TBSM
1
TUGAS KELOMPOK PPT TENTANG
“Kehidupan Bangsa Indonesia DiMassa
ORDE BARU ”
ANGGOTA KELOMPOK :
1. TOHED TISSETIL MUSTALSAM
2. MUHAMAD FEBRIANSYAH
Kehidupan Bangsa Indonesia
Pada masa Orde Baru
A. Orde Baru
ORDE BARU adalah tatanan seluruh
peri-kehidupan rakyat, bangsa dan juga
Negara yang kembali dasarkan pada
pelaksanaan UUD 1945 dan Pancasila
secara murni dan juga konsekuen. Orde
Baru dalam kata lain juga bisa diartikan
sebagai suatu sistem pemerintahan (orde) yang ditandai dengan tekad dan
sikap yang mengabdi pada kepentingan rakyat juga nasional dengan
berlandaskan pada semangat Pancasila dan UUD 1945.
● Mahasiswa bernama
Arif Rahman Hakim
tertembak
2. Revolusi Hijau
Revolusi Hijau pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional (peasant) ke cara modern (farmers). Untuk meningkatkan produksi
pertanian umumnya dilakukan empat usaha pokok, yang terdiri dari:
A. Intensifikasi
yaitu penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi pertanian untuk
memanfaatkan lahan yang ada guna memperoleh hasil yang optimal; Perubahan ini
dilakukan melalui program Panca Usaha Tani yang terdiri dari:
B. Ekstentifikasi
yaitu perluasan lahan pertanian untuk
memperoleh hasil pertanian yang lebih optimal
C. Diversifikasi(keanekaragaman usaha
tani)
D. Rehabilitasi (pemulihan daya
produktivitas sumber daya pertanian yang
sudah kritis).
E. KEHIDUPAN POLITIK ORDE BARU
Kalau kita bicara soal orde baru, pasti yang paling teringat adalah
nama Soeharto. Ya, orde baru dipimpin oleh Soeharto selama 32
tahun. Waktu yang tidak sebentar. Selama 32 tahun masa
kepemimpinannya, banyak kebijakan yang memiliki pengaruh
cukup besar terhadap proses berjalannya Negara kita ini. Mulai
dari kebijakan politik maupun kebijakan ekonomi.
Kebijakan politik yang dikeluarkan terbagi menjadi dua, yaitu
kebijakan politik dalam negeri dan luar negeri. Masing-masing
kebijakan tentunya dikeluarkan berdasarkan kebutuhan Negara.
Idealnya, kebijakan yang dikeluarkan adalah yang
menguntungkan dan mengedepankan kepentingan rakyat
banyak. Nah, kita lihat nih beberapa kebijakan politik pada masa
orde baru.
F. Kebijakan Politik Dalam Negeri
III. Memutuskan/Memerintahkan
Kepada: LETNAN JENDERAL SOEHARTO,
MENTERI PANGLIMA ANGKATAN DARAT
Untuk: Atas nama Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi
III. Memutuskan/Memerintahkan
Kepada: LETNAN JENDERAL
SOEHARTO, MENTERI PANGLIMA
ANGKATAN DARAT
Untuk:
1. Mengadakan koordinasi dengan
panglima-panglima lain untuk
pengamanan jalannya pemerintahan.
2. Mengambil tindakan pengamanan
untuk menjamin keselamatan pribadi
dan wibawa presiden.
3. Mengambil tindakan pengamanan
untuk melestarikan ajaran presiden.
4. Supaya melaporkan segala sesuatu
yang bersangkut paut dalam tugas dan
tanggung jawabnya seperti tersebut di
atas kepada Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimpin Besar
Revolusi/Mandataris MPRS.
Nama presiden ditulis Soekarno.
2. Sidang Umum MPRS
MPRS menyelenggarakan Sidang Umum keempat pada 17 Juni
1966 yang menghasilkan beberapa ketetapan untuk
memperkokoh tegaknya Orde Baru.
Beberapa ketetapan tersebut adalah:
1. Ketetapan MPRS no. IX mengenai Pengukuhan Surat Perintah
Sebelas Maret.
2. Ketetapan MPRS no. XXV mengenai pembubaran PKI dan
ormas – ormasnya serta larangan untuk menyebarkan ajaran
Marxisme dan Komunisme di Indonesia.
3. Ketetapan MPRS no. XXIII mengenai pembaruan untuk
landasan kebijakan ekonomi, keuangan dan pembangunan.
4. Ketetapan MPRS no.XIII mengenai pembentukan Kabinet
Ampera yang ditugaskan kepada Pengemban Tap MPRS no.
IX.
Gambar Sidang Umum MPRS
Gambar 1. Gambar 2.
3. Nawaksara
Nawaksara merupakan pidato pertanggungjawaban Presiden
Soekarno pada Sidang Umum MPRS 1966 atas pemberontakan
G30S PKI. Serta kemerosotan ekonomi dan moral bangsa.
Pada 22 Juni 1966 Presiden Soekarno menyampaikan amanat
yang diberi judul Nawaksara atau Sembilan Pasal.
Namun hal itu dianggap kurang memenuhi harapan rakyat.
Sehingga pada 22 Februari 1967, Presiden Soekarno
menyerahkan kekuasaan kepada pengembangan Ketetapan
MPRS No IX, yaitu Jenderal Soeharto.