Anda di halaman 1dari 23

Pernikahan Dalam Islam

Hukum Pernikahan

• Wajib
• Sunnah
• Haram
• Makruh
• Mubah
Pernikahan hukumnya wajib

Bagi orang yang sudah mampu untuk melangsungkan perkawinan,


namun nafsunya sudah mendesak dan takut terjerumus dalam
perzinaan wajiblah bagi dia untuk kawin, sedangkan untuk itu tidak
dapat dilakukan dengan baik kecuali dengan jalan kawin.
Allah berfirman :

Hendaklah orang-orang yang tidak mampu kawin menjaga dirinya


sehingga nanti Allah mencukupkan mereka dengan karunia-Nya,”

(QS. An-Nuur : 33)


Pernikahan Hukumnya Sunnah

bagi orang-orang yang nafsunya telah mendesak lagi mampu kawin,


tetapi masih dapat menahan dirinya dari berbuat zina, maka sunnahlah
orang Itu kawin.
Rasulullah bersabda :

“ Sesungguhnya Allah menggantikan cara kependetaan dengan cara


yang lurus lagi ramah (kawin) kepada kita”.
(Sayyid Sabiq 6, 1996 : 23).
Pernikahan Hukumnya Haram

Bagi seseorang yang tidak mampu memenuhi nafkah lahir dan batin
kepada istrinya serta nafsunyapun tidak mendesak, haramlah ia kawin.
Allah berfirman

“…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri kedalam kebinasaan


dengan tanganmu sendiri…”
(QS. Al-Baqarah : 195).
Pernikahan Hukumnya Makruh

bagi seorang yang lemah syahwat dan tidak mampu memberi


belanja istrinya, walaupun tidak merugikan istri, karena ia kaya
dan tidak mempunyai keinginan syahwat yang kuat. Juga makruh
hukumnya jika karena lemah syahwat itu ia berhenti dari
melakukan sesuatu ibadah atau menuntut sesuatu ilmu.
Pernikahan Hukumnya Mubah

Bagi laki-laki yang tidak terdesak oleh alasan-alasan yang mewajibkan


segera kawin atau karena alasan-alasan yang mengharamkan untuk
kawin, maka hukumnya mubah.
Mahram

Mahram berasal dari bahasa arab (‫ ) محرم‬artinya adalah semua orang


yang haram untuk dinikahi selamanya karena sebab keturunan, persusuan dan
pernikahan dalam syariat islam.
Macam-macam Mahram

Mahram muabbad
Mahram muaqqot
Mahram Muabbad

Golongan mahram yang tidak boleh dinikahi selamanya

1. Ibu, nenek, dan seterusnya keatas


2. Anak perempuan, cucu perempuan, dan seterusnya
3. Saudara perempuan
4. Saudara perempuan dari ayah ataupun dari ibu
5. Putri saudara perempuan (keponakan)
Mahram muaqqot

golongan mahram tidak boleh dinikahi pada kondisi tertentu saja dan jika kondisi
ini hilang maka menjadi halal.

1. Wanita yang sedang ihrom sampai ia tahallul


2. Wanita musyrik sampai ia masuk Islam
3. Wanita pezina sampai ia bertaubat dan melakukan istibro
4. Kakak atau adik ipar (dari istri)
5. Wanita dijadikan istri kelima sedangkan masih memiliki istri yang
keempat
Rukun Nikah

Rukun adalah segala sesuatu yang harus ada karena


menentukan sah atau tidak sahnya suatu ibadah
Rukun Nikah

1. Pengantin laki-laki (suami)


2. Pengantin perempuan (istri)
3. Wali nikah
4. Dua orang saksi lelaki
5. Ijab dan Kabul (akad nikah)
Pernikahan Terlarang

1. Nikah Mut’ah
2. Nikah Syighar
3. Nikah Muhallil
4. Pernikahan silang
5. Nikah Khadam
6. Menikah dengan seorang pezina
Nikah Mut’ah

Nikah mut’ah adalah nikah yang hanya mempunyai niat untuk


pemuas hawa nafsu dan dalam jangka waktu tertentu.
Nikah Syighar

Nikah syighar adalah pernikahan yang didasarkan pada janji atau


penukaran kesepakatan. Seperti menjadikan dua orang perempuan
sebagai mahar atau jaminan masing-masing
Nikah Muhallil

Nikah muhallil yaitu suatu pernikahan yang dilakukan oleh seorang


laki-laki kepada seorang perempuan yang sudah ditalak tiga oleh
mantan suaminya, dengan tujuan mantan suaminya yang sudah
menalak bisa menikahi lagi perempuan (mantan istrinya) setelah
dicerai oleh suaminya yang baru.
Pernikahan Silang

Pernikahan silang adalah pernikahan yang dilakukan antara laki-laki-


dan perempuan yang berbeda agama atau keyakinan.
Nikah Khadam

Pernikahan kadam artinya gunduk atau piaraan, seperti laki-laki


yang menjadikan wanita sebagai gundik ataupun sebaliknya.
Menikah dengan seorang pezina

Menikahi seorang pezina sebelum orang tersebut bertaubat, hal ini


sangat diharamkan bagi orang mukmin.

Anda mungkin juga menyukai