Pembimbing:
dr. Dyan Roshinta Laksmi Dewi, Sp.S
dr. Sabar Nababan, Sp.S
dr. Simon Djeno, Sp.S
dr. Dini Astriani, Sp.S
TABLE OF CONTENTS
Faktor
Onset Kuantitas
Memperingan
Keluhan dirasakan tiba- ADL masih dapat
tiba saat pasien pasien lakukan sendiri Istirahat
beraktivitas , 10 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. TKS 51 tahun, datang ke Poli Saraf RSUD Dr. Soedarso dengan keluhan lidah
kelu dan bibir perot. Keluhan dirasakan 10 hari yang lalu secara tiba-tiba saat pasien
beraktivitas (memasak). Keluhan disertai dengan rasa sebal pada wajah sebelah
kanan, penglihatan berbayang, air liur menetes tanpa disadari, kesulitan berbicara,
kesulitan menelan, tangan dan kaki kanan kaku dan kesemutan sehingga pasien
sulit berdiri dan berjalan. Kemudian pasien beristirahat. Keesokan harinya keluhan
membaik. Pasien mengaku anggota gerak bawahnya sering terasa nyeri (dengan
Visual Analog Scale adalah 6), kram, kaku, dan kesemutan sejak 3 tahun yang lalu
dan memberat 5 bulan terakhir. Tidak ada keluhan pada buang air besar dan buang
air kecil. Gangguan pendengaran, pusing berputar, hilang kesadaran, kejang,
demam, batuk, dan pilek disangkal pasien.
ANAMNESIS
Keluhan serupa (-)
5 5 N N N N
Kekuatan Atrofi
5 5 - -
5 5 - -
Pemeriksaan Neurologis
RESUME MEDIS
DIAGNOSIS
Ad vitam
Bonam
Ad functionam
Dubia ad bonam
Ad sanationam
Dubia ad bonam
Risiko storke
Sedang
Faktor Risiko Poin Pasien
Usia: ≥60 tahun 1 -
Tekanan darah 1 -
- Sistolik: ≥140mmHg; Diastolik: ≥90mmHg
Gambaran klinis
1
- Gangguan bicara tanpa kelemahan 2
2
- Kelemahan dengan/tanpa gangguan bicara
Durasi
2
- ≥ 60 menit 2
1
- 10 – 59 menit
Diabetes 1 1
Risiko stroke:
0 – 3 : rendah
5
4 – 5 : sedang
6 – 7 : tinggi
02.
Tinjauan Pustaka
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/info
graphic-p2ptm/stroke/waspada-dan-
kenali-tia-transient-ischaemic-attack-
atau-serangan-stroke-selintas
Transient Ischemic Attack (TIA)
Definisi Faktor Risiko
Episode yang terjadi Diabetes, hipertensi, usia,
sementara yang merokok, obesitas,
disebabkan oleh iskemia alkohol, diet tidak sehat
disfungsi neurologis fokal diet, stres psikososial,
dari serebral, medula kurangnya aktivitas fisik
spinalis, retina tanpa secara teratur, dan riwayat
adanya infark akut stroke atau TIA
EPIDEMIOLOGI
Amerika Serikat
500.000/tahun Riwayat stroke
meningkatkan
1,1/1000 populasi prevalensi TIA
PATOFISIOLOGI
Aterotrombosis arteri Penyebab lain
besar
Emboli jantung
ANAMNESIS
Defisit neurologi akut yang terjadi sementara,
kemudian pulih sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam.
Hemiparesis, monoparesis atau
hemiparesis bilateral
Hilangnya penglihatan monokuler/binokuler
Diplopia
Disfagia
Disartria
Ataksia
Vertigo
Afasia
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung Laboratorium
EKG Darah rutin
Echocardiogram Faktor koagulasi
Rontgen thorax Glukosa darah
PJK, Hipertensi,
Dislipidemia Merokok
DM tipe II Obesitas
TATALAKSANA
Antiplatelet Statin
Mengurangi agregasi Menstabilkan plak aterosklerotik,
platelet, menghambat mengurangi ketebalan intima-
pembentukan trombus medial karotis, meningkatkan
pada sirkulasi arteri efek antioksidan, antiinflamasi,
dan antiplatelet
TATALAKSANA
Pregabalin Pirasetam
Nyeri neuropatik Antiiskemik
Mengembalikan perfusi yg
abnormal
Mecobalamin Eperison
Vit B12 Relaksasi otot rangka dan
Neuroprotektor otot polos pembuluh darah
Penerapan awal strategi pencegahan stroke sekunder termasuk, antikoagulasi
pasien dengan fibrilasi atrium, pengobatan dengan agen antiplatelet, pengobatan
dengan statin untuk sebagian besar pasien, pengelolaan hipertensi, dan intervensi
gaya hidup, seperti berhenti merokok atau penurunan berat badan
KESIMPULAN
TERIMA
KASIH