I
Kejujuran dalam perdagangan dapat diwujudkan. Misalnya, pedagang harus
mengatakan dengan jujur bahwa barang yang dijualnya berkualitas baik tanpa
ada campuran dengan barang kualitas buruk. Pedagang juga harus jujur
dalam menakar, mengukur, dan menimbang.
Banyak orang yang percaya bahwa konsumen secara otomatis terlindungi dari
kerugian dengan adanya pasar yang bebas dan kompetitif dan bahwa pemerintah
atau para pelaku bisnis tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
menghadapi masalah ini. Pasar bebas mendukung alokasi, penggunaan, dan
distribusi barang-barang yang dalam artian tertentu, adil, menghargai hak, dan
memiliki nilai kegunaan maksimum bagi orang-orang yang berpartisipasi dalam
pasar. Lebih jauh lagi, di pasar seperti ini, konsumen dikatakan “berdaulat penuh”.
Saat konsumen menginginkan dan bersedia membayar untuk satu produk, para
penjual memperoleh insentif untuk memenuhi keginginan mereka.
A D A J U G A TANGGUNG J A W A B
BISNIS LAINNYA TERHADAP
KONSUMEN
- Kualitas produk - - Pengemasan dan
Harga pemberian halal
Maksudnya adalah produk sesuai
Harga bisa dianggap adil karena
dengan apa yang dijanjikan oleh Pengemasan produk dan labek yang
disetujui oleh semua pihak yang
produsen (melalui iklan atau ditempelkan pada produk merupakan
terlibat dalam proses
informasi lainnya) dan apa yang aspek bisnis yang semakin penting. Selain
pembentukannya.
secara wajar boleh diharapkan oleh bertujuab melindungi produk dan
konsumen. Konsumen berhak atas memungkinkan mempergunakan produk
produk yang berkualitas, karena ia dengan mudah, kemasan berfungsi juga
membayar untuk itu. untuk mempromosikan produk, terutama
di era toko swalayan sekarang.
Pengemasan dan label dapat
menimbulkan juga masalah etis.
B. ETIKA
IKLAN
Etika pengertian iklan adalah pesan komunikasi pemasaran atau
komunikasi publik tentang sesuatu produk yang disampaikan melalui
sesuatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Ciri-ciri iklan yang baik, antara lain sebagai berikut.
1. Etis : berkaitan dengan kepantasan.
2. Estetis : berkaitan dengan kelayakan.
3.Artistik : bernilai seni sehingga mengundang daya tarik
khalayak.
Ta t a karma periklanan yang diatur dalam Etika Pariwara
Indonesia (EPI). Diatur berdasarkan isi iklan dan ragam iklan.
1. Hak cipta
2. Bahasa
3. Tanda Asteris (*)
4. Penggunaan Kata ”Satu-
satunya”
5. Pemakaian Kata “Gratis”
6. Pencantum Harga
7. Garansi
8. Janji Pengembalian Uang
9. Rasa Takut dan Takhayul
10. Kekerasan
11. Keselamatan
12. Perlindungan Hak-hak Pribadi
13. Hiperbolisasi
14. Waktu Tenggang
15. Penampilan Pangan
Terdapat paling kurang 3 (tiga) prinsip moral, sehubungan
dengan penggagasan mengenai etika dalam iklan.
1. Prinsip Kejujuran
2. Prinsip Martabat Manusia sebagai Pribadi
3. Iklan dan Tanggung Jawab Sosial
- Subliminal advertising.
- Iklan yang ditujukan kepada anak
C. PRIVASI
KONSUMEN
Adapun definisi lain dari privasi yaitu
sebagai
suatu kemampuan untuk mengontro
interaksi, untu l
kemampuan
pilihan-pilihan k
atau kemampuan memperole
untuk
mencapai interaksi seperti yang hdiinginkan.
Privasi jangan dipandang hanya sebagai
penarikan diri seseorang secara fisik terhadap
pihak pihak lain dalam rangka menyepi saja.
D. M ULT IM EDIA ET IKA
BISNIS
Pada awalnya multimedia hanya mencakup
media yang menjadi konsumsi indra
penglihatan (gambar diam, teks, gambar
gerak video, dan gambar gera
rekaan/animasi), dan k
pendengaran (suara). indra
Pengertian
konsumsi
multimedia ialah penyampaiaan suatu berita
yang menyajikan dan menggabungkan
teks, suara, gambar, animasi dan video
sama dengan apa yang biasa kita sebut
dengan media cetak, media elektronik, dan
media online.
ETIKA BERBISNIS D A L A M
MULTIMEDIA DIDASARKAN P A D A
PERTIMBANGAN:
1.Akuntabilitas perusahaan, di dalamnya termasuk
corporate governance, kebijakan keputusan, manajemen
keuangan, produk dan pemasaran.
2.Tanggung jawab sosial, yang merujuk pada peranan
bisnis dalam lingkungannya, pemerintah lokal dan
nasional, dan kondisi bagi pekerja.
3.Hak dan kepentingan stakholder, yang ditujukan pada
mereka yang memiliki andil dalam perusahaan, termasuk
pemegang saham, owners, para eksekutif, pelanggan,
supplier dan pesaing.
I
E. ETIKA
PRODUKSI
Nilai-nilai dan norma dalam berproduksi, sejak
dari kegiatan mengorganisasi faktor produksi,
proses produksi hingga pemasaran dan
pelayanan kepada konsumen, semuanya harus
mengikuti moralitas Islam.
WUR I NABILA
Z.
2020511032
YUDA WIJAYA
2020511010