Anda di halaman 1dari 16

PENELITIAN

STUDI KOHOR
Oleh:
Kelompok 5

Reanita J. Markus 212021110074


Bill T. Sumampouw 212021110076
Imelda L. Lesar 212021110078
Greita M. S. Timpal 212021110080
Nina Nurhasanah 212021110082
Dosen Pengajar:
Wandha C. Mandalika 212021110084
Intan I. S. Slarmanat 212021110086 Dr. dr. Jeiny Nelwan, M.Kes

PASCASARJANA PROGRAM STUDI


ILMU KESEHATANMASYARAKAT
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
LATAR BELAKANG

Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang distribusi, determinan dan frekuensi dari
suatu penyakit. Tidak seperti kedokteran klinis, yang fokus pada peningkatan kesehatan satu
individu pada satu waktu tertentu, tujuan dari analisis epidemiologi adalah meningkatkan kesehatan
populasi secara keseluruhan. Jika kesehatan populasi meningkat, maka dengan sendirinya
kesehatan individu juga tentunya meningkat pula.

Umumnya penelitian epidemiologi dibedakan menjadi dua komponen yaitu penelitian


epidemiologi deskriptif dan penelitian epidemiologi analitik. Dalam penelitian
epidemiologi analitik terdapat beberapa penelitian studi kasus termasuk penelian studi
kohort.
Studi Kohor

Kohort adalah sebuah desain penelitian di mana satu atau lebih sampel (disebut kohort) diikuti secara
prospektif dan evaluasi status selanjutnya sehubungan dengan suatu penyakit atau hasil dilakukan
untuk menentukan karakteristik paparan peserta awal (faktor risiko) yang terkait dengannya. Saat studi
dilakukan, hasil dari partisipan di setiap kelompok diukur dan dikaji hubungannya dengan karakteristik
tertentu yang sudah ditentukan

Study Cohor adalah rancangan penelitian observasional analitik yang mempelajari hubungan
antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan kelompok
tidak terpapar berdasarkan status penyakit.

Ciri-ciri studi kohort adalah pemilihan subyek berdasarkan status paparannya, dan kemudian
dilakukan pengamatan dan pencatatan apakah subyek dalam perkembangannya mengalami
penyakit yang diteliti atau tidak.

Pada saat mengidentifikasi status paparan, semua subyek harus bebas dari penyakit yang
diteliti.

Jadi kelompok terpapar maupun kelompok tidak terpapar berasal dari satu populasi atau dua
populasi yang bebas dari penyakit yang diteliti.
Apabila periode induksi yaitu kejadian penyakit dapat diamati dalam
waktu yang panjang maka studi kohort rawan terhadap bias penarikan
responden (banyak drop out dari observasi), perlu dana yang besar dan
waktu yang panjang.

Studi kohort mempunyai kekuatan dalam membuktikan inferensi kausa


dibanding studi observasional lainnya, didapatkan angka kejadian
penyakit (incidence rate) secara langsung
Karakteristik Studi Kohort

Studi kohort bersifat observasional Pengamatan dilakukan dari sebab ke akibat

Studi kohort sering disebut sebagai studi insidens


Terdapat kelompok kontrol

Terdapat hipotesis spesifik


Dapat bersifat prospektif ataupun retrospektif

Untuk kohort retrospektif, sumber datanya menggunakan data


sekunder
Jenis Penelitian Studi Kohort

Studi kohort Studi kohort Nested case control


Studi kohort prospektif dengan retrospektif: kelompok study : terdapatnya
prospektif dengan kelompok penelitian sudah suatu bentuk studi
pembanding eksternal mengalami efek, kasus-kontrol yang
kelompok
(studi kohort ganda) : kemudian ditelusuri, jadi bersarang (nasted) di
pembanding internal : kelompok kasus sudah sebenarnya sama dengan dalam rancangan
kedua kelompok belum terkena pajanan, studi kohort namun data penelitian yang bersifat
walaupun belum ada diambil secara kohort, namun data
terkena pajanan pada
efek pada awal retrospektif karena telah diambil dari studi
awal penelitian penelitian terjadi pada masa lalu. kohort
Langkah-langkah Desain Penelitian Kohort
Merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesis

Menentukan kelompok terpapar dan tidak terpapar

Memilih Kelompok Terpapar Kelompok Tidak Terpapar


Populasi umum dapat digunakan jika: Kelompok tidak terpapar dapat berasal dari :
• Prevalensi paparan pada populasi cukup tinggi • Internal Comparison
• Mempunyai batas geografik yang jelas • External Comparison
• Secara demografik stabil • Population Comparison
• Ketersediaan catatan demografik yang lengkap • Kelompok kohort pembanding (non
dan up to date exposed)
Menentukan Sampel

Pengambilan data dan pencatatan

Pengolahan dan analisis kohort


Ukuran derajat kesehatan yang digunakan dalam desain penelitian kohort adalah Relative risk atau risiko relatif
(RR), yang perhitungannya adalah sebagai berikut:

Interprtasi nilai RR sebagai berikut:


RR= 1, maka faktor yang diteliti bukan sebagai faktor risiko

RR < 1, maka faktor yang diteliti (faktor risiko) merupakan faktor yang protektif
(pencegah terjadinya efek

RR > 1, maka faktor yang diteliti (faktor risiko) merupakan penyebab


Contoh Penelitian Kohort :

• Pengaruh pemberian imunisasi influenza terhadap kejadian kekambuhan


asma bronkiale (berdasarkan data rekam medik yang lengkap : kohort
retrospektif)

• Pengaruh logam berat merkuri yang berasal dari tambalan gigi terhadap
kejadian penyakit Alzheimer (kohort ganda)

• Pengaruh jumlah rokok dan lama merokok terhadap kejadian kanker paru
(studi kohort)

• Pengaruh gen metallothionein pada penderita penyakit Alzheimer (nested


case-control study)
1. Merupakan rancangan terbaik dalam menentukan insidens /

perjalanan penyakit dan efek yang diteliti

2. Terbaik dalam menerangkan dinamika hubungan antara

faktor risiko dengan efek secara temporal

3. Terbaik dalam meneliti kasus yang bersifat fatal dan progresif

Kelebihan
4. Dapat digunakan untuk meneliti beberapa efek sekaligus

dari suatu faktor resiko tertentu Studi Kohor


5. Memiliki kekuatan yang andal dalam meneliti berbagai

masalah kesehatan, karena sifat pengamatannya yang

kontinu dan longitudinal


Kelemahan Studi Kohor

Memerlukan waktu yang lama

Sarana dan biaya besar atau mahal

Kurang efisien untuk meneliti kasus yang jarang terjadi

Terancam Drop out atau terjadi perubahan intensitas paparan atau faktor resiko dapat
mengganggu hasil analisis

Dapat menimbulkan masalah etika karena peneliti membiarkan subyek terkena paparan
yang dicurigai atau dianggap dapat merugikan subyek
CONTOH KASUS PENELITIAN KOHORT

Peneliti ingin mengetahui apakah paparan debu keramik berhubungan dengan


peningkatan insiden bronkitis di industri /pabrik keramik, untuk ini peneliti mengamati
para pelamar sebuah industri keramik di wilayah semarang, dimana sebagian dari
karyawan akan ditempatkan di kantor bagian administrasi dan sebagian ditempatkan
di bagian produksi. Pengamatan dilakukan selama periode waktu ttt, dan ditentukan
berapa dari pekerja di bagian administrasi dan di bagian produksi yang menderita
bronkitis.
Studi Kohort adalah rancangan penelitian observasional analitik yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok
terpapar dan kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.

Jadi studi kohort merupakan studi longitudinal yang bersifat prospektif. Pada studi

Kesimpulan ini subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diteliti
terdiri dari subjek yang terpajan dan kelompok kontrol yang terdiri dari subjek
yang tidak terpajan.

Ukuran derajat kesehatan yang digunakan dalam desain penelitian kohort adalah
relative risk. Studi ini tentunya mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai