DEFENISI
Anxiety is a state in which the individual experiences feeling of“
uneasiness (apprehension) and activation of the autonomic
”nervous systems inrespons to vague, non specific threat
)Carpenito, 1989 (
1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi melibatkan
struktur anatomi di dalam otak (Fortinash, 2006). Aspek
biologis yang menjelaskan gangguan ansietas adalah adanya
pengaruh neurotransmiter. Tiga neurotransmiter utama yang
berhubungan dengan ansietas adalah norepineprin, serotonin
dan gamma-aminobutyric acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang terjadi
antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.
3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara
mengatasi ansietas. Tarwoto dan Wartonah (2003)
memaparkan jika sosial budaya, potensi stres serta
lingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
PRESIPITASI
Stuart dan Laraia (2005) menggambarkan stresor pencetus sebagai
stimulus yang dipersepsikan oleh individu sebagai tantangan,
ancaman atau tuntutan yang memerlukan energi ekstra untuk
koping. Stresor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau
eksternal
1. Biologi (fisik).
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara
fisik oleh penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan
aktivitas sehari-hari. Stuart & Laraia (2005) mengatakan bahwa
kesehatan umum individu memiliki efek nyata sebagai
presipitasi terjadinya ansietas. Apabila kesehatan individu
terganggu, maka kemampuan individu untuk mengatasi
ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
PRESIPITASI
3. Sosial budaya
Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi timbulnya
stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan terjadinya ansietas
(Tarwoto & Wartonah, 2003). Orang dengan status ekonomi
yang kuat akan jauh lebih sukar mengalami stres dibanding
mereka yang status ekonominya lemah. Hal ini secara tidak
langsung dapat mempengaruhi seseorang mengalami ansietas,
demikian pula fungsi integrasi sosialnya menjadi terganggu
yang pada akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek, nadi dan tekanan darah naik,
mulut kering, anoreksia, diare/konstipasi, gelisah, berkeringat,
tremor, sakit kepala, sulit tidur
• Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit, tidak mampu menerima rangsang
luar, berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
• Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak, bicara berlebihan dan cepat, perasaan
tidak aman
• Respons Emosi :
Menyesal, iritabel, kesedihan mendalam, takut, gugup, sukacita
berlebihan, ketidakberdayaan meningkat secara menetap,
ketidakpastian, kekhawatiran meningkat, fokus pada diri
sendiri, perasaan tidak adekuat, ketakutan, distressed, khawatir,
prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan &
kreativitas
Contoh :
Seseorang yg menghadapi ujian akhir
Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih
tinggi
Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
Keluarga yg menghadapi perpecahan
Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
Tarik
napas dalam
Mengerutkan dan mengendurkan otot-otot