Anda di halaman 1dari 27

EEG =

ELECTROENCEPALOGRAPHY
SEJARAH EEG
Thn 1929, Hans Berger (Psikiater Jerman), di kota Jena
mengumumkan bahwa alat untuk merekam arus listrik
yang lemah yang dihasilkan pada otak, tanpa membuka
tengkorak, dan untuk melukiskannya dalam suatu kertas
adalah Electroencepalography

Pengertian EEG
Adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman
aktivitas listrik di otak
Gambaran umum EEG
1. Neuron-neuron di korteks otak mengeluarkan gelombang-
gelombang listrik dengan voltase sangat kecil (mV)
2. EEG memerlukan Elektroda (perak klorida) yang dilekatkan
pada permukaan kepala dengan menggunakan gel yang dapat
menghantarkan aliran listrik
3. Amplifier yang cukup kuat digunakan untuk meningkatkan
amplitudo hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu kali dari
sinyal yang lemah

4. Galvanometer yang mempunyai tinta pena pada


ujungnya akan menulis pada kertas khusus yang bergerak
kontinyu dengan kecepatan tetap yang telah diatur
sebelumnya. Hasilnya berupa gelombang

5. Karakteristik dari aktivitas EEG dapat berubah-ubah di


berbagai situasi utamanya pada saat sadar, istirahat, tidur
dan mimpi
Terjadi perubahan gelombang otak baik frekuensi
maupun amplitudonya yang diberi nama gelombang
Alfa, Beta, Theta dan Gamma

Sifat seseorang juga dapat mengubah pola


gelombang di bagian-bagian yang berbeda dari otak

Fungsi EEG
1. Mendiagnosa penyakit otak seperti epilepsi
( gangguan di neuron)
2. Gangguan tidur
3. Tumor otak
Sinyal EEG
Sinyal EEG dapat diketahui dengan menggunakan
elektroda yang dilekatkan pada kepala.
Tegangan sinyalnya 2 – 200 uV, umumnya 50 uV

Frekuensinya bervariasi tergantung pada tingkah laku


Daerah frek. EEG yang normal rata-rat 0,1 Hz – 100 Hz
Biasanya antara 0,5 Hz - 70 Hz````

Daerah Frekuensinya EEG


1. Delta () = ( 0,5 - 4 ) Hz = Tidur nyenyak
2. Theta () = ( 4 - 8 ) Hz = Tidur ringan / stress emosional
3. Alpha () = ( 8 - 13 ) Hz = Relaks, mata tertutup
4. Beta () = ( 13 - 22) Hz = Aktifitas berpikir
5.Gamma  = ( 22 – 30) Hz = Aktifitas mental yg sgt tinggi
Daerah Frekuensinya EEG
1. Delta () = ( 0,5 - 4 ) Hz
- Penyembuhan, tidur sangat nyenyak ,
- Beberapa frek dalam jangkauan delta diiringi pelepasan
hormon pertumbuhan manusia
- Perasaan kuat manusia terhadap empati & intuisi

2. Tetha ( 4 – 8 ) Hz
- Relaksasi mendalam, meditasi
- Timbul ketika bermimpi saat tidur ringan ( mimpi secara sadar)
- Frek. Theta ini dihub dengan pelepasan stress dan pengingatan
kembali memori yang telah lama
- Menghasilkan peningkatan kesehatan scr keseluruhan,
kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas pembelajaran
3. Alfa ( 8 – 13 ) Hz
- Gerbang Kreativitas, Relaksasi, perenungan,
dan memecahkan masalah
- Mendorong energi kreativitas dan perasaan segar dan sehat

4. Beta ( 13 – 22 ) Hz
- Waspada, Konsentrasi
- Menjaga pikiran tetap tajam dan terfokus
- Kondisi beta otak mudah melakukan analisis dan penyusunan
informasi, menghasilkan solusi-solusi serta ide-ide baru
- Beta sangat bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk
ujian, persiapan presentasi, atau aktivitas lain yang membutuhkan
konsentrasi & kewaspadaan tinggi
6. Hypergamma Lambda
Supranatural, metafisika dan paranormal
5. Gamma ( 22 – 30 ) Hz
- Aktifitas mental yang tinggi, contoh : di arena pertandingan
perebutan kejuaraan, tampil di muka umum, sangat panik,
ketakutan, terburu-buru karena dikejar deadline atau keadaan lain
yang sangat menegangkan .
BLOK DIAGRAM EEG

Aktivitas sinyal otak hasil rekaman dgn Electroenchephalograph


(EEG) yang bisa dibagi menjadi beberapa sinyal sesuai dengan
karakteristik frekuensinya masing-masing.
Hasil dari pengukuran dengan EEG mencerminkan kondisi
emosi dan pikiran seseorang yang secara umum ditampilkan
berupa gelombang sinyal.
sinyal dari kondisi ini akan ditampilkan pada Display, setelah
beberapa kali di beri penguatan untuk bisa menampilkan sinyal
dalam orde mikrovolt.
A. Akuisisi Data
- Pengambilan data dari otak menggunakan elektroda.
Elektroda adalah alat untuk mengukur potensial aksi yang
berfungsi mengkonversi potensial ion menjadi potensial
elektron.

Prinsip kerja dari elektroda adalah


jika sebuah logam dicelupkan kedalam larutan elektrolit yang
seimbang dengan cairan tubuh, maka akan terjadi potensial
listrik pada permukaan logam. Potensial yang terbentuk
disebut potensial elektroda.
Body Surface Electrode terbuat dari logam yang
tahan karat (misalnya perak dan nikel), digunakan
untuk mendapatkan potensial biolistrik dari
permukaan kulit (umumnya untuk mendapatkan
potensia ECG, EEG dan EMG)

elektroda permukaan kulit, yaitu bentuk plat, bentuk


suction cup, bentuk floating, disposible, dan ear clip.
Rangkaian EEG
Rangk.Proteksi
Non Inverting Low Pass filter
P.Instrumentasi

Bufer
1. Rangkaian proteksi
Sebelum memasuki rangkaian penguat, sinyal melewati rangkaian
proteksi. Rangkaian ini terdiri dari susunan transistor NPN dan PNP.

Rangkaian ini berfungsi melindungi rangkaian penguat dari electro-static discharge


dan melindungi subyek (pemakai) dari kejutan elektrik apabila terjadi kesalahan
rangkaian.
Rangkaian ini bekerja berdasarkan prinsip rangkaian clamping. Susunan transistor-
transistor tersebut akan melewatkan semua arus yang berbahaya apabila terdapat
tegangan melebihi ±0,58 volt ke ground.
2. Rangkaian Penguat (Amplifier)
EEG harus memiliki penguatan yang tinggi dan
karakteristik noise yang rendah sebab amplitudo
tegangan EEG sangat rendah

Amplifier yang digunakan harus bebas dari interferensi


sinyal dari kabel listrik atau dari perlatan elektronik
lainnya

Noise sangat berbahaya dalam kerja EEG karena


gelombang elektroda yang dilekatkan pada kulit
kepala hanya beberapa mikrovolt ke amplifier
Rangkaian penguat ini terdiri dari :
Rangkaian penguat instrumentasi berupa INA114P dan
non inverting,
Penguat instrumentasi

R2 R3

R1
R1

R2 R3

intrumentasi adalah penguat diferensial yang dilengkapi dengan


buffer pada masukannya, yang berfungsi untuk menghilangkan
kebutuhan akan penyesuaian impedansi masukan sehingga rangkaian
ini sesuai untuk digunakan sebagai rangkaian pengukuran.
Pada bagian ini sinyal akan dikuatkan sebanyak 12 kali.
Tujuannya adalah untuk menghindari noise yang bisa ikut dikuatkan
juga.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan penguatan tegangan
dari rangkaian tersebut adalah:

