Anda di halaman 1dari 44

Laporan Kasus Poli

Transient Ischemic Attack (TIA)

Haryani Tya Arini (I4061192077)

Pembimbing:
dr. Dyan Roshinta Laksmi Dewi, Sp.S
dr. Sabar Nababan, Sp.S
dr. Simon Djeno, Sp.S
dr. Dini Astriani, Sp.S
TABLE OF CONTENTS

Penyajian Kasus Pembahasan


01 03
Tinjauan Pustaka Kesimpulan
02 04
01.
Penyajian Kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. TKS
Jenis Kelamin : Laki-laki
No. RM : 043906
Tanggal Lahir : 12 Agustus 1969 (51th)
Agama : Buddha
Alamat : Sungai Duri, Sintang
Pekerjaan : Wiraswasta
Status Pernikahan : Menikah
Tanggal Periksa : 03 Juni 2021
Penjamin : BPJS
ANAMNESIS
Faktor
Keluhan Utama Kualitas
Memperberat
Lidah kelu dan bibir Pasien kesulitan
perot berbicara, pasien sulit Tidak ada
berdiri tegak dan
berjalan

Faktor
Onset Kuantitas
Memperingan
Keluhan dirasakan tiba- ADL masih dapat
tiba saat pasien pasien lakukan sendiri Istirahat
beraktivitas , 10 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. TKS 51 tahun, datang ke Poli Saraf RSUD Dr. Soedarso dengan keluhan lidah
kelu dan bibir perot. Keluhan dirasakan 10 hari yang lalu secara tiba-tiba saat pasien
beraktivitas (memasak). Keluhan disertai dengan rasa sebal pada wajah sebelah
kanan, penglihatan berbayang, air liur menetes tanpa disadari, kesulitan berbicara,
kesulitan menelan, tangan dan kaki kanan kaku dan kesemutan sehingga pasien
sulit berdiri dan berjalan. Kemudian pasien beristirahat. Keesokan harinya keluhan
membaik. Pasien mengaku anggota gerak bawahnya sering terasa nyeri (dengan
Visual Analog Scale adalah 6), kram, kaku, dan kesemutan sejak 3 tahun yang lalu
dan memberat 5 bulan terakhir. Tidak ada keluhan pada buang air besar dan buang
air kecil. Gangguan pendengaran, pusing berputar, hilang kesadaran, kejang,
demam, batuk, dan pilek disangkal pasien.
ANAMNESIS
Keluhan serupa (-)

RPD DM tipe II, 10 tahun & PJK 2,5 tahun


Riw. stroke, kejang, pingsan, vertigo, dan trauma
kepala disangkal

RPK Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan maupun


penyakit yang serupa dengan pasien.

Riw. Clopidogrel 1x75mg


Nitrokaf 1x2,5mg
Bisoprolol 1x2,5mg
Pengobatan Ramipril 1x2,5mg
Atorvastatin 1x20mg
ANAMNESIS

Riw. Alergi Riw. Sosial & Kebiasaan


Pasien tidak memiliki alergi Pasien merupakan seorang
obat maupun makanan. wiraswasta dengan
membuka usaha rumah
makan. Pasien bekerja setiap
hari dari pagi hingga malam.
Pasien membatasi asupan
makanan manis, asin, dan
berlemak. Pasien memiliki
kebiasaan merokok menahun
(1 bungkus rokok untuk 3
hari).
Tanda-Tanda Vital
Keadaan Umum: Tampak Frekuensi Nadi: 78
Baik x/menit

Kesadaran: Compos Mentis Frekuensi Napas: 20


x/menit
BB: 93 kg
Suhu: 36,5oC
TB: 170 cm
Saturasi Oksigen: 99%
Tekanan Darah: free air
119/75mmHg
Status Generalis
Kepala Normochepal
Mata Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Telinga Sekret (-), aurikula hiperemis (-/-)
Mulut Bibir sianosis (-), simetris
Hidung Sekret (-), deformitas (-)
Tenggorokan Faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher Pembesaran KGB (-)
Thorax
Paru Inspeksi : Simetris kanan kiri statis maupun dinamis
Palpasi : Fremitus taktil normal, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : SND vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas pinggang jantung pada ICS III linea parasternalis
sinistra, batas jantung kanan pada ICS V linea sternalis dextra,
batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis sinistra.
Auskultasi : S1/S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Inspeksi : datar, jejas (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : soepl, massa (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Ekstremitas Atas Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-), tremor (-/-)
Ekstremitas Bawah Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-), tremor (-/-)
Postur Tubuh Berdiri tegak
Status Neurologis (Saraf Kranial)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N. I Olfaktorius Daya penciuman Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. II Optikus Daya penglihatan Baik Baik
Pengenalan warna Baik Baik
Lapang pandang Baik Baik
N. III Okulomotor Ptosis – –
Gerakan mata ke medial Baik Baik
Gerakan mata ke atas Baik Baik
Gerakan mata ke bawah Baik Baik
Ukuran pupil 3 mm 3 mm
Ref. cahaya langsung + +
Ref. cahaya konsensual + +
Status Neurologis (Saraf Kranial)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N. IV Troklearis Strabismus divergen – –
Gerakan mata ke lateral bawah Baik Baik
Strabismus konvergen – –
N. V Trigeminus Deviasi rahang – –
Kekuatan otot rahang Baik Baik
Refleks Dagu Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks Kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. VI Abdusen Gerakan mata ke lateral Baik Baik
Strabismus konvergen – –
Status Neurologis (Saraf Kranial)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N. VII Fasialis Kedipan mata + +
Lipatan nasolabial Simetris Simetris
Sudut mulut + +
Mengerutkan dahi + +
Menutup mata + +
Meringis + +
Menggembungkan pipi + +
Daya kecap lidah 2/3 anterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.VIII Vestibulotroklearis Nistagmus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Daya Pendengaran Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Status Neurologis (Saraf Kranial)
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri
N.IX Glossopharyngeus Daya kecap lidah 1/3 posterior Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. X Vagus Refleks muntah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Suara serak/lemah - -
N. XI Accesorius Otot bahu, leher Baik Baik
N. XII Hipoglossus Artikulasi Jelas
Tremor lidah -
Menjulurkan lidah Tidak deviasi
Trofi otot lidah Eutrofi
Fasikulasi lidah -
Rangsang
Meningeal
Pemeriksaan Hasil
Kaku kuduk -
Kernig sign -
Lasegue sign -
Brudzinski I -
Brudzinski II -
Pemeriksaan Kanan Kiri
Refleks Hoffman Tromner - -
Refleks Oppenheim - -
Refleks Gordon - -
Refleks Schaeffer - -
Refleks Fisiologis Refleks Babinski - -
Refleks Chaddock - -
Pemeriksaan Kanan Kiri
Refleks Biceps Normal Normal
Refleks Triceps Normal Normal Refleks Patologis
Refleks Ulna dan Radialis Normal Normal
Refleks Patella Normal Normal
Refleks Achilles Normal Normal
Fungsi Motorik

Motorik Klonus Tonus


5 5 Kaki Kanan Kaki Kiri N N

5 5 N N N N

Kekuatan Atrofi
5 5 - -

5 5 - -
Pemeriksaan Neurologis

Normal pada seluruh


Sensibiltas ekstremitas

Fungsi Luhur Baik

Fungsi Vegetatif Baik


Tn. TKS 51 tahun, datang ke Poli Saraf RSUD Dr. Soedarso dengan keluhan lidah kelu dan bibir perot. Keluhan dirasakan
10 hari yang lalu secara tiba-tiba saat pasien beraktivitas (memasak). Keluhan disertai dengan rasa sebal pada wajah
sebelah kanan, penglihatan berbayang, air liur menetes tanpa disadari, kesulitan berbicara, kesulitan menelan, tangan dan
kaki kanan kaku dan kesemutan sehingga pasien sulit berdiri dan berjalan. Kemudian pasien beristirahat. Keesokan harinya
keluhan membaik. Pasien mengaku anggota gerak bawahnya sering terasa nyeri (dengan Visual Analog Scale adalah 6),
kram, kaku, dan kesemutan sejak 3 tahun yang lalu dan memberat 5 bulan terakhir. Tidak ada keluhan pada buang air
besar dan buang air kecil. Gangguan pendengaran, pusing berputar, hilang kesadaran, kejang, demam, batuk, dan pilek
disangkal pasien. Pasien memiliki riwayat DM tipe 2 dan PJK terkontrol. Pasien merupakan seorang wiraswasta dengan
membuka usaha rumah makan. Pasien bekerja setiap hari dari pagi hingga malam. Pasien membatasi asupan makanan
manis, asin, dan berlemak. Pasien memiliki kebiasaan merokok menahun (1 bungkus rokok untuk 3 hari).
Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal.

RESUME MEDIS
DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis Diagnosis Etiologis


Hemiparese dextra, parese Transient Ischemic Attack
nervus VII, neuropati (TIA)
diabetika

Diagnosis Topis Diagnosis Tambahan


Hemisfer cerebri sinistra Diabetes Mellitus Tipe II dan
Penyakit Jantung Koroner
TATALAKSANA

Mecobalamin 3x500mg Eperison 3x50mg


Piracetam 3x800mg Lansoprazole 1x30mg
Pregabalin 1x75mg
PROGNOSIS

Ad vitam
Bonam
Ad functionam
Dubia ad bonam
Ad sanationam
Dubia ad bonam
Risiko storke
Sedang
Faktor Risiko Poin Pasien
Usia: ≥60 tahun 1 -
Tekanan darah 1 -
- Sistolik: ≥140mmHg; Diastolik: ≥90mmHg
Gambaran klinis
1
- Gangguan bicara tanpa kelemahan 2
2
- Kelemahan dengan/tanpa gangguan bicara
Durasi
2
- ≥ 60 menit 2
1
- 10 – 59 menit
Diabetes 1 1
Risiko stroke:
0 – 3 : rendah
5
4 – 5 : sedang
6 – 7 : tinggi
02.
Tinjauan Pustaka
http://www.p2ptm.kemkes.go.id/info
graphic-p2ptm/stroke/waspada-dan-
kenali-tia-transient-ischaemic-attack-
atau-serangan-stroke-selintas
Transient Ischemic Attack (TIA)
Definisi Faktor Risiko
Episode yang terjadi Diabetes, hipertensi, usia,
sementara yang merokok, obesitas,
disebabkan oleh iskemia alkohol, diet tidak sehat
disfungsi neurologis fokal diet, stres psikososial,
dari serebral, medula kurangnya aktivitas fisik
spinalis, retina tanpa secara teratur, dan riwayat
adanya infark akut stroke atau TIA
EPIDEMIOLOGI

Amerika Serikat
500.000/tahun Riwayat stroke
meningkatkan
1,1/1000 populasi prevalensi TIA
PATOFISIOLOGI
Aterotrombosis arteri Penyebab lain
besar

Penyakit iskemik Kriptogenik


pembuluh darah kecil

Emboli jantung
ANAMNESIS
Defisit neurologi akut yang terjadi sementara,
kemudian pulih sempurna dalam waktu
kurang dari 24 jam.
 Hemiparesis, monoparesis atau
hemiparesis bilateral
 Hilangnya penglihatan monokuler/binokuler
 Diplopia
 Disfagia
 Disartria
 Ataksia
 Vertigo
 Afasia
PEMERIKSAAN FISIK

Motorik Nervus Kranial Auskultasi


Kelemahan unilateral Gangguan penglihatan, Pemeriksaan jantung
ekstremitas atas/bawah, wajah terkulai, gerakan dan auskultasi karotis
wajah, dan lidah, lidah abnormal, kesulitan untuk bruit karotis
peningkatan tonus, menelan, dan disfungsi
klonus, kekakuan dan pendengaran.
juga refleks abnormal.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jantung Laboratorium
EKG Darah rutin
Echocardiogram Faktor koagulasi
Rontgen thorax Glukosa darah

Pencitraan Otak Pencitraan Vaskular


CT scan USG karotis, Transcranial
MRI with diffusion-weighted Doppler, Magnetic Resonance
imaging (DWI) Angiography, Computed
Tomography Angiography
TATALAKSANA

Antiplatelet Antikoagulan Revaskularisasi


Faktor Risiko Poin
PROGNOSIS Usia: ≥60 tahun 1
Tekanan darah 1
- Sistolik: ≥140mmHg; Diastolik:
≥90mmHg
Ad vitam: Bonam
Gambaran klinis
Ad functionam: Bonam - Gangguan bicara tanpa kelemahan 1
Ad sanationam: Penilaian - Kelemahan dengan/tanpa gangguan 2
dengan parameter skor bicara
Durasi
ABCD2 untuk - ≥ 60 menit 2
menentukan risiko stroke - - 10 – 59 menit 1
di kemudian hari Diabetes 1
Risiko stroke:
0 – 3 : rendah
4 – 5 : sedang
6 – 7 : tinggi
03.
Pembahasan
Transient Ischemic Attack (TIA)
Lidah kelu, bibir
perot, sulit berbicara,
sulit menelan, Terjadi tiba-tiba,
sekresi air liur yang Hemparese kembali pulih Neuropati
tidak disadari
dextra sempurna >24 jam diabetika

Parese N.VII Anggota gerak tubuh TIA Kaki kiri kanan


bagian kanan kaku sering nyeri, kram,
dan kesemutan kaku, kesemutan.
Riw. DM tipe II 10
tahun
FAKTOR RISIKO

PJK, Hipertensi,
Dislipidemia Merokok

DM tipe II Obesitas
TATALAKSANA

Antiplatelet Statin
Mengurangi agregasi Menstabilkan plak aterosklerotik,
platelet, menghambat mengurangi ketebalan intima-
pembentukan trombus medial karotis, meningkatkan
pada sirkulasi arteri efek antioksidan, antiinflamasi,
dan antiplatelet
TATALAKSANA

Pregabalin Pirasetam
Nyeri neuropatik Antiiskemik
Mengembalikan perfusi yg
abnormal

Mecobalamin Eperison
Vit B12 Relaksasi otot rangka dan
Neuroprotektor otot polos pembuluh darah
Penerapan awal strategi pencegahan stroke sekunder termasuk, antikoagulasi
pasien dengan fibrilasi atrium, pengobatan dengan agen antiplatelet, pengobatan
dengan statin untuk sebagian besar pasien, pengelolaan hipertensi, dan intervensi
gaya hidup, seperti berhenti merokok atau penurunan berat badan

Risiko stroke setelah TIA berkurang hingga 80%


04.
Kesimpulan
Tn. TKS 51 tahun datang ke Poli Saraf RSUD Dr. Soedarso dengan keluhan lidah kelu dan bibir perot.
Keluhan dirasakan 10 hari yang lalu secara tiba-tiba saat pasien beraktivitas (memasak). Keluhan
disertai dengan rasa sebal pada wajah sebelah kanan, penglihatan berbayang, air liur menetes tanpa
disadari, kesulitan berbicara, kesulitan menelan, tangan dan kaki kanan kaku dan kesemutan sehingga
pasien sulit berdiri dan berjalan. Keluhan sembuh total dalam waktu kurang dari 24 jam. Pasien
mengaku anggota gerak bawahnya sering terasa nyeri (dengan Visual Analog Scale adalah 6), kram,
kaku, dan kesemutan sejak 3 tahun yang lalu dan memberat 5 bulan terakhir. Berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis klinis berupa hemiparese dextra, parese nervus fasialis, dan
neuropati diabetika, dengan diagnosis topis adalah hemisfer serebri sinistra, serta diagnosis etiologis
Transient Ischemic Attack (TIA), dan diagnosis tambahan DM tipe II dan PJK.

KESIMPULAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai