Anda di halaman 1dari 16

KONSEP

PENYEBAB/KAUSALIT
AS
Mika Oktarina
Analisis Kausal

Analisis Kausal ditujukan kepada pencarian dan


penentuan faktor penyebab terjadinya suatu
penyakit.

Faktor Penyebab (Kausa)

merupakan istilah umum untuk berbagai faktor yang mempunyai hubungan


dengan timbulnya penyakit.
Hubungan Kausal terjadi jika bukti menunjukkan faktor kausal menyebabkan
meningkatnya probabilitas terjadinya penyakit, atau sebaliknya jika faktor
kausa dikurangi akan menurunkan frekuensi penyakit.
Hubungan Kausal
 Hubungan Independen: Hubungan 2 faktor yang tidak menunjukkan hubungan
bermakna secara statistik.
 Hubungan Dependen: Hubungan 2 faktor yang bermakna secara statistik. Yang
terdiri dari
1. Hubungan Non-kausal: hubungan semu yang terjadi kebetulan atau karena
adanya bias
2. Hubungan Kausal: Hubungan murni bermakna secara statistik dan dapat dibagi
menjadi hubungan langsung dan hubungan tidak langsung
Kriteria kausa
1. Kuatnya hubungan : Besanya pengaruh faktor kausa dalam menyebabkan terjadinya penyakit
2. Temporaliti : Suatu faktor kausa haruslah mempunyai keberadaan yang mendahului terjadinya penyakit atau akibat (outcome)
apa saja
3. Dosis Respon : Jika dosis atau besarnya keterpaparan oleh unsur dinaikkan maka risiko dan besarnya akibat/ penyakit makin
besar pula
4. Konsisten: walaupun dilakukan oleh orang atau peneliti yang berbeda, hasil penelitian tetap diharapkan serupa.
5. Khusus : kausa harus bersifat khusus, tersendiri/ tunggal, mempunyai pengaruh tunggal yang khusus
6. Layak biologi : kalau keterpaparan terjadi di jalan napas maka secara biologis penyakitnya kemungkinan besar terjadi di jalan
napas pula
7. Koheren: kesesuaian kausa dengan riwaya alamiah (natural history) dan biologi dari penyakit, misalnya rokok kontak dengan
sistem pernapasan
8. Bukti percobaan : suatu kausa harus mendapat bukti dari populasi manusia sendiri
9. Analogi : membandingkan satu unsur dengan unsur lainnya yang sejenis. Jika satu unsur menyebabkan penyakit maka unsur
lain yang sejenis harus pula menyebabkan hal sama.
Kriteria Kausalitas (Bradford Hill)
◦ Kekuatan asosiasi : semakin kuat asosiasi, maka semakin sedikit hal tersebut dapat merefleksikan
pengaruh dari faktor-faktor etiologis lainnya.
◦ Spesifisitas dari asosiasi : ada hubungan yang melekat antara spesifisitas dan kekuatan yang mana
semakin akurat dalam mendefinisikan penyakit dan penularannya, semakin juat hubungan yang diamati
tersebut.
◦ Temporalitas : kemampuan untuk mendirikan kausa dugaan bahka pada saat efek sementara
diperkirakan.
◦ Tahapan biologis : perubahan yang meningkat dalam konjungsi dengan perubahan kecocokan dalam
penularan verifikasi terhadap hubungan dosis-respon konsisten dengan model konseptual yang
dihipotesakan
◦ Masuk akal : kami lebih siap untuk menerima kasus dengan hubungan yang konsisten dengan
pengetahuan dan keyakinan kami secara umum.
◦ Koherensi : bagaimana semua observasi dapat cocok dengan model yang dihipotesakan untuk
membentuk gambaran yang koheren. Untuk menjawabnya dapat dilihat pada Apakah interpretasi kausal
cocok dengan fakta yang diketahui dalam sejarah alam dan biologi dari penyakit
◦ Eksperimen : demonstrasi yang berada dalam kondisi yang terkontrol merubah kausa bukaan untuk hasil
yang merupakan nilai yang besar, beberapa orang mungkin, mengatakannya sangat diperlukan, untuk
menyimpulkan kausalitas.
◦ Analogi : Kami lebih siap lagi untuk menerima argumentasi-argumentasi yang menyerupai dengan yang
kami dapatkan.
Multiple causal faktor
◦ Dalam epidemiologi modern, penyakit dihasilkan dari beberapa penyebab walaupun penyakit infeksi,
namun tetap tidak dapat menjadi faktor yang berdiri sendiri. Penyebab multiple juga dapat dilihat
berdasarkan perjalanan penyakit kronis yang dimulai dari masa induksi hingga menjadi laten. Masa
induksi pada faktor penyebab adalah waktu antara causal action hingga mulainya penyakit.
◦ Misalnya pada penyakit infark miokard. Penyakit ini disebabkan oleh penyebab utama yaitu genetik dan
penyebab lainnya yang dapat berkontribusi pada proses penyakit misalnya, hipertensi, obesitas, gaya
hidup, faktor genetik. Proses induksi dimulai dari genetik hingga terjadinya atheoroklorosis. Sedangkan
periode laten dimulai dari paparan ekposure gaya hidup hingga munculnya infark miokard
Determinisme Klasik

◦ Menurut konsep model klasik (Pure Determinsm Model) hubungan kausal adalah suatu hubungan sebab
akibat murni, yang konstan, unik dan dapat di prediksi secara sempurna.
◦ Kelemahan model klasik
◦ Etiologi factor ganda
◦ Akibat ganda
◦ Keterbatasan konsepsualsiasi factor kausal
◦ Pengetahuan ‘
Modifikasi model klasik
◦ Untuk mengatasi berbagai kelemahan tersebut, para peneliti merumuskan suatu mode yang disebut
“modified determinism model”yang mampu menjelaskan penyebab ganda. Menurut model ini, kausa
yanpengetahg menentukan terdiri dari sekelompok faktor kausal yang disebut kluster sufisien. Setiap
kluster sufisien berpengaruh secara independen terhadap suatu penyakit (Rochman, 1976). Pengaruh
setiap faktor saling tergantung pada kadar faktor lain dalam setiap kluster
Periode Induksi Genetik dan Pengaruh
Lingkungan
Pendekatan probabilitas
◦ Pendekatan probabilitas merupakan pemberian ruang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan-
kesalahan baik kesalahan random maupunmkesalahan sistematis yang dapat mempengaruhi hasil
kausalitas dari factor kausal
◦ Kriteria kausasi hill dimaksudkan untuk membantu membuat keputusan secara kualitatif apakah suatu
hubungan (asosiasi) merupakan sebab akibat (kausasi) . Menurut hill tak satupun kriteria bersifat
sufficient (cukup) maupun necessary (perlu)
Model kausasi
◦ Triad Epidemiologi
◦ Jala-jala kausasi
◦ Model roda
◦ Metodologi Inferensasi Kausal
◦ Bisma murti, 2016,Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, UNS press
◦ Artikel Review: Kausalitas Dalam Farmakoepidemiologi , Nujaimah R. Sholeh, Sofa D. Alfian , UNPAD
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai