Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA

“ BERDEBAT DENGAN INDAH“

SMK NEGERI 2 AMUNTAI


TAHUN AJARAN 2020/2021
A. MENEMUKAN ESENSI DEBAT
 Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih baik itu perorangan ataupun kelompok dalam

mendiskusikan dan memutusakan masalah dan perbedaan.

 Tujuan Debat
1. Melatih keberanian mengemukakan pendapat
2. Melatih mematahkan pendapat lawan
3. Meningkatkan kemampuan merespon suatu masalah

 Ciri – Ciri Debat


1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang melakukan tugas ini
adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun keputusan juri debat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh kemenangan salah satu pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara kedua belah pihak yang
sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang berdebat dengan dipimpin oleh
moderator.
 Struktur Teks Debat
1. Perkenalan, harus dilakukan oleh masing-masing tim atau pihak (afirmasi, oposisi, dan netral)
2. Penyampaian argumentasi. Dalam debat, masing-masing tim pro maupun kontra
menyampaikan argumentasi atau gagasan tentang mosi yang telah diberikan.
Penyampaian argumentasi ini dimulai dari tim pro, lalu tim kontra, kemudian diakhiri oleh
tim netral.
3. Melakukan debat merupakan hal utama. Masing-masing tim diharuskan menyampaikan
argumentasi maupun sanggahan kepada lawan.
4. Kesimpulan merupakan hasil akhir debat  yang sebelumnya diawali dengan penutup
yang disampaikan oleh masing-masing tim.

 Jenis – Jenis Debat


1. Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating
2. Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating
3. Debat Formal
B. MENGIDENTIFIKASI UNSUR UNSUR DEBAT
 Unsur – Unsur Debat
1. Mosi, yakni hal atau topik yang diperdebatkan
2. Tim Afirmatif, yakni tim yang setuju terdapat hal yang diperdebatkan (mosi)
3. Tim Negatif atau Oposisi, yakni tim yang tidak setuju atau menentang mosi
4. Tim Netral, yakni tim yang memberikan 2 sisi baik dukungan ataupun sanggahan terhadap mosi
5. Moderator, yakni orang yang memimpin dan membantu jalannya perdebatan.
6. Penulis, yakni orang yang menulis kesimpulan suatu debat.
C. MERUMUSKAN TATA CARA DEBAT
 Tata Cara Debat Yang Baik
1. Memahami dan menjalankan peraturan debat yang telah disepakati oleh peserta dan
anggota debat. Jika seorang anggota debat melanggar peraturan maka akan
berpengaruh kepada timnya.
2. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya disampaikan dengan profesional, tidak menghina,
menguji, maupun merendahkan lawan, pertanyaan juga tidak boleh menyerang lawan
secara pribadi namun fokus ke permasalahan yang sedang dibahas.
3. Ajukan argumen dengan analisis yang kritis, masuk akal, dan runtut.
4. Dalam menyampaikan gagasan kenali dan pahami kelemahan maupun kelebihan yang
dimiliki lawan. Hal ini sangat penting untuk menyusun strategi debat sehingga efektif
dalam menyangkal dan mempengaruhi lawan bahkan seluruh peserta debat.
5. Argumen yang disampaikan tidak perlu terlalu banyak karena waktu yang terbatas. 
6. Memahami dengan baik tentang kesalahan-kesalahan dalam berpikir terutama pada
penyelesaian masalah.
7. Menyajikan gagasan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
8. Buatlah kesimpulan yang menunjukkan pernyataan final dengan kalimat yang lugas dan langsung
menuju ke titik celah lawan
1. MERUMUSKAN MOSI BERDASARKAN ISU ATAU
PERMASALAHAN YANG SEDANG BERKEMBANG
 Faktor utama yang ada di dalam debat adalah mosi, tim afirmasi, tim oposisi, moderator,
dan sekretaris. Lalu, mengapa tim netral tidak diikut sertakan ? Dikarenakan tim netral
bersifat oposional, boleh ada dan tidak.

