Anda di halaman 1dari 13

Nagara & Civil Society

Kuliah ke 3
Sosiologi Politik
Prodi Sosiologi
Universitas Nasional

1
Negara
• Roger H Soltou “Negara adalah alat ( agency ) atau wewenang
( authority ) yang mengatur atau mengendalikan persoalan –
persoalan bersama, atas nama masyarakat”

• Max Weber, 'Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai


monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu
wilayah”

• Robert McIver, “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan


penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa”

2
Negara Menurut Hegel
• Pemikiran Hegel tidak bisa dilepaskan dalam dialektika antara tesis,
antitesis dan sintesis. Dalam bukunya Philosphy of Right, negara dan
masyarakat sipil ditempatkan dalam kerangka dialektika itu yaitu keluarga
sebagai tesis, masyarakat sipil sebagai antitesis dan negara sebagai
sintesis.
• Negara merupakan badan universal di mana keluarga dan masyarakat sipil
dipersatukan.
• Bagi Hegel, negara adalah kesatuan mutlak. Oleh karena itu, Hegel
menolak pembagian kekuasaan di dalam negara yang ada pembagian
kerja.
• Dialektika itu bertolak dari pemikiran Hegel bahwa keluarga merupakan
tahap pertama akan adanya kehendak obyektif. Kehendak obyektif dalam
keluarga itu terjadi karena cinta berhasil mempersatukan kehendak.

3
• Sintesis
NEGARA
Negara mengintegrasikan kepentingan
subjektif masyarakat sipil

TESIS Anti Tesis

Keluarga Civil Society

4
Negara Menurut Marx
• Menurut Marx, negara merupakan alat kaum borjuis untuk mempertahankan
kepentingannya. Pandangan ini didasarkan pada paham materialisme sejarah
yang menempatkan negara dalam bangunan atas (supra struktur) bersamaan
dengan hukum, ideologi, agama, filsafat dan lain-lain.

• Ada pun ekonomi yang menjadi sentral dari perkembangan sejarah manusia
berada dalam bangunan bawah (infra strukture). Negara menjadi alat kaum
borjuis untuk menjamin kelangsungan penindasan terhadap kaum buruh agar
kaum buruh tidak berusaha membebaskan diri dari usaha penghisapan dari
kaum majikan.

• Negara muncul sebagai akibat dari kebutuhan kaum borjuis untuk melindungi
keberlangsungan proses kapitalisme yang ada dalam masyarakat sipil.

5
Negara Menurut Gramsci
• Bagi Gramsci, negara adalah masyarakat politik dan
masyarakat sipil. Negara memiliki alat-alat koersif
yaitu lembaga-lembaga yang disebutnya sebagai
masyarakat politik. Tetapi negara tidak semata-mata
melakukan koersif saja tetapi negara juga melakukan
apa yang ia sebut sebagai ‘peran edukatif dan
formatif negara’ yaitu melakukan hegemoni.
• Pemikirannya mengenai negara sebagai masyarakat
politik dan masyarakan sipil melahirkan gagasan
mengenai negara integral.
6
Marx vs Gramsci
a. Gramsci mengritik ekonomisme Marx yang didasarkan pada
materialisme sejarah. Menurut Gramsci, pembagian struktur
kehidupan pada bangunan atas dan bangunan bawah mengakibatkan
kegagalan Partai Sosialis Italia dalam mengobarkan semangat revolusi
1912-1920. Gambaran struktur Marx itu pula yang menyebabkan
gerakan buruh melemah dan buruh tunduk pada struktur penindasan
kapitalis dan fasisme.

b. Gramsci menolak paham ekonomistis Marx. Bagi Gramsci, perubahan


ke arah masyarakat sosialis bukan semata-mata bercorak ekonomistis,
tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial, budaya dan ideologi.
Oleh karena itu, hegemoni menjadi tema sentral dalam pemikiran
Gramsci sebagai upaya mewujudkan cita-cita masyarakat sosialisnya.

7
Civil Society menurut Hegel
Menurut Hegel, Civil Society adalah sebuah bentuk masyarakat di mana
orang-orang di dalamnya bisa memilih hidup apa saja yang mereka suka
dan memenuhi keinginan mereka sejauh mereka mampu.

Masyarakat sipil bagi Hegel d igambarkan sebagai masyarakat pasca


Revolusi Perancis yaitu masyarakat yang telah diwarnai dengan
kebebasan, terbebas dari belenggu feodalisme. Negara tidak
memaksakan jenis kehidupan tertentu kepada anggota Civil Society
seperti yang terjadi dalam masyarakat feodal karena negara dan civil
society terpisahkan.

Masyarakat sipil terdiri dari individu-individu yang masing-masing berdiri


sendiri atau dengan istilah Hegel bersifat atomis.

8
• Civil society menjadi tempat pergulatan pemenuhan
aneka kebutuhan dan kepentingan manusia yang
menjadi anggotanya.
• CS adalah masyarakat yang bekerja. Karena kegiatan
masyarakat sipil tidak dibatasi oleh negara, maka
dalam masyarakat sipil terjadilah usaha penumpukan
kekayaan yang intensif.
• CS ditandai dengan pembagian kelas sosial yang
didasari pada pembagian kerja yaitu kelas petani,
kelas bisnis dan kelas birokrat atau pejabat publik.
• Kelas birokrat merupakan jembatan CS ke negara.
9
Marx vs Hegel
• Marx mengritik pemisahan negara dan civil society dari Hegel menjadi penyebab keterasingan
manusia. Seandainya individu dalam civil society itu tidak terasing, negara tidak diperlukan lagi.

• Marx sependapat dengan Feuerbach bahwa filsafat Hegel terbalik secara hakiki . Logika Hegel
mengenai negara membawahi civil society dibalik menjadi civil society membawahi negara. Logika
pembalikan ini menunjukkan bahwa civil society sebagai masyarakat borjuis dan negara merupakan
alat di tangan borjuis untuk melanggengkan proses penghisapan terhadap kaum buruh.

• Teori negara Hegel tidak dapat menyelesaikan konflik tetapi justru akan melembagakan konflik itu
sendiri dalam negara.

Buktinya:
1. Perwakilan dalam negara monarki konstitusional yang keanggotaannya terdiri dari bermacam-
macam kelas justru akan melahirkan konflik di antara kelas-kelas itu sendiri.
2. Kelas birokrat yang ditampilkan Hegel akan memperjuangkan kepentingan kelas dari mana pejabat
birokrasi itu berasal.
3. Pemisahan negara dengan masyarakat sipil akan melanggengkan konflik kepentingan antara negara
dengan masyarakat sipil.

10
CS menurut Marx
• Marx memandang civil society sebagai masyarakat yang dicirikan
oleh pembagian kerja, sistem pertukaran dan kepemilikan
pribadi atas alat-alat produksi. Pandangan ini memang sama
dengan pandangan Hegel, tetapi kemudian ia menambahkan
bahwa masyarakat sipil itu terbagi dalam dua bagian yaitu
pemilik alat produksi (property-owners) dan kaum buruh atau
kaum proletar yang tidak memiliki alat produksi (propertyless).
• Sistem hak milik pribadi dalam masyarakat sipil mengakibatkan
manusia mengalami alienasi. Buruh terasing dari pekerjaannya
karena pekerjaan itu tidak lagi mencerminkan tindakan paling
luhur manusia tetapi menjadi sesuatu yang rutin, membosankan
dan tanpa makna, demi mendapatkan upah.

11
CS menurut Gramsci
• Gramsci memasukkan masyarakat sipil dalam bangunan atas (super
structure) Marx bersama dengan negara. Dalam masyarakat sipil, terjadi
proses hegemoni oleh kelompok-kelompok dominan sedangkan negara
melakukan dominasi langsung kepada masyarakat sipil melalui hukum dan
masyarakat politik.

• Gramsci membedakan masyarakat sipil dengan masyarakat politik.


Masyarakat politik adalah aparat negara yang melaksanakan fungsi monopoli
negara dengan koersi, yang di dalamnya meliputi tentara, polisi, lembaga
hukum, penjara, semua departemen administrasi yang mengurusi pajak,
keuangan, perdagangan dan sebagainya. Masyarakat sipil adalah wilayah
dimana relasi antara kelompok tidak dilakukan dengan koersi. Maka Gramsci
mengatakan bahwa masyarakat sipil mencakup organisasi-organisasi privat
seperti gereja, serikat dagang, sekolah, dan termasuk juga keluarga.

12
• Masyarakat sipil merupakan medan perjuangan
politik. Oleh karena itu, dalam rangka
pembentukan negara sosialis, Gramsci mengatakan
perlunya kelompok buruh membangun hegemoni
atas kelompok-kelompok lain dalam masyarakat
sipil dengan sebuah ideologi baru yang mampu
mewadahi kepentingan-kepentingan kelompok-
kelompok lain dalam masyarakat sipil dan sekaligus
mampu mewadahi kepentingan kelompok buruh.

13

Anda mungkin juga menyukai