Tujuan Debat
1. Melatih keberanian mengemukakan pendapat
2. Melatih mematahkan pendapat lawan
3. Meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah
Mosi dalam debat sama saja seperti topik di dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam debat untuk menentukan sikap apakah mendukung atau
menolak mosi.
2. CARA MENOLAK DAN MENDUKUNG PENDAPAT, CARA
MEYAKINKAN SESEORANG, DAN CARA MENOLAK PENDAPAT
Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat
saya jalan-jalan di taman, hal yang sama juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya
keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang-orang dewasa semua sedang
membaca. Jadi banyak orang yang memanfaatkan waktu luang untuk membaca.
Analogi
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang
diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka
akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jadi membentuk kepribadian baik
seorang anak ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebab Akibat
Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama membutuhkan, maka
kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian, antara kepentingan perorangan dan kepentingan berjalan serasi. Oleh karena
itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama dan secara terkoordinasi, bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.
D. KEBAHASAAN TEKS DEBAT
a. Menggunakan ragam bahasa ilmu atau bahasa baku.
d. Jika disampaikan secara tertulis, seharusnya mematuhi ejaan yang baku baik tentang penggunaan
huruf kapital maupun tanda baca.
e. Jika disampaikan secara lisan, seharusnya intonasi dan lafal yang baku, yakni tidak menampakkan
kedaerahan.
f. Membutuhkan penggunaan konjungsi, seperti:
- Urutan
- Tambahan/penguatan: selain itu, di samping itu, juga, lagi pula, bahkan
- Pertentangan: tetapi, namun, padahal
- Simpulan: jadi, maka dari itu, dengan demikian, oleh sebab itu
g. Menggunakan kalimat-kalimat retoris, yakni kalimat Tanya yang tujuannya bukan untuk bertanya,
tetapi untuk menegaskan suatu pernyataan.
TERIMA KASIH