanya jenis sampah anorganik
 Dibakar: biasanya sampah organik dan
bs dijadikan pupuk
Referensi...

 Hidayat Aziz Alimul, Dkk. 2006.


Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
 Eko W. Nurul, Dkk. 2010. Keterampilan
Dasar Praktik Klinik Kebidanan.
Yogyakarta: Pustaka Rihama

Anda mungkin juga menyukai