Anda di halaman 1dari 11

Memajemen stres

Nisa Nur Hasanah(2105126155)


Komunikasi Antar Pribadi

Dosen Pengampu:
Drs. R. Arlizon, M.Pd
Donal, S.Pd, M.Pd
• Tidur (sleep)
Faktor-faktor Penyebab atau
Setiap orang memiliki kebutuhan
Pemicu Stres (Stressor)
untuk tidur. Oleh karena itu, apabila
1. Faktor Biologis dia mengalami kurang tidur atau
• Faktor genetif tidurnya tidak nyenyak, maka akan
Predisposisi biologis yang berakibat kurang baik bagi dirinya.
menyebabkan stres adalah faktor-
faktor yang berkembang sebelum
kelahiran atau komposisi genetika.

• Pengalaman hidup
Pengalaman hidup merupakan
proses transisi kehidupan individu
dari mulai masa anak sampai masa
dewasa.
• Diet 2. Faktor Psikologis
• Postur tubuh a. Persepsi
• Kelelahan (Fatigue) Faktor yang terlibat dalam persepsi
• Penyakit (disease) adalah Sistem panca indera, ingatan,
• Adaptasi yang Abnormal motivasi gen keturunan.
Terdapat tiga bentuk proses adaptasi b. Perasaan dan emosi
- Kecemasan ( Anxienty)
yang abnormal (maladaltation), - Rasa bersalah dan khawatir
(Guild and worry)
yaitu:
- Rasa takut (fear)
- respon adaptif yang tidak
- Marah (Anger)
memadai (hypoadaptation) - Cemburu (Jealous)
- respon adaptif yang eksesif - Kesedihan ( Loss and
(hyperadaptation) bereavement)
- respon adaptif yang tidak tepat c. Situasi
Ancaman, masa transisi kehidupan
dan Krisis kehidupan.
• Pengalaman hidup 3. Faktor Lingkungan
meliputi keseluruhan kejadian
psikologis seorang individu selama
hidupnya. a. Lingkungan Fisik
➢ Perubahan hidup b. Lingkungan Biotik
➢ Masa transisi kehidupan c. Lingkungan Sosial
➢ Krisis kehidupan

• Keputusan hidup
• Perilaku (Behavior)
• Respon perlawanan
• Reaksi perlawanan
(Fight Reaction)
• Reaksi Melepaskan Diri
(Flight Reaction)
• j. Imobilitas/diam (Immobility)
Menurut Santrock ada beberapa faktor 2. Faktor kognitif:Penilaian
yang mempengaruhi stres: kognitif adalah istilah yang
digunakan lazarus untuk
1. Faktor Lingkungan:Stres menggambarkan intrepertasi
muncul karena suatu stimulus menjadi induvidu terhadap kejadian-
semakin berat dan berkepanjangan kejadian dalam hidup mereka suatu
sehingga individu tidak lagi bisa yang bahaya,mengancam dan
menghadapinya. menentang.
Ada tiga konflik yaitu mendekat-
mendekat, menghindar-menghindar.

Frustasi terjadi jika individu tidak


dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
3. Faktor kepribadian:
Individu yang memiliki kepribadian
yang optimis lebih cenderung
menggunakan strategi mengatasi
masalah yang beriorientasi pada
masalah yang dihadapi.

4. Faktor Sosial-Budaya:Akulturasi
mengacu pada perubahan
kebudayaan yang merupakan akibat
dari kontak yang sifatnya terus-
menerus dua kelompok kebudayaan
yang berbeda.Stres alkuturasi
adalah konsekuensi negatif dari
akulturasi
Pengelolaan Manajemen Stres 2. Kepribadian
1. Dukungan Sosial a. Hardiness (Ketabahan, Daya Tahan)
Dukungan sosial dapat diartikan tipe kepribadian yang ditandai dengan
sebagai pemberian bantuan atau sikap commitment, internal locus of
pertolongan terhadap seseorang yang control, dan kesadaran akan
mengalami stres dari orang lain yang tantangan.
memiliki hubungan dekat
b. Optimisme
House (1981) mengemukakan bahwa merupakan suatu kecenderungan
dukungan sosial memiliki 4 fungsi umum untuk mengharapkan hasil hasil
yaitu sebagai berikut. yang baik (Weiten/Llyod, 1994:90)

a. Emotional support
b. Appraisal support
c. Informational support
d. Instrumental support
c. Humoris
Coping yang konstruktif atau positif
Beberapa ahli psikologis dan hama
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
memperkirakan bahwa humor
merupakan respon koping yang positif.
1) Menghadapi masalah secara
langsung, mengevaluasi alternatif
Menurut Carver, coping terbagi dua,
secara rasional dalam upaya
yaitu coping positif dan coping negatif.
memecahkan masalah tersebut
Menurut Weiten dan Lylod, di antara
2) Menilai atau mempersepsikan
coping yang negatif itu adalah:
situasi stres didasarkan pada
pertimbangan rasional
1) Melarikan diri dari kenyataan
3) Mengendalikan diri dalam
2) Agresif
mengatasi masalah yang dihadapi
3) Memanjakan diri
4) Mencela diri sendiri
Sumber Referensi :

Yusuf, S. (2018). Kesehatan Mental


Perspektif Psikologis dan Agama.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

http://etheses.uin malang.ac.id/
1829/6/09410140_Bab_2.pdf
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai