Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

Vertigo Sentral et causa hipertensi


Disusun oleh :
Chindy juli anggraini
I02120006

Pembimbing:
dr. Dyan Roshinta Laksmi Dewi, Sp.S
dr. Sabar Nababan, Sp.S
dr. Simon Djeno, Sp.S

KEPANITERAAN KLINIK NEUROLOGI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOEDARSO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
01
Penyajian kasus
Identitas pasien

Nama : Ny. RO
Nomor RM : 040577
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : 02 Oktober 1989/ 31 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sawo jalur 3A
Pekerjaan : Guru
Status : Belum menikah
Tanggal periksa : 06 April 2021
Keluhan utama :
Pusing berputar

Onset : Kuantitas : Faktor :


sejak 4 hari SMRS Pusing berputar terjadi terus menerus Memperberat : beraktivitas,
hingga menganggu aktivitas dan minum kopi dan kurang tidur
semakin hari semakin memberat. Memperingan : bila dalam
Kualitas : posisi berbaring terlentang ,
ADL dilakukan mandiri mematikan lampu dan menutup
kedua matanya
Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 hari SMRS. Pusing
berputar dirasakan terus menerus semakin memberat sehingga menganggu
aktivitas sehari-hari. Pusing terkadang disertai dengan penglihatan yang ganda,
mual dan sulit untuk tidur. Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan
pendengaran,telinga yang berdenging, gangguan menelan, dan gangguan
berbicara.
Pasien mengaku pernah mengalami keluhan serupa 2 tahun yang lalu dan
sudah diberikan obat oleh dokter, Selama mengkonsumsi obat keluhan berkurang
namun pasien tidak meneruskan pengobatan tersebut 1 minggu terakhir ini.
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami trauma kepala, pingsan, demam,
kejang, kelemahan anggota tubuh dan kesemutan. Buang air besar dan buang air
kecil tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu

• Pasien pernah mengalami keluhan • Riwayat gigi berlubang: (-)


serupa 2 tahun yang lalu (+) • Riwayat DM: (-)
• Riwayat hipertensi tidak terkontrol (+) • Riwayat kolestrol (-)
• Riwayat keluar cairan dari telinga: (-) • Riwayat penyakit jantung : (-)
• Riwayat sakit cacar (infeksi HSV): (-) • Riwayat cedera kepala/leher: (-)
• Riwayat epilepsi: (-) • Riwayat gangguan tidur: (+)
• Riwayat sinusitis: (-)

Riwayat penyakit keluarga Riwayat pengobatan


Riwayat keluarga dengan kelainan kongenital : (-) Pasien sudah pernah berobat ke dokter
Riwayat keluarga dengan kelainan bentuk tubuh : (-) untuk mengobati keluhan pusing dan sulit
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama : (-) tidurnya dan sudah diberikan obat flunarizin,
Riwayat Hipertensi dan kolesterol : (+) alprazolam dan amitriptilin.
Riwayat DM : (-)
Riwayat alergi

Riwayat alergi makanan dan obat disangkal.

Riwayat sosial dan kebiasaan

• Pasien adalah seorang guru honorer


• kebiasaan merokok dan minum alkohol
disangkal.
KU : Tampak sakit ringan
GCS E4M6V5 Composmentis