R2 R3

R1
R1

R2 R3

V out = 1 + 2R1 R3
V2 – V1 R gain R2 Pers. ... 1
Jika dalam IC INA114 nilai-nilai resistansi internal R1, R2 dan R3
adalah 25 Ω, maka persamaan 1 di atas menjadi

G = V out = 1 + 2 x 25 K 25 K Pers. ... 2


V2 – V1 R gain 25 K

G = 1 + 50 K Pers. ... 3
R gain

Untuk mendapatkan pengauatan sebesar 12 kali, maka nilai Rgain


yang harus dipasang adalah:

12 = 1 + 50 K
R gain

R gain = 4,5 K ohm


rangkaian penguat instrumentasi yang terintegrasi di dalam
IC memilki kelebihan :
- DC offset sangat rendah,
- Noise rendah,
- Open-loop gain yang tinggi,
- Common-mode rejection ratio yang tinggi dan
- Impedansi input yang tinggi.
Penguat tak pembalik = Non Inverting
Setelah dikuatkan oleh penguat instrumentasi, sinyal
kemudian dikuatkan lagi dengan menggunakan rangkaian

Pada rangkaian penguat dengan op-amp digunakan adalah


TLC277P.
Pada bagian ini sinyal bisa dikuatkan sebanyak 6 hingga 100 kali.
Penguatan bisa diatur dengan merubah nilai resistansi variabel resistor
yang dirangkai seri dengan Rin rangkaian.
Nilai-nilai resistor yang digunakan adalah Rf = 100 kΩ,
variabel resistor R3 = 20 kΩ.
Sehingga nilai resistor Rin yang digunakan dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus penguatan rangkaian tak pembalik.

A = Rf + 1
Rin
Misal pada penguatan maksimal 100 kali di mana pada kondisi
ini nilai variabel resisitor R3 = 0 kΩ, maka:

100 = 100 K + 1
R1 + 0 K

99 = 1
100 R1 + 0 K

R1 = 100 K
99
R1 = 1 K
3) Low-pass filter
Frekuensi sinyal EEG adalah antara di bawah 1 Hz hingga 50 Hz.
Oleh karena itu sinyal kemudian melewati rangkaian low-pass filter
untuk membuang sinyal yang tidak diperlukan.

Low Pass Filter orde - 1


1. Ditentukan frekuensi cut off fh 3. Nilai R
fh = 49 Hz R = 1
2. Dan nilai C ≤ 0,1μF 2  fh C
C = 220 nF R = 1
6,28 x 49 x 220.10-9
= 14771,39
= 20 K (resistor variabel )
4. Mencari nilai R1 dan Rf berdasarkan A yang diinginkan
Af = 10
Af = 1 + Rf
R1

Mis R1 = 1 K
Maka Rf = 9 K = 9,1 K
Low Pass Filter orde - 2

1. Ditentukan frekuensi cut off fh = 49 4. karena R2 = R3 dan C2 = C3 maka:


2. Ditentukan R2 = R3 = R dan C2 = C3 = C Af = 1 + Rf = 1,586
dimana C ≤ 1 μF , yaitu C = 220 nF R1
Rf = 0,586 x R1
3. Nilai R
R = 1 Mis : R1 = 10 K
2  fh C Mk : Rf = 0,586 x 10 K
R = 1 = 5,86 K
6,28 x 49 x 220.10-9
= 14771,39
= 15 K (resistor variabel )
Jenis low-pass filter yang digunakan adalah butterworth orde 3.
Filter ini dibentuk dengan merangkai secara seri filter low-pass
orde 1 dengan filter low-pass orde 2.
Input data dari mikrokontroller dimasukkan dalam aplikasi program Visual
Basic untuk diubah menjadi bentuk sinyal atau grafik. Sinyal ini diperhalus
dengan menggunakan filter FIR untuk mengurangi noise-noise yang ada dan
untuk memperjelas sinyal.

Anda mungkin juga menyukai