 Mosi dalam debat sama saja seperti topik di dalam sebuah teks. Mosi menjadi dasar bagi
pihak-pihak yang terlibat dalam debat untuk menentukan sikap apakah mendukung atau
menolak mosi.
2. CARA MENOLAK DAN MENDUKUNG PENDAPAT, CARA
MEYAKINKAN SESEORANG, DAN CARA MENOLAK PENDAPAT

 Cara Menolak Pendapat


1. Mengemukakan pendapat dengan bahasa yang baik dan dilandasi dengan argumen
yang masuk akal.
2. Dalam diskusi, hal yang ditolak adalah pendapatnya, bukan orang yang
mengemukakan pendapat.
3. Menghilangkan rasa sentimen atau rasa kurang senang terhadap orang yang
mengemukakan pendapat.
4. Tidak mencemooh, menghina, atau menyinggung perasaan.
5. Menunjukkan bagian yang terdapat kelemahan, kesalahan, dan juga bagian yang baik
sehingga peserta diskusi puas.
6. mengemukakan penolakan pendapat melalui moderator atau pemandu diskusi
 Cara Mendukung Gagasan
1. Menampilkan contoh
2. Memberi ilustrasi
3. Memasukkan kutipan
4. memaparkan
 Adapun Cara Untuk Meyakinkan Orang Sebagai Berikut :
1. Mendengarkan dengan baik, aktif untuk berusaha memahami dan hal ini mudah
diucapkan tapi sulit untuk dilakukan karena kebanyakan orang tidak tidak mampu
mendengarkan dengan baik.
2. Tunjukkan kepada lawan bicara bahwa anda mendengarkan dia dan dua monolog
tidak akan membentuk dialog.
3. Jangan berbicara terlalu banyak, sebab semakin banyak yang ditampakkan lawan
bicara anda, maka semakin banyak pula informasi yang anda dapatkan. Dan bila anda
berbicara jangan terlalu panjang.
4. Setiap aturan mempunyai pengecualian, dan terkadang anda dapat menggelincirkan
lawan dengan menggunakan kata kata yang membuat mereka bingung.
3. MENYIMPULKAN HASIL DEBAT
 Tahapan akhir yang harus dilakukan oleh pihak yang berdebat adalah menyampaikan simpulan. Simpulan
tersebut dirumuskan berdasarkan pendapat dan argument yang telah disampaikan sebelumnya. Simpulan
dapat juga disebut sebagai hasil dari pembicaraan. Ada 3 cara untuk menarik kesimpulan dengan penalaran
induktif, yaitu :
1. generalisasi ( pernyataan khusus )
2. Analogi
3. Sebab akibat

Perhatikan contoh berikut ini :


 Pernyataan Khusus

Saya melihat orang-orang asyik membaca koran di halte bus. Kegiatan serupa juga saya jumpai di peron stasiun kereta api. Saat
saya jalan-jalan di taman, hal yang sama juga saya lihat. Orang-orang duduk bersantai sambil membaca koran. Bahkan, ketika saya
keluar ruang dan sampai di trotoar, saya melihat berderet anak sekolah, kawula muda, dan orang-orang dewasa semua sedang
membaca. Jadi banyak orang yang memanfaatkan waktu luang  untuk membaca.

 Analogi

Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang

diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik maka

akan seperti kertas yang terisi dengan hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Jadi membentuk kepribadian baik

seorang anak ibarat menulis kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat

 Sebab Akibat

Bangsa Jepang suka berkelompok. Kepentingan perorangan ada, tetapi kalau kepentingan bersama membutuhkan, maka
kepentingan bersama didahulukan. Dengan demikian, antara kepentingan perorangan dan kepentingan berjalan serasi. Oleh karena
itu, untuk melakukan sesuatu secara bersama dan secara terkoordinasi, bagi bangsa Jepang sudah berjalan dengan sendirinya.
D. KEBAHASAAN TEKS DEBAT
a. Menggunakan ragam bahasa ilmu atau bahasa baku.

b. Menggunakan makna lugas atau makna denotatif, makna yang sebenarnya.

c. Menggunakan istilah-istilah kelimuan sesuai dengan topik/isu yang diperdebatkan.

d. Jika disampaikan secara tertulis, seharusnya mematuhi ejaan yang baku baik tentang penggunaan
huruf kapital maupun tanda baca.

e. Jika disampaikan secara lisan, seharusnya intonasi dan lafal yang baku, yakni tidak menampakkan
kedaerahan.
f. Membutuhkan penggunaan konjungsi, seperti:
- Urutan
- Tambahan/penguatan: selain itu, di samping itu, juga, lagi pula, bahkan
- Pertentangan: tetapi, namun, padahal
- Simpulan: jadi, maka dari itu, dengan demikian, oleh sebab itu

g. Menggunakan kalimat-kalimat retoris, yakni kalimat Tanya yang tujuannya bukan untuk bertanya,
tetapi untuk menegaskan suatu pernyataan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai