PLTG
Ga s
Ten aga
rik
t Li st
T G
PL
Pus a
INTRODUKSI
PLTG (Pusat Listrik Tenaga Gas) adalah instalasi
pembangkit listrik menggunakan turbin gas memutar
generator menghasilkan listrik arus bolak-balik AC
(alternating current) 3 fasa 50 Hz yang dapat
dihubungkan (synchronized) ke jaringan listrik yang ada
(existing grid).
PLTG digunakan sebagai:
• central station kapasitas rendah - besar
• stand-by plants pada power plants
• mobile power generating sets (genset)
• kombinasi dengan turbin uap (CCPP)
Prinsip Kerja Turbin Gas
Gas turbin bekerja sesuai siklus Brayton.
Heat
addition
Heat rejection
Prinsip Kerja Turbin Gas
1-2 Kompresi isentropik (beban kompresor Wc) di kompresor
2-3 Penambahan panas tekanan tetap (qin) di combustor
3-4 Expansi isentropik (kerja turbin Wt) di turbin
4-1 Pembuangan panas tekanan tetap (qout) di exhaust
Prinsip Kerja Turbin Gas
Proses Brayton dimulai dengan memutar kompresor oleh generator
yang difungsikan sebagai motor (SFC) untuk mengisap udara (air
intake) dan mencatunya ke combustor (aliran, tekanan, temperatur).
Bahan bakar disemprotkan (sprayed) ke combustor untuk proses
bakar dengan udara. Temperatur dan kecepatan (kinetik) partikel
udara (gas panas) naik sangat tinggi.
Gas panas mengalir keluar combustor dan berekspansi di turbin
melalui sudu stator dan mendorong/meniup sudu rotor untuk
memutar poros turbin (Wt). Setelah melalui tingkatan turbin, gas
keluar turbin kembali ke udara luar (exhaust) – sebagai gas buang
dengan temperatur masih tinggi.
Prinsip Kerja Turbin Gas
Prinsip Kerja Turbin Gas
Daya turbin wt dari gas panas mampu memutar poros kompresor,
sehingga motor start dapat dihentikan.
Turbin memutar poros hingga putaran tetap operasi (n = 3000
rpm); aliran, tekanan dan tempteratur udara kompresi tetap
konstan. Beban kompresor wc konstan selama operasi. Daya wt
untuk memutar beban wc dan wg tergantung jumlah bahan bakar,
sehingga:
wt = wc + wg ≈ āf = laju aliran bahan bakar
Perubahan beban Δwt = perubahan aliran Δā = perubahan temp.
pembakaran = perubahan temp. gas masuk turbin Δt, yang
berdampak thermal stress pada komponen HGP (hot gas path).
Prinsip Kerja Turbin Gas
Perubahan beban Δwt ≈ perubahan exhaust temp. Δtex
Proses Brayton pada turbin gas PLTG adalah kontinyu, tidak
berurutan seperti pada proses diesel PLTD.
Beban kompresor wc = āa (h2 – h1)/ηc
Daya turbin wt = āfg (h3 – h4).ηt
Beban Generator wg = Pg /ηg
Kalori bakaran Qb = āf.(LHV)
= āfg (h3 – h2)
Kalori buang Qb = āfg (h4 – h1)
Pg
Efisiensi PLTG ηtg Qb
= ----- x 100%
Prinsip Kerja Turbin Gas
Stator
t or
Ro
GE LM6000 - Aeroderevative
Jenis/type Gas Turbin
1. Single Shaft
2. Twin Shaft
(Aeroderevative)
Turbine Exhaust
Combustion
Compressor
Casing
Generator
coupling Rotor
SGT5-4000F
Supports
Generator PLTG
Generator PLTG
Komponen turbin gas
Komponen utama turbin gas:
1. Compressor
2. Combustor
3. Turbine
stator
blade
rotor
Ar blade
e
(f a b
lam ak
e a ar
rea
)
Compressor outlet
Turbin
Turbin wadah ekspansi gas panas isentropik. Sudu stator
merobah energi panas ke energi kinetik. Sudu rotor
merobah energi kinetik menjadi gaya dorong tangensial
memutar poros turbin (mechanical torque). Poros turbin
memutar kompresor dan generator.
Sudu stator dan rotor tingkat pertama dan kedua
didinginkan dengan udara kompresi untuk menghindari
overheating dari gas panas.
Lubang saluran udara pendingin pada sudu sangat penting,
harus bersih tidak boleh tersumbat.
Compressor
Turbine
Power
Turbine
rotor
blade
stator
blade
Komponen turbin gas
1. Casing - Horizontally split
2. Supports - Fixed at compressor end
- Flexible at turbine end
3. Rotor - Disk-type hollow shaft
- Combined thrust and journal bearing at compressor
end
- Journal bearing at turbine end
- Compressor and turbine disks interlocked via Hirth
serrations
- Compressor and turbine disks axially fixed via tie
bolt
4. Compressor - 15-Stage axial
- Variable-pitch inlet guide vanes
Komponen turbin gas
5. Combustion - Annular chamber with ceramic and metallic heat
shields
- 24 hybrid burners
- Dry low-NOX technology
- Operation with gaseous and liquid fuels
6. Turbine - 4-Stage
- Thermal barrier blade coatings
- Convection and impingement cooling of blade
interior
- Film cooling of blade airfoil surface
7. Exhaust - Axial flow
8. Generator coupling - At cold end drive
Auxiliary Systems
• Fuel
• Rotor turning
• Hydraulic Clearance Optimization
• Cleaning
• Start-up
• Valve actuation
• Lubrication
Auxiliary Systems
Fuel
Gas fuel system, memasok bahan bakar gas ke turbin gas.
Fuel oil system, memasok bahan bakar minyak ke turbin gas.
Dual-fuel system, menyediakan highest fuel flexibility.
Rotor turning
Turning device – rotor turbin gas diputar pada putaran rendah untuk
start-up, shutdown, dan standstills.
Hydraulic Clearance Optimization - HCO
The HCO (Jacking oil) power unit, memasok hydraulic oil untuk
mengangkat rotor turbine gas ke posisi clearances terbaik.
Auxiliary Systems
Auxiliary Systems
Cleaning
Mobile compressor cleaning system memasok air pencuci
kompresor untuk menjaga efisiensi kompresor
Start-up
Starting frequency converter (SFC) untuk start-up, meskipun
ada yang dengan motor listrik atau diesel
Valve actuation
Hydraulic oil system menyediakan high pressure hydraulic oil
untuk mengoperasikan control and stop valves fuel systems
dan NOx water system.
Instrument air system memasok compressed air ke pneumatic
actuators (e.g., blow-off valves).
Auxiliary Systems
Lubrication
Lube oil system – memasok lube oil ke turbin gas,
generator, dan HCO power unit dan mencatu lifting oil dan
ke pemutar rotor jenis hydraulic.
Radiator (air cooler)
Radiator untuk mendinginkan air pendingin.
Sistem udara kompresi
Sistem udara kompresi untuk mencatukan udara ke pembersih
filter udara masuk turbin
Konfigurasi
PLTG
1 Setpoint adjuster
2 Voltage regulator
3 Rotor
4 Stator
G1 Three-phase main
machine
G2 Three-phase exciter
G3 Auxiliary exciter
Pemeliharaan
Turbin Gas PLTG
J e n is J a m o p e ra s i
P e m e lih a -
e k iv a le n H e q
ra a n
Running Haria n
Ins pe c tio n Ming g ua n
Bula nan
Triwula n
S hutdo wn CI (Co mbus tio n 4000 (fue l o il)
Ins pe c tio n Ins pe c tio n) 8000 (fue l g a s )
HGPI (Ho t Ga s Pa th 12000 (fue l oil)
Ins pe c tio n) 16000 (fue l g a s )
Ove rha ul MO (Ma jo r Ove rhaul) 24000 (fue l oil)
32000 (fue l g a s )
Pemeliharaan Turbin Gas PLTG
Running Innspection
Pemeliharaan preventif berkala yang dapat dilakukan dalam
keadaan turbin beroperasi, seperti penggantian filter.
CI = Combustion Inspection
Pemeliharaan preventif berkala yang dilakukan ketika turbin
stop, terbatas pada pembongkaran dan pemeriksaan
komponen combustor.
HGPI = Hot Gas Path Inspection
Pemeliharaan preventif berkala yang dilakukan ketika turbin
stop, terbatas pada pembongkaran dan pemeriksaan
komponen combustor dan turbin.
Pemeliharaan Turbin
Gas PLTG
Pemeliharaan Turbin Gas PLTG
MO = Major Overhaul
Pemeliharaan preventif berkala yang dilakukan ketika turbin
stop, pemeliharaan menyeluruh pada pembongkaran dan
pemeriksaan seluruh komponen sistem turbin gas
(combustor, turbine dan compressor serta generator)
Pekerjaan Overhaul meliputi:
Disassembly (dismantling) - bongkar dan bersihkan
Inspection (pemeriksaan) - periksa, ukur, perbaiki, ganti,
modifikasi
Reassembly (mantling) - pasang kembali
Test and Commissioning - Uji dan komisioning
KEBUTUHAN SPARE PART
TURBINE GAS GT GE 13 E1 MAJOR INSPECTION
TURBIN-COMPRESSOR
ROTOR
Tula 1
Tula 2
Tula 3
Tula 4
STATOR
Tule 1
Tule 3
Tule 4
Tule 5
SEGMENTS
C - segment
Diffuser entry
Diffuser holding
Diffuser transition
KEBUTUHAN SPARE PART
TURBINE GAS GT GE 13 E1 MAJOR INSPECTION
COMBUSTION CHAMBER
Collar Inner Liner
Finned seg. row 1 to 6 (50 buah)
Outer swirler
Inner swirler
THERMAL BLOCK
Tension Spring for BSS
Hot gas Casing
Accessories
Damping Wire TULA 5
Profile segment (GMD5448543P0001)
Baffle segment (HTCZ200523P0001)
LINGKUP PEMELIHARAAN PLTU
SE = Serious Inspection ( SE +
Dismantling & Inspection
Steam Turbine Rotor)
Kegiatan Pemeliharaan
Catatan : Untuk Pull out Generator setiap 15 tahun Sekali) dan kegiatan pemeliharaan boiler
pembersihan, hydrostatic test, pemeriksaan damper dan valve dsb jadwalnya mengikuti
kegiatan Turbin uap
57
LINGKUP PEMELIHARAAN PLTG
Kegiatan Pemeliharaan
59
LINGKUP PEMELIHARAAN PLTD
Cylinder liner)
SO = Turbine Inspection (TO +
Pemeriksaan seluruh Piston,
Connecting rod dan Liner
(pengukuran))
MO = Major Overhaul (TO + embersihan
seluruh liner, Silinder blok,
pemeriksaan seluruh bantalan dan
turbo charger).
Kegiatan Pemeliharaan
60
LINGKUP PEMELIHARAAN PLTA
Kegiatan Pemeliharaan
61
Interval Inspection Gas Turbine
ELECTRICAL
• Core ends overheating caused
by under-excitation operation.
• Voltage Spikes.
• Surface Contamination and
Moisture.
• Partial Discharge Activity.
• Core manufacturing or repair
defects.
• Core back-iron overheating
caused by over exitation operation
Generator Aging Mechanisms
MECHANICAL
• Stator winding slot looseness
and 120-Hertz vibration.
• Abrasive material contamination.
• Rotor component stresses due
to centrifugal forces.
• Stator end winding looseness
and vibration.
Generato
GENERATOR AGING MECHANISMS
THERMAL
• Core insulation damage.
• Thermal cycling.
• Differential of expansions
between components.
• Continuous operation at high
temperature or overload.
Generator
GENERATOR AGING MECHANISMS
INVIRONMENTAL
• Acidic or Alkaloid Atmospheres.
• Oil contamination.
• Water absorption.
• Carbon dust.
• Coal dust.
Generator
PLTU
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
69
T U R B I N.
HR/STT/AUG 2006
JENIS TURBIN UAP
- Berdasarkan proses transformasi energi:
- Turbin impulse
- Turbin reaksi
- Berdasarkan tekanan uap keluar turbin
- Back pressure
- Condensing.
- Berdasarkan tekanan uap masuk turbin
- Tekanan super kritis ( 225 bar )
- Tekanan sangat tinggi ( 170 bar keatas )
- Tekanan tinggi ( diatas 40 bar ).
- Tekanan menengah ( s/d 40 bar ).
- Tekanan rendah ( 1,2 – 2bar abs )
- Berdasarkan pengaturan uap masuk
- Constant pressure with throttle control.
- Constant pressure with Nozzle control.
- Sliding pressure
Berdasarkan jumlah silinder:
- Single cylinder
- Multi cylinder
- Berdasarkan jumlah aliran uap masuk :
- Single flow
- Double flow
Impulse Reaksi
Kecepatan
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa Sududari
nilai optimum
• Perbanding an kecepatan
perbandingan kecepatan adalah : Impuls =Uap
Kecepatan 0,5 Reaksi
masuk= 0,9
ke sudu - sudu
Bantalan
Fungsi bantalan adalah untuk menopang dan menjaga rotor turbin agar tetap pada
posisi normalnya. Ada dua macam bantalan pada turbin, yaitu
Bantalan journal yang berfungsi untuk menopang dan mencegah poros turbin
dari pergeseran arah radial
Bantalan aksial (thrust bearing) yang berfungsi untuk mencegah turbin bergeser
kearah aksial.
Katup Utama
Katup utama turbin terdiri dari Main Stop Valve (MSV) dan Governor Valve (GV).
Pada turbin dengan kapasitas > 100 MW dilengkapi dengan katup uap reheat, yaitu
Reheat Stop Valve (RSV) dan Interceptor Valve (ICV).
Main Stop Valve (MSV ), Katup ini berfungsi sebagai katup penutup cepat jika turbin
trip atau sebagai katup pengisolasi turbin terhadap uap masuk. MSV bekerja dalam
dua posisi yaitu menutup penuh atau membuka penuh. Pada saat turbin beroperasi
maka MSV membuka penuh. Sebagai penggerak untuk membuka MSV digunakan
tekanan minyak hidrolik. Sedangkan untuk menutupnya digunakan kekuatan pegas.
Governor Valve (GV).Turbin harus dapat beroperasi dengan putaran yang konstan
pada beban yang berubah ubah. Untuk membuat agar putaran turbin selalu tetap
digunakan governor valve yang bertugas mengatur aliran uap masuk turbin sesuai
dengan bebannya. Sistem governor valve yang digunakan umumnya adalah
mechanic hydraulic (MH) atau electro hydraulic (EH).
90
HR/STT/AUG 2006
SISTIM UAP EXTRACTION
Selama melintasi turbin hingga keluar ke kondensor, uap dicerat (diekstrak)
di beberapa titik dan pada umumnya uap ini dialirkan ke pemanas awal
air pengisi (Feed water Heater) untuk memanaskan air kondensat atau
air pengisi boiler. Uap tersebut dinamakan uap ekstraksi.
Gambar di bawah memperlihatkan sistem uap ekstraksi ( garis putus
putus ), sistem uap utama dan sistem uap reheat ( garis tebal.
Fungsi dari Sistem Ektraksi adalah meningkatkan efisiensi termal dengan
cara melakukan pemanasan awal pada air pengisi melalui proses “heat
transfer” dari uap ekstraksi yang dicerat dari turbin pada tingkat
tertentu. Dengan dinaikkannya temperatur air pengisi, maka jumlah
bahan bakar yang dibutuhkan untuk proses produksi uap akan lebih
kecil.
94
KERUGIAN LABIRINT
Ketebalan sudu baik pada sisi masuk maupun pada sisi keluar atau
kekasaran permukaan sudu akan menyebabkan uap mengalir
turbulen/ berpusar pusar
96
HR/STT/AUG 2006
KERUGIAN KARENA UAP BERGERAK
MEMBALIK.
97
HR/STT/AUG 2006
KEBUTUHAN OVERHAL STEAM TURBINE
SIMPLE INSPECTION
Pemeriksaan Sudu LP Turbine Last Blade, Pemeriksaan Beraring Turnibne
Part yang dibutuhkan Konsumable Material
MEAN INSPECTION
Lingkupnya
Pemeriksaan Bearing Turbine
Overhal Semua Katup Turbine
Compressor Cleanin
g Systems_Turbotect
.doc
SYSTEM
PERALATAN YANG
DIGUNAKAN
1. MATERIAL PEMBERSIH WATER DAN
BAHAN KIMIA WATER BASE OR SOLVENT
BASE
2. SYSTEM PIPNG
3. NOZLE
4. ALAT BANTU POMPA SYSTEM DAN
PERALATAN KONTROL
MATERIAL YANG DIPAKAI
2) Ganti gland packing, periksa bearing sleeve dari keausan ganti bila
perlu
3) Jika menggunakan mechanical seal, apabila terjadi kebocoran lakukan
perbaikan pada mechanical seal
4) Periksa alignment coupling
5) Bersihkan semua pipa drain, sealing water dan cooling water
6) Kalibrasi peralatan instrument
c. Predictive Maintenance
Jenis jenis Predictive Maintenance
1. Vibration Monitoring
Biasanya dilakukan untuk mengetahui kondisi pompa
berdasarkan nilai
vibrasinya, pengukuran dilakukan pada bearing pompa.
2. Thermoscanner
Di lakukan untuk memperkuat analisa dari pengukuran
vibrasi, apabila
bearing mempunyai nilai vbrasi yang tinggi maka
temperature pada
bearing tersebut juga tinggi
3. Flow Measurement
Untuk pompa dengan tingkat kekritisan yang tinggi
pada sisi discharge
BALANCING
Ada training khusus
Ik Instruksi Kerja POMPA
MELAKUKAN PEKERJAAN IK POMPA
Pendahulan
Check Aligmnegt lakukan dengan benar dan catat hasilnya lakukan evaluasi dengan
catatan alignment yag sebelumnya
Lepas Baut Kopling dengan menggunakan peralatan yang benar
Pembongkaran dan Pemasangan Pompa
Lakukan pelepasan baut pengikat flange sisi discharge dan disi suction dengan
menggunakan kunci yang benar dan pasang alat pengaman pipa agar pipa tidak jatuh
dengan diikuat menggunakan crane kecil
Letak kan baut baut tersebut dengan benar dan diberi tanda agar tdak ke;iru saat
pemasangan nanti nya
Bongkar baut pengikat dudukan pompa dan baut letakan dengan benar
Angkat Pompa bila pompa tersebut kecil dan letakan pada meja kerja
Lakukan pe;epasan mechanical seal atau gland packing denangan membuka turup
penahan gland packing letakan dengan benar
Bongkar casing penutup impeller
Bongkar Bearing Pompa dan gunakan alat yang benar
Lepas Impeller dari dudukan pompa
Bersihkan impeller, shaft dan casing dan lakukan pemeriksaan dengan NTD. Lakukan
perbaikan bila ada yang rusak atau abrasive
Lakukan pembersihan semua komponenkan pompa tersebut dengan
menggunakan gandkline dan pembersihan dengan majun dan udara
compressor
Lakukan Perbaikan secukupya pada part part pompa yang sekiranya
membutuhkan perbaikan dan bila sudah dinyatakan perbaikan sudah
cukup maka lakukan pemasangan
Periksa gland packing bila rusak di ganti baru, bila mechanical seal masih
layak dipakai lakukan ajusment saja dan hanya diganti pd carbon sealnya
saja
Lakukan perakitan pompa dengan urutan yang benar, lakukan penyetelan
shat, impeller dlll dengan benar, lakukan pemasangan tutup casing serta
mechanical seal atau gland pacingking dengan benar
Lakukan adjustment clearance shaft jang sampai terjadi gesekan
Bila pompa sudah terakit dengan benar lakukan pemasangan pada
dudukan pompa
Lakukan pemasangan flange suction dan outlet dengan menggunakan
kunci yang benar
Lakukan Aligmnet dengan menggunalakn Dial Indicator yang benar
Setalah hasil aligmnet dinyatakan cukup dari tolerancy yang baik maka
lakukan pengencangan baut baut kopling dengan benar
Pompa dinytakan siap Operasi
COMPRESSOR-
FAN/VANE
COMPRESSOR
PRINSIP KERJA KOMPRESOR
Kompresor adalah alat yang dapat menambahkan energi kepada uap
atau gassehingga dapat mengalir. Klasifikasi alat untuk mengalirkan
uap atau gas
Dynamic
Dynamic Radial
Dynamic Axial
Displecemet
Reciprocating : Trunk, CrossHead, Free Piston, Labyrinth, Diaprgma
FD Fan/ID Fan
Control air compressor
IK Jenis Compressor Vane
Pendahulan
Check Aligmnegt lakukan dengan benar dan catat hasilnya lakukan
evaluasi dengan catatan alignment yag sebelumnya
Lepas Baut Kopling dengan menggunakan peralatan yang benar
Pembongkaran dan Pemasangan Kompressor
Lakukan pelepasan baut pengikat flange sisi discharge dan disi suction
dengan menggunakan kunci yang benar dan pasang alat pengaman pipa
agar pipa tidak jatuh dengan diikuat menggunakan crane kecil
Letak kan baut baut tersebut dengan benar dan diberi tanda agar tdak
ke;iru saat pemasangan nanti nya
Bongkar baut pengikat dudukan Kompressor dan baut letakan dengan
benar
Angkat Kompressor bila Kompressor tersebut kecil dan letakan pada meja
kerja
Lakukan pe;epasan mechanical seal atau gland packing denangan
membuka turup penahan gland packing letakan dengan benar
Bongkar casing penutup impeller
Bongkar Bearing Kompressor dan gunakan alat yang benar
Lepas Impeller dari dudukan Kompressor
Bersihkan impeller, shaft dan casing dan lakukan pemeriksaan dengan NTD.
Lakukan perbaikan bila ada yang rusak atau abrasive,
Lakukan pembersihan semua komponenkan Kompressor tersebut dengan
menggunakan gandkline dan pembersihan dengan majun dan udara compressor
Lakukan Perbaikan secukupya pada part part Kompressor yang sekiranya
membutuhkan perbaikan dan bila sudah dinyatakan perbaikan sudah cukup maka
lakukan pemasangan
Periksa gland packing bila rusak di ganti baru, bila mechanical seal masih layak
dipakai lakukan ajusment saja dan hanya diganti pd carbon sealnya saja
Lakukan perakitan Kompressor dengan urutan yang benar, lakukan penyetelan
shaft impeller dlll dengan benar, lakukan pemasangan tutup casing serta
mechanical seal atau gland paciking dengan benar
Lakukan adjustment clearance shaft jangan sampai terjadi gesekan
Bila Kompressor sudah terakit dengan benar lakukan pemasangan pada dudukan
Kompressor
Lakukan pemasangan flange suction dan outlet dengan menggunakan kunci yang
benar
Lakukan Aligmnet dengan menggunalakn Dial Indicator yang benar
Setalah hasil aligmnet dinyatakan cukup dari tolerancy yang baik maka lakukan
pengencangan baut baut kopling dengan benar
Kompressor dinytakan siap Operasi
AIR HEATER
INSPEKSI AIR HEATER
SEBELUM AIR HEATER DILAKUKAN
PENGGANTIAN ELEMENT AH, MAKA PERLU
DILAKUKAN UJI – PENGUJUAN AIR HEATER SBB
3. REFERENSI
3.1. ASME POWER TEST CODE PTC 4.1 – 1964 “
STEAM GENERATING UNIT “.
3.2. ASME POWER TEST CODE PTC 4.3 “ AIR
HEATER”
3.3. SPLN 85 : 1990 “ KOMISIONING KETEL UAP “
4. PERALATAN UJI
- Ampere Meter
- Tacho Meter
- Vibro Meter
- Thermometer
- Orsat
LANGKAH LANGKAHNYA