Tekanan darah Suhu : 36,5oC


144/98 mmHg Sp02 : 98%

HR RR
93 kali/menit, regular 18 kali/menit

Status generalisata : DBN


Status neurologis

Motorik Tonus otot Atrofi otot Klonus otot sensorik

N N + +
5 5 - -
N N + +
5 5 - - N N
Refleks fisiologis Refleks patologis

+ + - -
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
+ + - -
Pemeriksaan Hasil
Kaku kuduk -
Pemeriksaan tambahan ( fungsi koordinasi) :
Kernig sign -
Nistagmus : -
Lasegue sign -
Romberg test : + Brudzinski I -
Tandem Gait test : tidak dilakukan pemeriksaan Fungsi kognitif : Baik
Dix-hallpike maneuver : tidak dilakukan pemeriksaan Fungsi otonom : Baik
Pemeriksaan nervus cranialis
Nervus Pemeriksaan Kanan Kiri N. VI Abdusen Gerakan mata ke lateral + +  
N. I Olfaktorius Daya penciuman DBN DBN   Strabismus konvergen - -  
N. II Optikus Daya penglihatan Menurun Menurun N. VII Fasialis Kedipan mata DBN DBN  
  Pengenalan warna Tidak Tidak   Lipatan nasolabial DBN DBN  
diperiksa diperiksa   Sudut mulut DBN DBN  
  Lapang pandang DBN DBN
  Mengerutkan dahi DBN DBN  
N. III Okulomotor Ptosis - -   Menutup mata DBN DBN  
  Gerakan mata ke medial DBN DBN   Meringis DBN DBN  
  Menggembungkan pipi DBN DBN  
  Gerakan mata ke atas DBN DBN
  Daya kecap lidah 2/3 Tidak Tidak
  Gerakan mata ke bawah DBN DBN
anterior Diperiksa diperiksa
N. VIII Nistagmus DBN DBN
  Ukuran pupil 3 mm 3 mm Vestibulotroklearis
  Bentuk pupil isokor isokor Daya Pendengaran DBN DBN
  Ref. cahaya langsung + + N. IX Daya kecap lidah 1/3 Tidak Tidak
  Ref. cahaya konsensual + + Glossopharyngeus posterior diperiksa diperiksa
N. X Vagus Refleks muntah Tidak Tidak
N. IV Troklearis Strabismus divergen - - diperiksa diperiksa
  Gerakan mata ke lateral DBN DBN
bawah   Suara serak/lemah - -
  Strabismus konvergen - - N. XI Accesorius Otot bahu, leher DBN DBN
N. V Trigeminus Deviasi rahang - - N. XII Hipoglossus Sikap lidah DBN
  Kekuatan otot rahang DBN DBN   Artikulasi Jelas
  Refleks Dagu DBN DBN   Tremor lidah -
  Refleks Kornea Tidak Tidak   Menjulurkan lidah DBN
diperiksa diperiksa   Trofi otot lidah DBN
  Fasikulasi lidah -
Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

Diagnosis

Diagnosis klinis : Vertigo, diplopia, nausea, insomnia


Diagnosa Topis : Nukleus vestibularis
Diagnosa Etiologis : Vertigo sentral ec hipertensi
Diagnose Tambahan : Hipertensi stage 1 dan anxiety syndrome
Tatalaksana

Non medikamentosa : Medikamentosa :


1. Tidur harus cukup 1. Amlodipine 1x5mg
2. Olahraga ringan tapi sering 2. Flunarizine 2x5mg
3. Kurangi makan makanan yang asin 3. Betahistine 3x6mg
4. Omeprazole 1x20mg
5. Amitriptilin 2x25mg
6. Alprazolam 1x0,5mg
Prognosis

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad sanationam : dubia ad malam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
02
Tinjauan pustaka
Definisi
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan
seseorang atau lingkungan sekitarnya.

Persepsi gerakan bisa berupa :


- Rasa berputar, disebut vertigo vestibular (karena ada
masalah di dalam sistem vestibular)
- Rasa goyang, melayang, mengambang, disebut
vertigo non vestibular (karena gangguan sistem
proprioseptif atau sistem visual)
contoh : motion sickness
Klasifikasi
Berdasarkan letak lesi, vertigo vestibular dibagi menjadi :
Vertigo Vestibular Perifer karena masalah di labirin dan nervus
vestibularis.
• Contoh penyebab : BPPV, Meniere’s disease, Neuritis
vestibularis, Labirintitis, obat-obatan ototoksik, tumor nervus
VIII, perilymph fistula
Vertigo Vestibular Sentral karena lesi di nukleus vestibularis di
brainstem atau thalamus sampai cortex cerebri.
• Contoh penyebab : Polineuropati, mielopati, artrosis servikalis,
trauma leher, presinkope, hipotensi ortostatik, hipoglikemia,
penyakit sistemik
Perbedaan Vertigo
Karakteristik V. Vestibular Perifer V. Vestibular Sentral
Onset Tiba-tiba, onset mendadak Perlahan atau bertahap
Durasi Menit hingga jam Minggu hingga bulan
Frekuensi Biasanya hilang timbul Biasanya konstan
Intensitas Berat Sedang
Mual dan muntah Ya Seringkali tidak ada
Perubahan posisi kepala Ya Tidak berkaitan
Usia pasien Berapapun, biasanya Usia lanjut
muda
Gangguan status mental Tidak ada atau kadangkadang Biasanya ada
Defisit nervi cranial atau cerebellum Tidak ada Kadang disertai ataxia
Pendengaran Seringkali berkurang atau Biasanya normal
dengan tinnitus
Nistagmus Nistagmus horizontal dan Nistagmus horizontal atau
rotatoar; ada nistagmus vertical; tidak ada
fatique 5-30 detik nistagmus fatique
Penyebab Meniere’s disease Massa Cerebellar / stroke
Labyrinthitis Encephalitis/ abscess otak
Positional vertigo Insufisiensi A. Vertebral
Neuroma Akustik
Sklerosis Multiple
Epidemiologi
● Vertigo keluhan yang umum ditemukan 20-30%.
● Angka prevalensi vertigo pada dewasa usia 18-79 7.4% dengan angka
insidensi 1 tahun 1.4%.
● Angka kejadian lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria
● Vertigo sentral biasa ditemukan pada usia tua karena adanya factor resiko yang
berkaitan, diantaranya hipetensi, diabetes melitus, atherosclerosis, dan stroke.
Etiologi vertigo
Patofisiologi
● Sensasi keseimbangan merupakan hasil dari informasi yang tepat yang dideteksi atau
diterima oleh reseptor sistem visual, sistem vestibular, dan system propioseptif, yang
kemudian diintegrasikan di serebelum dan batang otak, lalu dipersepsikan oleh korteks.
Cara berjalan, postur, dan fokus mata selama kepala bergerak, semua bergantung pada
sensasi keseimbangan yang utuh. Gangguan informasi sensori, pusat integrasi, dan
persepsi berakibat pada gangguan keseimbangan.
● Vertigo sentral merupakan sensasi gangguan keseimbangan akibat gangguan di pusat
integrasi (serebelum dan batang otak) atau persepsi (korteks).
Gejala klinis vertigo sentral
Beberapa karakteristik vertigo sentral adalah :
• Onset gradual
• Lebih konstan
• Durasi lebih panjang (minggu hingga bulan)
• Intensitas ringan sampai sedang
• Tidak dipengaruhi posisi kepala
• Seringkali tidak disertai mual dan muntah
• Seringkali disertai dengan gangguan status mental
• Seringkali tidak berkaitan dengan tinnitus dan gangguan pendengaran
• Nistagmus vertikal (patognomonik); tanpa adanya nistagmus fatigue
• Disertai dengan tanda gangguan serebelum dan batang otak, seperti:
- Ataxia
- Pandangan kabur
- Diplopia
- Disfagia
- Disartria
Diagnosis
Anamnesis
Pada anamnesis perlu digali penjelasan mengenai: Deskripsi jelas keluhan pasien, pusing yang
dikeluhkan dapat berupa sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil atau
melayang.
a. Bentuk serangan vertigo: Pusing berputar atau rasa goyang atau melayang.
b. Sifat serangan vertigo: Periodik. kontinu, ringan atau berat.
c. Faktor pencetus atau situasi pencetus dapat berupa:
- Perubahan gerakan kepala atau posisi.
- Situasi: keramaian dan emosional
- Suara
d. Gejala otonom yang menyertai keluhan vertigo: Mual, muntah, keringat
dingin. Gejala otonom berat atau ringan.
e. Ada atau tidaknya gejala gangguan pendegaran seperti : tinitus atau tuli.
f. Obat-obatan yang menimbulkan gejala vertigo seperti: streptomisin,
gentamisin, kemoterapi.
g. Tindakan tertentu: temporal bone surgery, transtympanal treatment.
h. Penyakit yang diderita pasien: DM, hipertensi, kelainan jantung.
i. Defisit neurologis: hemihipestesi, baal wajah satu sisi, perioral numbness,
disfagia, hemiparesis, penglihatan ganda, ataksia serebelaris.
Pemeriksaan fisik
● Pemeriksaan umum
● Pemeriksaan system kardiovaskuler yang meliputi pemeriksaan tekanan darah pada saat
baring, duduk dan berdiri dengan perbedaan lebih dari 30 mmHg.
● Pemeriksaan neurologis :
- Kesadaran : kesadaran baik untuk vertigo vestibuler perifer dan vertigo non
vestibuler, namun dapat menurun pada vertigo vestibuler sentral.
- Nervus kranialis : pada vertigo vestibularis sentral dapat mengalami
gangguan pada nervus kranialis III, IV, VI, V sensorik, VII, VIII, IX, X, XI, XII.
● Motorik : kelumpuhan satu sisi (hemiparesis).
● Sensorik : gangguan sensorik pada satu sisi (hemihipestesi).
● Keseimbangan (pemeriksaan khusus neuro-otologi) :
-Tes Rhomberg
-Test Romberg dipertajam
-Tes jalan tandem gait
-Tes Fukuda
-Tes past pointing
-Dix Hallpike test
Pemeriksaan penunjang
Dilakukan sesuai dengan etiologi.
Dapat dipertimbangkan pemeriksaan sbb :
● Pemeriksaan darah rutin seperti elektrolit, kadar gula darah direkomendasikan bila ada
indikasi tertentu dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisis.
● CT Scan atau MRI Brain
Penatalaksanaan
Terapi non medikamentosa
Pasien dilakukan latihan vestibular (vestibular exercise) dengan metode BrandDaroff : Pasien duduk tegak di pinggir tempat
tidur dengan kedua tungkai tergantung, dengan kedua mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke salah satu sisi,
pertahankan selama 30 detik. Setelah itu duduk kembali. Setelah 30 detik, baringkan dengan cepat ke sisi lain. Pertahankan
selama 30 detik, lalu duduk kembali. Lakukan latihan ini 3 kali pada pagi, siang dan malam hari masingmasing diulang 5 kali
serta dilakukan selama 2 minggu atau 3 minggu dengan latihan pagi dan sore hari.
Prognosis
Prognosis pasien dengan vertigo sentral bergantung pada penyakit yang mendasarinya.
Perkembangan ilmu pengetahuan tentang neurosurgical telah meningkatkan prognosis dari
berbagai kasus berat. Pada kasus infark pada arteri basilaris atau arteri vetebra mempunyai
prognosis yang buruk. Pada suatu penilitian, sekitar 45% dari kasus tersebut mengalami koma.
Prognosis pasien dengan perdarahan serebral spontan juga buruk.
03
Kesimpulan
● Berdasarkan hasil anamnesis, pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 4 hari SMRS. Pusing
berputar dirasakan terus menerus semakin memberat sehingga menganggu aktivitas sehari-hari.
Pusing terkadang disertai dengan penglihatan yang ganda, mual dan sulit untuk tidur. Tidak ada
Penurunan pendengaran (-), telinga yang berdenging (-), gangguan menelan (-) gangguan berbicara (-).
Pasien mengaku tidak memiliki riwayat trauma kepala, pingsan, demam, kejang, kelemahan anggota
tubuh dan kesemutan. Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tekanan darah pasien meningkat : 144/98
mmHg dengan pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas atas 555/555 dan ekstremitas bawah 555/555,
refleks fisiologis DBN, refleks patologis (-), pemeriksaan fungsi koordinasi atau keseimbangan
didapatkan tes romberg (+) , pemeriksaan penunjang tidak dilakukan. Berdasarkan hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik pasien di diagnosis klinis vertigo sentral, diplopia, nausea,dan insomnia, diagnosis
topis nukleus vestibularis dan diagnosis etiologis hipertensi.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai